TEMPAT PENIMBUNAN TPP TPS Tempat Penimbunan Pabean Tempat
TEMPAT PENIMBUNAN TPP TPS Tempat Penimbunan Pabean Tempat Penimbunan Sementara TPB Tempat Penimbunan Berikat “sepenuhnya dalam pengawasan aparat pabean”
Alur Pelayanan Kepabeanan INWARD MANIFEST Kedatangan OUTWARD MANIFEST Pembongkaran Pemuatan BC 1. 0 RKSP BC 1. 1 : Pos & Sub-Pos Keberangkatan Penimbunan Barang di Kawasan Pabean / Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Penyelesaian Kewajiban Pabean (IMPOR) Penyelesaian Kewajiban Pabean (EKSPOR) PIB BC 2. 0 BC 2. 3 BC 2. 4 KITE PEB Umum / Pasar Bebas TPB Perush. Fas KITE BC 3. 0
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA Impor untuk dipakai Impor sementara Tempat Penimbunan Berikat Pembongkaran TPS lainnya Diangkut terus/lanjut TPS Diekspor kembali “Jangka waktu penimbunan barang di TPS paling lama 30 hari”
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA adalah : Bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu di kawasan pabean untuk menimbun barang, sementara menunggu pemuatan atau pengeluarannya Tempat Penimbunan Sementara dikelola oleh Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara, yang bertanggung jawab terhadap Bea Masuk yang terutang atas barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementaranya. Jenis Tempat Penimbunan Sementara : 1. Lapangan Penimbunan; 2. Lapangan Penimbunan Peti Kemas; 3. Gudang Penimbunan; dan/atau 4. Tangki penimbunan
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA Penimbunan diperuntukkan bagi barang impor atau barang ekspor sementara menunggu pengeluaran atau pemuatannya Barang yang berasal dari dalam daerah pabean hanya dapat ditimbun di TPS untuk : a. tujuan ekspor; b. reekspor; atau c. tujuan dikirim ke tempat lain dalam daerah pabean dengan melewati tempat di luar daerah pabean. Wajib dipisahkan antara barang impor, barang ekspor, dan barang yang berasal dari dalam daerah pabean untuk diangkut ke dalam daerah pabean lainnya melalui luar daerah pabean Peti kemas atau kemasan barang-barang lainnya yang ditimbun dalam TPS hanya dapat dibuka untuk kepentingan pemeriksaan fisik barang dalam rangka pemeriksaan pabean
TEMPAT PENIMBUNAN PABEAN adalah : Bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-Undang ini. Barang yang ditimbun di TPS yang tidak dikeluarkan dalam jangka waktu 30 hari sebagai Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai dan wajib dipindahkan dari Tempat Penimbunan Sementara (TPS) ke Tempat Penimbunan Pabean (TPP) TPP Barang asal TPS yang telah ditetapkan sebagai Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai akan dilelang apabila Kewajiban Pabeannya tidak diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak disimpan di TPP
Tempat Penimbunan Berikat adalah : Bangunan, tempat atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan mendapatkan penangguhan bea masuk. DIIMPOR UNTUK DIPAKAI, DIKELUARKAN KE TPB LAINNYA ATAU DIEKSPOR barang impor DIOLAH ATAU DIGABUNGKAN SEBELUM DIEKSPOR ATAU DI IMPOR UNTUK DIPAKAI DIPAMERKAN TPB barang asal daerah pabean DENGAN TUJUAN DIJUAL, KEPADA ORANG DAN/ATAU ORANG TERTENTU DILELANG SEBELUM DIEKSPOR ATAU DIMASUKKAN KEMBALI KEDALAM DAERAH PABEAN MENIMBUN ASAL DAERAH PABEAN GUNA DIDAUR ULANG SEBELUM DI EKSPOR ATAU DIIMPOR UNTUK DIPAKAI
Tujuan TPB kepada pengusaha berupa penangguhan pembayaran bea masuk MEMBERIKAN FASILITAS Penangguhan yaitu PENIADAAN SEMENTARA kewajiban pembayaran bea masuk sampai timbul kewajiban untuk membayar bea masuk berdasarkan undang-undang ini Pengadaan tempat penimbunan berikat ini diharapkan dapat MEMPERLANCAR ARUS BARANG impor atau ekspor serta meningkatkan produksi dalam negeri
Bentuk TPB Gudang Berikat; Kawasan Berikat; Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat; Toko Bebas Bea; Tempat Lelang Berikat; atau Kawasan Daur Ulang Berikat MERUPAKAN KAWASAN PABEAN DAN SEPENUHNYA DIBAWAH PENGAWASAN DJBC
Gudang Berikat Tempat untuk menimbun barang impor, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan berupa pengemasan /pengemasan kembali, penyortiran, penggabungan (kitting), pengepakan, penyetelan, pemotongan, atas barang-barang tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali.
Kawasan Berikat Bangunan, tempat atau kawasan dengan batas-batas tertentu didalamnya dilakukan kegiatan industri pengolahan, rancang bangun, perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir dan pengepakan atas barang atau bahan asal impor atau dari dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya yang hasilnya terutama untuk diekspor.
KEGIATAN INDUSTRI PENGOLAHAN § Kegiatan yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi dengan nilai yang lebih tinggi TUJUAN PEMBENTUKAN KAWASAN BERIKAT : § Meningkatkan efisiensi dengan mendekatkan persediaan bahan baku bagi industri § Sarana pemberian fasilitas kepabeanan dan perpajakan § Meningkatkan daya saing produk ekspor di pasar global MEREKA YANG BERUSAHA DI KAWASAN BERIKAT § PKB ( Penyelenggara Kawasan Berikat) § PDKB ( Pengusaha Di Kawasan Berikat)
Tempat untuk menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu, Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat dengan atau tanpa barang dari dalam Daerah Pabean untuk dipamerkan.
Toko Bebas Bea Tempat untuk menimbun barang asal impor dan/atau barang asal Daerah Pabean Mis : MMEA untuk Ekspatriat untuk dijual kepada orang tertentu.
Tempat Lelang Berikat Tempat untuk menimbun barang impor untuk dijual secara lelang. dalam jangka waktu tertentu
Kawasan Daur Ulang Berikat Tempat untuk menimbun barang impor dalam jangka waktu tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan daur ulang limbah asal impor dan/atau asal Daerah Pabean sehingga menjadi produk yang mempunyai nilai tambah serta nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Perlakuan BM, Cukai dan PDRI Dalam Tempat Penimbunan Berikat Pemasukan barang ke TPB : Penangguhan BM, bebas Cukai dan Tidak dipungut : PPN, PPn. BM, PPh Impor Pemasukan Barang ke TPB BEBAS : PPN, PPn. BM dan Cukai Kawasan TPB Luar Negeri Pengeluaran barang dianggap sebagai barang ekspor dan wajib MEMBAYAR : Bea Keluar (barang tertentu) Daerah Indonesia Lainnya Pengeluaran barang ke Daerah Indonesia Lainnya wajib MEMBAYAR : BM, Cukai dan PPn, PPn. BM, PPh dan wajib memenuhi ketentuan impor Bebas Cukai, PPN, PPn. BM, PPh Kawasan Bebas Lain di Daerah Indonesia Kawasan Berikat di Daerah Indonesia
sukan Barang Ke Tempat Penimbunan Berikat Daerah Pabean Penangguhan BM Luar Negeri BARANG IMPOR Kawasan Berikat Bebas Cukai Tidak dipungut PPN, PPn. BM dan PPh Psl 22 Impor barang modal/peralatan perkantoran yang semata-mata dipakai PKB/PKB merangkap PDKB Impor barang modal dan peralatan pabrik yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi PDKB Impor barang/bahan untuk diolah di PDKB. Menggunakan dokumen BC 2. 3
BARANG YANG DIMASUKKAN KE TPB Ditangguhkan / Bayar BM dan PDRI Barang berhubungan LANGSUNG DITANGGUHKAN BM & PDRI Karena Fungsi dan Sifatnya dipergunakan Secara langsung di dalam kegiatan usaha Industri pengolahan (di dalam pabrik) - mesin produksi termasuk suku cadang - Bahan Baku dan/atau bahan penolong BC 2. 3 Tidak termasuk Barang TIDAK berhubungan LANGSUNG BAYAR BM & PDRI Karena fungsi dan sifatnya tidak dipergu nakan secara langsung di dalam kegiatan usaha industri pengolahan, misal : Peralatan perkantoran yang habis pakai (kertas, tinta, pita printer dan disket) BC 2. 0
Dokumen Pemberitahuan Di Kawasan TPB Pemasukan barang ke TPB menggunakan : BC 2. 3 Pemasukan Barang ke FTZ menggunakan : BC 4. 0 Kawasan TPB Luar Negeri Pengeluaran barang dianggap sebagai barang ekspor menggunakan : BC 3. 0 Daerah Indonesia Lainnya Pengeluaran barang asal Luar Negeri ke Daerah Indonesia Lainnya menggunakan : BC 2. 5 Menggunakan : BC 2. 3 Kawasan Bebas Lain di Daerah Indonesia Kawasan Berikat di Daerah Indonesia
- Slides: 20