TEKNIK dan INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  • Slides: 26
Download presentation
TEKNIK dan INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

TEKNIK dan INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data apa yang dikumpulkan Dari mana data dikumpulkan >>> bagaimana cara

TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data apa yang dikumpulkan Dari mana data dikumpulkan >>> bagaimana cara mengumpulkannya Tes Angket Observasi Wawancara Skala sikap

Teknik Pengumpulan Informasi Wawancara: Teknik pencarian dan pengumpulan informasi dengan mendatangi secara langsung kepada

Teknik Pengumpulan Informasi Wawancara: Teknik pencarian dan pengumpulan informasi dengan mendatangi secara langsung kepada responden untuk dimintai keterangan. Survei: Dengan menyusun daftar yang diajukan responden. Berdasarkan suatu rancangan guna membentuk validitas. Teknik Angket: Meminta informasi dari responden tentang suatu masalah yang disampaikan dengan sukarela. Beda dg survei pada aspek materi dan responden.

Teknik Survei Sangat tepat bila dasar-dasar yang dipertimbangkan adalah dari aspek ekonomisnya. Waktu yang

Teknik Survei Sangat tepat bila dasar-dasar yang dipertimbangkan adalah dari aspek ekonomisnya. Waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Biaya penelitian relatif lebih kecil. Cocok untuk penelitian: Populasi sangat besar tidak mungkin banyak responden. Informasi dapat diperoleh dg wawancara. Obyek penelitian pada daerah yg sangat luas dengan struktur populasi bervariasi. Ada kendala biaya dan waktu.

Kelemahan Teknik Survei Keberhasilan tergantung pada kelengkapan perilaku verbal, artinya sikap, tanggapan dan perilaku

Kelemahan Teknik Survei Keberhasilan tergantung pada kelengkapan perilaku verbal, artinya sikap, tanggapan dan perilaku responden itu sendiri. Jawaban responden mungkin tidak benar/meleset, sedang pencacah tidak memahami bahwa jawaban tersebut meleset. Dipengaruhi oleh kemampuan interviewer, situasi wawancara dan bentuk pertanyaan. Ada anggapan bahwa membuat rancangan daftar pertanyaan sangat mudah formulasi pertanyaan tidak selalu sama dengan pikiran responden.

Interaksi dengan Responden Model Komunikasi dalam Survei: Personal: Hubungan per individu antara pewawancara dengan

Interaksi dengan Responden Model Komunikasi dalam Survei: Personal: Hubungan per individu antara pewawancara dengan responden. Interview dilakukan dengan interviewer guide (daftar topik yang akan ditanyakan). Impersonal: Peneliti dan responden tidak perlu kontak langsung pos. Campuran: Bila penelitian membutuhkan rincian informasi yg lengkap.

Interaksi dengan Responden Struktur Proses: Kuesioner terstruktur: Ada standarisasi pertanyaan menjamin bahwa setiap pertanyaan

Interaksi dengan Responden Struktur Proses: Kuesioner terstruktur: Ada standarisasi pertanyaan menjamin bahwa setiap pertanyaan akan dijawab dengan cara yang sama. Kuesioner tidak terstruktur: Digunakan untuk penelitian berbasis eksploratoris yg tidak menegaskan pokok masalah yg akan diteliti. Tujuan Terselubung: Pembuatan pertanyaan terselubung untuk hal-hal sensitif bagi masyarakat/individu responden.

Wawancara Persyaratan: Ada ketersediaan informasi yg dibutuhkan dari responden. Pemahaman para responden terhadap peran

Wawancara Persyaratan: Ada ketersediaan informasi yg dibutuhkan dari responden. Pemahaman para responden terhadap peran dirinya. Motivasi para responden untuk menerima peran tersebut. Langkah-langkah: Mengusahakan agar responden dapat menerima kehadiran pewawancara. Memperkenalkan diri. Menciptakan hubungan baik dengan reponden. Mengumpulkan data yang relevan. Mencatat hasil wawancara.

Kelebihan Wawancara Data dari sumber primer dan langsung, serta dipertanggung-jawabkan. Data lebih obyektif. Fleksibel

Kelebihan Wawancara Data dari sumber primer dan langsung, serta dipertanggung-jawabkan. Data lebih obyektif. Fleksibel data mengembangkan cara bertanya. Latar belakang responden dapat diketahui. Respon rate tinggi. Reaksi responden dapat diamati mendukung kebenaran data.

Kelemahan Wawancara Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya lebih besar. Kerahasiaan responden kurang terjamin. Tergantung

Kelemahan Wawancara Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya lebih besar. Kerahasiaan responden kurang terjamin. Tergantung kemampuan dan keuletan pewawancara. Responden kadang sulit ditemui melemahkan semangat pewawancara. Faktor bahasa mempengaruhi. Ada “hallo effect”.

Konstruksi Daftar Pertanyaan Isi daftar pertanyaan: Hal-hal apa yang akan ditanyakan. Apakah setiap pertanyaan

Konstruksi Daftar Pertanyaan Isi daftar pertanyaan: Hal-hal apa yang akan ditanyakan. Apakah setiap pertanyaan telah disusun dengan tepat. Dapatkah jawaban responden memadai. Motivasi agar responden dengan senang hati menjawab pertanyaan. Redesign daftar pertanyaan untuk memperoleh alternatif terbaik.

Konstruksi Daftar Pertanyaan Penyusunan Kata: Menggunakan kata yg mudah dipahami responden dan makna jelas:

Konstruksi Daftar Pertanyaan Penyusunan Kata: Menggunakan kata yg mudah dipahami responden dan makna jelas: Shared Vocabulary memilih kata-kata yg digunakan secara umum. Question Clarity menggunakan formulasi kata yg jelas. Assumptions tidak semua masyarakat memahami istilah populer. Biased Wording kata menunjukkan makna yg jelas, tidak ada ati ganda. Personalization kata-kata dalam pertanyaan akrab dengan responden. Adequete Alternative pertanyaan dirancang dengan jawaban alternatif.

Konstruksi Daftar Pertanyaan Struktur Tanggapan: Open Questioner responden boleh menggunakan kata-kata yang dipilnya. Closed

Konstruksi Daftar Pertanyaan Struktur Tanggapan: Open Questioner responden boleh menggunakan kata-kata yang dipilnya. Closed Questioner responden hanya memilih di antara alternatif jawaban yg ada. Sekuen Pertanyaan: Memperhatikan urutan pertanyaan, disusun berdasar preferensi perolehan informasi/data peneliti

Instrumen Penelitian Segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi dari para

Instrumen Penelitian Segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Susunan intrumen tidak selalu sama untuk masing penelitian mekanisme kerja dalam teknik penelitian berlainan.

PENTING dalam Penyusunan Instrumen Penelitian Masalah yang diteliti dan variabel, termasuk indikatornya harus jelas

PENTING dalam Penyusunan Instrumen Penelitian Masalah yang diteliti dan variabel, termasuk indikatornya harus jelas dan spesifik. Sumber data/informasi (jumlah dan ragamnya) harus diketahui lebih dulu >> bahan untuk menentukan isi, bahasa dan sistematika instrumen Keterandalan instrumen (validitas, reliabilitas, objektivitas) Jenis data yang diharapkan dari instrumen harus jelas>>> cara analisis data Mudah dan praktis digunakan namun dapat menghasilkan data yang diperlukan.

LANGKAH MENYUSUN INSTRUMEN Analisis variabel penelitian Menetapkan jenis instrumen. Satu variabel mungkin diukur dengan

LANGKAH MENYUSUN INSTRUMEN Analisis variabel penelitian Menetapkan jenis instrumen. Satu variabel mungkin diukur dengan satu atau lebih instrumen Menetapkan indikator variabel Menetapkan deskriptor indikator Menyusun kisi-kisi instrumen Menyusun item pertanyaan Uji coba dan revisi instrumen

CONTOH : Pengaruh Motivasi, Kemampuan dan Loyalitas terhadap Kualitas Kerja Variabel penjelas (bebas) Variabel

CONTOH : Pengaruh Motivasi, Kemampuan dan Loyalitas terhadap Kualitas Kerja Variabel penjelas (bebas) Variabel yang dijelaskan (terikat) : MOTIVASI, KEMAMPUAN, LOYALITAS : KUALITAS KERJA KISI-KISI INSTRUMEN Variabel I Motivasi Dimensi (sub-variabel) Indikator Deskriptor Nomer Butir 1. Motif Kerja (a). Gaji (b). Kenyamanan Kerja (c). Fasilitas kerja 1. Upah yang layak 2. Penilaian kerja 3. Tempat kerja yang baik 1 2 3 2. Harapan (a). Sifat kepemimpinan 4. Loyalitas pimpinan 5 Simpatik 6. Disiplin yang bijaksana 4 5 (b). Kedisiplinan I. MOTIFASI KERJA A. MOTIF Jumlahkan semua hasil jawaban 1. Saya bekerja dengan menerima upah : a. Tinggi b. Cukup d. Rendah e. Sangat rendah 2. Pekerjaan saya oleh pimpinan selalu dinilai : a. Tinggi b. Cukup d. Rendah e. Sangat rendah 17

UJI VALIDITAS ISI VALIDITAS EMPIRIS Telaah kisi-kisi tes, lebih berdasarkan logika VALIDITAS KONSTRUK Telaah

UJI VALIDITAS ISI VALIDITAS EMPIRIS Telaah kisi-kisi tes, lebih berdasarkan logika VALIDITAS KONSTRUK Telaah konsep atau teori yang membentuknya Mempunyai ukuran statistik. Instrumen diuji berdasarkan kriteria-kriteria VALIDITAS EKSTERNAL Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria eksternal, namun tetap menggunakan koefisien korelasi VALIDITAS INTERNAL Tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen. Dikatakan valid bila koefisien korelasinya signifikan dan positip 18

UJI RELIABILITAS BACK UJI RELIABILITAS KONSISTENSI GABUNGAN ITEM KONSISTENSI TANGGAPAN Mempersoalkan apakah tanggapan responden

UJI RELIABILITAS BACK UJI RELIABILITAS KONSISTENSI GABUNGAN ITEM KONSISTENSI TANGGAPAN Mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap instrumen tersebut sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini apabila suatu instrumen telah digunakan kepada responden, kemudian digunakan kembali pada respoonden yang sama, apakah hasilnya masih tetap mantap konsisten seperti hasil yang pertama. Teknik test -retest Teknik belah dua Bentuk Ekivalen Berkaitan dengan kemantapan atau konsistensi antara item-item suatu tes. Maknanya, apakah terhadap responden yang sama, item yang satu menunjukkan hasil ukur yang sama dengan item yang lainnya ? Dengan kata lain hasil ukur item yang satu dengan item yang lain tidak kontradiksi. Rumus Kuder. Richardson Rumus Alpa. Cronbach Rumus Hoyt 19

PENGUKURAN (MEASUREMENT) Pengukuran Konstruk merupakan abstraksi dari suatu fenomena atau realitas dalam bentuk angka.

PENGUKURAN (MEASUREMENT) Pengukuran Konstruk merupakan abstraksi dari suatu fenomena atau realitas dalam bentuk angka.

Desain Pengukuran 1. 2. 3. 4. Skala Likert Skala Guttman Skala Semantic Deferensial Skala

Desain Pengukuran 1. 2. 3. 4. Skala Likert Skala Guttman Skala Semantic Deferensial Skala Rating

Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Contoh:

Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Contoh: Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan. a. Sangat setuju skor 5 b. Setuju skor 4 c. Tidak ada pendapat skor 3 d. Tidak setuju skor 2 e. Sangat tidak setuju skor 1

Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya :

Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif. Misalnya : Ya Tidak Baik Buruk Pernah Belum Pernah Punya Tidak Punya

Skala Semamtik Deferensial Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda

Skala Semamtik Deferensial Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan. Contoh: Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ? 1. Sangat buruk 5. Sangat baik

Skala Rating Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru

Skala Rating Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif. Contoh: Kenyaman ruang loby Bank CBA: 5 4 3 2 1 Kebersihan ruang parkir Bank CBA: 5 4 3 2 1

Memilih teknik dan instrumen No Instrumen 1 Lembar Observasi Sasaran n Tujuan Aktifitas siswa:

Memilih teknik dan instrumen No Instrumen 1 Lembar Observasi Sasaran n Tujuan Aktifitas siswa: Keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan Kegiatan dalam bekerja kelompok Kegiatan dalam melakukan presentasi Aktifitas siswa dalam mengonstruksi konsep Aktifitas siswa dalam merancang kegiatan inkuiri 2 Lembar Kerja Lembar Tes Aktifitas guru: Kegiatan dalam mengorganisasikan kelas Aktifitas dalam bertanya Aktifitas dalam memfasilitasi siswa bertanya Aktifitas dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara umum Memotret situasi sosial pembelajaran Mengekspos kemampuan siswa dalam mengonstruksi konsep Mengekspos kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan inkuiri 3 Lembar Angket Jurnal Belajar Memotret situasi sosial pembelajaran Mengekspos respon siswa terhadap pembelajaran 4 Laporan / Portofolio Melacak perkembangan kemampuan siswa dalam kegiatan inkuiri dan mengonstruksi konsep