TEKNIK PENYELIDIKAN KECELAKAAN DALAM INDUSTRI BY ZARIUS RUSLI
TEKNIK PENYELIDIKAN KECELAKAAN DALAM INDUSTRI BY : ZARIUS RUSLI
Memperkenalkan : ü ü Prinsip – prinsip penyelidikan kecelakaan Teknik penyelidikan Metoda Analisis penyebab kecelakaan dan membuat rekomendasi Teknik membuat laporan penyelidikan & statistik
Materi Bahasan : 1. Bagaimana menggalakkan kecelakaan secara efektif 2. Proses penyelidikan kecelakaan Melaporkan tindakan darurat, membentuk tim penyelidik, persiapan penyelidikan, mencari fakta & temuan, dan wawancara. Analisis Penyebab & rekomendasi Accident event tree, perumusan butir & prioritas rekomendasi. Laporan Penyelidikan Format, Kaji ulang, persetujuan laporan penyelidikan, implementasi rekomendasi, distribusi & dokumentasi. Statistik Frequency & severity rates, trend, umpan balik untuk manajemen, target. 3. 4. 5. & melakukan penyelidikan
Tujuan Penyelidikan Kecelakaan : 1. Mengenali apa yang sebenarnya telah terjadi ¨ 2. Mengenali kelemahan sistem pengawasan Menentukan tindakan yang tepat untuk mencegah berulangnya kecelakaan serupa dengan cara : ¨ ¨ Melakukan perubahan & penyempurnaan kondisi lingkungan, prosedur atau praktek kerja yang ada. Membuat rekomendasi, tindakan penyehatan & pemulihan.
Penyelidikan Kecelakaan Bukan : q Untuk mencari kesalahan individu atau menemukan “ Kambing hitam” q Sekedar mengisi bentuk laporan kecelakaan kerja sesuai dengan syarat asuransi & permintaan pemerintah. Penyelidikan kecelakaan harus bersifat mendorong program keselamatan kerja yang sedang berjalan”.
Seorang penyelidik perlu : 1. 2. 3. Faham akan tujuan dan perlunya penyelidikan kecelakaan. Memiliki pola pikir yang positif, analitis & dinamis. Ingat bahwa : “ Kecelakaan jarang karena sebab tunggal – kebanyakan karena sebab ganda “.
PROSES MANAJEMEN KESELAMATAN MELALUI PENYELIDIKAN KECELAKAAN TIAP KECELAKAAN DATA KECELAKAAN KOLEKTIF KUMPULKAN DATA KECELAKAAN ANALISIS DATA PILIH TINDAKAN REMEDIAL / KOREKSI MONITOR HASILNYA DAN UNTUK DAN DENGAN CARA SELIDIKI KECELAKAAN MENCARI BIDANG KELEMAHAN TERAPKAN TINDAKAN REMEDIAL / KOREKSI MENGUKUR KINERJA KESELAMATAN UNTUK SEPERTI MELALUI MENGGUNAKAN MENENTUKAN BAIK SEBAB-SEBAB LANGSUNG ATAU SEBAB DASAR KEBIJAKAN PENGAWASAN PERENCANAAN PROSEDUR ENGINEERING PEMELIHARAAN PELATIHAN MOTIVASI KOMUNIKASI ALAT PELINDUNG DIRI ORGANISASI LINI YANG ADA INDIKATOR STATISTIK : FREQUENCY & SAVERITY RATES DAN TETAPKAN TINDAKAN KOREKSI DAN TINDAK LANJUT DENGAN CARA KOMITMEN KOMUNIKASI PELATIHAN PROSEDUR TANGGUNG JAWAB KEMBALI KE RANGKAIAN
Definisi n Accident : An undesired event that results in harm to people, damage to property or loss to process. Kejadian tak di inginkan yang berakibat cedera, sakit, kematian, kerusakan harta atau penurunan produktivitas.
Contoh : Ø Ø Ø Pinggang terkilir karena mengangkat pipa wireline Kepala luka tersebat kawat yang putus pada saat mengangkat jangkar. Keracunan gas beracun saat memasuki tanki Kran jatuh ke sungai ketika mengangkat beban dari tongkang Kaki patah terkena pipa yang lepas pada saat dilakukan uji tekan.
INCIDENT : An undesired event which under slightly different circumstances, could have resulted in harm to people, damage to property or loss to process. ‘Kejadian tak di inginkan yang belum menimbulkan kerugian tetapi berpotensi menimbulkan kerugian’.
Contoh : n n Mengelas dalam ruang tanggul tanki minyak tanpa pengujian kadar gas dan ijin kerja. Emergency power generator tidak segera bekerja saat terjadi power failure.
Insiden Lingkungan Environmental Incidents l l Tumpahan ( Spillage ) Lolos dari tempat penampungan ( Loss of containment ) Keluhan masyarakat Ketidak sesuaian dengan prosedur dan standar yang berlaku.
Contoh Kasus Insiden Lingkungan : 1. Tumpahan / Pembuangan bahan pencemar • Tumpahan minyak langsung atau purging yang jumlahnya lebih dari 1 M 3. Tumpahan berbahaya ke perairan yang jumlahnya lebih dari 1 M 3 Gas Venting & flaring atau timbulnya asap hitam pada flare yang berkepanjangan. CFC atau Halon Discharge Pembuangan limbah berbahaya seperti asbes, lumpur pemboran, sampah padat berminyak, drum kimia yang tidak semestinya. Kadar zat buangan efluen cair yang melampui standar toleransi yang ditetapkan. Air buangan (water effluent) yang berwarna coklat hitam. • • •
Contoh Kasus Insiden Lingkungan : 2. Keluhan masyarakat l Tekanan suara lebih dari 80 DB(A) pada pagar instalasi. l Bau sangat menyengat / tidak wajar. l Getaran tidak wajar pada saat konstruksi. l Debu yang bertebaran ke daerah pemukiman.
Mengapa kecelakaan harus segera dilaporkan : • Kecelakaan adalah pertanda adanya : 1. 2. Ketimpangan atau kesalahan program keselamatan kerja perusahaan. Masalah yang harus diperbaiki
Konsekuensi yang timbul bila kecelakaan tidak segera dilaporkan : 1. 2. 3. Kerugian menjadi serius karena tidak ditangani secara tepat & cepat. Pekerja lain akan mengalami hal yang sama atau lebih serius karena tidak ada tindakan yang diambil untuk menghilangkan bahaya Kecelakaan atau insiden yang tidak dilaporkan tidak dapat diselidiki.
Penyelidikan harus segera dilakukan karena n n n Lingkungan kejadian dapat berubah : kondisi operasi, cuaca, petugas, dll. Saksi mata pergi : Sakit, kerja shift, cuti, dll. Insiden telah mendiskusikan dengan berbagai versi yang dapat menyesatkan penyelidik. Orang yang terlibat kecelakaan mungkin telah lupa hal-hal rinci / substansi dan sulit membedakan antara opini & fakta Ada orang yang sengaja mengarang cerita fiktif untuk menyembunyikan tindakan tidak amannya.
Karyawan enggan melaporkan kecelakaan umumnya karena : n n n Takut tindakan disiplin Khawatir tentang catatan pribadinya, reputasinya atau atas bujukan orang lain. Takut / Enggan dengan perawatan kesehatan. Ingin menghindari terhentinya pekerjaan. Tidak faham pentingnya laporan kecelakaan.
Agar karyawan lebih berani melaporkan insiden / kecelakaan : n n Diskusikan perlunya melaporkan semua kecelakaan / insiden melalui penyuluhan rapat keselamatan. Bereaksi positif ¨ ¨ ¨ n Segera selidiki laporan insiden tanpa menyalahkan siapapun selama proses penyelidikan. Ambil tindakan antara sebelum mampu mengoreksi semua kelemahan. Berikan lebih banyak perhatian terhadap usaha mengurangi kerugian Akui usaha individu dan kembangkan informasi menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Bersama dengan pegawai lain – kaji ulang kecelakaan yang baru terjadi. Jelaskan bahwa tidak melaporkan kecelakaan adalah melanggar peraturan keselamatan.
Partisipasi manajemen dalam penyelidikan kecelakaan : l l Tergantung besarnya resiko kerugian / angka potensi kecelakaan ( accident potensial rating ) Menyediakan prosedur penyelidikan kecelakaan yang diketahui oleh karyawan.
Prosedur Penyelidikan kecelakaan memuat l l l Tindakan pada tiap tahap proses penyelidikan Siapa yang harus melakukan penyelidikan Jalur komunikasi dan organisasi Batas waktu penyelesaian laporan Garis panduan (Guidelines) yang mencakup : – – – Pembentukan anggota tim penyelidik Mengamankan bukti, kondisi dan posisi alat, instruksi pengawas, ijin kerja, charts, dll. Bagaimana menilai potensi kecelakaan. Mengevaluasi tindakan darurat, rescue dan pengendalian kerusakan Pelatihan penyelidikan kecelakaan.
ANGKA POTENSI KECELAKAAN ( ACCIDENT POTENTIAL RATING ) A. P. R NILAI DAMPAK KECELAKAAN TERHADAP PERSONIL ASET LINGKUNGAN 1. CEDERA KECIL M. T. C / F. A. C RUSAK RINGAN KERUGIAN < 500 USD KERUSAKAN MINIMAL 2. CEDERA SEDANG (RWC/LT) NILAI KERUSAKAN ANTARA 500 – 50. 000 USD POLUSI LOKAL DAPAT DIATASI REGU SETEMPAT 3. CEDERA PARAH / CACAT (PPD/PTD) NILAI KERUSAKAN ANTARA 50. 000 – 500. 000 USD POLUSI LOKAL PERLU BANTUAN REGU REGIONAL 4. FATAL NILAI KERUSAKAN ANTARA 500. 000 – 5. 000 USD POLUSI BESAR BERSKALA NASIONAL TIMBUL REAKSI MASYARAKAT
DETERMINING ACCIDENT POTENTIAL RATING ( APR ) APR PERSONNEL ASSET ENVIRONMENT 1 SLIGHT INJURY SLIGHT DAMAGE SLIGHT LEAK 2 MINOR INJURY MINOR DAMAGE MINOR LEAK / SPILL 3 MAJOR INJURY LOCALIZED DAMAGE LOCALIZED LEAK / SPILL 4 FATALITY MAJOR DAMAGE MAJOR LEAK / SPILL
POTENTIAL TO INJURY 1. 2. 3. 4. Slight injury affecting work performance: medical treatment or first aid case Minor injury affecting work performance: lost workday case or restricted work case Major injury results in partial disability or affects performance in longer terms : Permanent partial or total disability One or more fatalities
POTENTIAL TO ASSET / EQUIPMENT DAMAGE 1. 2. 3. 4. Slight damage – no disruption of process cost to repair < Rp 20. 000. Minor damage – process may be disrupted for 24 hrs and consequential cost < Rp 200. 000, Localized damage – partial shutdown of facilities process can continue and cost < Rp 2 Milyards Major damage – lost of facilities in shutdown for some time the consequential cost > Rp 10 milyards
POTENTIAL IMPACT ON ENVIRONMENT 1. 2. 3. 4. Slight leak / spill – minimal effect, negligible cost contained locally on site Minor leak / spill – contamination or damage sufficient to cause interfere local environment : loss of small solid or non toxic material Localized leak / spill limited loss of material with known toxicity, minor temporary excursion outside company site or area of action Major leak/spill – severe environment damage, requires costly measures to restore area temporary excursion with public concern.
ACCIDENT INVESTIGATION TEAM LEADER AND REPORTING REQUIREMENT A. P. R REPORT ACCIDENT PARTY TEAM LEADER 1. ACCIDENT REPORT FORM COMPANY COY. SUPERVISOR CONTRACTOR CONTR. SPV. COMPANY COY. DIV. HEAD CONTRACTOR CONTR. MNGR 2. 3. 4. ACCIDENT REPORT FORM ACCIDENT COMPANY REPORT FORM + FATAL ACCIDENT CONTRACTOR REPORT COY DEPT. HEAD ACCIDENT COMPANY REPORT FORM + CONTRACTOR FATAL ACCIDENT REPORT COY MANAGER COY DEPT. HEAD COY MANAGER
ACCIDENTS – POTENTIAL RATING 1 OR 2 1. ACCIDENT EVENT TREE TO BE ATTACHED TO ACCIDENT REPORT FORM ACCIDENTS – POTENTIAL RATING 3 OR 4 1. Page 1 : Fully completed accident report form 2. Page 2 : Summary of accident – event leading up to accident it self, immediate cause, preventive measures. 3. Page 3 : Accident event tree
SUATU PENYELIDIKAN YANG EFEKTIF BILA : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi Menentukan sebab kecelakaan yang sebenarnya Menentukan resiko Mengembangkan tindakan pengendalian Menentukan kecendrungan (trend) pada kelemahan sistem manajemen Mendemonstrasikan perhatian manajemen
TAHAP-TAHAP MENANGANI KECELAKAAN : 1. 2. 3. 4. 5. Melaporkan kecelakaan dan mengamankan lokasi Proses penyelidikan Menganalisis penyebab kecelakaan dan membuat rekomendasi Membuat laporan penyelidikan, telaah dan pengesahan oleh manajemen Tindak lanjut.
LANGKAH-LANGKAH MENANGANI KECELAKAAN Melaporkan dan mengamankan lokasi kecelakaan dan koordinasi tindakan darurat 1. n n Melaporkan kecelakaan Tindakan kontrol : memadamkan api, rescue, evakuasi medis, barikade, mengamankan bukti-bukti Proses penyelidikan 2. • • • Memilih anggota tim penyelidik, briefing dan persiapan penyelidikan Mengumpulkan fakta temuan, ambil gambar, sket, Wawancara saksi - saksi
LANGKAH-LANGKAH MENANGANI KECELAKAAN 3. Menganalisis penyebab kecelakaan dan membuat kerangka rekomendasi n Analisis urutan & uraian faktor penyebab n Menentukan sebab langsung, sebab-sebab dasar, elemen kritis sebab dasar, dan kelemahan sistem manajemen n Kerangka tindakan kontrol, pengamanan sementara & permanen
LANGKAH-LANGKAH MENANGANI KECELAKAAN 4. Membuat laporan penyelidikan, telaah dan pengesahan oleh manajemen n Telaah temuan & kerangka rekomendasi oleh manajer & saran perbaikan Implementasi rekomendasi dan tindak lanjut Distribusi laporan dan ‘learning points’. 5. Tindak lanjut n n Sampaikan hasil penyelidikan ke pihak terkait Monitor pelaksanaan rekomendasi Tentukan trend dengan analisis data Analisis dampak positif dari perubahan yang telah diambil
TAHAP PENANGGULANGAN n Laporan & tindakan pertama v v Laporan dari lokasi kecelakaan oleh pengawas senior Info mencakup : jenis operasi / kegiatan, waktu dan cedera, sifat cedera / kerusakan alat, tindakan yang telah diambil dan bantuan yang diperlukan
TAHAP PENANGGULANGAN n Tindakan pengawas lapangan n n n Panggil ambulan, tim darurat dan rescue Kontrol timbulnya bahaya sekundair Kenali sumber daya yang dapat dipakai Amankan bukti – bukti Ukur potensi kerugian Beritahu manager Area ybs.
PROSES PENYELIDIKAN 1. Memilih dan membentuk tim penyelidik – Besar dan komposisinya sesuai – Manajer lini sebagai ketua tim – juga bila ia melibatkan subcontractor – Anggota tim memiliki pengetahuan cukup tentang kegiatan yang menimbulkan celaka dan trampil membuat judgement
PROSES PENYELIDIKAN ¡ 2. Persiapan penyelidikan l Segera kumpulkan info penting : prosedur operasi, instruksi , garis perintah dan lain sebagainya l Gunakan cek list bila perlu
INVESTIGATION PROCESS FLOW CHART
SYSTEM DIAGRAM INVESTIGATION
INVESTIGATION REVIEW FLOW CHART
3. FAKTA & TEMUAN n n n Kumpulkan semua fakta yang dapat menggambarkan kejadian disekitar / lokasi kecelakaan Lakukan observasi ditempat kejadian : wawancara saksi-saksi, pemeriksaan catatan, prosedur kerja, log book, komentar tenaga ahli, standar alat, dls. Ambil pernyataan dari saksi yang telah diwawancarai, lakukan rekonstruksi bila perlu. Lakukan analisis material : adanya overload, tingkat kerusakan, tindakan perawatan rutin, desain peralatan, adanya penyalah gunaan. Buat skets, gambar detail dan merangkum fakta
TEKNIK WAWANCARA SECARA PRODUKTIF n n n Lakukan segera : menunda dapat berakibat informasi penting terlewatkan Lakukan interview ditempat kejadian untuk mengingatkan saksi secara rinci tentang kejadian, tetapi bila hal ini tidak mungkin. Lakukan interview secara individu : usahakan saksi merasa nyaman Tanyakan menurut versi dia : Biarkan ia menjelaskan sesuai pandangannya terhadap fakta yang ada Jangan di interupsi bila tidak perlu : Hindari memutus apa yang sedang difikirkannya , dan jangan mempengaruhinya.
TEKNIK WAWANCARA SECARA PRODUKTIF l l l Gunakan kata-kata kunci : siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana Diskusikan & dengar cara pendapatnya untuk mencegah kecelakaan. Ucapkan terimakasih atas masukan yang diberikan, waktu dan saran serta akhiri wawancara secara positif
4. ANALISIS DAN EVALUASI FAKTOR PENYEBAB l l l Buat ringkasan urutan kejadian dan kemungkinan penyebab Analisis dan rumuskan penyebab secara logis berdasarkan fakta, simpulkan fakta-fakta berdasarkan ‘profesional judgement’. Kenali gejala dan faktor penyebab langsung, rumuskan sebab-sebab dasar dan tentukan elemen kritis dari penyebab. Buat diagram analisis (event tree) dan kerangka faktor penyebab. Cari kelemahan sistem manajemen
Penyebab kecelakaan l Penyebab langsung (direct cause): Harm inflicting contact atau Point of impact. Jika contact factor sudah diketahui, urut kebelakang untuk mengetahui faktor lain : l Penyebab tidak langsung (indirect cause): Tindakan yang tidak selamat (unsafe act) dan Kondisi yang tidak selamat (unsafe condition l Basic cause
Contoh Direct cause (penyebab langsung) l l l l Struct against Fall from Caught in Overexertion or stress Bodily reaction or movement Motor vehicle and aircraft impact Contact with temperature extremes Struct by
Contoh Indirect cause (unsafe acts) l l l l Servicing equipment in motion Failure to warn or secure Making safety divices inoperative Operating or working at unsafe speed Improper use of equipment Horse play Failure to wear proper attire
Contoh Indirect cause (unsafety conditions) l l l Environmental hazard Hazardous methodes or procedures Inadequate guarding Dress or apparel condition hazard Defects
Contoh Basic cause l l l l Inadequate codes and standards Lact of Policy Supervisors failing to perform their duty Lact of enforcement Faulty design Inedequate training Inadequate maintenance Lact of safety trainbing
Catatan: Perlu diingat bahwa element-element penyebab kecelakaan yang menimpa dan melibatkan : people, equipment, materials atau lingkungan, tidak berdiri sendiri. Masing-masing elemen tersebut harus dianalisa hubungannya satu sama lain
5. MERUMUSKAN KERANGKA REKOMENDASI n n Pertimbangkan tindakan kontrol dan kurangi tingkat keparahan kerugian yang mungkin timbul Segera ambil tindakan pengamanan sementara dan tindakan permanen secepat mungkin 6. TELAAH ULANG KERANGKA REKOMENDASI n n Telaah ulang tiap laporan oleh manager yang setingkat lebih tinggi Ukur mutu laporan dan buat saran perbaikan
REKOMENDASI n n n Sebutkan apa yang harus dilakukan oleh manajemen – bukan yang harus dilakukan oleh operator Cantumkan nama dan jabatan pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rekomendasi Hindari pernyataan yang berbau sentimen Utamakan peningkatan prosedur, mutu pengawawsan dan pelatihan dalam membuat urutan rekomendasi Sarankan perbaikan fasilitas bila hal itu akan efektif
REKOMENDASI l l Lakukan tindakan disiplin – bila ada bukti atau indikasi kuat unsur kesengajaan, pelecehan, keteledoran atau ketidak pedulian terhadap ketentuan perusahaan. Lakukan tindakan koreksi yang sifatnya permanen.
TINDAKAN MANAJEMEN l Menelaah dan menyetujui laporan – – – Periksa kesempurnaan dan ketetapan kesimpulan apakah dibuat berdasarkan fakta Saling berbagi informasi Periksa program, standar-standar dan kesesuaian terhadap standar yang ada.
HOW TO PREPARE RECOMMENDATIONS BASED ON DETERMINED BASIC CAUSES Personal Factors Keywords 1. Capability Employee, placement, medical examination 2. Knowledge Training, orientation 3. Skill On time the job training, job assignment, act auditing 4. Stress Work environment, operational, pressure, communication problem 5. Motivation Training & orientation, recognation, attention, promotion
HOW TO PREPARE RECOMMENDATIONS BASED ON DETERMINED BASIC CAUSES Job Factors 1. 2. 3. Leadership Engineering Purchasing Keywords Policy, program, standard, regulation, rule, planning, organizing, control system Hazard analysis, risk analysis, Hazop, Technical safety auditing Material / equipment selection & research, specification, code – labelling storage and transport of material, disposal
HOW TO PREPARE RECOMMENDATIONS BASED ON DETERMINED BASIC CAUSES Job Factors Keywords 4. Tools & Equipment Defect report, inspection, storage, usageguide / instructions, wear / tear control, maintenance 5. Work Standard Method, procedure, practice
LAPORAN PENYELIDIKAN HENDAKNYA MAMPU : n n Mengemukakan info sesuai fakta dan menggambarkan potensi kerugian dengan angka Menggambarkan apa yang sebenarnya telah terjadi, tindakan awal sebelum kecelakaan dan tindakan reaktif yang telah diambil. Menganalisis sebab kecelakaan – baik sebab langsung atau sebab dasar. Selesai tepat pada waktunya
7. IMPLEMENTASI DAN DISTRIBUSI LAPORAN n n n Rumuskan secara formal target dan jadwal penyelesaian Lakukan tindakan disiplin oleh manajer lini dimana perlu Sebarluaskan hasil penyelidikan dalam organisasi
8. TINDAK LANJUT l l Tegaskan kebijakan perusahaan melalui sistem formal seperti dalam pelatihan, penyediaan sarana dan sistem keselamatan, prosedur , dls. Buat instruksi-instruksi dan surat edaran Lakukan auditing terhadap system yang dipakai Pantau pelaksanaan tindakan pencegahan dan perbaikan tepat pada waktunya.
TINDAK LANJUT n n n Buat statistik kinerja keselamatan dan analisis data untuk mengetahui trend Analisis dampak positif dari perubahan yang telah diambil Simpulkan “learning points “
ACCIDENT REPORTING SYSTEM
SYSTEM LAPORAN TUJUAN : • Menciptakan metoda konsisten untuk mengumpulkan data kecelakaan kerja • Evaluasi kinerja SHE dalam perusahaan termasuk sub kontraktornya • Membantu manajemen lini menentukan sebab kecelakaan dan tindakan remedial yang perlu.
LAPORAN KECELAKAAN n n Bukan sarana untuk mencari kesalahan individu , tetapi, Sarana untuk mengambil langkah pencegahan yang perlu agar kejadian serupa tak terulang. Oleh karena itu : n Perlu ditentukan angka potensi suatu kecelakaan berdasarkan resiko yang telah atau akan terjadi. n Tiap departemen perlu menetapkan nama-nama kontraktor yang termasuk kategori ‘Reportable contractors’
DATA KECELAKAAN YANG TERKUMPUL DIGUNAKAN : n Untuk menentukan trend n Untuk menilai efektivitas program manajemen HSE
Informasi-informasi yang perlu ada pada Laporan Kecelakaan n n Latar belakang data - Dimana dan kapan kejadian - Siapa dan apa yang terlibat - Karyawan yang bertugas dan saksi-saksi Apa yang terjadi - Urutan kejadian - jumlah kerusakan - Tipe kecelakaan - Apakah ada barang-barang yang berbahaya Analisa dari kejadian : How and Why - Direct cause (energy sources, hazardous materials) - Indirect cause (unsafe acts and conditions) - Basic cause (management policy, personal or emvironment factor Rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa (jangka pendek/panjang) - Basic cause - Indirect cause - Direct cause
KLASIFIKASI KECELAKAAN 1. 2. n n Kecelakaan Fatal Kecelakaan kerja yang berakibat kematian Kecelakaan berat Permanent total disabilities, PTB : Kecelakaan berakibat pegawai tidak mampu lagi bekerja dan berakhir dengan pemutusan hubungan kerja Permanent partial disability, PPD : Kecelakaan berakibat korban tidak mampu menggunakan sebagian atau seluruh anggota badannya, atau tiap cacat tetap dimana bagian dari tubuhnya menjadi tidak berfungsi.
KLASIFIKASI KECELAKAAN 3. Kecelakaan sedang – Lost workday case, LWC: Kecelakaan kerja, selain cacat parsial tetap, yang menyebabkan korban tidak mampu untuk sementara melakukan kerja regulernya atau dokter menyatakan ia tidak dapat bekerja setelah kecelakaan selama satu hari atau lebih – Restricted work case, RWC : Tiap kecelakaan kerja yang berakibat korban diberi tugas lain selain tugas regulernya selama satu hari atau lebih.
KLASIFIKASI KECELAKAAN Kecelakaan Ringan 4. l Medical Treatment Case, MTC : Kecelakaan yang tidak berakibat hilang hari kerja atau tidak dibolehkan melakukan kerja Regular, tetapi ia membutuhkan rawat jalan. l First Aid Cases
DEFINISI KECELAKAAN 1. KECELAKAAN KERJA (Work related accident) • Tiap kejadian yang telah atau berpotensi dapat menimbulkan cedera atau penyakit jabatan (illness), kerusakan benda, terhentinya kerja atau kombinasi dari kondisi diatas – yang timbul dalam hubungan kerja. 2. KECELAKAAN • Tiap kejadian yang telah atau dapat menimbulkan cedera atau penyakit jabatan (illness) termasuk kerusakan benda kerugian produk atau terhentinya kerja.
DEFINISI 3. Lost time injuries, LTI’s Jumlah angka kecelakaan fatal, cedera total tetap, cedera parsial tetap dan kasus hilang hari kerja. 4. Kecelakaan Fatal Kecelakaan kerja yang berakibat kematian tidak perduli berapapun lamanya antara waktu timbulnya kecelakaan dan saat korban meninggal
DEFINISI 5. Permanent Total Disabilities, PTD : Kecelakaan kerja yang berakibat pegawai tidak mampu lagi bekerja dan berakhir dengan pemutusan hubungan kerja. 6. Permanent Partial Disability, PPD : Kecelakaan kerja yang berakibat korban tidak mampu menggunakan sebagian atau seluruh anggota badannya, atau tiap cacat tetap dimana bagian dari tubuhnya menjadi tidak berfungsi, terlepas apakah sebelumnya korban memiliki cacat bawaan atau tidak.
DEFINISI 7. 8. Lost Workday Case, LWC : Tiap kecelakaan kerja, selain cacat parsial tetap yang menyebabkan korban tidak mampu untuk sementara melakukan kerja regulernya atau dokter menyatakan ia tidak dapat bekerja. Restricted work case, RWC : Tiap kecelakaan kerja yang berakibat korban diberi tugas lain selain tugas regulernya selama satu hari atau lebih setelah kecelakaan terjadi.
DEFINISI 9. Restricted workday : Jumlah hari kalender dihitung mulai dari ia tidak dibolehkan (dicegah) melakukan kerja regulernya sampai ia kembali ke tugasnya semula : 10. Medical treatment case, MTC: Tiap kecelakaan kerja yang tidak berakibat hilangnya hari kerja atau tidak dibolehkannya melakukan kerja reguler, tetapi ia membutuhkan rawat jalan yang dianjurkan dokter. contoh : n n n Perawatan dokter akibat infeksi, luka bakar tingkat dua atau tiga Mengambil benda asing yang masuk kemata. Membuka jahitan luka yang dialaminya.
DEFINISI 11. Total Recordable Cases, TRC : Jumlah angka kecelakaan fatal, cacat total tetap, cacat parsial tetap, kasus hilang dari kerja, kasus cegah kerja, dan kasus rawat jalan. 12. First Aid Case, FAC : Kecelakaan kecil seperti tergores, luka bakar ringan, dls. Dimana korban hanya perlu dirawat satu kali dan kemudian kembali kerja. contoh : Membalut luka, memberi antiseptik, perawatan luka bakar tingkat satu, mengambil benda asing dimata, observasi / kontrol pada tiap kunjungan medis.
DEFINISI 13. Cedera akibat kerja ( work injury ) Tiap cedera bagaimanapun tingkat keparahannya yang timbul dari kejadian tunggal, atau beberapa kejadian yang hampir bersamaan – sebagai akibat dari hubungan kerja. 14. Penyakit jabatan ( occupational illness) Tiap kelainan atau timbulnya kondisi fisik tak normal selainyang berbentuk cedera – sebagai akibat dari pekerjaan yang dilakukannya. Dasar perbedaan antara cedera dan penyakit jabatan adalah jumlah kejadian serupa yang dialaminya. • Bila insiden penyebabnya berlangsung seketika atau waktunya berdekatan maka ia adalah cedera • Bila ia disebabkan oleh insiden yang terjadi berulang-ulang karena adanya bahan berbahaya atau faktor lingkungan, maka ia adalah penyakit jabatan.
DEFINISI 15. Hampir Celaka ( Near Miss ) Suatu insiden yang tidak sempat menimbulkan korban, tetapi berpotensi menimbulkan cedera, sakit jabatan, kerusakan benda atau menurunkan mutu atau kerugian produk lainnya. contoh : Tali jangkar kapal atau sling yang putus pada saat digunakan.
DEFINISI 16. Reportable contractor ( Kontraktor wajib lapor ) Perorangan atau badan usaha yang bekerja demi perusahaan dimana pegawainya terikat dengan kegiatan atau bekerja didaerah kerja perusahaan, dimanajemen perusahaan berperan atas keselamatan pegawai tersebut, baik dinyatakan secara tertulis atau tidak.
DEFINISI n Contoh Reportable contractor : Pilot helikopter, regu tugboat atau supply boat bekerja untuk perusahaan ¨ Penyelam yang menginspeksi anjungan ¨ Regu seismik yang bekerja menurut kontrak jangka pendek. ¨ Polisi yang diperbantukan oleh pemerintah ¨ n Contoh Non Reportable contractor : Pengangkut sampah yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat ¨ Tukang las pada bengkel kontraktor dimana inspektur perusahaan hanya memonitor mutu. ¨
DEFINISI 17. Jam kerja terpapar ( Exposure hours ) Total jam kerja pegawai termasuk lembur, pelatihan, tetapi meliputi cuti, sakit atau jam-jam dimana pegawai tidak masuk kerja. 18. Pegawai Tiap orang yang terkait dengan kegiatan perusahaan dan karenanya ia memperoleh upah, walaupun sifatnya sementara, baik dari perusahaan atau badan yang termasuk ‘reportable contractor’.
DEFINISI 19. Hubungan Kerja Semua kerja atau tiap kegiatan yang dilakukan melalui penugasan atau perintah kerja oleh perusahaan atau reportable contractor termasuk semua kegiatan yang terkait walau hal itu tidak dinyatakan secara spesifik dalam penugasan atau perintah kerja tersebut.
Thank you
- Slides: 82