TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI NON PENELITI
TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI NON PENELITI SUPRIADI Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Email: supriadi_balittro@yahoo. co. id TEMU TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN BOGOR, 10 -11 AGUSTUS 2016
Pilih kalimat yang benar ! 1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pemupukan terhadap pertumbuhan, produksi, mutu simplisia, dan serapan hara tanaman timi 2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pemupukan terhadap pertumbuhan, produksi, mutu simplisia, dan serapan hara tanaman timi 3. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan, produksi, mutu simplisia, dan serapan hara tanaman timi terhadap pemupukan. 4. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan, produksi, mutu simplisia, dan serapan hara tanaman timi terhadap pemupukan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online respons/res·pons/ /réspons/ n tanggapan; reaksi; jawaban: Respons masyarakat terhadap rencana perbaikan kampung sangat baik; merespons/me·res·pons/ v memberikan respons; menanggapi
TENAGA FUNGSIONAL NON PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN
Jabatan Fungsional dan Majalah Ilmiah Badan Litbang Pertanian Jabatan Fungsional Jumlah Peneliti Perekayasa Penyuluh Pustakawan SDM* 1901 39 360 Majalah Ilmiah 21** 1 (Jurnal Enjiniring Pertanian) 0 102 Teknisi Litkayasa 602 1 1 (Jurnal (Buletin Perpustakaan Teknik Pertanian) * Data Tahun 2016 (Badanlitbangtan, Komunikasi Pribadi) **Terakreditasi LIPI (2016 -2018) (http: //pusbindiklat. lipi. go. id/pembinaan-peneliti/akreditasimajalah)
Tugas Teknisi Litkayasa 1. Melakukan kegiatan pelayanan penelitian/perekayasaan. Tenaga terampil dalam bidang teknis. 2. Membuat Karya Tulis Ilmiah Dapat menjadi rujukan/acuan oleh yang lain (peneliti, dll).
Harus menjadi suatu kebanggaan dapat menulis KTI pada majalah ilmiah *FIRMAN, C. 2008. Teknik inokulasi mikoriza arbuskula pada bibit vanili. Buletin Teknik Pertanian 13 (2): 47 -50 *Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan pada Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Dirujuk 3 kali
Jenis KTI Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya No Jenis Publikasi 1 Buku: KTI hasil penelitian KTI ulasan 2 Majalah Ilmiah: KTI hasil penelitian KTI ulasan 3 KTI populer (Warta, dll) 4 KTI prosiding 5 Petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan penelitian/perekayasa Angka Kredit 12, 5 8, 0 6, 0 4, 0 2, 5 3, 0
Nilai KTI (2, 5 -12, 5): 25 -250 kali lebih besar dari laporan kegiatan (0, 05)
HAMBATAN DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH
Artikel Menarik Hambatan Pustakawan Dalam Penulisan Karya Ilmiah Untuk Jurnal Perpustakaan Pertanian Heryati Suryantini & Endang Setyorini Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol 24, No 2 (2015): 59 -68. Bermanfaat bagi non peneliti lainnya, seperti teknisi litkayasa.
HAMBATAN UTAMA MENULIS KTI [77 (75, 5%) responden pustakawan] FAKTOR TEKNIS: 1. Metode pengkajian (83, 33%) 2. Teknik penulisan (77, 78%) 3. Pengalaman menulis KTI (77, 78%) 4. Menemukan topik (75, 93%) 5. Berpikir kritis (70, 37%) 6. Kemampuan Bahasa Indonesia(40, 74%)
HAMBATAN UTAMA MENULIS KTI FAKTOR NON TEKNIS : 1. Sibuk dengan tugas lain (59, 26%) 2. Panduan penulisan (51, 85%) 3. Tidak ada sanksi (51, 85%)
DEFINISI KTI (Perka LIPI Nomor 04 E/2012). KARYA TULIS ILMIAH (KTI): “Tulisan hasil litbang dan atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah”. BENTUK KTI NON PENELITI: Buku ilmiah, bunga rampai, majalah ilmiah/jurnal, makalah lengkap, komunikasi pendek, pedoman.
MEDIA PUBLIKASI TEKNISI LITKAYASA DAN PUSTAKAWAN MAJALAH ILMIAH: 1. BULETIN TEKNIK PERTANIAN (Litkayasa) 2. JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN (Pustakawan) 3. JURNAL PUSTAKAWAN (Pustakawan) 4. BULETIN MEDIA PUSTAKAWAN (Pustakawan) 5. Majalah Imiah lainnya MAJALAH POPULER: 1. WARTA BALITTRO (sering dimanfaatkan Teknisi Litkayasa) 2. WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 3. INFO TEK PERKEBUNAN 4. Lainnya
ALASAN MEMILIH JENIS MAJALAH 1. 2. 3. 4. CAKUPAN FREKUENSI PENERBITAN CONTOH ARTIKEL CARA PENULISAN
CAKUPAN MAJALAH ILMIAH Majalah Buletin Teknik Pertanian Cakupan Hasil kegiatan teknisi litkayasa, serta analisis kegiatan lapangan, bengkel, atau laboratorium; terbit 2 kali/tahun. Jumlah maksimum 5 -20 halaman. Jurnal Hasil penelitian atau tinjauan/kajian Perpustakaan aktivitas pustakawan/perpustakaan dan Pertanian ilmuwan informasi; terbit 2 kali/tahun. Jumlah maksimum 20 halaman.
CAKUPAN MAJALAH ILMIAH Majalah Jurnal Pustakawan Cakupan Terbit 1 kali/tahun. Penerbit Perpustakaan Nasional RI. Buletin Media Terbit 1 -2 kali/tahun. Penerbit Pustakawan Perpustakaan Nasional RI. Majalah Ilmiah lainnya Lihat masing-masing majalah target
CAKUPAN MAJALAH ILMIAH POPULER Majalah Warta Litbang Pertanian Cakupan Hasil penelitian dan tinjauan, opini atau gagasan dalam bidang teknik, rekayasa, sosial ekonomi, jasa, serta berita aktual kegiatan Badanlitbang Pertanian; terbit 6 kali /tahun. Maksimum 6 halaman. Warta Pusitbang Informasi teknologi dan prospek komoditas Tanaman Industri tanaman perkebunan. Maksimum 15 halaman. Info Tek Perkebunan Informasi perkembangan bahan bakar nabati dan teknologi perkebunan, inovasi teknologi, opini, atau gagasan dalam bidang teknik, rejayasa, sosial ekonomi; terbit 12 kali /tahun. Satu halaman (cetak).
SUMBER INSPIRASI MENULIS KTI: Pengalaman Baca Artikel
PENGALAMAN SELAMA MENJALANKAN PROFESI: Sesuatu yang bermanfaat perlu disebarluaskan. Sesuatu yang lebih praktis perlu disampaikan.
MENCERMATI ARTIKEL ILMIAH YANG SUDAH TERBIT: a. Menemukan topik menarik untuk membuat KTI baru b. Mempelajari teknik penulisan c. Ide untuk diteliti lebih lanjut
BULETIN TEKNIK PERTANIAN Volume : 20, Nomor : 2, Tahun : 2015 1. Uji Daya Hambat Ekstrak Sirih Terhadap Pertumbuhan Kapang Aspergillus Flavus (Ermayati) 2. Teknik Analisis Residu Aflatoksin M 1 Dalam Susu Sapi Segar Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Anik Zumrotul Khairiyah) 3. Kombinasi Dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Tanaman Pada Perbanyakan Philodendron Angela Secara In Vitro (Euis Rohayati) 4. Seleksi Beberapa Kultivar Krisan Untuk Budi Daya Secara Ratun (Yiyin Nasihin) 5. Pengaruh Media Limbah Jamur Tiram Terhadap Pertumbuhan Bunga Tagetes Pot (Abdul Muhit) 6. Validasi Modifikasi Metode Analisis Kadar Kalsium Pada Tanaman Kubis Secara Spektrofotometri Serapan Atom (Imas Suraya Dewi)
JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN VOLUME 24 NOMOR 2 TAHUN 2015: 1. Road map repositori publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Henriyadi) 2. Strategi peningkatan kompetensi dan profesionalisme pustakawan di perpustakaan khusus (Wahid Nashihuddin & Dwi Ridho Aulianto) 3. Hambatan pustakawan dalam penulisan karya tulis ilmiah untuk Jurnal Perpustakaan Pertanian (Heryati Suryantini & Endang Setyorini) 4. Potensi pustakawan tingkat ahli dalam pengkajian perpustakaan, dokumentasi, dan informasi (Eni Kustanti) 5. Keterpakaian dan relevansi Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan sebagai rujukan karya tulis peneiti pada jurnal ilmiah terakreditasi (Jelita Wilis)
WARTA BALITTRO 2015 Tulisan Tenisi Litkayasa Volume 32 Nomor 63: 1. Pengolahan CNSL (minyak laka) [Wawan Lukman, Dedi Surachmat & Rudiana Bakti] 2. Hama perusak daun jambu mete, Pagodiella sp. , dan pengendaliannnya di Kebun Percobaan Cikampek Jawa Barat (Tri Eko Wahyono & Wiratno) Volume 32 Nomor 64: 1. Efisiensi penggunaan tunas rimpang sebagai benih jahe (Wawan Lukman, Rudiana Bakti & Dedi Surachman)
WARTA BALITTRO TAHUN 2014 Tulisan Teknisi Litkayasa Volume 31 Nomor 61: 1. Apa kabar lada “Sang Legenda” di Lampung (Nanang Warman) 2. Kebun Percobaan Cimanggu Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Dadang Rukman) Volume 31 Nomor 62: 1. Pemanfaatan tunas rimpang untuk penyediaan benih jahe (Wawan Lukman & Hendra Cipta) 2. Kebun wisata ilmiah tanaman obat (Efiana)
WARTA LITBANG TANAMAN INDUSTRI VOLUME 21 (1) 2015 Tulisan Teknisi Litkayasa 1. Analisis curah hujan dan perubahan pola iklim di Kebun Percobaan Cicurug (Wawan Lukman & Hendra Cipta)
JURNAL PUSTAKAWAN (No 1 Tahun 2015, Perpustakaan Nasional RI) No. Judul Artikel Jurnal Pengarang 1 Analisis Urgensi Sertifikasi Pustakawan Perguruan Tinggi Kalarensi Naibaho dan Diao Ai Lien (UI) 2 Analisis Minat Pustakawan Perguruan Tinggi Negeri (Ptn) Di Surabaya Terhadap Program Sertifikasi Profesi Pustakawan Sebagai Modal Menghadapi Aec Dan Afta 2015 Dewi Puspitasari (Unair) 3 Kompetensi Literasi Informasi Pustakawan Universitas Swasta Di Lingkungan Kopertis Wilayah Iii Dhama Gustiar Baskoro dan Esterina Jonatan (Unv. Pelita Harapan) 4 Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Pustakawan Terhadap Kinerja Pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung Rd. Erni Fitriani (Univ Lampung)
Kompetensi dan kompensasi meningkakan kinerja pustakawan di UPT Perpustakaan Universitas Malahayati Bandar Lampung.
BULETIN MEDIA PUSTAKAWAN Vol 22 (1): Tahun 2015) 1. Motivasi menulis bagi pustakawan (Supriyanto, Perpustakaan Nasional RI) 2. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (OLDI) 2008 -2013: Analisis bibliometrika (Rochani Nani Rahayu dan Nurhayati, LIPI) 3. Strategi pengembangan perpustakaan desa berbasis motivasi total (Total motivation): Penerapan di Perpustakaan Atap Langit, Desa Air Mesu Timur, Kabupaten Bangka Tengah (Danuar, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov Kepulauan Bangka)
4. Rekayasa Software Book Check Out Security terintegrasi dengan otomasi untuk meningkatkan keamanan bahan pustaka di perpustakaan (Yasin Setiawan, Universitas Riau) 5. Analisis kebutuhan pustakawan pada UPT Balai Informasi Teknologi –LIPI (Kamaludin, LIPI) 6. Menguak tabir informasi koleksi langka dan antik (Rare and atiquarian collections) Perpustakaan Nasional RI (Indah Purwani dan Martana Ginting, Perpustakaan Nasional RI) 7. Pemanfaatan perpustakaan BPTP Maluku Utara (Herwan Junaidi, BPTP Maluku Utara, Badan Litbang Pertanian)
Jumlah kunjungan dan peminjam buku di Perpustakaan BPTP Maluku Tahun 2014 Pengunjung 1 2 3 4 Peneliti Penyuluh Umum Staf Jumlah Kunjungan 24 4 56 4 88 Pinjam Buku 6 2 3 2 13
JURNAL INTERNASIONAL TENTANG PERPUSTAKAAN • Scimago Journal Rank • [http: //www. scimagojr. com/journalrank. php] • Social Sciences: Library and Information Sciences: All regions / countries: All types: 2015 • Dunia: 209 jurnal internasional • Regional Asia: 10 jurnal internasional
1. Annals of Library and Information Studies (India) 2. Malaysian Journal of Library and Information Science (Malaysia) 3. DESIDOC Journal of Library and Information Technology (India) 4. Journal of Information Science and Engineering (Taiwan) 5. Journal of Information and Computational Science (China) 6. Progress in Informatics (Jepang) 7. Journal of Digital Information Management (India) 8. Journal of Educational Media and Library Science (Taiwan) 9. Library and Information Science (Jepang) 10. Pakistan Journal of Library and Information Science (Pakistan)
Nisty, P. , M. S. Rana [librarian] & Mini S. 2016. Citations behaviour of Indian scientists from an interdisciplinary research institute: A case study of CSIR-NIIST. Annals of Library and Information Studies Volume 63: 68 -73. Artikel ini merupakan hasil penelitian dengan metode penelusuran publikasi artikel ilmiah oleh peneliti CSIR-NIIST periode 2004 -2008 menggunakan formula: “AD=(((((NAT*INST*INT*SEC*TECH OR NIIST) SAME INDIA) OR ((REG*RES*LAB*OR RRL) SAME KER*)))))”.
Informasi inti dari artikel tersebut adalah peneliti di CSIR-NIIST (National Institute for Interdiciplinary Science and Technology, Kerala. India) sering mensitasi jurnal yang dilanggan oleh institusi, di samping jurnal lainnya yang dapat diakses secara bebas (open access journals) yang mempunyai faktor impak (impack factor) tinggi. Referensi yang dipakai oleh penulis umumnya baru (<5 tahun) dan artikel yang disitir kebanyakan KTI yang dipublikasi oleh penulis.
Jumlah dokumen yang disitasi dan banyaknya sitasi per artikel 2004 -2008: CSIR-NIIST Jenis KTI 1 2 3 4 5 Artikel Prosiding Review Lainnya Total Rata jumlah Rata-rata jumlah sitasi/artikel/tahun dokumen/ tahun 150 30 9 23 11 110 3 10 185 35
PEDOMAN PENULISAN (dibuat oleh setiap majalah ilmiah)
KEUNTUNGAN UTAMA MEMPELAJARI PEDOMAN PENULISAN DAN CONTOH ARTIKEL 1. Setiap majalah ilmiah mempunyai pedoman penulisan masing-masing 2. Memudahkan penulisan naskah 3. Memperlancar proses evalusi naskah oleh pengelola majalah 4. Memperbesar peluang penerimaan naskah
FORMAT KTI BULETIN TEKNIK PERTANIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Judul Nama & Alamat Penulis Pendahuluan Bahan dan Metode Hasil dan Pembahasan Kesimpulan [dan Saran] [Ucapan Terima Kasih] Daftar Pustaka
FORMAT KTI JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Judul Nama & Alamat Penulis Abstrak Pendahuluan Metode Hasil dan Pembahasan Kesimpulan [dan Saran] [Ucapan Terima Kasih] Daftar Pustaka
FORMAT KTI MAJALAH ILMIAH POPULER Gaya penulisan berbeda, bergantung pada jenis majalah. • Judul • Nama dan Alamat Penulis • [Semacam ringkasan] • [Pendahuluan] • Isi Naskah [terdiri atas beberapa bab] • Penutup • [Daftar Pustaka]
MEMBUAT JUDUL KTI
JUDUL 1. Singkat [pendek, ringkas; maksimum 15 kata] 2. Informatif atau menarik pembaca 3. Selaras dengan isi
CONTOH JUDUL KTI 1. “Teknik memperbanyak benih wortel” [Warta Litbang Pertanian 37 (6), 2015]. MENARIK 2. “Teknik perbanyakan Gerbera jamesonii secara invitro menggunakan tunas pucuk sebagai sumber eksplan” [Buletin Teknik Pertanian 20 (1), 2015]. MENARIK 2. “Pertumbuhan bibit sirsak dengan bobot biji yang berbeda” [Naskah Temu Teknis 2016] MENARIK, TETAPI BELUM JELAS a. Benih sirsak berbeda beratnya? b. Benih dari buah sirsak berbiji sedikit (seedless) ? c. Benih dari buah sirsak berbiji banyak [untuk bahan baku pestisida nabati] ?
MEMBUAT PENDAHULUAN
ISI PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4. Mengenalkan topik Mendefinisikan istilah “teknis” yang digunakan Menunjukkan peran atau manfaat Menguraikan intisari dari temuan terdahulu dengan atau tanpa mencantumkan sumber referensi. 5. [Pernyataan tujuan percobaan; seperti pada Buletin Teknik Pertanian] 6. Sistematis dan Ringkas (2 -3 paragraf)
MEMBUAT PENDAHULUAN YANG MENARIK 1. Uraian pada pendahuluan harus mendukung atau selaras dengan JUDUL dan TUJUAN 2. Cara menyelaraskan: a. Identifikasi kata-kata yang penting (kata kunci) dalam judul. b. Buat beberapa paragraf, dimulai dari informasi bersifat umum, dilanjutkan dengan yang lebih spesifik sesuai dengan tujuan.
Contoh Pendahuluan Artikel 1: Teknik Memperbanyak Benih Wortel [Warta Litbang Pertanian 37 (6), 2015] ISI PENTING DALAM PENDAHULUAN: 1. Nilai ekonomi & nilai gizi/manfaat wortel [UMUM] 2. Pentingnya mutu benih wortel [UMUM] 3. Teknik perbanyakan biji (pemangkasan cabang tersier & pemupukan, dll) [SPESIFIK]
Contoh Naskah 2: Teknik Perbanyakan Jahe Putih Besar Dengan Tunas Rimpang [Naskah Temu Teknis 2016] SARAN ISI PENDAHULUAN: 1. Nilai ekonomi jahe putih besar [UMUM] 2. Kebutuhan benih rimpang jahe [UMUM] 3. Definisi tunas rimpang [SPESIFIK] 4. Keunggulan tunas rimpang [SPESIFIK]
Contoh Naskah 3: Peran(an) wanita (tani) dalam optimalisasi lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan [Naskah Temu Teknis 2016] SARAN ISI PENDAHULUAN: 1. Ketahanan pangan 2. Lahan pekarangan 3. Teknologi inovasi pemanfaatan lahan pekarangan 4. Wanita tani
BATANG TUBUH SUATU NASKAH KTI
BATANG TUBUH NASKAH KTI NASKAH ILMIAH KTI HASIL PENELITIAN • Berupa Metodologi, Hasil & Pembahasan, Kesimpulan NASKAH ILMIAH KTI ULASAN • Berupa BAB dan Sub bab sesuai dengan isi KTI
Penulis Sering Mengalami Kesulitan Untuk Membuat Kalimat Pertama Dalam PENDAHULUAN
Kalimat Pembuka dimulai dengan mengenalkan potensi Indonesia • Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. • Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar ke lima di dunia. • Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor empat setelah India, Cina, Kenya, dan Srilanka. • Indonesia merupakan negara penghasil cengkeh terbesar di dunia dengan kapasitas produksi sebesar 92. 133 ton/tahun.
• Indonesia merupakan negara produsen utama kakao dunia. • Indonesia merupakan negara dengan perkebunan karet terluas di dunia. • Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia.
Kalimat Pembuka dimulai dengan mengenalkan potensi komoditas • Jarak pagar merupakan tanaman penghasil minyak nabati untuk bahan baku bio-diesel. • Wijen merupakan komoditas bahan baku pangan dan industri yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena bijinya dapat digunakan untuk aneka industri. • Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor rempah Indonesia dan bahan baku obat tradisional maupun fitofarmaka.
MEMBUAT URAIAN METODOLOGI (KTI Hasil Percobaan)
Format Umum Isi Metodologi mengikuti rumus W 3 HW (Hengl & Gould, 2002) 1. 2. 3. 4. When (waktu percobaan) Where (lokasi percobaan) Who (kooperator) How (rancangan, cara kerja; analisis data) 5. Why (alasan pemilihan metode)
MEMBUAT URAIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
ISI HASIL DAN PEMBAHASAN 1. FORMAT: Dibuat sub-sub judul sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan 2. Presentasikan hasil analisis data yang menjawab tujuan 3. Penjelasan atau dugaan tujuan tercapai/tidak tercapai. 4. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil penelitian orang lain (kesesuaian, perbedaan, dll) 5. Saran tindak lanjut yang sejalan dengan tujuan akhir/dampak
MEMBUAT KESIMPULAN
pernyataan KESIMPULAN HARUS SELARAS DENGAN JUDUL TUJUAN
“Teknik perbanyakan Gerbera jamesonii secara invitro menggunakan tunas pucuk sebagai sumber eksplan” [Buletin Teknik Pertanian 20 (1), 2015] Tujuan: Mengembangkan teknik perbanyakan gerbera secara in vitro melalui seleksi jenis eksplan dan media. Penulis ingin mencari teknik terbaik untuk memperbanyak tanaman gerbera. Jawaban yang diharapkan: Teknik diperoleh.
PERNYATAAN KESIMPULAN 1. Keberhasilan kultur in vitro gerbera melalui pembentukan tunas sangat dipengaruhi oleh jenis eksplan dan media. 2. Tunas pucuk merupakan jenis eksplan yang paling sesuai untuk pembentukan tunas. 3. Medium ½ MS yang ditambah TDZ 1, 5 mg/l TDZ dan BAP 0, 25 mg/l paling sesuai untuk regenerasi tunas gerbera. 4. Tunas pucuk dan medium ½ MS yang ditambah TDZ 1, 5 mg/l TDZ dan BAP 0, 25 mg/l merupakan kombinasi perlakuan yang paling optimal dalam pembentukan tunas hingga 5, 5 tunas per eksplan.
Saran perbaikan KESIMPULAN Kesimpulan dibuat dalam satu paragraf. Misalnya: Tanaman gerbera dapat diperbanyak secara in vitro menggunakan eksplan tunas. Media terbaik untuk membentuk adalah ½ MS yang diperkaya dengan TDZ 1, 5 mg/l dan BAP 0, 25 mg/l. Jumlah tunas terbanyak yang dapat dihasilkan adalah 5, 5 per eksplan.
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis sering melupakannya, padahal bagian ini sangat penting untuk mengungkapkan: (1) sumber dana, (2) jasa orang lain dalam pelaksanaan penelitian, analisis data dan penulisan naskah, (3) kepemilikan bahan utama penelitian (varietas, dll)
DAFTAR PUSTAKA • Merupakan bagian yang sangat penting untuk menghargai karya tulis orang lain dan menghindari plagiarisme! • Semua sumber sitasi harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka atau sebaliknya. • Perhatikan kebaruan pustaka dengan mengikuti perkembangan inovasi/informasi yang relevan dengan topik. • Gaya penulisan mengikuti petunjuk dari majalah target.
ETIKA DALAM PENULISAN KTI
PLAGIARISME • “Plagiarisme adalah mengambil alih gagasan atau kata-kata tertulis dari seseorang, tanpa pengakuan pengambilalihan dengan niat menjadikannya sbagai bagian dari karya keilmuan yang mengambi” [Perka LIPI nomor 06/E/2013] • Termasuk plagiarisme adalah pengutipan dari tulisan sendiri (artikel terdahulu), tanpa menyebutkan sumbernya (outo-plagiarism)
Contoh Judul Naskah Teknik Perbanyakan Jahe Putih Besar Dengan Tunas Rimpang [Naskah Temu Teknis 2016] Judulnya mirip dengan artikel KTI yang sudah dipublikasi: Efisiensi penggunaan tunas rimpang sebagai benih jahe (Wawan Lukman, Rudiana Bakti & Dedi Surachman) [Warta Balittro Volume 32 Nomor 64, tahun 2015] Penulis harus berhati-hati untuk tidak terjebak dalam plagiarisme.
BAHASA INDONESIA Memanfaatkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Online http: //kbbi. web. id/
respon vs respons “Respon 18 varietas padi terhadap isolat hawar daun bakteri(HDB) Xoo 11 -054” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] respons/res·pons/ /réspons/ n tanggapan; reaksi; jawaban: -- masyarakat terhadap rencana perbaikan kampung sangat baik; merespons/me·res·pons/ v memberikan respons; menanggapi
agens vs agen • agens /agéns/ n 1 Ling nomina yang menampilkan perbuatan, yang menyebabkan atau yang memulai suatu kejadian, atau yang mempengaruhi suatu proses; pelaku; 2 Dok penyebab • agen /agén/ n 1 Ek orang atau perusahaan perantara yang meng-usahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama peng-usaha; perwakilan; 2 cakkaki tangan atau mata-mata negara asing; 3 Adm wakil pengusaha yang merundingkan, memberi-kan jasa layanan, atau menutup perjanjian asuransi dengan ketentuan yang ada; -- asuransi wakil perusahaan asuransi yang mencari, mengum-pulkan, dan melayani pemegang polis;
ubah vs rubah v, berubah/ber·u·bah/ v 1 menjadi lain (berbeda) dari semula: wajahnya agak ~ ketika dirasanya sambutanku tidak begitu hangat; dunia rupanya sudah ~ , wanita sekarang berambut pendek; 2 bertukar (beralih, berganti) menjadi sesuatu yang lain: ia bersemadi, lalu badannya ~ menjadi raksasa; paham politik partai itu ~; 3 berganti (tentang arah): ~ arahnya mengubah/meng·u·bah/ v 1 menjadikan lain dari semula: timbul niatnya untuk ~ kebiasaan yang buruk itu; 2 menukar bentuk (warna, rupa, dan sebagainya): operasi telah ~ hidungnya yang pesek menjadi agak mancung; ; 3 mengatur kembali: ~ susunan kalimat; ~ kata mengingkari janji;
lubang vs lobang • lubang 1/lu·bang/ n 1 liang; 2 lekuk di tanah dan sebagainya: ia menggali -- untuk menanam pisang; . . • Barang siapa menggali -- , ia akan terperosok ke dalamnya, pbsiapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri; gali -- tutup -- , pb berutang untuk membayar utang yang lain; --jarum, ki bahaya; malapetaka: dengan melalui perjuangan yang berat, akhirnya ia lolos dari -- jarum; -- angin lubang di atas pintu atau tingkap untuk keluar masuknya angin; berlubang-lubang/ber·lu·bang-lu·bang/ v mempunyai banyak lubang; berlekuk-lekuk (tentang tanah);
lapang vs lapangan • lapang 1/la·pang/ a 1 lebar (tentang ruangan, kamar, dan sebagainya); luas; 2 lega; senang: hatinya --; -- pikiran; 3 tidak sibuk; tidak repot; senggang: waktu --; saat --; 4 longgar; tidak sempit: baju anak perlu dibuat -- karena dia cepat besar; -- dada 1 berasa lega (tidak sesak); 2 berasa senang; 3 tidak menjadi gusar; lapangan/la·pang·an/ n 1 tempat atau tanah yang luas (biasanya rata); alun-alun; medan: ~ bola; ~ hijau; ~ perang; ~ terbang; 2 tempat (gelanggang) pertandingan (bulutangkis, bola voli, bola basket): beberapa kali pukulannya salah dan bola keluar ~; 3 bidang (pekerjaan, pengetahuan, dan sebagainya): bekerja di ~ pendidikan; ~
imbau vs himbau • imbau/im·bau/ Mk v, mengimbau/meng·im·bau/ v 1 memanggil; menyebut nama orang; 2 meminta (menyerukan) dengan sungguh; mengajak: pemerintah ~ masyarakat untuk turut menjaga kelestarian hutan; terimbau/ter·im·bau/ v terpanggil: tidak disangka ~ lah namanya di antara nama-nama orang terkenal itu; imbauan/im·bau·an/ n panggilan; permintaan (seruan); ajakan: tiap bulan ia pulang kampung karena ~ sanak saudara dan alam tempat ia dilahirkan; pengimbauan/peng·im·bau·an/ n proses, cara, perbuatan mengimbau
mengkonsumsi vs mengonsumsi konsumsi/kon·sum·si/ n 1 pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya); 2 a barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita; b cak makanan; mengonsumsi/me·ngon·sum·si/ v 1 menggunakan atau memakai barang-barang konsumsi; 2 memakan; pengonsumsian/pe·ngon·sum·si·an/ n proses, cara, perbuatan mengonsumsi: kegemukan dapat terjadi, tidak saja akibat kelebihan lemak, tetapi dapat juga akibat kelebihan ~ karbohidrat dan protein yang tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak
bergantung vs tergantung bergantung/ber·gan·tung/ v 1 bersangkut atau berkait pada sesuatu yang lebih tinggi; 2 cak berpegang: Ia ~ pada ambang pintu bus; 3 menyandarkan diri (kepada): Meskipun telah kawin, hidupnya masih ~ pada orang tuanya; ~ (ke)pada 1 berpaut; berpegang; bersangkut pada sesuatu yang tinggi; 2 bersandar pada orang lain; tergantung/ter·gan·tung/ v 1 sudah disangkutkan pada: Sudah bertahun-tahun gambar itu ~ di dinding; 2 terpulang kepada; bergantung pada: perkara itu mau diselesaikan atau tidak ~ pada dirimu sendiri; 3 berhubungan erat: baik atau tidak ~ pada pandangan hidup seseorang;
tanggap vs tanggapan “Tanggapan petani terhadap perlakuan bahan organik pada padi sawah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] tanggap 1/tang·gap/ a 1 segera mengetahui (keadaan) dan memperhatikan sungguh-sungguh: Pemerintah daerah harus -- terhadap aspirasi masyarakat setempat; 2 cepat dapat mengetahui dan menyadari gejala yang timbul; -- jiwa perasaan jiwa sehubungan dengan emosi; tanggapan/tang·gap·an/ n 1 sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya); 2 apa yang diterima oleh pancaindra; bayangan dalam angan-angan. Tanggapan = Respons (OK)
peran vs peranan “Peran wanita dalam optimalisasi lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] peran 1/pe·ran/ n 1 pemain sandiwara (film): Peran utama; 2 tukang lawak pada permainan makyong; 3 perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat; -- ganda pemain yang membawakan dua macam peran dalam suatu cerita drama; -- watak peran yang terutama ditentukan oleh ciri-ciri individual yang sifatnya khas dan istimewa; peranan/pe·ran·an/ n 1 bagian yang dimainkan seorang pemain (dalam film, sandiwara, dan sebagainya): Ia berusaha bermain baik dalam semua ~ yang dibebankan kepadanya; 2 tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa: Beliau mempunyai ~ besar dalam menggerakkan revolusi;
arsip vs arsiparis “Arsiparis sebagai peran informasi dan tata letak arsip” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] Arsiparis: Maaf, tidak ditemukan kata yang dicari [kbbi online] arsip/ar·sip/ n dokumen tertulis (surat, akta, dan sebagainya), lisan (pidato, ceramah, dan sebagainya), atau bergambar (foto, film, dan sebagainya) dari waktu yang lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita video, disket komputer, dan sebagainya), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, disimpan dipelihara di tempat khusus untuk referensi pengarsip/peng·ar·sip/ n orang yang mengarsipkan: ia termasuk ~ yang rapi; pengarsipan/peng·ar·sip·an/ n proses, cara, perbuatan mengarsipkan: manajemen yang baik, antara lain, ditandai oleh ~ yang baik pula; kearsipan/ke·ar·sip·an/ n perihal arsip: dokumentasi yang lengkap
keragaan “Keragaan kinerja penampingan kelompok penangkar benih kedelai di Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] [Keragaan : Maaf, tidak ditemukan kata yang dicari (kbbi online)] raga 1/ra·ga/ n keranjang yang kasar terbuat dari rotan: -- buah-buahan; Pranala (link): http: //kbbi. web. id/raga-2 raga 2/ra·ga/ n bola yang terbuat dari anyaman rotan: bermain sepak -- , bermain raga (dengan menendang raga itu tinggi-tinggi dan menjaga supaya jangan jatuh); takraw raga 3/ra·ga/ n badan; tubuh; beraga/be·ra·ga/ v memperlihatkan (mempertontonkan) diri atau memamerkan diri; berlagak; meraga/me·ra·ga/ v beraga; meragakan/me·ra·ga·kan/ v memperlihatkan agar dapat disimak; menunjukkan: dengan ~ pelajaran, anak-anak lebih cepat mengerti; peraga/pe·ra·ga/ n 1 orang yang suka memperagakan diri; pesolek; 2 orang yang memperagakan (diri, busana); 3 Dik alat media pengajaran untuk memperagakan sajian pelajaran; pemeraga/pe·me·ra·ga/ n orang yang memperagakan (busana dan sebagainya); peraga: ia menjadi ~ busana pengantin daerah Lampung; peragaan/pe·ra·ga·an/ n hasil memperagakan (mempraktikkan);
biomassa vs biomas “Teknik pembuatan biogas berbahan limbah biomasa kotoran ternak sapi” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] biomassa/bi·o·mas·sa/ n jumlah keseluruhan benda hidup dalam suatu perairan
efektiv vs efektif “Efektivitas media komunikasi dalam percepatan adopsi inovasi hasil pengkajian BPTP Yogyakarta” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] efektif/efek·tif/ /éféktif/ a 1 ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2 manjur atau mujarab (tentang obat); 3 dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); mangkus; 4 mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan); mengefektifkan/meng·e·fek·tif·kan/ v menjadikan efektif; keefektifan/ke·e·fek·tif·an/ n 1 keadaan berpengaruh; hal berkesan; 2 kemanjuran; kemujaraban (tentang obat); 3 keberhasilan (tentang usaha, tindakan); kemangkusan; 4 hal mulai berlakunya (tentang undang- undang, peraturan)
padang penggembalaan vs padang gembala “Teknik perbaikan padang penggembalaan di lahan kering di Kabupaten Lebak Propinsi Banten” [Judul Naskah Temu Teknis 2016] gembala/gem·ba·la/ n 1 penjaga atau pemiara binatang (ternak); 2 penjaga keselamatan orang banyak: dia menjadi -- kaum Nasrani; -- kerbau orang yang pekerjaannya menggembala kerbau; penggembalaan/peng·gem·ba·la·an/ n 1 proses, cara, perbuatan menggembalakan; 2 tempat menggembalakan ternak padang/pa·dang/ n tanah yang datar dan luas (tidak ditumbuhi pohon-pohon yang berkayu besar); lapangan; Padang belantara tanah luas yang tidak diusahakan; Padang gembala lapangan yang banyak ditumbuhi rumput tempat menggembala (kambing, sapi, dan sebagainya);
PENUTUP 1. Menulis KTI itu mudah, asal mempunyai motivasi yang kuat untuk memulai. 2. Hasil karya tulis ilmiah menunjukkan jati diri seseorang (teknisi litkayasa, pustakawan, dll), sekaligus sebagai amal baik. 3. Supaya terampil dalam menulis KTI, perlu banyak membaca artikel ilmiah.
4. Kunci sukses membuat Karya Tulis Ilmiah adalah berlatih, dan terus berlatih.
TERIMA KASIH
- Slides: 91