Tantangan dalam dunia Pendidikan Kristen Sekolah Kristen merupakan
- Slides: 23
Tantangan dalam dunia Pendidikan Kristen
�Sekolah Kristen merupakan bagian dari pendidikan Kristen. �Sekolah Kristen sebagaimana sekolah yang lain adalah sekolah (school) di mana di dalamnya terdapat kegiatan belajar-mengajar, kurikulum, administrasi, interaksi dan komunikasi serta tata tertib dan disiplin. �Sebutan "Kristen", memberikan indikasi adanya "napas", "warna" atau setidaknya "cita-cita" tertentu, yang landasannya adalah iman Kristen SEKOLAH KRISTEN
"Pendidikan Kristen merupakan upaya ilahi dan manusiawi dilakukan secara bersahaja dan berkesinambungan, untuk memberikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan, sensitivitas, tingkah laku yang konsisten dengan Iman Kristen. Robert W. Pazmino, Foundational Issues in Christian Education, (1988).
Pendidikan mengupayakan perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi, kelompok dan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga bersesuaian dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci, terutama dalam Kristus Yesus, serta diwujudkan oleh upaya itu. " (hal. 81) Robert W. Pazmino, Foundational Issues in Christian Education, (1988).
�Pendidikan selalu merupakan usaha yang bersahaja dan sadar tujuan, memiliki standar otoritas, memakai manusia sebagai media (alat), memiliki bahan (content) yang bersesuaian dengan tujuan, serta membutuhkan penjelasan waktu. Implikasi Pendidikan Kristen
�Pendidikan Kristen bukan saja berupaya mengalihkan nilai-nilai dasar, doktrin atau ajaran; ia juga berusaha mengalihkan perlengkapan-perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh konteks di mana anak didik berada. �Individu-individu diperlengkapi sedemikian rupa, sehingga dalam bimbingan Allah, siswa mampu menjadi saluran berkat bagi orang lain, dalam rangka pembaharuan keluarga, gereja dan masyarakatnya.
TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76) Untuk zaman sekarang, sekolah Kristen terpanggil untuk memperlengkapi anak didik dalam segi-segi berikut ini: 1. Kemampuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dalam bentuk talenta, karunia dan profesi. Sekolah Kristen harus giat dalam upaya memperlengkapi anak didiknya dengan keterampilan vocational (kerja). Di tengah-tengah minat masyarakat untuk mengembangkan sekolah umum, sekolah Kristen perlu tampil untuk meningkatkan sekolah-sekolah kejuruan yang berbobot, relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76) 2. Wawasan baru bagi peserta didik, berkaitan dengan kemampuannya untuk secara efektif memanfaatkan waktu senggangnya (leisure time) demi kemuliaan Kristus. Sekolah Kristen perlu disajikan pengajaran humaniora, serta kegiatan-kegiatan ekstra-kurikuler yang mampu menumbuhkan kreativitas.
�Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) �Pramuka Sekolah �Olahraga dan Kesenian Sekolah �Majalah Sekolah �Palang Merah Remaja (PMR) �Tata Busana �Tata Boga �Listrik dan Kayu �Kebaktian Siswa Kristen (KSK) �Komputer dan internet �Karya Ilmiah Remaja (KIR) Contoh Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
3. Pemahaman akan panggilan hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Karena itulah, sekolah Kristen tidak melepaskan diri dari pengajaran berwawasan kewarganegaraan. TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76)
TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76) 4. Dorongan-dorongan guna memungkinkan anak didik menjadi warga gereja yang tangguh, serta memiliki pengetahuan akan identitas dan peranan gereja itu sendiri di dunia ini. Maka, kerjasama yang baik di antara sekolah dengan gereja perlu dibangkitkan.
5. Wawasan-wawasan yang berguna dalam mendorong anak didik menghadapi tantangan zaman, yang cenderung diwarnai oleh penyimpangan-penyimpangan (alinasi) dan keabnormalan. Sekolah Kristen harus mengajak peserta didik, dan keseluruhan pelaku pendidikan, untuk memahami dinamika perubahan zaman, bersikap kritis terhadap tren yang berkembang di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76)
DINAMIKA HIDUP DALAM MASYARAKAT �Globalisasi dan sekularisasi �Fragmentasi kehidupan: Disintegrasi dan diskriminasi �Kepelbagaian dalam kehidupan �Melemahnya kohesi sosial sehingga timbulnya kekerasan yang justru terjadi dalam dunia pendidikan �Wawasan kebangsaan yang menipis �Konteks kehidupan masyarakat yang masih miskin �Integritas kehidupan yang melemah dan mati suri
6. Bimbingan bagi anak didik sehingga dapat memiliki pandangan hidup holistik, integratif, yang dapat diandalkan dalam memainkan perannya bagi pembangunan dan pembaharuan (transformasi) masyarakat. TUGAS SEKOLAH KRISTEN (Arthur F. Holmes, The Idea of Christian College (Revised Edition, 1975, pp. 37 -76)
UUSPN No. 2/1989 "Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. "
�Motivatori: Pendorongn semangat, minat, dan gairah �Seorang ahli: Penguasaan Materi �Pelajar: terus belajar �Agen sosialisasi: kerjasama �Komentator: Kritik membangun dan komunikasi sehat �Pemimpin: Pengelola kelas, teladan model �Fasilitator: Memberi bantuan seperlunya PERANAN GURU
Membangkitkan Motivasi Anak belajar (B. S Sidjabat, Menjadi Guru Progfesional, hal. 112 -114) �Hargailah pendapat murid meskipun tampak dan kedengaran kurang tepat (Roma 14: 1 -2) �Hargailah seorang murid sebagai seorang pribadi, meskipun kemampuan belajarnya sangat kurang �Bangunlah persahabatan dengan murid, tanpa mengorbankan tujuan disiplin. Guru harus “pandai-pandai” membawa dirinya agar dapat menghadapi tugas yang menuntut pencapaian tujuan, sekaligus membina persahabatan yang terbuka dan tegas
Membangkitkan Motivasi Anak belajar (B. S Sidjabat, Menjadi Guru Progfesional, hal. 112114) � Peliharalah agar murid merasa terlindungi, baik hak dan harga dirinya, dalam setiap kesempatan interaksi � Kembangkan nada humor tanpa kesan sarkastik � Berikan pujian atau penghargaan kepada murid yang memang patut mendapatkannya � Metode belajar lebih fleksibel � Berdoa agar Tuhan turut campur tangan dalam membangun suasana belajar yang kondusif
DASAR-DASAR DOKTRINAL BAGI PENDIDIKAN KRISTEN (Holmes, The Idea of A Christian College, pp. 13 -22 � PENCIPTAAN: Konsep Kitab Suci mengenai penciptaan menumbuhkan rasa penghargaan akan kudusnya ciptaan. Pendidikan yang mengabaikan apresiasi terhadap dunia Allah merupakan suatu pendidikan yang dangkal � PRIBADI MANUSIA: Manusia memiliki anugerah, pemeliharaan, suatu potensi untuk dikembangkan, didisiplinkan diinvestasikan sebagai respon kepada Allah. Semua ini merupakan perwujudan dari tanggung jawab dan penatalayanan Kristen. Segala aktivitas adalah religius apabila dipandang sebagai panggilan untuk memuliakan Allah � KEBENARAN: Segala kebenaran adalah kebenaran Allah, dimanapun kebenaran itu ditemui, sekalipun kebenaran yang ditunjukan bersifat fragmentatif, dan misinterpretasi. Allah pencipta adalah sumber kebenaran. Kesatuan dari kebenaran (Kol. 2: 3, 8). � MANDAT BUDAYA: Anugerah Allah mempengaruhi suatu budaya melalui penerapan budaya dari umat. Nya yang sudah ditebus.
�MEMULIAKAN ALLAH �BERSIFAT REALISTIS DALAM DUNIA ALLAH YANG DIPELIHARA DENGAN ANUGERAH UMUMNYA �SYALOM YANG BERFOKUS PADA KEADILAN, PERDAMAIAN DAN CINTA KASIH DALAM DUNIA TUJUAN PENDIDIKAN KRISTEN
�Mengakui Allah sebagai pencipta dan Kristus sebagai Tuhan dengan demikian menegaskan tangan Allah dalam segala kehidupan dan pemikiran. �Setiap bagian dari dunia yang diciptakan adalah kudus, dan bahwa Sang Pencipta itu memanggil orang percaya mewujudkan kuasa dan hikmat. Nya dengan meneliti alam semesta ini, merawatnya dan membawa segala kemampuan dari tujuan penciptaan kepada penggenapannya.
� Suatu panggilan yang kreatif mengintegrasikan iman dan mandat budaya � Suatu panggilan tertinggi melihat setiap area dalam kehidupan dan pemikiran ada dalam keterkaitan penuh dengan hikmat dan kehendak Allah dan menghiasi bumi ini dengan krearivitas seni kehidupan dan ilmu pengetahuan. � Hidup murid menjadi kemuliaan dari Yesus Kristus
TANDA DARI SEORANG KRISTEN YANG TERDIDIK KOMITMEN KEPADA ALLAH DAN TUJUANNYA DALAM HIDUP KUALITAS MORAL, SEPERTI KASIH DAN KEADILAN, KEBERANIAN ATAS SUATU KEYAKINAN, INTEGRITAS, DAN KOMITMEN TERHADAP KEADILAN DAN KASIH DALAM SEMUA BIDANG KEHIDUPAN KUALITAS DARI PENGETAHUAN TENTANG DIRI, SUATU KEJUJURAN TERHADAP KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIRI, TIDAK ADA KEPALSUAN, TIDAK OVER CONFIDENCE, RELA MENOLONG YANG LEMAH. MENGENAL DIRI BERARTI TAHU APA YANG HARUS DIPELAJARI, BAGAIMANA USAHA UNTUK MEMPELAJARINYA DAN KEMAMPUAN BELAJAR DARI ORANG LAIN
- Gaya hidup modern dalam kehidupan keluarga kristen adalah
- Tantangan komunikasi di tengah keragaman budaya dunia
- Tantangan kepala sekolah
- Peranan pendidikan agama kristen dalam pembentukan karakter
- Kelembagaan dunia
- Tantangan pendidikan di masa depan
- Tantangan dan revitalisasi pendidikan muhammadiyah
- Esensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan
- Peran kepala sekolah mewujudkan profil pelajar pancasila
- Peran sekolah dalam pendidikan karakter
- Pola pelestarian jsn 45
- Tantangan praktek wog
- Tantangan dalam pengembangan produk baru
- Perubahan sosial dalam menghadapi tantangan msdm abad 21
- Tantangan dalam mengelola scm
- Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
- Pendidikan kewarganegaraan sebagai isu dunia
- Mampukah pendidikan kewarganegaraan menjadi lokomotif
- Sasaran pembelajaran pkn di perguruan tinggi
- Kurikulum pendidikan luar sekolah
- Aktiviti kelab pendidikan islam
- Maksud pelan taktikal
- Pengembangan program pendidikan multikultural di sekolah
- Pendidikan sebagai sistem