STRATEGI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH By Serdiwansyah N A
STRATEGI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH By Serdiwansyah N. A.
Pendahuluan § Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang “ Mengapa hal itu terjadi”, berpijak pada permasalahan tersebut maka pembelajaran pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk diajarkan. § Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memilki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Untuk menghasilkan siswa yang memilki kompetensi yang andal dalam pemecahan masalah, maka diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan masalah. Berdasarkan kajian beberapa literatur terhadap banyak strategi pemecahan masalah yang kiranya dapat diterapkan dalam pembelajaran. Strategi Pemecahan Masalah 2
Taksonomi Pemecahan Masalah § Wankat dan Oreovocz mengklasifikasikan lima tingkat taksonomi pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut. o Rutin Tindakan rutin atau bersifat algoritma yang dilakukan tanpam membuat suatu keputusan. o Diagnostik Pemilihan suatu prosedur atau cara yang tepat secara rutin. Beberapa rumus yang digunakan dalam menentukan tegangan suatu blok, dan diagnosis adalah memilih prosedur yang tepat untuk memecahkan maslah tertentu. o Strategi Pemilihan prosedur secara rutin untuk memecahkan suatu masalah. Strategi merupakan bagian dari tahap analisis dan evaluasi dan taksonomi bloom. o Interpretasi Kegiatan pemecahan masalah yang sesungguhnya, karena melibatkan kegiatan mereduksi masalah yang nyata, sehingga dapat dipecahkan. o Generalisasi Pengembang prosedur yang bersifat rutin untuk memecahkan masala-masalah yang baru. Strategi Pemecahan Masalah 3
Strategi Pemecahan Masalah Solso § Solso (dalam Wankat & Oreovocz, 1995) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah : o Identifikasi permasalah (identification the problem). o Representasi permasalahan (representation of the problem). o Perencanaan pemecahan (planning the solution ). o Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan (execute the plan). o Menilai perencanaan (evaluate the plan). o Menilai hasil pemecahan (evaluate the solution). Strategi Pemecahan Masalah 4
§ Secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut : No. Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru 1. Identifikasi Memberi permasalahan permasalah pada siswa. Membimbing siswa dalam melakukan identifikasi permasalahan. Kegiatan Siswa Memahami permasalahan. Melakukan identifikasi terhadap masalah yang dihadapi. 2. Representasi/penyaji Membantu siswa untuk an permasalahan merumuskan dan memahami masalah secara benar. Merumuskan dan pengenalan permasalahan. 3. Perencanaan pemecahan Melakukan perencanaan pemecahan masalah. Strategi Pemecahan Masalah Membimbing siswa melakukan perencanaan pemecahan masalah. 5
4. Menerapkan/mengi mplementasikan perencanaan Membimbing siswa menerapkan perencanaan yang telah dibuat. Menerapkan rencana pemecahan masalah. 5. Menilai perencanaan Membimbing siswa dalam melakukan penilaian terhadap perencanaan pemecahan masalah. Melakukan penilaian terhadap perencanaan pemecahan masalah. 6. Menilai pemecahan hasil Membimbing siswa melakukan penilaian terhadap hasil pemecahan masalah. Strategi Pemecahan Masalah Melakukan penilaian terhadap hasil pemecahan masalah. 6
Strategi Pemecahan Masalah Wankat dan Oreovocs § Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut : o Saya mampu/bisa (I can); o Mendefinisikan (Definer); o Mengeksplorasi (Explore); o Merencanakan (Plan); o Mengerjakan (Do it); o Mengoreksi kembali (Check); dan o Generalisasi (Generalize). Strategi Pemecahan Masalah 7
§ Secara operasional dan ringkas kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut : No. Tahap Pembelajaran 1. Saya mampu/bisa 2. Mendefinisikan 3. Mengeksplorasi 4. Merencanakan Strategi Pemecahan Masalah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Membangkitkan motivasi dan Menumbuhkembangkan membangun keyakinan diri siswa. motivasi belajar dan keyakinan diri dalam menyelesaikan permasalahan. Membimbing membuat daftar Menganalisis dan membuat hal yang diketahui dan tidak daftar hal yang diketahui dan diketahui dalam suatu tidak diketahui dalam suatu permasalahan. Merangsang siswa ntuk Mengajukan pertanyaanmengajukan pertanyaan pada guru, untuk pertanyaan dan membimbing melakukan pengkajian lebih untuk menganalisis dimensidalam terhadap permasalahdimensi permasalahan yang dibahas. dihadapi. Membimbing mengembangkan Berlatih mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk berpikir logis untuk menganalisis masalah yang dihadapi. 8
5. Mengerjakan 6. Mengoreksi kembali 7. Generalisasi Strategi Pemecahan Masalah Membimbing siswa secara sistematis untuk memperkirakan jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban yang dibuat. Membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan : Apa yang telah saya pelajari dalam pokok bahasan ini? Bagaimanakah agar pemecahan masalah yang dilakukan bias lebih efisien? Jika pemecahan masalah yang dilakukan masih kurang benar, apa yang harus saya lakukan? Mencari berbagai alternative pemecahan masalah. Mengecek tingkat kebenaran jawaban yang ada. Memilih/menentukan jawaban yang paling tepat. 9
Strategi Pembelajaran Inkuiri Biologi § Digunakannya model pembelajaran inkuiri biologi (biological science inquiry model) dalam pembelajaran didasari atas pertimbangan, yaitu sebagai berikut : o Model pembelajaran ini khusus dirancang hanya untuk mata pelajaran biologi dan dalam beberapa hasil penelitian telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (Joice and Weil, 1992). o Model pembelajaran Inkuiri Biologi, memiliki prosedur dan langkah -langkah yang sistematis sehingga mudah diterapkan guru. o Model pembelajaran Biologi dirancang dengan memadukan ketepatan strategi pembelajaran dengan cara otak bekerja selama proses pembelajaran. Strategi Pemecahan Masalah 10
§ Tahap Pembelajaran model Inkuiri Biologi terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut : o Investigasi (area of investigation is posed to student). o Penentuan masalah (student structure the problem). o Identifikasi masalah (student identify the problem in the investigation). o Penyimpulan/penyelesaian masalah (student speculate on way to clear up the difficully). Strategi Pemecahan Masalah 11
§ Hasil Penelitian o Menurut Joice and Weil (1992) penerapan model Inkuiri Biologi pada sekolah menengah khususnya kelas 8 dan kelas 11 di Amerika Serikat telah berhasil dalam (1) meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, dan (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. o Penelitian Nugrahangsih, dkk (2007) Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Biologi untuk meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan dan Latihan Biologi Pada SMK, menyimpulkan bahwa (1) pembelajaran model inkuiri biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan dan latihan BIologi pada SMK, dan (2) Pembelajaran model inkuiri biologi dapat meningkatkan/memperbaiki proses pembelajaran dalam mata pelajaran pendidikan dan latihan biologi SMK. Strategi Pemecahan Masalah 12
Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial § Model ini dikembangkan oleh Donald Oliver dan James P. Shaver (1966/1874). Model ini bertujuan mengajari siswa untuk menganalisis dan berpikir secara sistematis dan kritis terhadap isu-isu yang sedang hangat di masyarakat. § Secara umum tahap pembelajaran inkuiri juris prudensial, yaitu : 1) Orientasi kasusu/permasalahan (Orientation to the case), 2) Identifikasi isu (Identifying the issue), 3) Penetapan posisi/pendapat (Taking Position), menyelifiki cara berpendirian, pola argumentasi (Exploring the stance [s], patterns of argumentation), 4) Memperbaiki dan mengkualifikasi posisi (refining and cualifying the positions), dan 5) Melakukan pengujian asumsi-asumsi terhadap posisi/pendapatnya (testing factual assumtions behind qualified positions). Strategi Pemecahan Masalah 13
§ Hasil Penelitian o Penelitian Oliver dan Shaver menemukan bahwa penerapan model inkuiri jurisprudensial telah berhasil dengan sukses meningkatkan hasil belajar siswa kelas 7 dan kelas 8. Namun, model ini kurang berhasil jika diterapkn pada tingkat kelas rendah. o Berdasarkan beberapa kajian literatur penelitian model inkuiri jurispresidensial di Indonesia masih sangat jarang diuji cobakan atau mungkin belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, model ini sangat singkat baik untuk diterapkan pada sekolah-sekolah, khususnya pada tingkat kelas atas (SMA/SMK). Strategi Pemecahan Masalah 14
Strategi Latihan Inkuiri § Strategi inkuiri ini dikembangkan oleh Richard Suchman (1962) untuk mengajar para siswa terhadap proses meneliti dan menerangkan suatu kejadian. Menurut Suchman kesadaran siswa terhadap proses inkuiri dapat ditingkatkan sehingga mereka dapat diajarkan prosedur pemecahan masalah secara ilmiah. § Secara umum prinsip strategi inkuiri ini adalah sebagai berikut: o Siswa akan bertanya (inquire) jika mereka dihadapkan pada masalah yang membingungkan/kurang jelas. o Siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir mereka. o Strategi berfikir baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada apa yang telah mereka miliki. o Inkuiri dalam kelompok dapat memperkaya khazanah pikiran dan membantu siswa belajar mengenai sifat pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain. Strategi Pemecahan Masalah 15
§ Tahap Pembelajaran Menurut Joice and Weil (1986 : 61) strategi pembelajaran inkuiri secara umum terbagi atas lima tahap, yaitu sebagai berikut: o Penyajian masalah (confrontation with problem). o Pengumpulan data berverifikasi (data ghatering-verification). o Pengumpulan data eksperimentasi (data gathering- experimentation). o Organisasi data dan formulasi kesimpulan (organizing, formulting and explanation). o Analisis proses inkuiri (analysis of the inquiry process). Strategi Pemecahan Masalah 16
§ Hasil Penelitian o Penelitian pribadi dan Tutik Yulianti dengan judul meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas II jurusan Teknik Bangunan SMK 1 Negeri Singosari Malang Melalui Model Mengajar Inkuiri Dalam Memecahkan Soal-Soal pada Mata pelajaran Konstruksi Beton, menyimpulkan sebagai berikut. 1) Hal ini terlihat dari kecermatan dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal konstruksi beton, yakni dari kemampuan dan keterampilan siswa dalam (a) Penyajian Masalah, (b) Pengumpulan data Verifikasi, (c) Pengumpulan Data Eksperimen, (d) Organisasi Data Formulasi kesimpulan, dan (e) Analisis Proses Inkuiri. 2) Penelitian lain tentang model inkuiri telah banyak dilakukan di Indonesia, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nodel inkuiri secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sekaligus meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Strategi Pemecahan Masalah 17
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial § Strategi pembelajaran inkuri sosial dikembangkan oleh Massialas & Cox. § Pemilihan strategi pembelajaran inkuiri sosial untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran sosial karena: o Strategi ini khusus dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah-masalah sosial. o Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ini terbukti efektif menigkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah-masalah sosial. o Strategi merupakan sinkronisasi antara teori mengajar dan teori belajar, yang memilki prosedur yang sistematis dan mudah diterapkan oleh pengajar. Strategi Pemecahan Masalah 18
§ Strategi pembelajaran inkuiri sosial terdiri dari enam tahap pembelajaran. o Orientasi o Hipotesis o Defenisi o Eksplorasi o Pembuktian o Generalisasi § Secara umum menurut Massialas & Cox, kelas tempat belajar harus dianggap sebagai “reflective classroom”. 1) Pertama yang terpenting adalah pengembangan aspek sosial kelas, dengan menciptakan iklim diskusi kelas yang terbuka. 2) Kedua, pengembangan hipotesis sebagai fokus inkuiri merupakan ciri dari reflective classroom. Diskusi sekitar hipotesis yang diajukan merupakan hakikat dari ilmu pengetahuan, yang harus diuji dan diuji secara terusmenerus. 3) Ketiga, reflective classroom harus bercirikan “use of fact as evidence. Kelas harus dijadikan tempat arena penemuan ilmiah oleh siswa. Strategi Pemecahan Masalah 19
§ Hasil Penelitian o Semenjak diperkenalkan dikembangkan oleh Massialas & Cos (1966), strategi pembelajaran inkuiri sosial telah banyak diterapkan dalam pembelajaran dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Uji coba penerapan strategi ini yang dilakukan Massialas &Cos (1966)pada mata pelajaran ilmu sosial disekolah menengah menunjukkan bahwa hampir 80 % siswa mengalami peningkatan hasil belajar dan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial secara signifikan. o Menurut Beyer (1995) proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri social, secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan kritis siswa terhadap suatu masalah yang dipecahkan. o Namun, menurut Hunkins (1996) strategi pembelajaran inkuiri social biasa efektif dilaksanakan jika pengajar mampu menyiapkan bahan ajar yang mengandung permasalahan social yang kompleks. Strategi Pemecahan Masalah 20
Strategi Pembelajaran Masalah Ideal § Meyer (dalam kirkley, 2003) mengungkapkan bahwa terdapat tiga karakteristik pemecahan masalah, yaitu o Pemecahan masalah merupakan aktifitas kognitif, tetapi dipengaruhi oleh perilaku, o Hasil-hasil pemecahan masalah dapat dilihat dari tindakan/ perilaku dalam mencari pemecahan, dan o Pemecahan masalah adalah merupakan suatu proses tindakan manipulasi dari pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Gick & Holyoak (1986) menggambarkan model pemecahan masalah seperti gambar berikut. Strategi Pemecahan Masalah 21
Represent Problem Solution Search Implement Solution Kail STOI Succeed Gambar 1. Model pemecahan masalah ideal § Model diatas mengidentifikasi tiga aktifitas kognitif dalam pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut. o Penyajian masalah meliputi aktivitas mengingat konteks pengetahuan yang sesuai dan melakukan identifikasi tujuan serta kondisi awal yang relevan untuk masalah yang dihadap. o Pencaharian pemecahan meliputi aktifitas penghalusan (penetapan) tujuan dan pengembangan rencana tindakan untuk mencapai tujuan. o Penerapan solusi meliputi tindakan pelaksanaan rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya. Strategi Pemecahan Masalah 22
§ Tahap Pembelajaran Strategi pembelajaran Pemecahan Masalah IDEAL terdiri dari lima tahap pembelajaran, yaitu Identifiti the problem, Define the problem, Explore solution, Act on the strategy, Look back and evaluate the effect. o Identifitikasi Masalah o Mendefinisikan masalah o Mencari solusi o Melaksanakan Strategi o Mengkaji Kembali dan mengevaluasi Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah 23
§ Hasil Penelitian Kirkley (2003) menyimpulkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap strategi pemecahan masalah IDEAL sebagai berikut: o Strategi pemecahan masalah IDEAL lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA dibandingkan dengan strategi pemecahan masalah lain. o Penerapan strategi pemecahan masalah IDEAL terbukti secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah bidang IPA, baik untuk tingkat SMA maupun pendidikan tinggi. Strategi Pemecahan Masalah 24
Strategi Belajar Berbasis Masalah § Sovoie dan Hughes (1994) menyatakan bahwa strategi belajar berbasis masalah memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut. o Belajar dimulai dengan suatu permasalahan. o Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata siswa. o Mengorganisasikan pembelajaran diseputar permasalahan, bukan diseputar disiplin ilmu o Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri. o Menggunakan kelompok kecil o Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajari dalam bebtuk produk dan kinerja. Strategi Pemecahan Masalah 25
§ Tahap Pembelajaran Disamping memiliki karakteristik seperti disebutkan diatas, strategi belajar berbasis masalah juga harus dilakukan dengan tahap-tahap tertentu. Menurut Fogarty (1997), tahap-tahap strategi belajar berbasis masalah adalah sbagai berikut: o Menemukan masalah, o Mendefinisiskan masalah, o Mengumpulkan fakta, o Menyusun hipotesis (dugaan sementara) o Melakukan penyelidikan, o Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan, o Menyimpulkan alternative pemecahan secara kolaboratif, dan o Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah. Strategi Pemecahan Masalah 26
§ Hasil Penilitian Pembelajaran berbasis masakah memberikan peluang bagi siswa untuk melibatkan kecerdasan majemuk siswa (Garder, 1999). Dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa (Ardhana, dkk. 2003) Strategi Pemecahan Masalah 27
Sekian T ir m z _
- Slides: 28