SUB SISTEM PENYELENGGARAN MAKANAN INSTITUSI Sistem adalah suatu
SUB SISTEM PENYELENGGARAN MAKANAN INSTITUSI
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari sub sistem-sub sistem. Penyelenggaraan makanan (food service) adalah sebuah sistem, tetapi juga dapat menjadi sub sistem dari sistem yang lebih besar. Food service sebagai sebuah sistem terdiri dari sub sistemsub system, yaitu: input, process, output, kontrol, feed back dan environtment input : man (tenaga kerja), money (biaya), material (Bahan makanan dan bahan lainnya), machine (peralatan), method (prosedur kerja, peraturan-peraturan, standar dan kebijakan institusi) dan markets (konsumen).
process : sistem pengadaan (mulai dari perencanaan menu sampai penyimpanan), produksi atau pengolahan (mulai dari persiapan sampai pemasakan), dan sistem distribusi makanan, penerapan higiene sanitasi dan keselamatan kerja. output (goal) adalah hasil akhir dg makanan yang bermutu dan sistem pelayanan atau penyajian makanan yang tepat dan efisien dan sesuai dengan kondisi dan harapan konsumennya.
Kontrol: meliputi tujuan dan sasaran, peraturan dan kebijakan, prosedur-prosedur kerja, standar-standar serta program-program yang dilaksanakan. Feedback: menyediakan informasi penting untuk kelangsungan efektivitas dari sistem dan juga menyediakan informasi untuk evaluasi atau kontrol.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit Tujuan Penyelenggaraan Makanan di rumah Sakit Menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi pasien dalam upaya mempercepat penyembuhan penyakit serta memperpendek masa rawat. Menyediakan makanan bagi karyawan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi selama bertugas. Mencapai efektivitas dan efisiensi penggunaan biaya makanan secara maksimal.
Karakteristik penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah: Kebutuhan bahan makanan sangat dipengaruhi oleh jenis diet pasien dan jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah pasien. Standar makanan ditetapkan khusus untuk kebutuhan orang sakit sesuai dengan penyakitnya kebijakan rumah sakit. Frekuensi dan waktu makan, macam pelayanan distribusi makanan dibuat sesuai dengan peraturan rumah sakit. Makanan yang disajikan meliputi makanan lengkap untuk kebutuhan satu hari dan makanan selingan. Dilakukan dengan menggunakan kelengkapan sarana fisik, peralatan, dan sarana penunjang lain sesuai dengan kebutuhan untuk orang sakit. Menggunakan tenaga khusus di bidang gizi dan kuliner yang kompeten.
Ruang lingkup pelayanan gizi di rumah sakit : 1. Pelayanan gizi pasien rawat inap dan rawat jalan 2. Penyuluhan gizi dan promosi kesehatan rumah sakit 3. Penyelenggaraan makanan 4. Penelitian dan pengembangan gizi terapan. SK Menkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/92 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum, maka unit gizi yang melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit disebut Instalasi Gizi.
Ketenagaan Tenaga merupakan salah satu sumber daya penting yg menjadi kunci keberhasilan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit. Bbrp fungsi dlm manajeman sumber daya manusia, yaitu : Perencanaan dan penentuan kebutuhan staf Rekrutmen Seleksi Pengembangan dan pembinaan karier Penilaian kerja serta system imbal jasa
Pelayanan gizi rawat inap Kegiatan pelayanan gizi rawat inap adalah Skrining gizi Bertujuan mengidentifikasi pasien/klien yg berisiko, tidak berisiko malnutrisi atau dlm kondisi khusus (mengalami kelainan metabolic, hemodialisis, kanker dengan kemoterapi, luka bakar, pasien dg imunitas menurun dll. Dilakukan pd pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien masuk rumah sakit. Menggunakan modifikasi Malnutrition Screening Tools (MST), krn dpt dilakukan dg singkat, cepat dan disesuaikan dg kondisi pasien
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Merupakan pendekatan sistematik dlm memberikan pelayanan asuhan gizi yg berkualitas melalui serangkaian kegiatan mulai dari : 1. asesmen/pengkaji gizi, meliputi pengukuran : v antropometri (pengukuran fisik individu, TB, BB, TL, LILA, lingkar kepala v Biokimia (hasil pemeriksaan lab ttg status gizi, status metabolic, dan gambaran fungsi organ yg berpengaruh thd timbulnya masalah gizi) v Pemeriksaan fisik/klinis (utk mendeteksi kelainan klinis yg berkaitan dg gangguan gizi) v Anamnesis riwayat gizi (asupan makanan termasuk pola makan, diet, dan data yg terkait v Ruwayat personal (riwayat obat-obatan atau suplemen, social budaya, riwayat penyakit pasien data umum pasien
2. Diagnosis gizi, langkah mencari pola dan hubungan antara data yg terkumpul dg kemungkinan penyebabnya, menggunakan PES (problem, etiology, and signs/symptoms) yg dikelompokkan bdskan domain asupan, domain klinis dan domain perilaku) 3. Intervensi gizi - Perencanaan intervensi - Implementasi intervensi 4. Monitoring dan evaluasi - Monitor perkembangan - Mengukur hasil kegiatan - Evaluasi hasil, pencatatan dan pelaporan
Koordinasi Pelayanan 1. Dokter penanggungjawab pelayanan, menegakkan diagnosis dan menetapkan terapi dan merujuk pasien ke dietisien 2. Perawat, melakukan skrining gizi dan memantau pasien diet dan disampaikan ke dietisien 3. Dietisien, berperan dari pengkajian gizi, mengidentifikasi, merancang intervensi gizi, mengkoordinasikan dg dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain, serta monitoring, melakukan evaluasi proses, memberikan penyuluhan serta motivasi mencatat dan melaporkan hasil rekam medik pasien, visite dan berpartisipasi aktif dlm pertemuan hingga diskusi dg tenaga kesehatan.
Farmasi, berperan berkolaborasi dg dietisien dlm pemantauan interaksi obat dan makanan serta memberikan edukasi kpd pasien dan keluarga mengenai interaksi obat dan makanan Tenaga kesehatan lainnya, mis tenaga terapi okupasi Pelayanan Rawat Jalan 1. 2. 3. 4. 5. Melakukan nutritional assessment dg cara mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah Menetapkan diagnosis gizi Membuat rencana dan melaksanakan intervensi gizi Merencanakan dan melaksanakan evaluasi edukasi Pencatatan di rekam medik pasien dan pelaporan
PENYELENGARAAN MAKANAN Bertujuan untuk menyediakan makanan berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman, standar pelayanan dapat diterima dan memenuhi kepuasan konsumen guna mempercepat proses penyembuhan dan mencapai status gizi optimal Kegiatan penyelenggaraan makanan : 1. Perencanaan anggaran belanja 2. Perencanaan menu 3. Perhitungan kebutuhan bahan makanan 4. Pengadaan bahan makanan 5. Penerimaan, penyaluran dan penyimpanan bahan makanan
- Slides: 14