Teori Belajar 5 Materi Psikologi Anna Psi Kes
Teori Belajar 5 Materi Psikologi Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Learning - Belajar �“Perubahan tingkah laku yang bersifat menetap sebagai akibat adanya pengalaman atau latihan” (Morgan dkk, 1989) Elemen-Elemen Belajar: �Adanya perubahan tingkah laku �Perubahan tsb disebabkan oleh adanya pengalaman atau latihan, bukan karena kematangan, usia atau perkembangan �Perubahan tsb bersifat menetap atau berjangka relatif lama Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Teori Belajar �Classical Conditioning – Ivan Pavlov �Instrumental Conditioning/ Operant Cond - Skinner �Cognitive Learning (al. Observational Learning - Bandura) Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Classical Conditioning �Penemu: Ivan P. Pavlov �Binatang Percobaan: �Anjing dlm Lab. �Diukur juml air liur �Dibunyikan Bel �Proses: I. STIMULUS CS (BEL) diulang 2 setiap bbrp dtk US (MAKANAN) ---- UR (LIUR) II. TEST TRIAL CS (BEL) ------- C. R (LIUR) Proses belajar terbentuk Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Elemen-Elemen dalam Classical Conditioning �US (Unconditioned Stimulus) �stimulus/rangsang yg secara konstan/pasti akan merangsang (memunculkan) respon ttt. �CS (Conditioned Stimulus) �Stimulus yg merangsang “perhatian”, tetapi tdk merangsang respon. �UR (unconditioned Respon) �Respon yg dirangsang oleh kehadiran US Contoh : Makanan air liur �CR (Conditioned respon) �Respon yg sama dengan UR, tetapi merupakan hasil proses Conditioning Contoh : Bel air liur Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Yang Terjadi Dlm Prinsip Belajar CC �Extinction �Bukan lupa, conditioned respon tidak dilakukan lagi karena telah beberapa waktu tdk diberikan CS (makanan) �SPONTANEOUS RECOVERY �Sesudah proses extinction, conditioned respon dilakukan kembali karena ada “jejak ingatan” �RECONDITIONING �Terjadi lebih cepat karena masih ada “some” learning yg tersimpan pada organisme. �STIMULUS GENERALIZATION �Menyamakan stimulus yg hampir mirip, yt conditioned respon dilakukan sbg respon dari CS lain yg mirip dng stimulus asli �Contoh : kasus Phobia, takut hewan berbulu takut pd boneka berbulu jaket berbulu kapas Anna. Psi – Kes. Masy 2015
…. . lanjutan �DISCRIMINATION LEARNING � Belajar berespon terhadap stimulus yg berbeda, yaitu belajar membedakan CS + dan CS – � Contoh : Bunyi BEL berespon (liur) Bunyi pukulan benda tdk berespon �STIMULUS SUBSTITUTION � CS mempunyai kapasitas khusus mengganti US terjadi asosiasi di otak dan otak mencatat CS – US secara simultan. CS dapat menjadi substitusi yg merangsang terjadinya respon. �INFORMATION & EXPECTATION � CS menjadi sinyal (informasi) datangnya US. � CS memberikan harapan hadirnya US. Terjadinya asosiasi karena US merupakan sesuatu yg unik & surprise. Jadi US merangsang organisme untuk ingat pada pengalamannya. Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Penerapan dalam Pembentukan Perilaku �Psikosomatis mis: asma �Respon emosi mis: takut (phobia) �Drug tolerance �Sikap Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Instrumental/Operant Conditioning � Tokoh: B. F. Skinner � Binatang percobaan: Tikus � Proses: � Tikus mengeksplorasi Ruangan � Menemukan TUAS/ Pengungkit � Didorong, Ditarik, Diangkat, Ditekan � Saat Ditekan, Keluar Sesuatu (makanan) Dicium, Enak baunya & Dimakan � Karena Enak (Reinforcement), Tikus mengulang Perilaku dg Menekan tuas berkali-kali & makin cepat � Dlm Instrumental Cond. , TL yg muncul akan dibarengi (contingent) dg kehadiran Reinf. � Reinforcement = Penguatan, yt. Segala sesuatu atau semua ‘environment event’ yang kehadirannya dapat menyebabkan TL diulang kembali/ tidak diulang lagi di masa datang � Disebut Instrumental Cond. karena Perubahan TL yg muncul/ dilakukan sbg alat/ usaha mendapatkan Reinforcement di masa datang TL tsb akan diulang lagi � Prinsip Instrumental Conditioning: � TL. Organisme Volunteer � Ada Contingency dg Reinforcement sebagai konsekuensi munculnya TL Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Proses Hubungan Terjadi dlm IC/OC �A B C �ANTECEDENTS (enviromental stimuli) �BEHAVIORS (responses) �CONSEQUENCES (outcomes of those responses) �Jadi, Antesedent merupakan stimulus diskriminatif, Antesedent menuntun tingkah laku ttt yg dapat menimbulkan konsekuensi positif. �Pada saat antesedent sudah mampu menimbulkan tingkah laku ttt, maka tingkah laku tsb berada dibawah kendali stimulus tsb. Anna. Psi – Kes. Masy 2015
4 Perilaku sbg Bentuk Reinforcement �Positive Reinforcement �T. L Reinfocement + T. L diulangi �Contoh: Berprestasi Hadiah Lbh Berprestasi �Rajin (tdk pernah absen) Penghargaan Lbh Rajin �Negative Reinforcement �T. L Reinforcement- T. L menghindar/ Tdk melakukan �Contoh: Bangun Siang Tdk diantar Tdk bangun Siang Anna. Psi – Kes. Masy 2015
4 Perilaku … lanjutan �Punishment �T. L Hukuman T. L berhenti/ Tdk melakukan �Mangkir kerja Skors Tdk mangkir �Ommision To Positive Reinforcement �Reinforcement + yg biasanya diberikan dikurang /dihilangkn �T. L Tdk mendapat Reinf + T. L tdk dilakukan �Terlambat Belajar Tdk boleh putar CD Belajar on time Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Jenis Reinforcement (ditinjau dr Terbentuknya) �Primary Reinforcement �Secara natural sudah bernilai sbg reinforcement �Contoh: makanan, minuman �Secondary Reinforcement �Segala sesuatu dapat bernilai sbg reinforcement karena dikondisikan/ dipelajari �Contoh: Pujian, uang kupon belanja Indomart Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Jenis Reinforcement (ditinjau dari Cara Memberikan) � Continuous Reinforcement � Semua T. L diberikan reinforcement � Cocok untuk Pembentukan T. L tahap Awal � Pembentukan T. L cara ini lebih CEPAT, tetapi lebih MUDAH TERHAPUS � Schedule of Reinforcement � Tidak semua T. L diberi Reinforcement � Tingkah laku lebih sulit dihapus � Variasi dari Schedule of Reinforcement: (Ada 3 jenis) � RATIO : Berdasarkan jumlah T. L yg muncul Misal : setiap 3, 5, 7 T. L muncul � INTERVAL : Berdasarkan masa jeda waktu Misal : setiap 10’ , 20’ , 30’ � FIXED VARIABLE (RATIO & INTERVAL) Dapat ditentukan dlm jumlah yg sama atau bervariasi Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Negative Reinforcement & Efeknya � Negative Reinforcement: � Adalah “stimulus event”/ segala sesuatu dari lingkungan yg unpleasant (tdk mengenakkan) � Efeknya: � ESCAPE LEARNING, melarikan diri & mencari tempat yg aman. Tingkah lakunya masih relatif mudah diperbaiki. � AVOIDANCE LEARNING, ada “sign” sebelum rasa tidak enak (sakit) dirasakan, organisme sudah menghindar duluan. T. L relatif sulit diperbaiki, karena organisme cenderung tidak mau mencoba lagi Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Punishment � Punishment akan efektif bila: � Intensitas hukuman cukup tinggi, shg dapat membentuk conditioned emotional respon spt fear, hostile � Konsisten dalam pelaksanaannya � Kedekatan dalam waktu & tempat, antara punishment & tingkah laku � Tendensi T. L ttt untuk dihukum (beresiko tinggi) � Adaptasi terhadap rasa sakit � Alternatif T. L yang lebih diterima � Psikolog tidak menyarankan pemberian hukuman, karena efektivitasnya rendah. Bila terlalu sering dapat menyebabkan Fear, Hostile dll � Syarat memberikan hukuman: � Ortu harus menyadari apa yg dilakukan, � Harus disertai penjelasan � Alternatif tingkah laku lain yg dapat diterima Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Cognitive Learning �Proses belajar dg cara membentuk asosiasi baru dan mempersepsi hubungan-hubungan baru diantara beberapa peristiwa atau informasi �Tidak lagi merupakan hubungan S-R, namun hubungan antara berbagai S-S yg ada, dipelajari �Cognitive disini diartikan sbg pengolahan informasi (hasil pengindraan) tentang lingkungan �Belajar terjadi, tanpa ada reinfocement yg mengikuti T. L, tetapi organisme membentuk “Cognitive Map” (representasi internal tentang lingkungan) Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Definisi dan Proses Belajar Kognitif �Perubahan pada cara mengolah informasi sebagai hasil dari adanya pengalaman, (pada hewan maupun manusia), dimana signifikansi & arti dari event 2 tsb berubah dan terbentuk asosiasi baru yg disimpan di memory (Morgan, et al, 1989) �Proses kognitif dalam learning: �Seleksi Informasi �Alterasi (diantara informasi-informasi terseleksi) �Asosiasi diantara berbagai butir informasi tsb �Elaborasi informasi (dalam pikiran/otak) �Penyimpanan informasi (dalam ingatan) �Pengeluaran kembali informasi yg tersimpan dalam memory Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Contoh Cognitive Learning �LATENT LEARNING/ HIDDEN LEARNING �learning terjadi, tetapi tidak sec jelas terlihat di T. L nya Latent learning terjadi tanpa ada reinforcement & melibatkan perubahan dalam cara pemrosesan informasi Terbentuknya Cognitive Map �INSIGHT LEARNING �ada generalisasi atau solusi yg mendadak, tiba 2 muncul tanpa disadari (“ aha ……. . ”) apa yg sdh dipelajari juga mudah diterapkan pada situasi lain yg serupa PERCEPTUAL REORGANIZATION �IMITASI – MODELLING �Perubahan yg terjadi dng cara mengimitasi T. L model yg mendapat reward & menghindari T. L model yg mendapat negatif reinforcement. melalui Observasi, jadi tidak perlu “trial & error” lagi Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Proses Kognitif dalam Classical & Operant Conditioning �Pengaruh Kognitif dalam proses belajar dicetuskan pertama kali oleh Edward C. Tolman �Teori INFORMATION �CS menjadi “sinyal”(info) datangnya US �Teori EXPECTATION �CS memberikan “harapan”(expectation) hadirnya US � Interpretasi Cognitive: hasil pemasangan CS – US Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Penerapan Hukum-Hukum Belajar �Harus mempertimbangkan: �Karakteristik Individu yang “belajar” �Respon yang dipelajari �Berdasarkan proses evolusi (adaptasi) setiap spesies: �Prepared Behaviors “siap”, mudah dipelajari karena ada predisposisi ttt �Contraprepared Behaviors hampir mustahil untuk dipelajari �Unprepared Behaviors tidak dipersiapkan namun dapat dipelajari jika ada prosedur belajar ttt Anna. Psi – Kes. Masy 2015
Hal-Hal yang perlu diperhatikan �Jelaskan pengertian “learning” /belajar dan prinsip-prinsipnya. �Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Classical Conditioning �Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Operant Conditioning �Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Kognitif Learning. �Apa yang dimaksud dengan Reinforcement dalam learning. �Jelaskan 4 jenis perilaku sebagai bentuk reinforcement �Apakah Negative Reinforcement dan efeknya �Jelaskan menurut pendapat Anda, mengapa Punishment/ hukuman tidak disarankan untuk diberikan �Bagaimana penerapan hukum-hukum belajar � Anna. Psi – Kes. Masy 2015
- Slides: 22