TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem
TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : Indra Gunawan ST. M. Pd Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 1
Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital: – Bilangan Desimal – Bilangan Biner – Bilangan Oktal – Bilangan Heksadesimal – Bilangan BCD Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 2
Bilangan Desimal terdiri atas 10 angka atau lambang, yaitu D = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Sistem bilangan desimal disebut juga sistem bilangan basis 10 karena mempunyai 10 digit Ciri suatu bilangan desimal adalah adanya tambahan subskrip des atau 10 di akhir suatu bilangan Contoh: 357 des = 35710 = 357 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 3
Bilangan Bulat Desimal Representasi bilangan bulat desimal m digit : (dm-1, … di, … , d 1, d 0) dengan di D Sehingga suatu bilangan desimal m digit akan mempunyai nilai: Contoh: Bilangan 357 Digit 3 = 3 x 100 = 300 (Most Significant Digit, MSD) Digit 5 = 5 x 10 = 50 Digit 7 = 7 x 1 = 7 (Least Significant Digit, LSD) Jumlah = 357 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 4
Bilangan Pecahan Desimal Representasi Bilangan Pecahan Desimal: (dm-1, … di, … , d 1, d 0, d-1, . . . , dn) dengan di D Sehingga suatu bilangan desimal pecahan akan mempunyai nilai: Contoh: Bilangan 245, 21 Koma desimal memisahkan pangkat positif dengan pangkat negatifnya. Bilangan 245, 21 berarti (2 X 10+2) + (4 X 10+1) + (5 X 100) + (2 X 10 -1) + (1 X 10 -2) Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 5
Bilangan Biner Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit. Empat bit dinamakan nibble. Delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit yang terdiri dari karakter berupa huruf, angka atau lambang khusus dinamakan word. Sistem bilangan biner merupakan sistem bilangan basis dua. Pada sistem bilangan ini hanya dikenal dua lambang, yaitu: B = 0, 1. Ciri suatu bilangan biner adalah adanya tambahan subskrip bin atau 2 di akhir suatu bilangan Contoh: 1010011 bin = 10100112. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 6
Bilangan Bulat Biner Representasi bilangan biner bulat m bit adalah sebagai berikut, (bm-1, … bi, … , b 1, b 0) dengan bi B Sehingga suatu bilangan biner m bit akan mempunyai nilai: Bit paling kiri dari suatu bilangan biner disebut bit paling berarti (Most Significant Bit, MSB), sedangkan bit paling kanan disebut bit paling tidak berarti (Least Significant Bit, LSB) Contoh : 101 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 = 4 + 0 + 1 = 5 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 7
Bilangan Pecahan Biner Representasi bilangan biner pecahan: (dm-1, … di, … , d 1, d 0, d-1, . . . , dn) dengan di B Sehingga suatu bilangan biner pecahan akan mempunyai nilai: Contoh : 101, 01 = 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 + 0 x 2 -1 + 1 x 2 -2 = 4 + 0 + 1 + 0, 25 = 5, 25 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 8
Konversi Bilangan Biner Ke Desimal Contoh Bilangan Bulat: 1010011 =1 X 26 + 0 X 25 + 1 X 24 + 0 X 23 + 0 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 = 64 + 0 + 16 + 0 + 2 + 1 = 83 des Contoh Bilangan Pecahan: 111, 01 = 1 X 22 + 1 X 21 + 1 X 20 + 0 X 2 -1 + 1 X 2 -2 = 4 + 2 + 1 + 0, 25 = 7, 25 des Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 9
Konversi Bilangan Bulat Desimal Ke Biner Konversi bilangan bulat desimal ke biner dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 2. Sisa setiap pembagian merupakan bit yang didapat Contoh: Konversi 625 des ke biner 625 / 2 = 312 sisa 1 (LSB) 312 / 2 = 156 0 156 / 2 = 78 0 78 / 2 = 39 0 39 / 2 = 19 1 19 / 2 = 9 1 9/2 =4 1 4/2 =2 0 2/2 =1 0 1/2 =0 1 (MSB) Jadi 625 des = 1001110001 bin Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 10
Konversi Bilangan Pecahan Desimal Ke Biner Caranya : Kalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 2. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 2. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan bit yang didapat Contoh: Konversi 0, 75 des ke Biner 0, 75 X 2 = 1, 50 sisa 1 (MSB) 0, 50 X 2 = 1, 00 1 0 X 2 = 0, 00 0 (LSB) Jadi 0, 75 des = 0, 110 bin Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 11
Bilangan Oktal Merupakan sistem bilangan basis delapan. Pada sistem bilangan ini terdapat delapan lambang, yaitu: O = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Ciri sistem bilangan oktal adalah adanya tambahan subskrip okt atau 8 di akhir suatu bilangan. Contoh: 1161 okt = 11618. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 12
Bilangan Bulat Oktal Representasi suatu bilangan oktal bulat m digit adalah sebagai berikut, (om-1, … oi, … , o 1, o 0) dengan oi O Sehingga suatu bilangan oktal bulat m digit akan mempunyai nilai: Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 13
Bilangan Pecahan Oktal Representasi bilangan pecahan oktal : (om-1, … oi, … , o 1, o 0, o-1, . . . , on) dengan oi O Sehingga suatu bilangan oktal pecahan akan mempunyai nilai: Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 14
Konversi Bilangan Oktal ke Desimal Contoh bilangan bulat: 1161 okt = 625 des 1161 okt Berarti : = 1 X 83 + 1 X 82 + 6 X 81 + 1 X 80 = 512+64+48+1 = 625 des Contoh bilangan pecahan: 13, 6 okt = 11, 75 des 13, 6 okt Berarti : = 1 X 81 + 3 X 80 + 6 X 8 -1 = 8 + 3 + 0, 75 = 11, 75 des Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 15
Konversi Bilangan Desimal ke Oktal Contoh Bilangan Bulat : 625 des = 1161 okt 625 / 8 = 78 sisa 1 (LSB) 78 / 8 = 9 6 9/8 =1 1 1/8 =0 1 (MSB) Contoh Bilangan Pecahan : 0, 1 des = 0, 063…. okt 0, 1 X 8 = 0, 8 sisa 0 (MSB) 0, 8 X 8 = 6, 4 6 0, 4 X 8 = 3, 2 3 (LSB) Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 16
Konversi Bilangan Oktal ke Biner Konversi bilangan oktal ke biner lebih mudah dibandingkan dengan konversi bilangan oktal ke desimal. Satu digit oktal dikonversi ke 3 bit biner Contoh: 1161 okt = 001001110001 bin 1 1 6 1 001 110 001 Contoh: 0, 063 okt = 0, 00011 bin 0 6 3 000 110 011 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 17
Konversi Bilangan Biner ke Oktal Contoh Bilangan Bulat: 1001110001 bin = 1161 okt 001 110 001 1 1 6 1 Contoh Bilangan Pecahan: 0, 00011 bin = 0, 063 okt 000 110 011 0 6 3 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 18
Bilangan Heksadesimal Merupakan sistem bilangan basis enam belas. Penerapan format heksadesimal banyak digunakan pada penyajian lokasi memori, penyajian isi memori, kode instruksi dan kode yang merepresentasikan alfanumerik dan karakter nonnumerik. Pada sistem bilangan ini terdapat enam belas lambang, yaitu: H = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F Ciri bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip heks atau 16 di akhir suatu bilangan. Contoh: 271 heks = 27116 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 19
Bilangan Bulat Heksadesimal Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat adalah sebagai berikut, (hm-1, … hi, … , h 1, h 0) dengan hi H Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit akan mempunyai nilai: Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 20
Bilangan Pecahan Heksadesmial Untuk bilangan heksadesimal pecahan, representasi nilainya menjadi sebagai berikut, (hm-1, … hi, … , h 1, h 0, h-1, . . . , hn) dengan hi H Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan akan mempunyai nilai: Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 21
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Desimal 271 heks = 625 des 271 heks = 2 X 162 + 7 X 161 + 1 X 160 = 512 + 1 = 625 des 0, Cheks = 0, 75 des 0, C heks = 0 X 160 + 12 X 16 -1 = 0 + 0, 75 = 0, 75 des Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 22
Konversi Bilangan Bulat Desimal ke Heksadesimal Konversi bilangan bulat desimal ke heksadesimal dilakukan dengan membagi secara berulang-ulang suatu bilangan desimal dengan 16. Sisa setiap pembagian merupakan digit heksadesimal yang didapat. Contoh: Konversi 625 des ke Heksadesimal 625 / 16 = 39 sisa 1 (LSB) 39 / 16 = 2 7 2 / 16 = 0 2 (MSB) Jadi 625 des = 271 heks Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 23
Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal Konversi bilangan pecahan desimal ke heksadesimal dilakukan dengan cara mengalikan suatu bilangan desimal pecahan dengan 16. Bagian pecahan dari hasil perkalian ini dikalikan dengan 16. Langkah ini diulang hingga didapat hasil akhir 0. Bagian bulat dari setiap hasil perkalian merupakan digit yang didapat. Contoh: 0, 75 des = 0, Cheks 0, 75 X 16 = C Contoh: 0, 1 des = 0, 19. . . heks 0, 10 X 16 = 1, 6 sisa 1 (MSB) 0, 60 X 16 = 9, 6 9 dst…. (LSB) Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 24
Konversi Bilangan Heksadesimal ke Biner Konversi bilangan heksadesimal ke biner lebih mudah dibandingkan konversi bilangan heksadesimal ke desimal. Satu digit heksadesimal dikonversi ke 4 bit biner. Contoh Bilangan Bulat: 271 heks = 1001110001 bin 2 7 1 0010 0111 0001 Contoh Bilangan Pecahan: 0, 19 heks = 0, 00011001 bin 0 1 9 0000 0001 1001 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 25
Konversi Bilangan Biner ke Heksadesimal Untuk bilangan bulat, kelompokkan setiap empat biner dari paling kanan, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Untuk bilangan pecahan, kelompokkan setiap empat biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap kelompok ke satu digit heksadesimal. Contoh Bilangan Bulat: 1001110001 bin = 271 heks 10 0111 0001 2 7 1 Contoh Bilangan Pecahan: 0, 00011001 bin = 0, 19 heks 0000 0001 1001 0 1 9 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 26
BCD (Binary Coded Desimal) Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem bilangan biner. Pada sistem bilangan ini, setiap satu digit desimal diwakili oleh empat biner. Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk keperluan penampil tujuh segmen (seven-segment), seperti pada jam digital atau voltmeter. Contoh: 625 des = 0110 0010 0101 BCD 6 2 5 0110 0010 0101 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 27
Contoh Bilangan BCD Contoh: 011101011000 BCD = 758 10 0111 0101 1000 7 5 8 Contoh kasus : Umumnya, termometer digital menggunakan BCD untuk mengemudikan display 3 digit. Berapa banyak BCD yang dibutuhkan untuk mengemudikan display termometer 3 digit tersebut? Tampilkan bit untuk temperature 147 derajat! Dibutuhkan 12 bit, dengan 4 bit untuk masing-masing digit. Bit yang digunakan untuk menampilkan 147 derajat adalah 0001 0100 0111. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 28
Tabel Konversi Antar Sistem Bilangan Desimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Dec-20 Biner 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111 Oktal 0 1 2 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 15 16 17 Heksadesimal 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F Bab 2 Teknik Digital BCD 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 0000 0001 0010 0001 0011 0001 0100 0001 0101 29
TUGAS 1. Konversikan bilangan heksadesimal berikut ke desimal : 1. A 7 F 2. 56, DF 3. 38 A, B 9 2. Konversikan bilangan Biner berikut ke Heksadesimal : 1. 11010 2. 1010, 1011 3. 01, 011 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 30
Sistem Bilangan Biner Tidak Bertanda • Terdapat 2 sistem bilangan biner, yaitu bilangan biner tak bertanda dan bilangan biner bertanda. Pada sistem bilangan biner tak bertanda, hanya dikenal bilangan biner posisif dan tidak diijinkan adanya bilangan biner negatif. Di sini semua bit digunakan untuk merepresentasikan suatu nilai. • Contoh: – Bilangan biner 4 bit 1100. A 3 A 2 A 1 A 0 1 1 0 0 Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai bilangan dihitung dari A 3 sampai A 0. Sehingga, 1100 bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 12 des Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 31
Sistem Bilangan Biner Bertanda • Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri menyatakan tanda, sehingga nilai bilangan dihitung dari A 2 sampai A 0 • Contoh : 1100 bin – 100 bin = 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20 = 4 des – Jadi 1100 bin = - 4 des • Pada sistem ini, bit paling kiri yaitu A 3 menyatakan tanda negatif atau positif nilai yang diwakilinya. Tanda positif diwakili oleh bit 0 dan tanda negatif diwakili oleh bit 1 • Bit A 3 tersebut dinamakan bit tanda (sign bit), sedangkan bit-bit yang lain, yaitu bit A 2 sampai A 0 mewakili suatu nilai Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 32
Bilangan Biner Komplemen Satu • Terdapat 2 cara untuk mengubah suatu bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu menggunakan : – Sistem bilangan biner komplemen satu – Sistem bilangan biner komplemen dua • Cara pertama, merupakan cara yang paling mudah ditempuh. Dengan cara ini, untuk mengubah bilangan positif ke negatif cukup dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 33
Contoh Bilangan Biner Komplemen Satu • Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka 45 sama dengan 010010. • 1 0 1 bilangan biner asli 0 1 0 bilangan biner komplemen satu • Sistem bilangan komplemen satu jarang digunakan karena tidak memenuhi satu kaedah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol. • + 1 0 1 0 1 1 1 0 1 • Pada contoh tersebut, 101101 + 010010 = 111111, sehingga 45 + (-)45 0. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 34
Bilangan Biner Komplemen Dua • Komplemen dua = Komplemen satu + 1 • Contoh, 101101 merupakan bilangan biner dengan nilai 45. Maka -45 sama dengan 010011 • 1 0 0 1 0 Dec-20 1 1 0 0 1 0 0 1 1 biner asli 0 biner komplemen satu 1 + 1 biner komplemen dua Bab 2 Teknik Digital 35
Pengubahan Bilangan Biner Negatif Menjadi Bilanagan Biner Positif • Pengubahan bilangan biner negatif menjadi bilangan biner positif dilakukan dengan mengurangi bilangan tersebut dengan satu kemudian mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada setiap bitnya. • Contoh: Dec-20 • 0 1 0 1 1 0 1 biner komplemen dua 1 0 biner komplemen satu 1 biner asli Bab 2 Teknik Digital 36
Kaidah Matematis Bilangan Biner Komplemen Dua • Sistem bilangan biner komplemen dua banyak digunakan dalam sistem digital dan komputer karena memenuhi kaidah matematis, yaitu jika suatu bilangan dijumlahkan dengan negatifnya, maka akan dihasilkan bilangan nol. • 1 0 1 + 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 bawaan 1 tidak digunakan • Pada contoh tersebut, bit 1 paling depan merupakaan bit bawaan dan tidak digunakan. Jadi 101101 + 010011 = 000000, sehingga 45 + (-)45 = 0. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 37
Representasi Bilangan Biner Komplemen Dua • Pada suatu bilangan biner komplemen dua, harus diperhatikan bit tandanya • Jika bit tanda sama dengan 0, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner asli • Jika bit tanda sama dengan 1, maka bit sesudahnya merupakan bentuk bilangan biner komplemen dua • Contoh 0101101= +45 des (101101=Biner asli) 1010011= -45 des (010011=Komplemen 2) Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 38
Bilangan Biner Komplemen Dua Khusus • Terdapat kasus khusus pada sistem bilangan biner komplemen dua. Jika suatu bilangan biner mempunyai bit tanda = 1, namun bit di belakangnya 0 semua, maka nilai bilangan tersebut adalah -2 N, dimana N merupakan jumlah bit yang mewakili suatu nilai. • Contoh: – 10 bin = -21 = -2 des – 1000 bin = -23 = -8 des – 10000000 bin = -27 = -128 des Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 39
Format Penulisan Bilangan Biner • Bilangan biner biasanya diformat dengan panjang bit tertentu. Panjang bit yang biasa digunakan adalah 2, 4, 8, 16. . . dan seterusnya, atau menurut aturan 2 n dengan n bilangan bulat positif • Namun tetap dimungkinkan bilangan biner dengan format di luar ketentuan tersebut demi kepraktisan atau tujuan khusus. Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 40
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Positif • Pengubahan format bilangan biner komplemen dua dari panjang n-bit menjadi mbit dengan n<m mengikuti aturan berikut : • Pengubahan format bilangan biner komplemen dua positif dilakukan dengan menambahkan bit 0 di depannya. • Contoh: • 4= 0100 format 4 bit 0000 0100 format 8 bit 0000 0100 format 16 bit Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 41
Format Bilangan Biner Komplemen Dua Negatif • • Dec-20 Pengubahan format bilangan biner komplemen dua negatif dilakukan dengan menambahkan bit 1 di depannya. Contoh: -4= 1100 format 4 bit 1111 1100 format 8 bit 1111 1100 format 16 bit Perlu diingat pada contoh di atas bahwa bit paling depan merupakan bit tanda, sehingga pada format 4 bit hanya ada 3 bit yang merepresentasikan suatu nilai. Bab 2 Teknik Digital 42
Sistem Kode • Data yang diproses dalam sistem digital umumnya direpresentasikan dengan kode tertentu • Terdapat beberapa sistem kode : – Kode BCD – Kode Excess-3 (XS-3) – Kode Gray – Kode 7 Segment – Kode ASCII Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 43
Mengapa Sistem Kode ? • Sistem Bilangan hanya dapat menyajikan bilangan positif saja • Sistem Kode dapat menyajikan berbagai macam jenis data seperti bilangan, simbol, maupun huruf • Sistem Kode dapat menyajikan bilangan positif maupun bilangan negatif Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 44
Kode BCD (Binary Coded Decimal) • Kode BCD ditulis menggunakan kode biner 4 bit untuk merepresentasikan masing-masing digit desimal dari suatu bilangan • Contoh : 5 2 9 0101 0010 1001 Desimal BCD • Dalam Kode BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (Invalid Code) yaitu 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, 1111 • Sehingga hanya ada 10 buah kode yang valid, yaitu kode untuk menyajikan bilangan desimal 0 - 9 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 45
Kode Excess-3 (XS-3) • Untuk menyusun kode XS-3 dari suatu bilangan desimal, masing-masing digit dari suatu bilangan desimal ditambah dengan 3, kemudian hasilnya dikonversi seperti BCD • Contoh : – Ubah bilangan desimal 12 ke kode XS-3 1 2 Desimal 3+ 3+ 4 5 0100 0101 XS-3 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 46
Invalid Code XS-3 • Ada 6 kode XS-3 yang tidak dapat digunakan atau Invalid Code, Yaitu 0000, 0001, 0010, 1101, 1110, dan 1111 • Contoh : – Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 ke desimal ! 0111 0001 1010 XS-3 7 1 10 3 - 33– 4 -2 7 Desimal (invalid) Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 47
Kode Gray • Kode Gray biasanya digunakan sebagai data yang menunjukkan posisi dari suatu poros mesin yang berputar • Cara mengubah bilangan desimal ke kode Gray: • Contoh : Ubah bilangan desimal 13 ke kode Gray ! 13 Desimal + + + abaikan bawaannya 1 1 0 1 1 Dec-20 0 1 1 kode Gray Bab 2 Teknik Digital 48
Kode 7 -Segment • Adalah piranti yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk desimal • Setiap segment dari peraga 7 -segment berupa LED yang susunannya membentuk suatu konfigurasi tertentu seperti angka 8 • Ada 2 jenis peraga 7 -segment : – Common Cathode, sinyal tinggi (1)-LED nyala – Common Anodhe, sinyal rendah (0)-LED nyala Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 49
Kode ASCII • Singkatan dari American Standard Code for Information Interchange • Adalah kode biner untuk merepresentasikan bilangan, huruf, dan simbol, sehingga biasa disebut juga kode Alfanumerik • Dalam komunikasi data memungkinkan terjadi kesalahan pada bagian-bagian data. Untuk mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan tersebut ditambahkan Bit Paritas (Parity Bit) yang ditempatkan sebagai MSB Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 50
Bit Paritas • Ada 2 Bit Paritas : – Bit Paritas Genap – Bit Paritas Ganjil • Bit Paritas Genap : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah genap – Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011 Bit paritas genapnya 11000011 • Bit Paritas Ganjil : Nilai bit paritas dipilih sedemikian rupa sehingga jumlah bit 1 dalam suatu kode ASCII (termasuk bit paritasnya) berjumlah ganjil – Contoh : Kode ASCII untuk C adalah 1000011 Bit paritas ganjilnya 01000011 Dec-20 Bab 2 Teknik Digital 51
Nilai Heksadesimal Untuk Beberapa Kode ASCII 7 -bit Simbol ASCII 0 30 1 31 2 32 3 33 4 34 5 35 6 36 7 37 8 38 9 39 : 3 A ; 3 B < 3 C = 3 D > 3 E ? 3 F @ 40 A 41 B 42 C 43 D 44 E 45 Dec-20 Simbol ASCII F 46 G 47 H 48 I 49 J 4 A K 4 B L 4 C M 4 D N 4 E O 4 F P 50 Q 51 R 52 S 53 T 54 U 55 V 56 W 57 X 58 Y 59 Z 5 A Simbol a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v ASCII 61 62 63 64 65 66 67 68 69 6 A 6 B 6 C 6 D 6 E 6 F 70 71 72 73 74 75 76 Bab 2 Teknik Digital Simbol w x y z ASCII 77 78 79 7 A 52
- Slides: 52