TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Dirangkum Oleh Gunarno

  • Slides: 66
Download presentation
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Dirangkum Oleh: Gunarno, M. Pd. 1

TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Dirangkum Oleh: Gunarno, M. Pd. 1

Materi o o o Format Spasi Penomoran Halaman Menandai Peringkat Cara Merujuk Kutipan Penyajian

Materi o o o Format Spasi Penomoran Halaman Menandai Peringkat Cara Merujuk Kutipan Penyajian Tabel dan Gambar 2

Ukuran Kertas HVS 80 atau 70 gr 21, 5 x 28 cm (kuarto) (Dep.

Ukuran Kertas HVS 80 atau 70 gr 21, 5 x 28 cm (kuarto) (Dep. P dan K. 1997: 75) 3

Ukuran Margin 4 cm 3 cm 4

Ukuran Margin 4 cm 3 cm 4

Paginasi (Pemberian Nomor Halaman) o o Bagian pengantar tulisan: kata pengantar, daftar isi, daftar

Paginasi (Pemberian Nomor Halaman) o o Bagian pengantar tulisan: kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil ( i, iii, …) Bagian isi ( Bab I, Bab II, III, …) digunakan angka Arab (1, 2, 3, …) 5

Posisi Nomor Halaman o o Nomor halaman diletakkan di tengah atau sudut kanan atas

Posisi Nomor Halaman o o Nomor halaman diletakkan di tengah atau sudut kanan atas halaman Pada halaman yang mempunyai judul bab, nomor halamannya diletakkan di bagian bawah halaman, di tengah atau di kanan bawah. 6

Penggunaan Spasi o o o o Antar baris biasa = 1, 5 atau 2,

Penggunaan Spasi o o o o Antar baris biasa = 1, 5 atau 2, 0 teks kutipan langsung yang lebih 40 kata = 1 spasi Jarak antara judul dengan teks di bawahnya = 4 spasi Jarak antara sub judul dengan teks di bawahnya 2 spasi Jarak antara akhir teks dengan sub judul 3 spasi antar baris pada penulisan daftar pustaka = 1 spasi Jarak antara paragraf sama dengan jarak antar baris yang digunakan Jarak antara satu daftar pustaka dengan daftar pustaka di bawahnya 2 spasi 7

Font Size o o 12 point, untuk judul bab, judul sub bab, teks induk,

Font Size o o 12 point, untuk judul bab, judul sub bab, teks induk, abstrak (skripsi, tesis, disertasi) lampiran, dan daftar rujukan 10 point, judul tabel, judul gambar, teks tabel, teks gambar, catatan kaki, index, header, dan footer. 8

Penggunaan Huruf Miring o o o Kata non-Indonesia (bahasa asing dan daerah) Istilah yang

Penggunaan Huruf Miring o o o Kata non-Indonesia (bahasa asing dan daerah) Istilah yang belum lazim Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi boleh italic-bold) Judul sub bab peringkat 4 pada alternatif pertama Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan. 9

Penggunaan Huruf Tebal Judul bab o Judul sub bab (heading) o Bagian penting dari

Penggunaan Huruf Tebal Judul bab o Judul sub bab (heading) o Bagian penting dari suatu contoh dicetak bolditalic Contoh: o Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer 10

Penggunaan Tanda Pisah (dash) Bulit (Bullet) o Tanda pisah ( - ) tidak dapat

Penggunaan Tanda Pisah (dash) Bulit (Bullet) o Tanda pisah ( - ) tidak dapat difungsikan sebagai tanda Bulit. 11

SISTEMATIKA TEKNIK PENULISAN DAN TATACARA MENANDAI PERINGKAT • Berlaku untuk skripsi, tesis, disertasi, makalah,

SISTEMATIKA TEKNIK PENULISAN DAN TATACARA MENANDAI PERINGKAT • Berlaku untuk skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan laporan penelitian. • Ada tiga alternatif yang dapat dipilih Catatan: • Untuk artikel mengikuti pedoman yang berbeda. Diadaptasi dari Univ. Negeri Malang. 2000. “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”. Dalam Suparlan Al Hakim (Ed). Teknik Penulisan Ilmiah. (hal. 17 -31). Malang. : UNM Press 12

Contoh Untuk Alternatif Pertama BAB III METODE PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN Alasan Pemilihan Tes Isi

Contoh Untuk Alternatif Pertama BAB III METODE PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN Alasan Pemilihan Tes Isi Tes Tingkat kesulitan butir tes 13

Alternatif pertama • Peringkat subbagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, garis bawah, letaknya

Alternatif pertama • Peringkat subbagian dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, garis bawah, letaknya pada halaman, dan bukan dengan angka, sebagai berikut: 1. Peringkat 1 (judul bab) ditulis dengan huruf besar semua, dicetak tebal, diletakkan di tengah, dan tidak diakhiri tanda titik 2. Peringkat 2 (subbab) ditulis dengan huruf besar semua diletakkan di tepi kiri. 3. Peringkat 3 (sub-subbab) ditulis dengan huruf besar kecil tanpa garis bawah dan diletakkan di tepi kiri. 4. Peringkat 4 (sub-sub subbab) ditulis dengan huruf besar pada awal tiap kata saja, diberikan garis bawah dan diletakkan di tepi kiri. 5. Peringkat 5 (sub-sub-subbab) ditulis dengan huruf kecil (kecuali awal kalimat) tanpa garis bawah. Subbagian ini diketik pada ketukan (enam karakter) 14 keenam dan diakhiri dengan titik.

Contoh Alternatif Kedua BAB III METODE PENELITIAN 3. 3 Instrumen Penelitian 3. 3. 1

Contoh Alternatif Kedua BAB III METODE PENELITIAN 3. 3 Instrumen Penelitian 3. 3. 1 Alasan Pemilihan Tes 3. 3. 1. 1 Isi Tes 3. 3. 1. 1. 1 Tingkat Kesulitan Butir. Tes 15

Alternatif Kedua 1. Peringkat satu (Judul bab) dilakukan dengan cara yang sama dengan Altenatif

Alternatif Kedua 1. Peringkat satu (Judul bab) dilakukan dengan cara yang sama dengan Altenatif Pertama, yaitu ditulis dengan huruf besar semua dan ditempatkan di tengah, tanpa garis bawah, dan dicetak tebal 2. Peringkat dua (sub bab), ditandai dengan angka dua digit yang dipisahkan oleh titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dlmulai dari tepi kiri. Judul subbab ditulis dengan huruf besar pada awal tiap kata dan bold 3. Peringkat tiga (sub-subbab), ditandai dengan angka tiga digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul ditulis dengan huruf besar hanya pada awal tiap kata dan ditulis bold 4. Peringkat epat (sub-sub subbab), ditandai dengan angka empat digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepi kiri. Judul ditulis dengan huruf besar hanya pada awal tiap kata dan bold. 5. Peringkat lima (sub-subbab), ditandai dengan angka lima digit yang dipisahkan dengan titik, tetapi tidak diakhiri dengan titik, dan dimulai dari tepl kiri. Judul ditulis dengan huruf besar hanya pada awal tip katal dan bold. Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai pada ketukan ke-6 (indentation special by 1, 27 cm) 16

Contoh Untuk Alternatif Ketiga BAB III METODE PENELITIAN A. Instrumen Penelitian 1. Alasan Pemilihan

Contoh Untuk Alternatif Ketiga BAB III METODE PENELITIAN A. Instrumen Penelitian 1. Alasan Pemilihan Tes a. Isi Tes 1) Tingkat Kesulitan Butir Tes 17

Alternatif Ketiga 1. Penulisan judul bab yang berperingkat satu sama dengan yang berlaku untuk

Alternatif Ketiga 1. Penulisan judul bab yang berperingkat satu sama dengan yang berlaku untuk Alternatif Pertama. yaitu dengan menempatkannya di tengah memakai huruf besar semua dan bold. 2. Peringkat dua ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A. B. C. dst. ) memakai titik, ditulis dengan huruf besar pada awal tiap kata saja, dan bold, 3. Peringkat ketiga ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2. 3. dst. ) memakai titik, ditulis dengan huruf besarhanya pada awal tiap kata saja dan bold. 4. Peringkat empat ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a, b. c. dst) memakai titik, ditulis dengan huruf besar kecil, dan bold. 5. Peringkat lima ditunjukkan dengan urutan angka 1), 2) , 3), dst. (memakai kurung tutup tanpa titik), ditulis dengan huruf besar hanya dia wal tiap kata saja, dan bold. 18

Sistematika Penulisan Artikel dan Makalah Pendek (± 20 hal. ) 1. Peringkat pertama (judul

Sistematika Penulisan Artikel dan Makalah Pendek (± 20 hal. ) 1. Peringkat pertama (judul artikel), ditulis dengan huruf besar semua, diletakkan ditengah, dan Bold. 2. Peringkat kedua (sub judul), ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkandi tepi kiri. 3. Penngkat ketiga (sub-subjudul), ditulis dengan huruf besar-kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri. 4. Peringkat keempat(sub-sub subjudul) ditulis dengan huruf besar hanya pada awal kata saja, dengan cetak miring (italic), bold, dan diietakkan di tepi kiri. 19

Contoh Untuk Sistematika Artikel PEMBELAJARAN NILAI UNTUK PENDIDIKAN ANDRAGOGI PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN Orientasi

Contoh Untuk Sistematika Artikel PEMBELAJARAN NILAI UNTUK PENDIDIKAN ANDRAGOGI PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN Orientasi Terhadap Belajar Pendidik Tidak Berperan Sebagai Pengajar 20

CARA MERUJUK KUTIPAN (Aturan Umum) 1. 2. 3. 4. 5. Perujukan dilakukan dengan menggunakan

CARA MERUJUK KUTIPAN (Aturan Umum) 1. 2. 3. 4. 5. Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dng dkk. Jika nama pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan dokumen yang diterbitkan atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya Rujukan dari dua sumber atau iebih yang ditulis oleh pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik-koma(; ) sebagai tanda 21 pemisahnya.

KUTIPAN 1. KUTIPAN LANGSUNG – Kurang dari 40 kata – Lebih dari 40 kata

KUTIPAN 1. KUTIPAN LANGSUNG – Kurang dari 40 kata – Lebih dari 40 kata – Sebagian teks dihilangkan 2. KUTIPAN TIDAK LANGSUNG 22

CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG (Kurang dari 40 kata) Kutipan yang berisi kurang dari 40

CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG (Kurang dari 40 kata) Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (". . . ") sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama pengarang, tahun dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. 23

Contoh Penulisan Kutipan Langsung kurang dari 40 kata Nama pengarang disebut dalam teks secara

Contoh Penulisan Kutipan Langsung kurang dari 40 kata Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu. Soebroto (2006: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. 24

Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman Contoh: Kesimpulan dari penelitian

Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman Contoh: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar" (Soebronto, 2006: 123). 25

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ('. . . ')

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ('. . . ') Contoh: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "terdapat kecenderungan semakin sering melakukan 'dialog antar budaya' semakin meningkat kadar empatisitas komunitas suku, agama, etnis, agama dan antar golongan" (AIHakim, 2003: 99). 26

CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG (40 Kata atau Lebih) Kutipan yang berisi 40 kata atau

CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG (40 Kata atau Lebih) Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip, ditulis terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke enam dari marjin kiri, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis 27

Contoh Purwasito (2003: 6) menyimpulkan sebagai berikut: Bahwa kajian komunikasi tidak dapat meninggalkan faktor-faktor

Contoh Purwasito (2003: 6) menyimpulkan sebagai berikut: Bahwa kajian komunikasi tidak dapat meninggalkan faktor-faktor sosiobudaya. Komunikasi selalu melekat di dalamnya sistem kepercayaan, sistem nilai dan norma sosial-budaya yang berkembang di masyarakat. Dalam perspektif kultural, kajian komunikasi bisa berkembang pada ranah yang sangat luas. sejalan dengan karakter ilmu komunikasi yang bersifat heterogen, multidisiplin, dan eklektif. 28

Kutipan yang Sebagian Dihilangkan Apabila dalam mengutip langsung ada kata dalam kalimat yang dibuang,

Kutipan yang Sebagian Dihilangkan Apabila dalam mengutip langsung ada kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik dan menggunakan tanda kutip (“. . . ”). Apabila ada kalimat yang dibuang. maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik (…. ). 29

Contoh "Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. . . diharapkan sudah

Contoh "Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. . . diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru" (Manan. 1995: 278). "Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan. atau bagian tubuh lain. . . Yang termasuk gerak manipulatit antara lain adaiah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar" (Asim. 1995: 315). 30

CARA MERUJUK KUTIPAN TIDAK LANGSUNG • Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan

CARA MERUJUK KUTIPAN TIDAK LANGSUNG • Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang dapat dirangkai langsung dalam teks, atau ditulis dalam tanda kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman juga dicantumkan. 31

Contoh untuk nama pengarang ditulis terpadu dalam teks Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa

Contoh untuk nama pengarang ditulis terpadu dalam teks Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. 32

Nama Pengarang Disebut Dalam Kurung Bersama Tahun Penerbitannya Contoh: • Mahasiswa tahun ketiga ternyata

Nama Pengarang Disebut Dalam Kurung Bersama Tahun Penerbitannya Contoh: • Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990: 13). 33

CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA • Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel

CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA • Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. • Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. 34

Rujukan buku Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang diakhiri dengan titik. Judul buku digarisbawahi

Rujukan buku Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang diakhiri dengan titik. Judul buku digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring (italic), dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (: ) 35

Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut meliputi: (1) nama penulis

Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut meliputi: (1) nama penulis ditulis dengan uruian: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan. (3) judul, termasuk subjudul, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. 36

Contoh Strunk, W. , Jr. and White. E. B. 1979. The Elements of Style

Contoh Strunk, W. , Jr. and White. E. B. 1979. The Elements of Style (3 rd ed. ). New York: Macmillan. Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya ke Satusatunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang. 37

l Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan

l Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh: Comet, L. and Weeks, K. 1985 a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging lssues-1985. Atlanta : Career Ladder Clearinghouse. Cornet. L. and Weeks, K. 1985 b. Planning Career Laddors: Lessons from the States. Atlanta: Career Ladder Ciearinghouse. 38

 • Jika beberapa buku ditulis oleh penulis sama, namun tahun penerbitan berbeda, nama

• Jika beberapa buku ditulis oleh penulis sama, namun tahun penerbitan berbeda, nama penulis ditulis sekali pada rujukan buku yang terbit paling dahulu, dan untuk buku berikutnya nama penulis diganti dengan tanda penghubung (-----) sepanjang nama penulisnya • Contoh: Koentjaraningrat. 1981. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia. -----------. 1982. Pokok-Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat. -----------. 1990. Sejarah Teori Antropologi Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 39

Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) Seperti menulis rujukan dari buku

Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed. ) jika ada satu editor dan (Eds. ) jika editornya lebih dari satu di antara nama pengarang dan tahun penerbitan. Contoh: Ibrahim, I. S. dan Malik, D. D. (Eds). 1997. Hegemoni Budaya. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Aminuddin (Ed. ). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA 3 n 40

Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) § Nama penulis artikel ditulis

Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya) § Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan, Judul artikel ditulis dalam tanda kutip (". . "), tanpa garis bawah atau ketik miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed. ) bila hanya satu editor dan (Eds. ) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring dan nomor halamannya ditulis dalam kurung. § Contoh: Rahmad, J. 997. “Komunikasi dan Perubahan Politik di Indonesia”. Dalam Latif Y. dan Ibrahim, I. S. (Eds. ). Kekuasaan dan Bahasa: Politik Wacana di Panggung Orde Baru. (hlm. 49 -55). Bandung: Mizan. Hartley, J. T. , Barker, J. O. dan Walsh, D. A. 1980. “Contemporary Issues ond New Directions in Adult Developrnent of Learning and Memory”. dalam Poon, L. W. (Ed. ). Aging in the 1980 s: Psychological Issiues (hlm. 239252). Washington, D. C. : American Psychological Association. 41

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa dalam tanda petik (". . . ") dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis cetak miring. dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. 42

Contoh Budiono, A. 2003. "Fenomena Politik Uang (Money Politic) dalam Sistem Politik di Indonesia".

Contoh Budiono, A. 2003. "Fenomena Politik Uang (Money Politic) dalam Sistem Politik di Indonesia". Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan: Kajian Teori dan Praktik. Tahun 16 (Nomor 1): 16 -31. 43

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap awal kata dan dicetak miring. Nomor halaman ditulis pada bagian akhir 44

Contoh Edyar, B. 31 Maret, 2003. RUU Sisdiknas dan Pendidikan Pluralis Multikultural. Kompas. 4

Contoh Edyar, B. 31 Maret, 2003. RUU Sisdiknas dan Pendidikan Pluralis Multikultural. Kompas. 4 -5. Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song. Psycholog Today. hlm. 70 -76. Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos. hlm. 6. 45

Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan dan

Rujukan dari Koran Tanpa Pengarang Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan dan tahun ditulis setelah nama koran. kemudian judul ditulis dengan huruf besar pada awal setiap kata, dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh: Jawa Pos. 22 April 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. Hlm. 3. Kompas. 14 Juni 2003. Pariwisata Bali: Sudah Jatuh Ditimpa Tangga Pula. Hlm. 31 46

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit. Contoh: Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Diperbanyak oleh PT. Annas Duta Jaya 47

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Nama lembaga penanggungjawab dituiis paling

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut Nama lembaga penanggungjawab dituiis paling depan diikuti dengan tahun, judul karangan dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung-jawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2006. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 48

Rujukan Berupa Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya

Rujukan Berupa Karya Terjemahan Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun. Contoh: Spradley, J. P. Tanpa Tahun. Metode Etnografi. Terjemahan: Misbah Zulfa Elisabeth. Yogyakarta: PT Tiara Wacana 49 Yogya

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis. atau Disertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis. atau Disertasi Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi. tesis. atau disertasi tidak Diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi. Contoh: Aristin. R. 2004. Pendidikan Dalam Perspektif Budaya Lokal: Studi Kasus Praktik Pendidikan Informal di Desa Kaduara Timur Kabupaton Sumenep Madura. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: PPs Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. AI-Hakim, S. 2002. Budaya Lokal dan Hegemoni Negara: Studi Kasus ‘Kelompok Budaya Macapatan' di Trenggalek Sebagai Sarana Legitimas! Politik Orde Baru. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggeris di LPTK. Disertasi tiaak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sar. Jana IKIP Malang. 50

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya Nama penyusun ditulis paling

Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judu! makalah ditulis dengan cetak miring. kemudian diikuti pernyataan "Makalah disajikan dalam. . (nama pertemuan), lembaga penyelenggara. tempat penyelenggaraan dan tanggal dan bulannya Contoh: Huda. N. 2005. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Bandung Angkatan XIV. Pusat Penelitian UPI Bandung 12 Juli. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-Negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tata Kota. BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya. 1 -2 September. 51

CARA MENULIS TABEL DAN GAMBAR Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel)

CARA MENULIS TABEL DAN GAMBAR Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka pada bagian kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutaya. Pada halaman berikutnya. tuliskan Lanjutan Tabel. . . pada tepi kiri tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata Tabel ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel jni ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata penghubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judu! dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelurn tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab di mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk setiap bab nomor unit tabei harus dimuiai dari nomor 1. 52

PENYAJIAN GAMBAR Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, peta, sketsa, diagram, dan gambar lainnya.

PENYAJIAN GAMBAR Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, peta, sketsa, diagram, dan gambar lainnya. Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut: 1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel. 2. Gambar yang menggunakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri. 3. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar. 4. Gambar diacu dengan menggunakan angka/nomor, bukan dengan menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah. 5. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel. 53

BAHASA DAN TANDA BACA l Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum

BAHASA DAN TANDA BACA l Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD), Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus (Keputusan Mendikbud Nomor 0543 a, tanggal 9 September 1987) 54

Pengetikan Titik, Koma, Titik Dua, Tanda Seru, Tanda Tanya, Tanda Persen, l Diketik rapat

Pengetikan Titik, Koma, Titik Dua, Tanda Seru, Tanda Tanya, Tanda Persen, l Diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya 55

Contoh Tidak Baku Sampel dipilih secara acak. Data dianalisis dengan teknik korelasi , anova

Contoh Tidak Baku Sampel dipilih secara acak. Data dianalisis dengan teknik korelasi , anova , dan regresi ganda. Sampel dipilih secara acak. Data dianalisis dengan teknik korelasi, anova, dan regresi ganda. 56

Contoh Tidak Baku …dengan teori ; kemudian … …dengan teori; kemudian … Tujuan penelitian

Contoh Tidak Baku …dengan teori ; kemudian … …dengan teori; kemudian … Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu : Hal itu tidak benar ! Apakah keadaan itu benar terjadi ? Jumlahnya sekitar 20 %. Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu: Hal itu tidak benar! Apakah keadaan itu benar terjadi? Jumlahnya sekitar 20%. 57

Penulisan Tanda Petik dan Tanda Kurung Diketik rapat dengan huruf, kata, frase, kalimat yang

Penulisan Tanda Petik dan Tanda Kurung Diketik rapat dengan huruf, kata, frase, kalimat yang diapit) Tidak Baku Penelitian menghasilkan “ teori ” Tes tersebut dianggap baku ( standardized ) Baku Penelitian menghasilkan “teori” Tes tersebut dianggap baku (standardized) 58

Tanda hubung (-), Tanda pisah (-), garis miring (/) l Diketik rapat dengan huruf

Tanda hubung (-), Tanda pisah (-), garis miring (/) l Diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya Tidak baku Tidak berbelit – belit Ini terjadi selama tahun 2004 – 2006 Semua teknik analisis yang dipakai di sini— kuantitatif dan kualitatif—perlu ditinjau. Dia tidak / belum mengaku 59

Tanda sama dengan, lebih besar, lebih kecil, tanda tambah, tanda kurang, tanda kali, dan

Tanda sama dengan, lebih besar, lebih kecil, tanda tambah, tanda kurang, tanda kali, dan bagi (: ) l Diketik dengan spasi satu karakter sebelum dan sesudahnya 60

Contoh Tidak baku Baku P=0, 05 X>0, 01 2+3=5 8: 2=4 P = 0,

Contoh Tidak baku Baku P=0, 05 X>0, 01 2+3=5 8: 2=4 P = 0, 05 X > 0, 01 2+3=5 8: 2=4 61

Tanda bagi (: ) yang diguakan untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor halaman pada

Tanda bagi (: ) yang diguakan untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya. Tidak baku Sadiono (1980 : 10) menyatakan Baku Sadiono (1980: 10) menyatakan 62

Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali

Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kataseperti kepada dan daripada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. P dan K. 1986: 18) 63

Penulisan partikel pun l Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang dianggap sudah

Penulisan partikel pun l Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang dianggap sudah padu benar ditulis serangkai. l Adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun. 64

Penulisan partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap l Ditulis terpisah dari bagian-bagian

Penulisan partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap l Ditulis terpisah dari bagian-bagian yang mendampinginya 65

TQ 4 YOUR ATTENTION 66

TQ 4 YOUR ATTENTION 66