Struktur dan fungsi jaringan dan organ tumbuhan Respirasi
Struktur dan fungsi jaringan dan organ tumbuhan, Respirasi dan fotosintesis Pertemuan ke-6 dan 7
JARINGAN DEWASA • Jaringan pernanen/dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen
• Jaringan permanen/dewasa pada tumbuhan berfungsi antara lain : 1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya. 2. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis. 3. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat penyimpan hasil fotosintesis. 4. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda. 5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang daun. 6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun. 7. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
JARINGAN EPIDERMIS • • - - Jaringan epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan ( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji ). Ciri-ciri jaringan epidermis adalah: Tersusun dari sel-sel hidup. Terdiri atas satu lapis sel tunggal. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel. Tidak memiliki klorofil. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).
JARINGAN PARENKIM • • • Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar karena sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah : -Terdiri dari sel-sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis. -Bentuk sel parenkim segi enam. -Memiliki banyak vakuola. -Mampu bersifat meristematik. -Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak rapat. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain: Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
JARINGAN PENYOKONG • Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. – Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh muda. • Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas, makin sederhana deferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai parenkim.
JARINGAN PENYOKONG – Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa. • Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, selselnya lebih kaku daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang. • Sel sklerenkim dibedakan menjadi dua bentuk yaitu serat (fiber) dan sklereid.
JARINGAN PENGANGKUT • Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan floem. – Xilem atau pembuluh kayu adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnnya mengalami penebalan dari zat kayu. • Xilem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur pembuluh.
JARINGAN PENGANGKUT • Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup dengan tipe yang berbeda. – Floem tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ). – Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
FOTOSINTESIS Proses yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia
• Fotosintesis terjadi di kloroplas • Daun pada tanaman merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis Leaf cross section Vein Mesophyll Stomata CO 2
Light energy Energi mengalir ke dalam suatu ekosistem sebagai cahaya matahari dan meninggalkannya dalam bentuk panas ECOSYSTEM CO 2 + H 2 O Photosynthesis in chloroplasts Organic + O 2 Cellular respiration molecules in mitochondria ATP powers most cellular work Heat energy
Fotosintesis • Proses dimana organisme yang memiliki kloroplas mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia • Melibatkan 2 lintasan metabolik • Reaksi terang: mengubah energi matahari menjadi energi seluler • Siklus Calvin: reduksi CO 2 menjadi CH 2 O
Light Chloroplast NADP +P Ru. BP 3 -PGA Calvin cycle Light reactions Ele s n ro ct G 3 P Cellular respiration Cellulosse Starch Other organic compounds
Persamaan Fotosintesis • Fotosintesis 6 CO 2 +6 H 20 + light C 6 H 1206 + 6 O 2
Pada fotosintesis Reduksi CO 2 menjadi karbohidrat melalui oksidasi carrier energi (ATP, NADPH) Reaksi terang memberi energi pada carrier Reaksi gelap (siklus Calvin) menghasilkan PGAL (phosphoglyceraldehyde) Fotosintesis terdiri dari dua proses yaitu -Reaksi terang -Siklus Calvin
Struktur kloroplas • Tilakoid adalah sistem membran dalam kloroplas (tempat terjadinya reaksi terang). Memisahkan kloroplas menjadi ruang tilakoid dan stroma • Grana kumpulan tilakoid dalam kloroplas • Stroma: daerah cair antara tilakoid dan membran dalam tempat terjadi siklus Calvin Mesophyll Chloroplast 5 µm Outer membrane Thylakoid Stroma Granum Intermembrane space Thylakoid space Inner membrane 1 µm
cahaya • Energi elektromagnetik bergerak dalam bentuk gelombang • Terdapat hubungan yang berbalik antara panjang gelombang dengan energi • Panjang gelombang tinggi maka energi rendah
Spektrum tampak -termasuk warna-warna cahaya yang dapat kita lihat -termasuk panjang gelombang yang menjalankan fotosintesis
Pigmen -Substansi yang menyerap cahaya tampak -Menyerap kebanyakan panjang gelombang tetapi paling sedikit menyerap panjang gelombang hijau Pigmen Klorofil a Klorofil b Karotenoid Karotene Xantofil
• Spektrum aksi pigmen Rate of photosynthesis (measured by O 2 release) – Efektivitas relatif panjang gelombang yang berbeda dalam menjalankan fotosintesis Action spectrum. Plot antara kecepatan fotosintesis vs panjang gelombang. Sepktrum aksi mewakili spektrum absorpsi klorofil a tetapi tidak benar-benar tepat. Hal ini karena penyerapan cahaya oleh pigmen aksesoris seperti klorofil b dan karotenoid.
• Spektrum aksi fotosintesis – Ditunjukkan oleh Theodor W. Engelmann Aerobic bacteria Filament of alga 400 500 600 700 Engelmann‘s experiment. Tahun 1883, Theodor W. Engelmann menyinari alga filamen dengan cahaya yang telah dilewatkan ke prisma, sehingga segmen yang berbeda dari alga mendapat panjang gelombang yang berbeda. Digunakan bakteri aerob yang terkonsentrasi dekan sumber oksigen untuk menentukan segmen alga yang paling banyak mengeluarkan O 2. Bakteri berkumpul dalam jumlah besar disekitar alga yang mendapat cahaya biru-violet dan merah paling efektif dalam fotosintesis
Klorofil a • Klorofil a adalah pigmen yang secara langsung berpartisipasi dalam reaksi terang • Pigmen lain menambahkan energi ke klorofil a • Penyerapan cahaya meningkatkan elektron ke orbital energi yang lebih tinggi
• Klorofil tereksitasi oleh cahaya • Saat pigmen menyerap cahaya – Klorofil tereksitasi dan menjadi tidak stabil Energy of election e– Excited state Heat Photon (fluorescence) Photon Chlorophyll molecule Ground state
Fotosistem • Kumpulan pigmen dan protein yang berasosiasi dengan membran tilakoid yang memanen energi dari elektron yang tereksitasi • Energi yang ditangkap ditransfer antara molekul fotosistem sampai mencapai molekul klorofil pada pusat reaksi
• Pada pusat reaksi terdapat 2 molekul – Klorofil a – Akseptor elektron primer • Pusat reaksi klorofil dioksidasi dengan hilangnya elektron melalui reduksi akseptor elektron primer • Terdapat fotosistem I dan II • Membran tilakoid – Terdapat 2 tipe fotosistem yaitu fotosistem I dan II
Aliran elektron • Terdapat dua rute jalur elektron yang tersimpan pada akseptor elektron primer • Kedua jalur – Dimulai dengan penangkapan energi foton – Menggunakan rantai transport elektron dengan sitokrom untuk kemiosmosis • Aliran elektron nonsiklik – Menggunakan fotosistem II dan I – Elektron dari fotosistem II dihilangkan diganti oleh elektron yang didonasikan oleh air – Mensintesis ATP dan NADPH – Donasi elektron mengkonversi air O 2 dan 2 H+ • Aliran elektron siklik – Hanya menggunakan fotosistem I – Elektron dari fotosistem I di-recycle – Mensintesis ATP
Nonsiklik Menghasilkan NADPH, ATP, dan oksigen
Aliran siklik – Hanya fotosistem I yang digunakan – Hanya ATP yang dihasilkan
Reaksi terang dan kemiosmosis: Organisasi membran tilakoid H 2 O CO 2 LIGHT NADP+ ADP LIGHT REACTOR CALVIN CYCLE ATP NADPH STROMA (Low H+ concentration) O 2 [CH 2 O] (sugar) Cytochrome complex Photosystem II Photosystem I NADP+ reductase Light 2 H+ Fd 3 NADPH Pq + H+ Pc 2 H 2 O THYLAKOID SPACE (High H+ concentration) NADP+ + 2 H+ 1 1⁄ 2 O 2 +2 H+ To Calvin cycle STROMA (Low H+ concentration) Thylakoid membrane ATP synthase ADP P ATP H+
Siklus Calvin menggunakan ATP dan NADPH untuk mengkonversi CO 2 menjadi gula • Siklus calvin – Terjadi di stroma • Siklus Calvin memiliki 3 tahap – Fiksasi karbon – Reduksi – Regenerasi akseptor CO 2
Siklus Calvin Light H 2 O Input 3 (Entering one CO 2 at a time) CO 2 NADP+ ADP LIGHT REACTION CALVIN CYCLE ATP Phase 1: Carbon fixation NADPH O 2 Rubisco [CH 2 O] (sugar) 3 P Ribulose bisphosphate (Ru. BP) P Short-lived intermediate P P 6 3 -Phosphoglycerate 6 ATP 6 ADP CALVIN CYCLE 3 ADP 3 ATP Phase 3: Regeneration of the CO 2 acceptor (Ru. BP) 6 P P 1, 3 -Bisphoglycerate 6 NADPH+ 6 P 5 P (G 3 P) 6 P Glyceraldehyde-3 -phosphate (G 3 P) 1 G 3 P (a sugar) Output P Glucose and other organic compounds Phase 2: Reduction
Siklus Calvin • Dimulai dari CO 2 dan menghasilkan Glyceraldehyde 3 phosphate • Tiga bagian siklus Calvin menghasilkan 1 produk molekul • Tiga tahap – Fiksasi karbon – Reduksi CO 2 – Regenerasi Ru. BP
1 Sebuah molekul CO 2 dikonversi dari bentuk inorganiknya menjadi molekul organik (fixation) melalui pengikatan ke gula 5 C (ribulose bisphosphate atau Ru. BP). – Dikatalisasi oleh enzim Ru. BP carboxylase (Rubisco). • Bentuk gula 6 C pecah menjadi 3 phosphoglycerate
2 Tiap molekul 3 phosphoglycerate menerima tambahan grup fosfat membentuk 1, 3 Bisphoglycerate (fosforilasi ATP) • NADPH dioksidasi dan elektron yang ditransfer ke 1, 3 Bisphoglycerate memecah molekul dengan tereduksi menjadi Glyceraldehyde 3 phosphate
3 Tahap terakhir dari siklus ini adalah regenerasi Ru. BP • Glyceraldehyde 3 phosphate dikonversi menjadi Ru. BP melalui sebuah seri reaksi yang melibatkan fosforilasi molekul oleh ATP
Tanaman C 4 • Tanaman C 4 meminimalkan keperluan fotorespirasi – dengan cara menggabungkan CO 2 ke dalam senyawa empat karbon di sel mesofil • Senyawa empat karbon tersebut – Dieksport ke sel berkas pembuluh, dimana CO 2 dilepaskan yang digunakan dalam siklus Calvin
• Anatomi daun C 4 dan jalur C 4 Photosynthetic cells of C 4 plant leaf Mesophyll cell Bundlesheath cell COCO 2 2 PEP carboxylase PEP (3 C) Oxaloacetate (4 C) ADP Vein (vascular tissue) Malate (4 C) ATP C 4 leaf anatomy Bundle. Sheath cell Pyruate (3 C) CO 2 Stoma CALVIN CYCLE Sugar Vascular tissue
• Tanaman CAM – Membuka stomatanya pada malam hari, menggabungkan CO 2 ke dalam asam organik • Selama siang hari, stomata tertutup – CO 2 dilepaskan dari asam organik untuk digunakan dalam siklus Calvin
• Jalur CAM mirip dengan jalur C 4 Pineapple Sugarcane C 4 Mesophyll Cell Organic acid Bundlesheath cell (a) Spatial separation of steps. In C 4 plants, carbon fixation and the Calvin cycle occur in different types of cells. CALVIN CYCLE Sugar CAM CO 2 1 CO 2 incorporated into four-carbon organic acids (carbon fixation) 2 Organic acids release CO 2 to Calvin cycle CO 2 Organic acid Night Day CALVIN CYCLE Sugar (b) Temporal separation of steps. In CAM plants, carbon fixation and the Calvin cycle occur in the same cells at different times.
RESPIRASI Proses Pembongkaran (katabolisme/disimilasi) gula heksosa (hasil fotosintesis) untuk menghasilkan energi guna proses-proses kehidupan tanaman (sintesis (anabolisme), gerak, dan Pertumbuhan) yang di bantu oleh enzim-enzim pernafasan C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 ---- 6 CO 2 + 6 H 2 O + 675 kal
• Respirasi di bantu oleh enzim 2 pernafasan (terdapat di dalam mitokondria), yaitu : 1. Transposporilase mengoper H 3 PO 4 dari satu molekul ke molekul lainnya. Dlm proses di bantu ion Mg 2+. 2. Desmolase membantu pemindahan / pengguabungan ikatan 2 karbon, spt aldolase dlm pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehid dan dihidroksiaseton 3. Karboksilase perubahan asam organik secara bolak balik & dibantu oleh ion-ion Mg 2+ , Spt: Asam piruvat - asetaldehida asam oksalosuksinat -- asam-alpha-ketoglutarat
4. Hidrase menmbahi atau mengurangi air dari suatu senyawa dgn tidak mengurai senyawa tersebut. Enzim 2 yg termasuk golongan Hidrase : Enolase, Fumarase, Akonitase 5. Dehidrogenasi Pemindahan hidrogen dari satu zat ke zat yg 6. Oksidase mempergiat penggabungan O 2 pd dgn suatu substrat sekaligus mereduksi O 2 sehingga menghasilkan H 2 O 7. Peroksidase Mengoksidasi senyawa 2 fenolat. O 2 yg digunakan diambil dari H 2 O 2 8. Katalase Mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksgen lain
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H 20 + CO 2 + Energi, melalui tiga tahap : 1. Glikolisis. 2. Daur Krebs. 3. Transpor elektron respirasi.
Glikolisis merupakan tahap pertama dalam reaksi respirasi. Tahap ini berlangsung di dalam sitoplasma sel. Molekul Gukosa (6 -karbon) dipecah menjadi 2 buah senyawa asam 3 karbon yaitu asam piruvat. Dari setiap pemecahan satu ikatan karbon-karbon, dihasilkan energi metabolik. Apabila tidak ada oksigen, asam piruvat mengalami reaksi anaerob (fermentasi). Apabila terdapat oksigen yang cukup, asam piruvat bergerak ke dalam mitokondria masuk ke dalam Siklus Krebs
1. Glikolisis Sifat 2 Peristiwa glikolisis : - Dapat berlangsung dalam keadaan aerob & anaerob - Adanya kegiatan enzim-enzim, ATP & ADP - Peranan ATP & ADP adalah mentransfer pospat dari satu molekl ke molekul yg lain Jadi hasil dari glikolisis : - molekul asam piravat. - molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergitinggi. - molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
Reaksi Glikolisis Glukosa Enzim heksosinase ATP & Mg 2+ ADP aerob Asam Piruvat Glukosa-6 pospat anaerob Dihidroksiasetonpospat Fruktosa -1, 6 dipospat Enzim (6 atom C) aldolase Enzim Transposporilase pospopiruvat pospotrio saisomerase & Mg 2+, K+ 3 -pospo-gliseraldehid ADP (3 atom C) H 3 PO 4 ATP 1, 3 -dipospo-gliseraldehid Transposporilase pospogliserat & NADH 2 dehidrogenase Asam 1, 3 dipospogliserat Mg 2+ Asam 3 pospogliserat ADP ATP Pospoglisero mutase Asam 2 pospogliserat Enzim enolase & Mg 2+ Asam 2 pospoenol piruvat H 2 O
Fermentasi Anaerob Fermentasi anaerob berlangsung di dalam sitosol sitoplasma, dan hanya terjadi apabila tidak ada oksigen. Asam piruvat hasil dari glikolisis dipecah menjadi etanol (senyawa dengan 2 atom C) dan CO 2 ; pemecahan ini terjadi untuk setiap asam piruvat yang dihasilkan dari reaksi glikolisis. ATP dihasilkan dari setiap pemecahan ikatan karbon-karbon. Meskipun demikian, masih tersisa satu ikatan karbon-karbon dalam ethanol yang tidak dipecah, sehingga fermentasi anaerob menghasilkan respirasi yang tidak lengkap dari sebuahmolekul glukosa. Reaksi ini menghasilkan energi yang hanya cukup untuk kehidupan mikroorganisme; sedangkan tanaman tingkat tinggi dan hewan akan mati apabila melakukan respirasi anaerob dalam waktu yang lama.
Asam Piruvat dalam respirasi anaerob Respirasi aerob CO 2 + H 2 O + energi Bakteri asam susu Asam Piruvat asam susu CH 3. COO H + NAD + energi (CH 3. CHOH. COOH) Respirasi anaerob Karboxilase piruvat Dehidrogenase + NAD. H 2 Asetaldehida CH 3. CHO + CO 2 Etanol + NAD + energi (CH 3. CH 2. OH) Bakteri asam cuka Asam cuka + energi
Siklus Krebs (TCA Cycle) Siklus Krebs terjadi apabila ada oksigen dan berlangsung di dalam matriks mitokondria. Asam piruvat dari reaksi glikolisis kehilangan CO 2 , kemudian bereaksi dengan senyawa dengan 4 -karbon (asam oksalo asetat) membentuk senyawa dengan 6 -karbon (asam sitrat). Asam sitrat mengalami pemecahan menjadi senyawa asam dengan 5 karbon , kemudian menjadi senyawa asam dengan 4 -karbon , megalami pemecahan ikatan karbon-karbon , melepaskan CO 2 dan menhasilkan energi metabolik (ATP, NADH dan FADH 2) untuk setiap pemecahan. Senyawa asam dengan 4 -karbon acid dibentuk kembali, dan siklus berlansung kembali. Siklus berjalan 2 kali untuk setiap 1 molekul glukosa (satu siklus untuk setiap 1 molelul asam piruvat yang dihasilkan dari proses glikolisis).
Sistem Sitokrom Bentuk energi metabolik yang paling berguna bagi tanaman adalah ATP. Berbagai macam energi metabolik yang dihasilkan melalui Glikolisis dan siklus Krebs bergerak menuju membran dalam mitokondria. Di dalam membran mitokondria berlangsung rantai transpor elektron yang disebut sistem sitokrom, yang sangat mirip dengan rantai transpor elektron pada Fotosintesis. Senyawa energi metabolik (NADH and FADH 2) menyumbangkan elektronnya pada “electron transport carriers” dalam rantai transpor elektron, dihasilkan gradien energi, dan enzim pengahsil ATP (ATPase). Oksigen berperan sebagai penangkap elektron terakhir dan bereaksi dengan ion H+ untuk menghasilkan air.
(Sistem Sitokrom) NADH dan FADH 2 e- H + e- ATP H+ 4 e- + 4 H+ + O 2 2 H 2 O cyt. oxidase
Secara Keseluruhan Sekarang tanaman telah mengkonversi seluruh energi yang tersimpan dalam ikatan karbon-karbon dari glukosa kembali menjadi berbagai senyawa energi metabolik yang diperlukan untuk metabolisme. Tanaman dapat menggunaan NADH atau FADH 2 baik secara langsung atau diubah dahulu menjadi ATP untuk keperluan metabolisme. Ingat, bentuk energi metabolik ini tidak mudah untuk disimpan atau di angkut, sehingga respirasi harus berlangsung di setiap sel dan harus berlangsung pada saat yang tepat yaitu pada saat energi metabolik diperlukan.
3 Tahap Respirasi • Glikolisis – Dalam sitoplasma – Ada atau tidak ada oksigen – memecah glukosa (6 C) menjadi 2 asam piruvat (3 C) • Siklus Krebs (TCA Cycle) – Matriks mitokondria – Hanya apabila ada oksigen – Mengubah as. piruvat via asetil Ko. A menjadi CO 2; menghasilkan NADH dan FADH 2 • Sistem Sitokrom – Membran mitokondria = krista – mentransfer elektron dari NADH dan FADH 2 untuk mereduksi O 2 menjadi H 2 O dan menghasilkan ATP
Respirasi
- Slides: 59