TEMU BALIK INFORMASI Information Retrieval Nama kelompok 1
TEMU BALIK INFORMASI (Information Retrieval)
Nama kelompok : 1. Joko Prayogi 2. Yuliani Dwi Asih 3. Mujiyati 4. Uswatun Khasanah 5. Randito Tuah Randhika 6. Avief Widya Setyawan 7. Rizal Anjas Prasetyo 8. Kharis Ardi Purnomo
Temu kembali informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah luas untuk mengidentifikasi dokumen yang berhubungan dengan subjek tertentu. Hal ini berarti bahwa sistem temu balik informasi merupakan jalan menuju perolehan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. ( Hardi (2006: 22)) Information retrieval adalah sebuah proses untuk menemukan kembali informasi yang dibutuhkan dari sebuah sistem penyimpanan dan penelusuran informasi. (Putung, dkk 2016) (Sumber : Modul Temu Balik Informasi Universitas Sumatra Utara)
Gambar Sistem IR (Sumber: Modul Information Retrieval Humboldt Universitat, Zuberlin) Gambar Dokumen (Sumber: Modul Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi Univ. Brawijaya)
Gambar Penyimpanan Terorganisasi (Sumber: Modul Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi Univ. Brawijaya)
Komponen Temu Balik Informasi Sistem temu balik informasi memiliki beberapa komponen. Menurut Hasugian (2007: 3) ada lima, yaitu: 1. Pengguna STBI adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan STBI dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pencarian informasi.
2. Query adalah format bahasa permintaan yang diinput (dimasukan) oleh pengguna kedalam STBI. 3. Dokumen adalah istilah yang digunakan utnuk seluruh bahan pustaka, apakah itu artikel, buku, laporan penelitian dsb. 4. Index Dokumen Indeks dokumen yaitu istilah atau kata yang disimpan kedalam database yang berfungsi sebagai representasi sebuah dokumen.
5. Pencocokkan (Matcher Fungtion) Pencocokkan istilah (query) yang dimasukkan oleh pengguna dengan indeks dokumen yang tersimpan dalam database dan dilakukan oleh mesin komputer. (Sumber: Materi Temu Kembali Informasi Universitas Sumatera Utara)
Empat Model Klasik Information Retrieval 1. Logical models – sejak lama menggunakan Boolean logic (and, or, not). Alternatif temuan hanya dua: cocok dan tidak cocok. 2. Vector processing models – memperlakukan indeks sebagai multidimensional information space. Dokumen dan query diwakili oleh nilai vektor sehingga keduanya memperlihatkan posisi dekat atau jauh. Non binary, degree of similarity. 3. Probabilistic models – berasumsi bahwa sistem IR bertugas membuat urut-urutan (ranking) dokumen sesuai kemungkinannya dalam menjawab kebutuhan informasi. Menggunakan teori probabilitas untuk menghitung nilai
5. Cognitive models – memfokuskan diri pada interaksi antara pengguna dan sistem IR, tidak hanya dalam persoalan dokumen dan query. Lebih mempersoalkan antar-muka daripada proses komputasi penemuan dokumen. (Sumber: Ragam Teori Informasi, Putu Laxman Pendit, Ph. D, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia)
Penerapan Temu Balik Informasi Penerapan temu balik informasi dalam dunia nyata yaitu: Search engine (Mesin Pencari) seperti Google, Yahoo, Wolfram Alpha, Meta Ger, dan lain-lain. (Sumber: Modul Information Retrieval Humboldt Universitat, Zuberlin)
2. Digital Library (Sumber: Modul Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi Univ. Brawijaya)
Bahasa pemograman yang dipakai pada temu balik informasi yaitu Turbo Assembler dari borland, Macro Assembler dari microsoft, pascal, visual basic, Sql (Structured Query Language), php. (sumber: Skripsi Delavenia Luis dari STMIK TIME Medan tahun 2015, Perancangan information retrieval system dengan metode extended boolean and savoy).
- Slides: 13