Tabungan dan Investasi dalam perhitungan Pendapatan Nasional Pendapatan
Tabungan dan Investasi dalam perhitungan Pendapatan Nasional ►Pendapatan Nasional keseimbangan pada perekonomian terbuka : Y = C+I+G+NX ►Pendapatan Nasional keseimbangan pada perekonomian tertutup : Y = C+I+G §Persamaan ini menyatakan bahwa GDP adalah jumlah konsumsi, investasi, dan pembelian pemerintah. § Setiap unit output yang dijual dalam perekonomian tertutup mewakili konsumsi, investasi, atau pembelian pemerintah. week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 1
Bila kedua sisi dari persamaan ini dikurangai dengan C dan G, maka didapatkan: Y– C – G = I Sisi kiri dari persamaan ini yaitu (Y-C-G) adalah pendapatan total yang tersisa dalam perekonomian setelah dipakai untuk konsumsi dan pembelian pemerintah. Jumlah ini dinamakan dengan tabungan nasional (national saving), atau tabungan (saving) saja, dan disimbolkan dengan S. week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 2
Jadi, dengan mengganti (Y-C-G) dengan S, kita bisa menuliskan kembali persamaan di atas menjadi : S=I ► Untuk memaknai tabungan nasional, perlu memanipulasi persamaan tersebut diatas. Anggaplah bahwa T adalah jumlah pajak yang ditagih pemerintah dari rumah tangga dikurangi jumlah yang disalurkan kembali oleh pemerintah kepada rumah tangga dalam bentuk pembayaran transfer ( seperti jaminan sosial, dan subsidi lainnya) maka S = Y-C-G menjadi S = (Y-T-C) + (T-G) week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 3
S = Y-C-G menjadi S = (Y-T-C) + (T-G) ►(Y-T-C) merupakan tabungan swasta (private saving) yakni jumlah pendapatan yang tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan konsumsi. ►(T-G) merupakan tabungan publik (public saving), yaitu jumlah pendapatan pajak yang tersisa bagi pemerintah setelah dipotong belanja pemerintah. Jika T >G Surplus anggaran ; Jika T<G defisit anggaran week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 4
Investasi yang direncanakan ►Investasi merupakan variabel aliran yang menggambarkan tambahan-tambahan terhadap modal perusahaan dalam periode tertentu. ►Investasi sebagai sesuatu yang digunakan untuk menciptakan nilai di masa yang akan datang. ►Investasi yang direncanakan adalah investasi yang merujuk terhadap pembelian barang untuk menambah stok modal dan persediaan yang direncanakan oleh suatu perusahaan. ►Untuk menghitung pendapatan nasional, diasumsikan bahwa jumlah investasi yang direncanakan tetap. week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 5
Investasi yang direncanakan I I Pendapatan agregat Y Faktor-faktor yang menentukan investasi: ►Tingkat keuntungan investasi yang akan diperoleh ►Tingkat suku bunga ►Ramalan kondisi di masa datang ►Kemajuan teknologi week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 6
Contoh: Dalam perekonomian sederhana, diasumsikan tidak ada sektor pemerintah maupun kegiatan ekspor impor, diketahui fungsi konsumsi: C = 500 + 0, 8 Y dan fungsi investasi: I = 100; Hitung besarnya tingkat pendapatan keseimbangan? Jawab: S=Y–C S = Y – (500+0, 8 Y) S = -500 + 0, 2 Y Keseimbangan tercapai pada S = I -500+0, 2 Y = 100 0, 2 Y = 100 + 500 Y = 600/0, 2 Ye = 3000 week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 7
Keseimbangan tercapai Pada S = I -500+0, 2 Y = 100 0, 2 Y = 100 + 500 Y = 600/0, 2 Y = 3000 S, I Pendekatan S=I terhadap keseimbangan Investasi yang direncanakan S=Y–C S = Y – (500+0, 8 Y) S = -500 + 0, 2 Y S= -500 + 0, 2 Y 100 I=100 Y 3000 Pendapatan agregat - 500 week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 8
Angka Pengganda (Multiplier) ►Ilustrasi: §Pengusaha menambah investasi sebesar 100 juta rupiah untuk menambah kapasitas produksi. §Uang tersebut dibayarkan pada salah satu mitra kerjanya (si-A). Bila si-A memiliki kecenderungan marginal untuk mengkonsumsikan (MPC) sebesar 4/5, berarti ia akan membelanjakan kepada si B sebanyak 80 juta rupiah (4/5 x 100 juta). §Selanjutnya bila si-B memiliki kecenderungan marginal untuk mengkonsumsi sama yaitu 4/5, berarti ia mengkonsumsikan sebesar 64 juta rupiah (4/5 x 100 juta). week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 9
Bila proses ini berjalan terus dengan tingkat kecenderungan marginal mengkonsumsi sama sebesar 4/5, maka akan didapatkan kenaikan total pada pengeluaran sbb: Total pengeluaran : = (1 x 100) + (0, 8 x 0, 8 x 100) + …. . + (0, 8 nx 100) = 100 juta. (1 + 0, 82 + 0, 83 +……. . 0, 8 n ) = 100 juta. {1/(1 -0, 8)} = 100 juta x 5 = 500 juta rupiah Hal ini menunjukkan bahwa dengan MPC=4/5 maka multipliernya adalah 5, terdiri dari 1 investasi utama ditambah dengan 4 pengeluaran konsumsi sekunder ekstra week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 10
Multiplier bergantung pada seberapa besar MPC-nya. Jadi : Multiplier (angka pengganda) Investasi = Ki = 1/(1 -MPC) = 1/MPS 1 Perubahan pada output = 1 -MPC 1 = week-3 MPS X Perubahan pada investasi ekmikro 08 -ittelkom-mna 11
Menurunkan Angka Pengganda (Multiplier) secara aljabar Bila fungsi konsumsi adalah: C= a + b. Y Untuk perekonomian dua sektor, keseimbangan terjadi pada saat Y = C+I. Dengan melakukan substitusi kita dapatkan: Y = a+b. Y+I atau Y-b. Y = a+I Y (1 -b) = a+I Y = (a+I)/(1 -b) atau {1/(1 -b)}. (a+I) ►Bila I berubah sebesar delta I, maka Y berubah sebesar delta Y, dimana delta Y = delta I x {1/(1 -b)} Karena b merupakan MPC, maka delta. Y = delta I x {1/(1 -MPC)} atau delta Y = delta I x (1/MPS) week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 12
►Angka pengganda investasi (Ki) adalah angka yang menunjukkan perubahan pendapatan sebagai akibat perubahan investasi. Ki = delta Y/delta I = 1/(1 -MPC) = 1/MPS week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 13
Contoh: Dalam perekonomian sederhana, diasumsikan tidak ada sektor pemerintah maupun kegiatan ekspor impor diketahui fungsi konsumsi: C = 500 + 0, 8 Y dan fungsi investasi: I = 100; Delta I = 100 Tentukanlah: a. Pendapatan keseimbangan awal (Yo)? b. Angka pengganda Investasi c. Pendapatan keseimbangan yang baru setelah ada penambahan investasi (Y 1) Yo= 1/MPS (a+I) = 1/0, 2 (500+100) = 5 x 600 = 3. 000 Ki = 1/MPS = 1/0, 2 = 5 Y 1 = 1/MPS(a+I+d. I) = (1/0, 2) (500+100) = (5) x 700 = 3. 500 week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna Y 1 = Yo+ delta Y = Yo + Ki x delta I = 3. 000 + 5 x 100 = 3. 500 14
Ki = 1/MPS = 1/0, 2 = 5 Y 1 = 1/MPC (a+I+d. I) = (1/0, 2) (500+100) = (5) x 700 = 3. 500 week-3 S , I, C C+I+d. I Investasi yang direncanakan Yo= 1/MPS (a+I) = 1/0, 2 (500+100) = 5 x 600 = 3. 000 C+I S= -500 + 0, 2 Y 100 - 500 ekmikro 08 -ittelkom-mna Y 0 3000 Y 1 3500 I=100 Y Pendapatan agregat 15
Soal: 1. Diketahui data hipotesis perekonomian Indonesia adalah sbb: § § § Fungsi konsumsi C = 120 + 0, 75 Y Investasi I = 40 Ditanya : a. b. c. 2. Diketahui sama dengan 1); ditanya: a. b. week-3 hitunglah pendapatan nasional keseimbangan Tentukan konsumsi dan tabungan keseimbangan Hitung Impas pendapatan Hitung angka pengganda untuk pengeluaran investasi Berapa investasi yang diperlukan bila diharapkan pendapatan nasional baru = 680. ekmikro 08 -ittelkom-mna 16
Soal: Diketahui data hipotesis perekonomian Indonesia adalah sbb: 1. Fungsi konsumsi C = 120 + 0, 75 Y Investasi I = 40 Ditanya : § § § a. b. c. Jawab: a. hitunglah pendapatan nasional keseimbangan Tentukan konsumsi dan tabungan keseimbangan Hitung Impas pendapatan Pendapatan nasional keseimbangan Pendekatan pengeluaran : Y=C+I Y=120+0, 75 Y+40 0, 25 Y = 160 Ye = 640 b. Ce dan Se ? Masukkan Ye kedalam fungsi konsumsi Ce=120+0, 75 x 640 = 120+480 = 600 Se = -a + MPS. Ye = -120 + 0, 25 x 640 = 40 c. week-3 Impas pendapatan terjadi pada saat pendapatan = konsumsi Y=C Y=120+0, 75 Y Y = 480 ekmikro 08 -ittelkom-mna 17
Soal: Diketahui sama dengan 1); ditanya: Hitung angka pengganda untuk pengeluaran investasi b. Berapa investasi yang diperlukan bila diharapkan pendapatan nasional baru = 680. a. Jawab: week-3 ekmikro 08 -ittelkom-mna 18
- Slides: 18