TARGET STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DAERAH FGD Finalisasi
TARGET & STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL DAERAH FGD Finalisasi Pedoman Pariwisata Halal Jawa Barat Bandung, 18 Juni 2019 Wisnu Rahtomo. Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar RI
The Perspectives of Islamic in Tourism …. Therefore, an activity that is accepted by God and deserving of reward from him is categorized as ‘Islamic’. Based on the above argument, using the terms ‘Islamic’ and ‘Halal’ as if they have similar meaning is inappropriate. It would be better to use ‘Halal’ as brand name rather ‘Islamic’ for any related product and service in tourism industry ~Mohamed Battour, & Mohd Nazari Ismail: July 2016 Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
The Perspectives of Halal Tourism Halal tourism which is defined as tourism activities permissible under Islamic law in terms of behaviour, dress, conduct and diet. Halal tourism falls under religious tourism, but differs from Islamic tourism where non. Muslims visit Muslim countries to find out more about Islamic culture. ~ WTM Report Source: Halal tourism: Concepts, practises, challenges and future, Elsevier Scopus
The Perspectives of Halal Tourism is a set of an extended Services of Amenities, Attractions and Accessibilities intended to deliver and fulfill Muslim Travellers' Experiences, Needs and Wants. (Sutono: March 15 th, 2019) Pariwisata Halal adalah seperangkat layanan tambahan Amenitas, Atraksi Dan Aksesibilitas yang ditujukan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan dan keinginan wisatawan muslim. (Sutono: 15 Maret, 2019)
Outline I. Pendahuluan II. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran III. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan IV. Target Kinerja
I. Pendahuluan
Sektor Unggulan 2018 1. Agriculture 2. Tourism 3. Fishery “Pariwisata sebagai Sektor Unggulan di Indonesia. Ini adalah berita baik, dan saya memerintahkan semua Kementerian untuk mendukungnya“ Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo
Pariwisata sebagai Core Economy Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan komparatif: 1. Penghasilan negara Terbesar • Pada 2019, Industri Pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil negara terbesar di Indonesia US $ 20 miliar = Rp 300 Triliun, • Masuknya valuta asing (devisa) berdampak langsung pada masyarakat. 2. Terbaik di Wilayah Regional • Pada 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan, bahkan di luar ASEAN • Pesaing utama adalah Thailand dengan pendapatan pariwisata lebih dari US $ 40 miliar (600 Triliun). 3. Country Branding Wonderful Indonesia • Country Branding Wonderful Indonesia berada di peringkat ke-47 di dunia, sementara itu branding negara dari Truly Asia Malaysia berada di peringkat 96 dan branding negara Thailand yang Menakjubkan berada di peringkat 83, • Country branding Wonderful Indonesia adalah mewakili Positioning dan Diferensiasi Pariwisata Indonesia.
Tren Halal Travel 2017 $177 Bn equal Rp. 2, 500 T →→ →→ 2023 $274 Bn equal Rp. 3, 800 T Source : SGIE Report 2018/19
MUSLIM TRAVEL MARKET GROWH PROJECTION Enabling Digital Technology Accelerating Growth Equal Rp. 1, 500 T Equal Rp. 600 T USD 45 B Online Travel purchase USD 180 B Online Travel purchase 2000 2018 2020 2026 25 Million Travelers 25 Million Travelers Discruptive Digital Technology and Travel Landscape Source: Crescent. Rating 2019
HALAL TOURISM INDONESIA BUSINESS OPPORTUNITY 2017 : 131 Milions Global Muslim Tourist 2017 : US$177 Bn 2024 : US$294, 8 Bn (7, 6% ) 2016 : 115 Millions Domestic Muslim Tourist 2016 : US$ 17, 1 Bn 2024: US$ 28, 2 Bn (6, 5%) ACCOMODATION RESTAURANT TRANSPORTATION RECREATION & MICE SHOPPING & SOUVENIRS SUPPORT & GROWTH ECOSYSTEM REGULATORS / INFLUENCERS STANDARIZATION & CERTIFICATION EDUCATION & RESEARCH SERVICES INVESTMENT & FINANCE INDUSTRY PLAYERS PRODUCERS INDUSTRY ECOSYSTEM INDUSTRY PLAYERS 3 MILLION MUSLIM TOURIST 2018 125 MILLION MUSLIM TOURIST 2018 MARKET PLACE & DISTRIBUTION NETWORK Copyright © 2019 Sofyan Consulting ǀ ALL RIGHTS RESERVED
Peningkatan Bisnis Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat LOMBOK International Tourists to Lombok 2015 2016 1. 061. 292 1. 404. 328 32% International Tourists Spending (In Rupiah) 15. 7 Trillion 20. 8 Trillion 32% Domestic Tourists 1. 149. 235 1. 690. 109 47% Domestic Tourists Spending (in Rupiah) 1 Trillion 1. 5 Trillion 1. Pertumbuhan aliran pembiayaan pada industri pariwisata sebesar 26, 58 % selama 5 tahun terakhir 2. Transformasi Desa Bile Bante dari lokasi penambangan menjadi Green Tourism Village
Are We Global Player……. ? GMTI DSAP (Design, Strategy, Action Plan) Quick Win Program (Global Muslim Travel Index) IMTI (Indonesia Muslim Travel Index) HTI (Halal Travel Indicator) TTCI (Travel & Tourism Competitiveness Index)
10 DESTINASI PARIWISATA HALAL UNGGULAN Aceh Lombok West Nusa Tenggara West Sumatera Riau & Riau Island South Sulawesi Central Java Jakarta West Java Special Region of Yogyakarta Great Batam Great Jakarta East Java Great Bali
INDONESIA RANK ON GLOBAL MUSLIM TRAVEL INDEX (GMTI) 2017 2016 2015 6 th Rank 4 th Rank 3 rd Rank 2018 2 nd Rank 2019 1 st Rank
GMTI 2019 RESULTS
Wonderful Indonesia is The Best in GMTI 2019 1. Indonesia 1. Malaysia 3. Turkey TOP 10 4. Saudi Arabia 5. UAE 2019 6. Qatar 7. Morocco 8. Bahrain 8. Oman 10. Brunei 10. Singapore
GMTI 2018 GMTI 2019
IMTI 2019 REPORT RESULTS
IMTI 2019 #1 STIMTI 2019 Lombok #2 NDIMTI 2019 Aceh #3 RDIMTI 2019 Riau&Riau. Island #4 THIMTI 2019 Jakarta #5 THIMTI 2019 West. Sumatera
Peraturan dan Kebijakan Pariwisata Halal di Indonesia Pemerintah sangat serius dalam mengembangkan Wisata Halal, dan pada tahun 2019 Kementerian Pariwisata bersama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan pemerintah kabupaten telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Pariwisata Halal 13 th December 2013 Qanun Aceh Number 8 9 th January 2014 Minister of Tourism Regulation Number 2 IMTI 2019 # 1 29 th December 2015 5 th April 2019 West Nusa Tenggara Governor Regulation Number 2 Riau Governor Regulation Number 18 21 st June 2016 West Nusa Tenggara Government Regulation Number 2 9 th April 2019 Mo. U of Halal Tourism Development
Ranking 1 GMTI Mastercard 2019
Penandatangan Mo. U: Kemenpar RI – Pemerintah Daerah 9 April 2019 Penandatangan Mo. U dilaksanakan dengan disaksikan Menteri Pariwisata RI, serta dilakukan oleh Deputi BPIK dan Kepala Daerah (Gubernur, Walikota, Bupati) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Provinsi Aceh Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Jawa Barat Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sumatera Barat Prov DI Yogyakarta Kota Tanjung Pinang Kota Pekanbaru Kota Bandung Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Cianjur Kota Malang Kabupaten Malang Kota Batu
Halal Lifestyle District Senayan
II. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran
Visi Pengembangan Pariwisata Halal “Indonesia menjadi negara tujuan pariwisata halal kelas dunia” “Indonesia as world-class halal tourism destination”
Misi Pengembangan Pariwisata Halal • Mengembangkan destinasi pariwisata halal kelas dunia • Mengembangkan ekosistem dan kapasitas industri pariwisata halal yang berdaya saing tinggi • Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan pariwisata halal nasional • Melakukan pemasaran dengan berorientasi kepada target pasar sasaran
Tujuan Pengembangan Pariwisata Halal • Meningkatnya kualitas destinasi pariwisata halal nasional • Indonesia menjadi tujuan wisata halal favorit dunia • Terwujudnya industri halal nasional yang kompetitif • Meningkatnya kualifikasi kelembagaan pariwisata halal nasional
SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Sasaran Strategis 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Muslim Visitors* 5 juta 5, 5 juta 6, 5 juta 7, 5 juta 1 1 1 77, 8 81 85 89 93 97 16 30 60 90 140 200 GMTI’s Rank GMTI’s Industry competitiveness (Services)** IMTI’s commitment on Halal Tourism (Mo. U)*** * UNWTO Growth 6% pertahun ** Peningkatan 6% (4 poin) berdasarkan peningkatan 2018 ke 2019 *** Mo. U antara kepala. Propinsi/Kabupaten/Kota, MUI, BPJPH, Kementrian terkait dan institusi lainnya berkaitan dengan pariwisata halal.
III. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Arah Kebijakan dan Strategi Pariwisata Nasional 100 Janji Presiden Nawa Cita (i) dukungan kebijakan untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis pada ecotourism (ii) intersullar tourism (iii) akses informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan potensi ekonomi lokal Nawa Cita butir keenam: “Kami akan meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum tergarap dengan baik tetapi memberi peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, yakni industri manufaktur, industri pangan, sektor maritim dan pariwisata” Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 (RPJMN 2015 – 2019) meningkatkan kontribusi pariwisata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata. Rencana Induk Pembangunan Pariwisata (RIPPARNAS) PP Nomor 50 Tahun 2011 1. Pengembangan destinasi pariwisata 2. Pengembangan industri pariwisata 3. Pengembangan pemasaran pariwisata 4. Pengembangan kelembagaan pariwisata
Strategic Direction Kementerian Pariwisata RI
Target dan Indikator Pengembangan Pariwisata Halal TARGET • Halal Tourism Competitiveness • Business Competitiveness • Halal Tourism Incorporated • Foreign Exchange INDIKATOR • GMTI’s Rank • GMTI’s Industry Competitiveness • IMTI’s Commitment on Halal Tourism Development • Muslim Visitors
Functional Strategy Pengembangan Pariwisata Halal Destinasi Industri Kelembagaan Pemasaran (s 1) Amenity: Mengembangkan fasilitas dan layanan pariwisata yang ramah muslim (s 2) Attraction: Mengembangkan daya tarik wisata ramah muslim (s 3) Accessibility: Mengembangkan konektivitas menuju destinasi pariwisata halal unggulan (s 4) Investment: Mendorong terciptanya iklim investasi pariwisata halal (s 5) Industry Development: Meningkatkan daya saing industri melalui pengembangan produk industri pariwisata yang ramah muslim (extended services) (s 6) Digital Information System: Membangun sistem informasi pariwisata halal untuk stakeholders (s 7) Ecosystem Development: Menguatkan kebijakan, sinergitas stakeholders, tata kelola sertifikasi, Research and Development, dan traceability system (mampu telusur) untuk pariwisata halal (s 8) Human Resources Development: Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang mendukung pariwisata halal (s 9) Strategi Pemasaran – DOT: Mensinkronkan pemasaran berdasarkan DOT (destination, origin, dan time) dan preferensi pasar pariwisata halal (s 10) Strategi Promosi – BAS: Membangun komunikasi pemasaran dan penjualan pariwisata halal (s 11) Strategi Media – POSE: Mengembangkan media promosi digital pariwisata halal
Halal Tourism Regulation (S 7) Digital Information System (S 6, S 11) 10 Sertifikasi dan Standarisasi (S 5) 1 2 Marketing Outreach (S 9, S 10, S 11) Muslim Visitor Guide (S 10) 9 3 10 Prioritas pengembangan Pariwisata Halal Penguatan Pemahaman Pariwisata Halal (S 8) Research and Development (S 7) 4 8 TOP 10 PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN PARIWISATA HALAL Daya Tarik dan Paket Wisata Halal (S 1, S 2, S 3) 7 Monitoring dan Evaluasi IMTI (All S) Monitoring dan Evaluasi DSRA (All S) 6 5
IV. Target Kinerja
Target Kinerja
TERIMA KASIH
- Slides: 38