Studi Kepemimpinan Islam PENDAHULUAN Ari Wibowo SHI SH
Studi Kepemimpinan Islam PENDAHULUAN Ari Wibowo, SHI. , SH. , MH
Pengertian Kepemimpinan • Etimologi 1. Kemampuan memimpin 2. Kualitas seorang pemimpin 3. Tindakan dalam memimpin
Pengertian Kepemimpinan (1) • Terminologi 1. Munson (1921): Kemampuan mengatur orang lain untuk memperoleh hasil maksimal dengan meminimalisir adanya friksi dan memaksimalkan kerjasama. 2. Bundel (1930 : Suatu seni mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan apa yang diharapkannya.
Pengertian Kepemimpinan (2) 3. Bennis (1959) : Proses dimana seseorang mempengaruhi bawahannya untuk bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan. 4. Ordway Tead (1935) : Aktivitas mempengaruhi orang untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan bersama.
Pengertian Kepemimpinan (3) 5. Rapl M. Stogdill (1950) : Proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisasi dalam usaha menetapkan dan pencapaian tujuan. Kesimpulan : “Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Pengertian Kepemimpinan (4) E LEAD C N E U L F N I O T P= I H S R E
Teori Kepemimpinan (1) Pendekatan Teori Sifat (Traits) TEORI KEPEMIMPINAN Pendekatan Teori Perilaku (Behavior) Teori Kontijensi Pendekatan Teori Kontijensi (Contigency) Teori Siklus Kehidupan Path-Goal Theory Kepemimpinan Kharismatik Pendekatan Mutakhir Kepemimpinan Transaksional. Transformasional
Teori Kepemimpinan (2) 1. Pendekatan Teori Sifat (Traits) Pendekatan ini berorientasi pada sifat pribadi pemimpin sendiri. Ketika dilahirkan, pemimpin sudah membawa sifat khusus. Kepemimpinan merupakan sifat bawaan seseorang sejak lahir (innate qualities). So, leaders are born, not made !!! Teori ini dikenal dengan TEORI GREATMEN atau GREAT PERSON THEORY.
Teori Kepemimpinan (2) Menurut Keith Davis (1972), sifat khusus pemimpin yang sudah melekat sejak lahir adalah: a. Kecerdasan (intellegence) b. Kedewasan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breadth), seperti emosi yang stabil, dewasa dan matang serta mempunyai kegiatan luas c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi d. Sikap-sikap hubungan manusiawi, seperti mampu kerja sama, mahir berdiplomasi
Teori Kepemimpinan (3) 2. Pendekatan Teori Perilaku (Behavior) Kepemimpinan sangat tergantung pada perilaku pemimpin, bukan pada sifat internal pemimpin. Berbeda dengan sifat, perilaku merupakan hasil bentukan dapat dibentuk, misalnya melalui pelatihan. So, leaders are made, not born
Teori Kepemimpinan (4) 3. Pendekatan Kontijensi (Contigency) Kepemimpinan tergantung kepada sejauhmana pemimpin mampu menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Pendekatan ini meliputi beberapa teori:
Teori Kepemimpinan (4) Pertama, Teori Kontijensi (Fiedler) Kinerja kepemimpinan tergantung kepada interaksi antara gaya kepemimpinan dan situasi yang mendukungnya. Variabel yang sangat menentukan kinerja kepemimpinan meliputi: ü Hubungan pribadi pemimpin-anggota : Kesetiaan atau dukungan anggota kelompok kepada pemimpin. ü Kekuasaan Posisi : Kewenangan pemimpin untuk mengevaluasi kinerja anggota serta menerapkan reward and punishment system. ü Struktur Tugas : Pembagian tugas yang diberikan oleh pemimpin kepada anggotanya.
Teori Kepemimpinan (5) Kedua, Teori Siklus Kehidupan (Hersey & Blanchard) Teori ini menekankan pada dua dimensi perilaku kepemimpinan: a. Task Behavior : Perilaku pemimpin dalam mengarahkan dan membimbing tugas anggota. b. Relationship Behavior : Perilaku pemimpin dalam berkomunikasi dengan anggotanya, seperti mendengarkan, mendukung, memberi feedback. Dua dimensi gaya kepemimpinan tersebut menghasilkan empat gaya kepemimpinan : a. Telling : Pemimpin mengatakan kepada anggotanya tentang apa, dimana dan kapan tugas dilakukan.
Teori Kepemimpinan (6) b. Selling : Pemimpin menyediakan instruksi terstruktur pada anggotanya. c. Participating : Pemimpin dan anggotanya saling berbagi dalam memutuskan bagaimana menyelesaikan tugas dengan baik. d. Delegating : Pemimipin melibatkan anggotanya untuk melaksanakan tugas sendiri melalui pendelegasian.
Teori Kepemimpinan (7) Ketiga, Path-Goal Theory (House) Keefektifan kepemimpinan tergantung dari bagaimana pemimpin memberi pengarahan, motivasi, dan bantuan untuk pencapaian tujuan kepada para anggotanya. Dengan begitu diharapkan berbagai hambatan dapat teratasi. Dalam pendekatan ini terdapat empat macam gaya kepemimpinan: a. Directive Leadership : Pemimpinan memberitahukan kepada anggotanya apa yang diharapkan dari mereka, memberitahukan jadwal dan standar kerja, serta memberikan arahan secara spesifik tentang cara-cara menyelesaikan tugas tersebut, termasuk di dalamnya aspek perencanaan, organisasi, koordinasi dan pengawasan.
Teori Kepemimpinan (7) b. Supportive Leadership : Pemimpin yang menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan anggotanya baik materi maupun immateri, sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan. c. Participative Leadership : Pemimpin selalu meminta saran kepada anggotanya sebelum mengambil suatu keputusan. d. Achievement Oriented Leadership : Pemimpin menetapkan tujuan-tujuan yang menantang dan menarik agar para anggotanya semangat dalam mencapai prestasi yang maksimal dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Teori Kepemimpinan (8) 4. Pendekatan Mutakhir Pendekatan mutakhir meliputi: a. Teori kepemimpinan kharismatik, b. Teori kepemimpinan transaksional c. Teori kepemimpinan transformasional
Teori Kepemimpinan (9) a. Teori kepemimpinan kharismatik Karekteristik pemimpin kharismatik: ü Percaya diri ü Memiliki tujuan ideal yang ingin dicapai ü Komitmen pribadi yang kuat pada tujuan ü Tegas ü Agen perubahan radikal, tidak mempertahankan status quo ü Kepekaan terhadap lingkungan
Teori Kepemimpinan (10) b. Teori kepemimpinan transaksional Kepemimpinan yang lebih menekankan kepada transaksi interpersonal antara pemimpin dan anggota. Anggota memperoleh imbalan segera dan nyata apabila memenuhi arahan pemimpin. Pemimpin transaksional memotivasi anggotanya melalui pemberian imbalan.
Teori Kepemimpinan (11) c. Teori kepemimpinan transformasional ü Idealized Influence (pengaruh ideal): (1) Pemimpin mempunyai, menunjukkan dan mampu menularkan ide besar, (2) Komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang telah diambil, (3) Sikap all out, (4) Rela berkorban Dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh anggotanya. ü Inspirational Motivation (motifasi inspiratif): Pemimimpin menjadi teladan, menampilkan visi menarik, memberikan solusi, mengkampanyekan action, mengajak pada perubahan dan perbaikan, komunikasi meyakinkan Memberikan inspirasi dan memotivasi anggotanya.
Teori Kepemimpinan (12) ü Intellectual Stimulation (stimulasi intelektual) : Pemimpin mengajak bermimpi, mengajak tidak berfikir prosedural, mempertanyakan asumsi lama, mengajak melihat dari perspektif baru, inovatif Mendorong (menstimulasi) anggota untuk selalu kreatif dan inovatif. ü Individual Consideration (Pertimbangan individu) : Pemimpin memperhatikan kebutuhan yang dipimpin, bertukar pengalaman, memberikan penghargaan dan hukuman, memperhatikan potensi dan kemampuan Memahami dan menghargai anggota berdasarkan kebutuhan anggota, serta memperhatikan keinginan berprestasi dan berkembang para anggota
Konsep Kepemimpinan dalam Islam (1) Pengertian kepemimpinan Islam tidak berbeda dengan pengertian kepemimpinan pada umumnya. Bagaimana kepemimpinan bisa dikatakan Islami ? Untuk menjawabnya ada dua paradigma : Pertama, Paradigma Legal-Formalistik Kepemimpinan Islam: Kepemimpinan yang menggunakan aspek-aspek formal (simbol) keislaman, misalnya menggunakan identitas “negara Islam” di dalam konstitusi. Kedua, Paradigma Esensial-Substansial Kepemimpinan Islam: Kepemimpinan yang mendasarkan pada nilai-nilai substansial dalam Islam, dan tidak memperhatikan simbol Islam. nilai-nilai substansial dalam Islam misalnya keadilan, musyawarah, persamaan, tanggung jawab dan lain-
Konsep Kepemimpinan dalam Islam (2) Beberapa istilah kepemimpinan yang digunakan dalam Islam: • Khilafah: Pemimpinnya disebut “Khalifah” Pengganti; Wakil Tuhan di muka bumi; Pengatur dan penguasa yang berwenang mengatur kehidupan dunia. • Imamah: Pemimpinnya disebut “Imam” Pemuka agama; Pemimpin keagamaan; Pemimpin spiritual yang diikuti dan diteladani fatwa atau nasehat-nasehatnya. • Imarah: Pemimpinnya disebut “Ulil amri” Pemerintah; Ulama; Cendikiawan; Pemimpin militer; Tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi tumpuan ummat dan menerima kepercayaan dari anggota masyarakat
Konsep Kepemimpinan dalam Islam (2) Pendekatan dalam mempelajari kepemimpinan dalam Islam: 1. Pendekatan Normatif : Menggali dari al. Qur’an dan al-Hadits. 2. Pendekatan Historis : Mempelajari sejarah kepemimpinan umat Islam.
Prinsip Kepemimpinan Islam (1) USWAH HASANAH MUSYAWARAH PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN ISLAM KEADILAN AMAR MA’RUF & NAHI MUNKAR
Prinsip Kepemimpinan Islam (2) 1. USWAH HASANAH • Qudwah hasanah (panutan yang baik) hanya mungkin dengan adanya uswah hasanah (suri tauladan yang baik) • Bukan kultus yang dikedepankan (tidak ada Satrio Piningit) • Pemimpin yang baik akan selalu merasa terikat secara moral dengan orang-orang yang dipimpinnya
Prinsip Kepemimpinan Islam (3) ﺓ ﺣﺴﻨﺔ ﻓﻠﻪ ﺃﺠﺮﻫﺎ ﻭﺃﺠﺮ ﻡﺳ • ﻣﻦ ﺳ ﻓﻰ ﺍﻹﺳﻼ ﻭﻣﻦ ﺳ. ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻬﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺃﻦ ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﺠﻮﺭﻫﻢ ﺷﻴﺊ ﺓ ﺳﺋﺔ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺯﺭﻫﺎ ﻭ ﻡﺳ ﻓﻰ ﺍﻹﺳﻼ ﻭﺯﺭ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻩ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺃﻦ ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻦ ﺃﻮﺯﺍﺭﻫﻢ ( ﺷﻴﺊ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ “Barangsiapa yang mencontohkan sesuatu yang baik maka akan mendapatkan pahala dan pahala orang yang mengamalkannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa memberikan contoh yang buruk dalam Islam maka akan mendapatkan dosa dan dosa orang -orang yang mengamalkannya sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun. “ (Hadits
Prinsip Kepemimpinan Islam (4) 2. MUSYAWARAH • • Pikiran orang banyak akan jauh lebih baik Tanpa musyawarah sebuah kepemimpinan akan cenderung otoriter
Prinsip Kepemimpinan Islam (5) 3. SIKAP ADIL • • Prinsip keadilan akan berkaitan dengan banyak hal di antaranya: jujur kepada diri sendiri dan orang lain. Seorang pemimpin harus mendengar kata hatinya yang masih terbimbing oleh wahyu Allah ( ﺍﺭ( ﻭﻗﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻟﻮ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻚ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻨ “Katakanlah yang benar meskipun terhadap dirimu sendiri. ” (Hadits Riwayat ibn al-Najjar r. a).
Prinsip Kepemimpinan Islam (6) 4. AMAR MA’RUF & NAHI MUNKAR • Dengan kekuasaan dan kewenangannya, seorang pemimpin harus memerankan dirinya sebagai penghasung nilai-nilai kebaikan bagi orang-orang yang dipimpinnya • Seorang pemimpin harus berani mencegah setiap perbuatan munkar
Prinsip Kenegaraan dalam Islam 1. Kekuasaan sebagai amanah 2. Musyawarah sebagai dasar pengambilan keputusan 3. Keadilan harus ditegakkan 4. Prinsip persamaan 5. Pengakuan terhadap HAM 6. Perdamaian 7. Kesejahteraan 8. Ketaatan 9. Pengadilan yang independen dan tidak memihak
Tujuan Kepemimpinan dalam Islam Secara umum ada dua tujuan kepemimpinan dalam Islam: Pertama, Pengganti nabi untuk meneruskan misi agama (likhilafati an-nubuwwah fi harasati ad-din) Kedua, Memimpin atau mengatur urusan dunia (lisiyasati an-dunya) Tujuan secara lebih rinci: menciptakan rasa aman, keadilan, kemaslahatan, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, mengayomi rakyat, serta mengatur dan menyelesaikan problem-problem yang dihadapi ummat.
- Slides: 32