Sumber Tata Letak Pabrik Rika Ampuh Hadiguna ST
Sumber : Tata Letak Pabrik, Rika Ampuh Hadiguna, ST. , MT; Heri Setiawan, ST. , MT (2008) Kebutuhan Fasilitas Produksi Perancangan Tata Letak Fasilitas Universitas Gunadarma 2016
2 Analisa Produk Pabrik: Kumpulan berbagai sumber daya (mesin, bahan baku, energy dan lain) yang di konversi menjadi produk setengah jadi dan produk jadi. Produk merupakan titik awal proses perancangan. Bagian penting lainnya: Kebijakan tipe produk, Tipe produksi, Metode kerja.
3 Tipe – tipe Produk (Hal 51) Product positioning / penempatan produk: Make to Stock (Produksi untuk stok) Make to Order (Produksi untuk pesanan) Assemble to Order (Perakitan untuk pesanan) Engineer to Order (Rekayasa untuk pesanan)
4 Tipe - tipe proses Flow Shop Job Shop Fixed Site (Hal 52)
5 PLTP pada dasarnya merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Urutan proses tersebut sebagai berikut : Pemilihan Lokasi Operation Process Chart (OPC) Routing Sheet Multi Product Process Chart (MPPC) Menentukan Gudang
6 Ongkos Material Handling (OMH) From To Chart (FTC) Outflow, Inflow Tabel Skala Prioritas (TSP) Activity Relationship Diagram (ARD) Activity Relationship Chart (ARC) Area Allocation Diagram (AAD) Template
7 Pemilihan Lokasi menentukan suatu tempat atau lokasi yang tepat untuk suatu perusahaan atau perkantoran atau lokasi untuk tujuan tertentu, dengan memperhitungkan kelebihan dan kekurangan lokasi tersebut. Dalam pemilihan lokasi kita akan membandingkan suatu lokasi dengan lokasi lainnya, berdasarkan nilai break-even point lokasi tersebut.
8 Contoh Pemilihan Lokasi Sebuah perusahaan akan mendirikan pabrik baru dengan calon lokasi yang akan didirikan di Bandung, Cirebon dan Bogor. Data-data dari ketiga calon lokasi sbb: Bandung Cirebon Bogor Pajak/Tahun 1. 000 500. 000 1. 200. 000 Listrik/Tahun 2. 000 1. 500. 000 2. 100. 000 Ongkos Buruh/Tahun 1. 000 1. 200 850 Ongkos Operasi/Tahun 3. 000 3. 500 2. 000 Kapasitas produksi = 1. 000 unit/tahun
9 Penyelesaian Soal Pemilihan Lokasi Penjualan = Fixed Cost + Variable Cost + Profit BEP tecapai pada profit = 0 Maka BEP = Fixed Cost + Variable Cost
10 Penyelesaian Soal Pemilihan Lokasi Listrik/th Pajak/th J u m l a h FC Ongkos buruh/unit Ongkos operasi/unit J u m l a h VC Bandung 1. 000 2. 000 3. 000 Cirebon 500. 000 1. 500. 000 2. 000 1. 000 3. 000 4. 000 1. 200 3. 500 4. 700 BEP = FC + VC(X) X = Produksi Maka: Bandung Cirebon Bogor = 3. 000 + 4. 000 (1. 000) = 7. 000 = 2. 000 + 4. 700 (1. 000) = 6. 700. 000 = 3. 300. 000 + 2. 850 (1. 000) = 6. 150. 000* Bogor 1. 200. 000 2. 100. 000 3. 300. 000 850 2. 000 2. 850
11 Operation Process Chart (OPC) OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan. Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam urutan untuk merencanakan tata letak pabrik. Pada OPC ini berisi informasi mengenai : Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/aktivitas Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan Peralatan/mesin yang digunakan Persentase scrap dari aktivitas
12 Assembling Process Chart (APC) Peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. Simbol-simbol ataupun struktur dalam pembuatan Assembling Process Chart (APC) sama dengan pada pembuatan Operation Process Chart (OPC), tetapi pada APC yang digambarkan adalah proses perakitannya saja. Contoh: Lihat buku Tata Letak Pabrik, Rika Ampuh Hadiguna, ST. , MT; Heri Setiawan, ST. , MT (2008)
13 Assembling Process Chart (APC) Manfaat dari Assembling Process Chart (APC), yaitu: Menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, alat untuk menentukan tata letak fasilitas, aalat untuk menentukan perbaikan cara kerja, dan alat untuk latihan kerja. Manfaat dari APC tidak berbeda jauh dengan manfaat OPC, karena pada dasarnya struktur dari kedua peta tersebut adalah sama.
14 Routing Sheet Tabulasi langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu dari hal-hal yang berkaitan (Apple, 1990). Fungsi dari pembuatan routing sheet ini secara garis besar adalah untuk menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan. Routing sheet juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan bahan yang harus disiapkan untuk masing-masing komponen yang menjadi pembentuk dari produk.
15 Routing Sheet Pembuatan routing sheet ini berdasarkan pada Operation Process Chart (OPC) yang telah dibuat sebelumnya. Penggunaan Operation Process Chart (OPC) bertujuan untuk mengurutkan proses -proses yang dilakukan pada pembuatan produk, sehingga dengan demikian penentuan kebutuhan bahan yang harus disiapkan dapat diketahui dengan jelas, karena perhitungan dari bahan yang diminta maupun bahan disiapkan berdasarkan jumlah akhir dari produk (kapasitas produksinya).
16 No. Operasi (1) Deskrip si (2) Nama Mesin / peralata n (3) Produksi Mesin / Jam % Scrap Bahan yang diminta Bahan yang disiapkan Efisiens i Mesin (4) (5) (6) (7) (8) Kebutuhan Mesin Teoritis Aktual (9) (10) Pengisian kolom 1, 2, dan 3 dilakukan sesuai data yang terdapat pada peta proses operasi. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan kapasitas produksi mesin per jam adalah sebagai berikut: Produksi mesin per jam merupakan kemampuan mesin menghasilkan suatu produk dalam satu jam. Kapasitas produksi per jam akan digunakan untuk melakukan perhitungan bahan yang harus disiapkan, efisiensi mesin dan juga jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk memenuhi jumlah produksi.
17 Routing Sheet
18 Routing Sheet Nilai efisiensi merupakan asumsi dari persentase mesin tersebut digunakan. Misalnya, jika mesin yang digunakan adalah mesin baru maka efisiensi mesin dapat diasumsikan sebesar 95%, dengan 5% adalah waktu istirahat / waktu set up dari mesin tersebut. Hasil dari perhitungan efisiensi mesin tersebut selanjutnya digunakan untuk mengetahui nilai dari jumlah mesin yang dibutuhkan secara teoritis. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam melakukan perhitungan jumlah mesin yang digunakan secara teoritis.
19 Routing Sheet Reliabilitas menyatakan reliabilitas kerja dari sumber daya yang ada. Hasil perhitungan routing sheet tersebut untuk mengetahui kebutuhan mesin (aktual dan teoritis) dari proses pembuatan sebuah produk.
20 MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC) Merupakan suatu diagram yang menunjukan urut-urutan proses untuk masing komponen yang akan diproduksi (Apple, 1990). Pembuatan MPPC dilakukan berdasarkan Operation Process Chart (OPC) dan routing sheet.
21 Contoh MPPC dari pembuatan sebuah produk
22 MULTI PRODUCT PROCESS CHART (MPPC) Lambang yang digunakan dalam MPPC adalah: Lingkaran untuk operasi dan Segitiga untuk penyimpanan. Komponen-komponen diurutkan dari kiri ke kanan (digambarkan dalam dua departemen, yaitu fabrikasi dan assembling), dan Proses setiap komponen digambarkan secara vertikal, mulai dari receiving hingga shipping. Jumlah mesin teoritis (berdasarkan routing sheet) untuk setiap proses dicantumkan di samping lambang operasi. Jumlah mesin teoritis tersebut dijumlahkan secara mendatar peralatan / mesin / departemen, sehingga akan diperoleh jumlah mesin total yang dibutuhkan peralatan / mesin / departemen.
23 Latihan
- Slides: 23