Supervisi Manajemen Sekolah Berbudaya Bermutu dan Berdaya Saing
Supervisi Manajemen Sekolah Berbudaya, Bermutu dan Berdaya Saing Bambang Ismanto
Apa Sekolah Unggul = Sekolah Efektif 200
Sekolah Bermutu • Mutu Sekolah adalah pencapaian kesesuaian dengan standar yang telah ditentukan. • Jaminan mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakan/ dijanjikan. Di dalamnya terkandung proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga seluruh stakeholders memperoleh kepuasan. 12/6/2020 3
Sekolah Berdaya Saing • Sekolah sejajar dengan satuan pendidikan yang lain sesuai standar nasional pendidikan • Sekolah mampu mencapai kinerj lebih dalam setiap event akademik dan non akademik • Lulusan mampu merebut posisi strategis jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan atau menempati posisi strategis dan prespektif dalam lingkungan karier • Didukung sumber daya standar dan inovasi pelayanan pendidikan
Apa Sekolah Efektif (Cheng, 1996) School Effectiveness as the capability of the school to maximize school functions or the degree to which the school can perform school functions, when given a fixed amount of school inputs. 5
BEST PRACTICE: Belajar dari pengalaman “School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001) Apa Karakteristik Sekolah Efektif 1. 2. 3. 4. KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership) VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals) LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment) KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning and Teaching) 5. HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation) 6. PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive Reinforcement) 7. PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress) 8. HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and Responsibility) 9. PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching) 10. ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization) 11. KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership). 6
BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL (RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983) Dimensi Leadership • Iklim & Atmosphere yang kondusif • Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan • Guru berorientasi pengelolaan kelas yang baik • Inservice Training yang efektif untuk guru Dimensi Pendukung • Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan • Rencana stratejik dan koordinasi • Staf kunci yang berkelanjutan • Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda Dimensi Efisiensi • Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas Interaksi) • Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin • Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan • Kegiatan kelas terstruktur dengan baik • Petunjuk pembelajaran yang baik • Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi • Kesempatan untuk belajar secara maksimal Dimensi Efficacy • Harapan untuk mencapai prestasi tinggi • Reward untuk prestasi & kinerja tinggi • Kerjasama dan interaksi dalam kelas • Keterlibatan semua staf dalam peningkatan kinerja sekolah • Otonomi dalam melaksanakan proses pembelajaran sekolah • Guru yang emphaty dan memiliki kemampuan interpersonal dengan siswa • Menekankan kepada pekerjaan rumah siswa • Akuntabilitas terhadap hasil belajar • Interaksi sesama guru yang baik yang efektif untuk guru 7
HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN, LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE SCHOOL (EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991) Partisipatif 5 Tinggi 4 Gaya Manajemen ol o h e 3 iv t ec Sc f Ef 2 Non. Partisipatif 1 2 Unsatisfactory 3 4 Iklim Organisasi 5 Satisfactory 8
ESSENTIAL SCHOOL: HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles) (Mohrman, Wohlstetter, 1994) An Intellectual focus directed at helping students to use their minds well Simple goals related to students mastering a limited number of skills and knowledge Universal goals for all students in the school. Personalization through decreasing the number of students teacher teaches. Viewing the student-as-worker rather than passive receptor of information. Student exhibitions that indicate a graps of knowledge and skill acquisition. An attitude that stresses trust and decency A Staff who are generalists first and specialists second. 9
SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM ORGANISASI YANG TERBUKA Instrumental Input - Guru - Sarana/Prasarana - Kurikulum - Administrasi/organisasi - Keuangan Input SISWA (Walls 1990) Proses (Management) Output Feed Back Environmental Input - Masyarakat - Orang tua - Dunia Usaha - Pemerintah - DP/KS. DL - dll Outcome - Bekerja - Melanjutkan sekolah - dll - Dimensi Kognitif - Dimensi Keterampilan - Dimensi Sikap/Nilai - Dimensi Hubungan 10
DINAMIKA SISTEM KEHIDUPAN BEBAS (SCHOOL DINAMYCS) Komite Sekolah APSI/ KORWAS Pengawas/Kepala Sekolah Sebagai Sistem Administrator dan Tata Usaha Sekolah KKS MKKS Guru KKG MGMP Orang Tua Ruang Kelas Siswa Teman-teman siswa lainnya 11 Masyarakat
STRATEGI MENUJU SEKOLAH UNGGUL Perspektif Input-Output (Seeley, 1988) Perspektif Proses-Output (Walls, 1990) Memandang luaran pendidikan yang unggul karena inputnya unggul Kelemahannya • Eksklusif • Mengabaikan siswa yang tidak unggul Memandang luaran pendidikan yang ungul akan ditentukan oleh Proses (Struktur persekolahan, lingkungan, corporate culture, pembelajaran efektif, dll) Keuntungan Memperhatikan siswa unggul dan kurang unggul Model Kombinasi • Memperhatikan “Minimal Requirement” Anak didik yang akan diterima • Kualifikasi Guru • Kompetensi Guru • Sarana & Prasarana yang baik • Manajemen Sekolah yang efektif 12
STRATEGI DAN ARAH MENUJU SEKOLAH UNGGUL Kondisi Sekolah Saat Ini: • Dimensi kognitif kearah hafalan • Dimensi keterampilan ke arah mekanistik • Dimensi nilai sudah terabaikan • Dimensi hubungan (ranah interaktif kurang mendapat perhatian) Sosok Sekolah Unggul: • Dimensi kognitif: penguasaan pengetahuan dan bidang studi Kompetensi • Dimensi ketrampilan: kearah life skill, berpikir kreatif, inovatif • Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, moral etos kerja • Dimensi hubungan yang interaktif, dialogis dan terbuka PP 19/2005 STRATEGI KEBIJAKAN Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik peserta didik. Dalam proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif & efisien setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran dan pengawasan yang baik. 13
KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI Implementasi dan penyempurnaan SNP oleh BSNP Penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada SNP Perluasan dan peningkatan mutu akreditasi Perbaikan sarana dan prasarana Mendorong Jumlah Jurusan di PT yg masuk dalam 100 besar Asia Perluasan Pendidikan Kecakapan Hidup Akselerasi Jumlah Prodi Kejuruan, Vokasi, dan Profesi Pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal di setiap kabupaten/kota MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN Peningkatan jumlah dan mutu publikasi ilmiah, dan HAKI Penerapan Telematika dalam pendidikan Pembangunan sekolah bertaraf internasional di setiap provinsi dan/atau kabupaten/kota Pengembangan guru sebagai profesi Pengembangan kompetensi pendidik dan tenga pendidikan 14
Sekolah Unggul Mampu Menciptakan APA Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar Sekolah mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan Sekolah yang mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa Sekolah yang mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal dan efektif Sekolah yang mampu mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder Sekolah yang mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar Sekolah yang renponsif terhadap perubahan 15
SASARAN KENDALI MUTU SEKOLAH KENDALI MUTU INPUT - Mutu Guru/SDM - Mutu Siswa baru - Mutu Fasilitas, Media, buku - Mutu Lingkungan, bersih, sehat - Mutu Org. & Design program PROSES - Mutu KBM, mutu Evaluasi - Mutu Hub. Masyarakat - Mutu Pengelolaan/ administrasi OUTPUT - Mutu tamatan - Pengakuan Masyarakat
“Sekolah Yang Bermutu“ In Put • Kep. Sek efektif, Guru/Peg. ahli • Fasilitas lengkap • Lingkungan kondusif • Tampilan sek. menarik • Kurikulum berstandar “tinggi” • Dana pendukung “cukup” • Siswa terseleksi Proses Out Put • Nilai Hasil bel. Memuaskan • Komp. dicapai di atas standar • Tingkat kelulusan tinggi • Keterserapan ke Dunia kerj. tinggi • Kepercayaan Masyarakat tinggi • KBM, metode dan Pengujian Efektif • Organisasi/Manajemen/Adm. “Baik” • Hub. Masy. /Industri erat • Unit Produksi maju, lancar • Keg. Ekstra kur. Aktif, semarak. • Penerapan “Budaya” terlaksana • Pengendalian mutu efektif
MODEL PEMETAAN TUGAS KEPSEK 18
MODEL PEMETAAN TUGAS KEPSEK 19
Model Pemetaan Tugas Kepala SMP 20
Model Pemetaan Tugas Kepala SMA/SMK 21
Budaya sekolah berwujud dalam norma, nilai-nilai, keyakinan, tata upacara, ritual, tradisi, mitos yang mereka pahami serta melandasi gagasan, semangat, perbuatan, dan karya seluruh warga sekolah 22
23
PRINSIP PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH Makin kuat pemahaman, keyakinan, dan kepatuhan warga terhadap norma dan nilai-nilai sekolahnya, makin tinggi kebanggaan terhadap sekolahnya. Rasa persatuannya makin menguatkan motif berprestasi dan daya belajarnya. 24
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBANGUNAN BUDAYA SEKOLAH 25
Ruang Lingkup Pengembangan Budaya Sekolah 26
Strategi Pengembangan 27
Manajemen Perilaku, KS role model Dibuat ceritera yg terkait dg manajemen perubahan, psang simbol, atribut , moto Memilih orang yang berwibawa untuk mempromosikan perubahan Merubah Kultur (Robbin 2009) Memperbarui metode sosialisasi dg nilai-nilai baru Mengembangan sistem pemberian hadiah dan hukuman Mengembangkan norma baru yang diterima oleh para pegawai Rotasi pekerjaan 28
Karakter Pengembang Budaya Sekolah • • • Visioner, tujuan terukur dan objektif Pemimpin partisipatif_pengambil keputusan bersama Inovatif dan yakin guru dan siswa dapat berprestasi Membangun persepsi dia pemimpin “benar”. Mengembangkan kerja sama pendidik secara formal dan nonformal Networking yang kuat, handal dan berkelanjutan Positive thinking dan merit system Menjadi bagian dinamisator masyarakat dan organisasi profesi Insentif oriented atas kinerja guru dan siswa 29
KARYA KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBANGUNAN BUDAYA SEKOLAH • Keterampilan merancang pengembangan budaya sekolah dalam menunjang implementasi krikulum 2013 • Keterampilan menggunakan instrumen pemantuan perkembangan dan rekomendasi perbaikan budaya sekolah • Keterampilan menilai keterlaksanaan dan keberhasilan • Keterampilan menyusun saran dan rencana tindak lanjut perbaikan 30
Supervisi Kepala Sekolah • Kriteria sekolah Unggul : mampu bersaing, menjadi rujukan, teladan, mewakili Demak • Bermutu :
- Slides: 31