Teknik Pengeringan dan Penyimpanan o Biji yang kering
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
o Biji yang kering dapat berupa kering kebun/kering sawah dan kering karena dijemur (dikeringkan). Dalam keadaan kering kebun, biji umumnya masih mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga keadaannya masih tergolong lembab. o Sebelum disimpan, kadar air ini harus diturunkan lagi sampai tingkat rendah. Untuk melakukan uji secara sederhana, cukup menggigit biji kering. Jika mudah retak atau pecah berarti tingkat kekeringan bahan tercukupi.
o Biji yang berukuran cukup besar dan kulit luarnya cukup keras, untuk dapat mencapai kadar air dibawah 10 -11% cukup sulit. Misalnya gabah, beras, kopi dan kacang-kacangan. o Biji yang berukuran kecil dengan kulit permukaan relatif lunak, umumnya dapat/ mudah mencapai kadar air yang rendah di bawah 10%, misalnya biji dari tanaman sayuran (cabai dan tomat). o Biji-biji yang belum cukup umur (belum masak fisiologi) umumnya dapat mecapai kadar air yang cukup rendah tetapi bentuk biji menjadi keriput.
GABAH (Bulir Padi) o Gabah disimpan kering dengan kadar air 13, 514%, bersih dari segala macam kotoran, dan bagian bulir yang pecah/hancur. o Gabah dapat disimpan dalam bentuk onggokan atau dikemas dengan menggunakan karung beras atau karung goni. o Dalam jumlah yang besar gabah yang belum dipisahkan dari jeraminya juga dapat disimpan dengan cara menempatkan di atas perapian. o menyimpan gabah sebaiknya dilakukan secara terpisah antara kemasan yang baru dengan kemasan yang lama.
JAGUNG o Jagung dapat disimpan dalam bentuk jagung pipilan atau tongkol o Jagung yang disimpan dalam bentuk tongkol biasanya jumlah atau volumenya terbatas karena memakan tempat yang cukup luas. o Jagung pipilan dapat disimpan dalam kemasan. Kemasan yang dapat dipakai sama dengan kemasan gabah
o Kadar air jagung pipilan sebaiknya 12 -13%. o Dalam bentuk jagung tongkol, kadar air bahan masih cukup tinggi terutama bagian yang berdekatan dengan tongkol. o Jagung tongkol kering sawah umumnya belum cukup tingkat kekeringannya sehingga perlu dijemur untuk mengurangi kadar airnya. o Jagung tongkol ini dapat disimpan di para diatas perapian dapur. Dengan demikian asap dapur juga mampu mengeringkan tongkol dan bulir jagung.
BERAS o Beras giling atau beras tumbuk yang dikemas mempunyai kadar air 13%. Kemasan yang dipergunakan tergantung pada tujuan penyimpanan. o Jika penyimpanan untuk persediaan konsumsi, beras dapat disimpan dengan menggunakan wadah (kemasan) berupa kotak kayu, kaleng, gentong. Jika untuk kepentingan perdagangan maka beras harus dikemas dengan menggunakan karung.
GANDUM o Di Indonesia, tanaman gandum hanya dapat ditanam di daerah dataran tinggi dan pegunungan o Kadar air maksimal untuk penyimpanan gandum sebesar 13% o Gandum yang disimpan hanya beberapa minggu sebelum digiling dapat disimpan pada kadar air yang agak tinggi (di atas 13%) dengan suhu penyimpanan yang agak tinggi pula. o Kelembaban gudang di bawah 15% dapat menekan penyerangan hama.
METODE-METODE PENGERINGAN
Metode pengeringan dengan sinar matahari o Merupakan metode pengawetan pangan tertua yang masih tetap dilakukan tanpa perubahan sejak dahulu kala, dengan cara penjemuran o Penjemuran adalah usaha pembuangan atau penurunan kadar air suatu bahan untuk memperoleh tingkat kadar air yang seimbang dengan kelembaban nisbi udara atmosfir
o Masih dipergunakan di Australia untuk mengeringkan buah anggur dan di negara berkembang untuk pengeringan serealia, kacang-kacangan, ikan, daging, dan bahan pangan lainnya. o Cara ini memerlukan sinar matahari yang terik, kelembaban rendah, dan suhu sekitar 100 o. F.
o Kelemahan metode ini: 1. Makanan harus dilindungi dari serangga dan ditutup pada malam hari. 2. Metode ini tidak sehigienis metode yang lain. 3. Lama pengeringan tergantung cuaca.
Rumah Pengering Surya
o Atap seluas 100 m 2 dan berfungsi juga sebagai kolektor matahari. Udara masuk ke kolektor sehingga menjadi panas. o Dengan menggunakan kipas angin (blower), udara panas tersebut kemudian "ditarik" dan dihembus ke tempat pengering. Pemasangan atap dibuat dengan kemiringan 10° pada arah utara-selatan. o Unit ini mampu berfungsi dengan efektif. Satu siklus pengolahan berlangsung selama 5 hari. Dengan pengoperasian tungku pada malam hari, waktu pengeringan lebih singkat yaitu sekitar 36 -44 jam.
Pengeringan dengan Pengering Makanan (Food Dryer) o Pengering makanan komersial atau buatan rumah tangga atau oven konveksi dapat secara otomatis mengontrol panas dan ventilasi o Pengering ini lebih hemat listrik dibandingkan oven listrik. Namun, suhunya lebih rendah (sekitar 50 o. C) sehingga pengeringan berjalan lebih lama dibandingkan oven
Pengeringan dengan Oven
o Pengeringan oven merupakan cara yang paling sederhana untuk mengeringkan makanan karena tidak memerlukan peralatan khusus o Metode ini juga lebih cepat daripada metode pengeringan dengan sinar matahari (penjemuran) ataupun dengan menggunakan pengering makanan (food dryer) o Kelemahannya adalah metode oven hanya dapat digunakan untuk skala kecil. Oven dapur biasa hanya dapat menampung 4 – 6 pounds (1 pounds = 453, 6 gram) makanan untuk sekali pemakaian
Alat Pengering Biji-bijian o o o Box : tempat masuknya bahan ke dalam mesin penggiling Lantai jemur : berfungsi untuk menjemur biji-bijian. Tempat bahan bakar : tempat penyimpanan bahan bakar untuk pengoperasian mesin. Kipas : fungsinya untuk membersihkan biji dari sisa-sisa kulit halus yang terbawa pada saat penggilingan. Mesin penggerak : untuk menggerakkan semua komponen-komponen yang terdapat pada mesin penggiling sehingga memperlancar pengoperasian.
o adlhani@yahoo. co. id
- Slides: 23