TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI

  • Slides: 33
Download presentation
TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMK Disampaikan pada : TOT Asesor

TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMK Disampaikan pada : TOT Asesor Akreditasi SMK Bali, 21 -25 Oktober 2012 Batam, 28 Oktober – 1 November 2012 Makassar, 5 -9 November 2012 n 1

TUJUAN Melalui pemaparan materi dan diskusi peserta pelatihan dapat memahami dan mampu menyusun laporan

TUJUAN Melalui pemaparan materi dan diskusi peserta pelatihan dapat memahami dan mampu menyusun laporan visitasi secara individu dan kelompok. n 2

STRATEGI PENJELASAN (30’) TANYA JAWAB (15’) n 3

STRATEGI PENJELASAN (30’) TANYA JAWAB (15’) n 3

Form A adalah form untuk mencatat hasil penilaian asesor secara individual berdasarkan isian instrumen

Form A adalah form untuk mencatat hasil penilaian asesor secara individual berdasarkan isian instrumen akreditasi oleh sekolah/madrasah dibandingkan dengan hasil visitasi asesor. Form A disebut juga sebagai “Form laporan asesor secara individu”, karena digunakan sebagai bahan untuk dimusyawarahkan/kompromikan dengan asesor lain untuk menyusun laporan tim. n 4

1. Salinlah hasil penilaian menurut sekolah/madrasah ke kolom 2 dalam bentuk angka dengan ketentuan

1. Salinlah hasil penilaian menurut sekolah/madrasah ke kolom 2 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. 2. Tuliskan hasil penilaian saudara (asesor) ke kolom 3 dalam bentuk angka, dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. 3. Tuliskan catatan/penjelasan pada kolom 4, apabila ada perbedaan penilaian antara sekolah/madrasah dengan asesor. n 5

Tabel 1. Skor butir perolehan No Butir (1) 1 2 3 4 5 6

Tabel 1. Skor butir perolehan No Butir (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Skor Butir Perolehan Menurut SMK Menurut Asesor (2) (3) (Contoh SMK) Catatan (4) n 6

Form B adalah form yang digunakan untuk menyusun laporan kelompok (laporan asesor I dan

Form B adalah form yang digunakan untuk menyusun laporan kelompok (laporan asesor I dan II secara bersama-sama). Skor yang diperoleh bukan skor asesor I ditambah asesor II kemudian dibagi 2 (dua), akan tetapi merupakan hasil kesepakatan asesor I dan II, setelah mempertimbangkan kondisi riil dan alat bukti yang ada. Seluruh skor butir hendaknya benar-benar merupakan hasil kesepakatan berdasarkan musyawarah dan pemahaman bersama antara asesor I dan II terhadap kondiri riil dan alat bukti yang ada, sehingga diharapkan antara asesor I dan II dalam membuat skor butir tidak mengalami dead lock (jalan buntu). n 7

1. Tuliskan hasil penilaian menurut Kesepakatan asesor I dan II ke dalam kolom 3

1. Tuliskan hasil penilaian menurut Kesepakatan asesor I dan II ke dalam kolom 3 dalam bentuk huruf (A, B, C, D, atau E) 2. Konversikan huruf yang telah dituliskan di kolom 3 ke kolom 4 dalam bentuk angka dengan ketentuan huruf A = 4; B = 3; C = 2; D = 1, dan E = 0. 3. Kalikan nilai Bobot Butir yang terdapat pada kolom 2 dengan skor butir yang ada pada kolom 4, dan hasilnya dimasukkan ke dalam kolom 5. Hasil pengalian ini disebut Skor Tertimbang. n 8

4. Jumlahkan Skor Tertimbang tiap-tiap komponen secara vertikal dan tuliskan hasilnya pada (kolom 5)

4. Jumlahkan Skor Tertimbang tiap-tiap komponen secara vertikal dan tuliskan hasilnya pada (kolom 5) baris terakhir tiap komponen form B. Skor hasil penjumlahan ini disebut dengan Jumlah Skor Tertimbang. 5. Lakukan penilaian untuk standar yang lain dengan cara yang sama, seperti pada langkah 1 hingga langkah 5. n 9

Form B. Laporan Kelompok (Contoh SMK) No Butir (1) Bobot Butir 1 2 3

Form B. Laporan Kelompok (Contoh SMK) No Butir (1) Bobot Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 (2) 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 Jumlah 54 Skor Butir Perolehan Skor Tertimbang Huruf Angka (3) A A B B C C B A B B C A B B B (4) (5) 3 4 1 2 2 3 4 4 4 1 3 3 4 12 16 3 12 2 4 6 12 12 12 8 16 3 9 9 12 B 168 n 10

Form C adalah form untuk merekap seluruh hasil pengisian Form B. Penghitungan dilakukan secara

Form C adalah form untuk merekap seluruh hasil pengisian Form B. Penghitungan dilakukan secara bersama-sama antara asesor I dan II. Penghitungan hendaknya dilakukan secara cermat, hati-hati, dan dilakukan pengecekan ulang, sehingga tidak terjadi kesalahan yang merugikan pihak manapun. n 11

1. Pindahkan atau masukan seluruh Jumlah Skor Tertimbang tiap-tiap standar yang ada pada lembar

1. Pindahkan atau masukan seluruh Jumlah Skor Tertimbang tiap-tiap standar yang ada pada lembar penilaian form B ke dalam form C kolom 5 2. Hitunglah Nilai Komponen Akreditasi untuk setiap komponen akreditasi dengan cara: Jumlah Skor Tertimbang (kolom 5) dibagi dengan Jumlah Skor Tertimbang Maksimum (kolom 4) kemudian dikalikan dengan Bobot Komponen (kolom 3) dan hasilnya dimasukan pada kolom Skor Komponen (kolom 6). Jumlah Skor Tertimbang Nilai Komponen Akreditasi = ----------------------- x Bobot Komponen Jumlah Skor Tertimbang Maksimum n 12

3. Hitunglah Nilai Komponen Akreditasi (skala ratusan) untuk setiap komponen dihitung dengan cara: Nilai

3. Hitunglah Nilai Komponen Akreditasi (skala ratusan) untuk setiap komponen dihitung dengan cara: Nilai Komponen (kolom 6) dibagi dengan Bobot Komponen (kolom 3) kemudian dikalikan dengan 100 (seratus) dan hasilnya dimasukkan pada kolom Nilai Komponen Akreditasi (kolom 7). Nilai Komponen Akreditasi = -------------- x 100 (skala ratusan) Bobot Komponen n 13

Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMK No Komponen (1) (2)

Contoh: Rekapitulasi Nilai Akreditasi Komponen dan Nilai Akhir Akreditasi SMK No Komponen (1) (2) Bobot Jumlah Skor Kompone Skor Tertimbang n Maks. Perolehan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan (3) (4) (5) (6)={(5): (4)}x(3) (7)={(6): (3)}x(100) 1 Isi 12 216 168 9, 33 77, 78 2 Proses 15 172 110 9, 59 63, 95 3 Kompetensi Lulusan 13 384 374 12, 66 97, 40 4 Pendidik dan Tendik 15 328 231 10, 56 70, 43 5 Sarana dan Prasarana 13 328 255 10, 11 77, 74 6 Pengelolaan 10 316 223 7, 06 70, 57 7 Pembiayaan 11 312 230 8, 11 73, 72 8 Penilaian Pendidikan 11 260 209 8, 84 80, 38 76, 27 76 Jumlah Nilai Komponen Akreditasi Nilai Akhir Hasil Akreditasi n 14

Contoh: Perhitungan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan (0 - 100) Nilai Akreditasi Komponen Skala

Contoh: Perhitungan Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan (0 - 100) Nilai Akreditasi Komponen Skala Ratusan (0 - 100) merupakan nilai persentase capaian untuk setiap komponen akreditasi. No KOMPONEN AKREDITASI Bobot Komponen Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan* 1 2 3 4 5 1 Standar Isi 12 9, 33 78 2 Standar Proses 15 9, 59 64 3 Standar Kompetensi Lulusan 13 12, 66 97 4 Standar Pendidik dan Tendik 15 10, 56 70 5 Standar Sarana dan Prasarana 13 10, 11 78 6 Standar Pengelolaan 10 7, 06 71 7 Standar Pembiayaan 11 8, 11 74 8 Standar Penilaian 11 8, 84 80 Ket: * Nilai Komponen Akreditasi Skala Ratusan = = 77 77, 78 = 78 78 (dibulatkan) n 15

Nilai Akhir Hasil Akreditasi dihitung dengan menjumlahkan Nilai Komponen dari setiap komponen akreditasi. Nilai

Nilai Akhir Hasil Akreditasi dihitung dengan menjumlahkan Nilai Komponen dari setiap komponen akreditasi. Nilai Akhir Hasil Akreditasi = Jumlah Nilai Komponen n 16

Sekolah/Madrasah dinyatakan “terakreditasi”, jika: 1. Memperoleh Nilai Akhir Hasil Akreditasi untuk seluruh komponen akreditasi

Sekolah/Madrasah dinyatakan “terakreditasi”, jika: 1. Memperoleh Nilai Akhir Hasil Akreditasi untuk seluruh komponen akreditasi sekurang-kurangnya 56. 2. Tidak lebih dari dua nilai akreditasi komponen kurang dari 56. 3. Tidak ada nilai akreditasi komponen kurang dari 40. Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak Terakreditasi (TT) jika ketentuan diatas tidak terpenuhi. n 17

1. Sekolah/Madrasah memperoleh: Peringkat akreditasi A (Amat baik), jika Nilai Akhir (NA) lebih besar

1. Sekolah/Madrasah memperoleh: Peringkat akreditasi A (Amat baik), jika Nilai Akhir (NA) lebih besar atau sama dengan 86, dan lebih kecil atau sama dengan 100 (86 < NA < 100). 2. Peringkat akreditasi B (Baik), jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 71, dan lebih kecil atau sama dengan 85 (71 < NA < 85). 3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik), jika Nilai Akhir lebih besar atau sama dengan 56, dan lebih kecil atau sama dengan 70 (56 < NA < 70). n 18

FORMAT SARAN-REKOMENDASI Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran dalam rangka pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu

FORMAT SARAN-REKOMENDASI Berdasarkan hasil visitasi, tuliskan saran dalam rangka pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu sekolah/madrasah (Saran-saran bersifat teknis dan spesifik sesuai dengan hasil temuan untuk setiap standar); 1. Standar Isi n 19

2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan n 20

2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan n 20

4. Standar Sarana dan Prasarana 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan n 21

4. Standar Sarana dan Prasarana 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan n 21

6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan n 22

6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan n 22

8. Standar Pembiayaan Tim Asesor : n 23

8. Standar Pembiayaan Tim Asesor : n 23

SARAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan visitasi, asesor … n

SARAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil temuan di lapangan selama pelaksanaan visitasi, asesor … n Memberikan saran-saran sesuai dengan temuan di lapangan untuk setiap komponen; n Menyusun rekomendasi untuk sekolah/madrasah sesuai dengan kondisi objektif sekolah/madrasah n 24

REKOMENDASI DAN PENJELASAN § Hasil akreditasi disertai dengan rekomendasi untuk tindak lanjut kepada Sekolah/Madrasah,

REKOMENDASI DAN PENJELASAN § Hasil akreditasi disertai dengan rekomendasi untuk tindak lanjut kepada Sekolah/Madrasah, sesuai fungsi akreditasi sebagai sistem evaluasi, pengawasan dan peningkatan mutu. § Rekomendasi dan penjelasan harus bersifat deskriptif dan spesifik untuk mempermudah sekolah/madrasah melakukan perbaikan internal berdasarkan saran asesor tentang cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan. n 25

PENGERTIAN REKOMENDASI Rekomendasi merupakan: catatan, arahan, saran dan/atau masukan untuk perbaikan dan peningkatan suatu,

PENGERTIAN REKOMENDASI Rekomendasi merupakan: catatan, arahan, saran dan/atau masukan untuk perbaikan dan peningkatan suatu, sistem proses dan kepemimpinan dalam suatu organisasi, yang didasarkan kepada hasil temuan dari lapangan. n 26

TUJUAN PEMBERIAN REKOMENDASI Memberikan gambaran kepada sekolah/ madrasah tentang bagaimana cara mengatasi berbagai kendala

TUJUAN PEMBERIAN REKOMENDASI Memberikan gambaran kepada sekolah/ madrasah tentang bagaimana cara mengatasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan mutu sekolah/madrasah. n 27

RUANG LINGKUP REKOMENDASI Rekomendasi ditujukan kepada sistem, proses kelembagaan dan atau kepada individu, pemimpin

RUANG LINGKUP REKOMENDASI Rekomendasi ditujukan kepada sistem, proses kelembagaan dan atau kepada individu, pemimpin dan anggota organisasi sekolah/madrasah. n 28

RUMUSAN REKOMENDASI Ø Ø Ø Dirumuskan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang merupakan hasil temuan

RUMUSAN REKOMENDASI Ø Ø Ø Dirumuskan berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang merupakan hasil temuan dari lapangan. Harus sistematik dan merupakan solusi atas kekurangan dan kelemahan tersebut. Merupakan alternatif pemecahan masalah yang operasional dan dapat dikerjakan/visibel. Ditujukan kepada proses dan sistem: kelembagaan, unit kerja, atau individu (kepemimpinan/anggota) dalam organisasi. Solusi terhadap suatu permasalahan dapat direkomendasikan beberapa alternatif pemecahan. n 29

Contoh Rekomendasi (1) Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/memadai dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.

Contoh Rekomendasi (1) Data: Jumlah ruang kelas tidak sesuai/memadai dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar. Rekomendasi: Sekolah/madrasah agar mengajukan bantuan ruang kelas baru kepada Dinas Pendidikan atau Direktorat terkait. ATAU - Sekolah/madrasah agar membatasi penerimaan siswa baru, sesuai dengan kapasitas/jumlah ruang kelas - n 30

Contoh 2: Data: Terdapat 6 guru di sekolah ini yang belum memiliki kualifikasi pendidikan

Contoh 2: Data: Terdapat 6 guru di sekolah ini yang belum memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S 1) Rekomendasi: Kepala sekolah agar mendorong dan mencari sumber dana (beasiswa) bagi 6 guru di sekolah ini mengikuti pendidikan sarjana (S 1). n 31

Contoh 3: Data: Sekolah memiliki jumlah buku pelajaran atau buku referensi lainnya yang kurang

Contoh 3: Data: Sekolah memiliki jumlah buku pelajaran atau buku referensi lainnya yang kurang memadai. Rekomendasi: Sekolah perlu melakukan upaya pemenuhan buku sesuai jenis dan jumlah yang dibutuhkan (buku teks, BSE= buku sekolah elektronik) n 32

n 33

n 33