Strategi pembelajaran Konstekstual pembelajaran dan pembelajaran langsung kooperatif

Strategi pembelajaran Konstekstual , pembelajaran dan pembelajaran langsung kooperatif UNTUK MATERI TERSEBUT DIATAS CEK KEMBALI PADA MATA KULIAH “ STRATEGI PEMBELAJARAN “ SEMESTER 5

Strategi pembelajaran Konstekstual Pembelajaran kontekstual dari istilah Contextual Teaching Learning (CTL). Kata contextual ; contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian contextual diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). Contextual Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.

CTL PERBANDINGAN Konvensional Pemilihan informasi kebutuhan individu siswa; Pemilihan informasi ditentukan oleh guru; Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang (disiplin); Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu; Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa; Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan; Menerapkan penilaian autentik melalui penerapan praktis dalam pemecahan masalah; Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian/ulang

Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Konstruktivisme (Constructivism) Masyarakat belajar (Learning Community), Bertanya (Questioning) Menemukan (Inquiry) Refleksi (Reflection) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) Pemodelan (Modelling)

Konstruktivisme (Constructivism) Fungsi guru disini membantu Setiap individu dapat membentuk konsep tersebut membuat struktur kognitif melalui metode penemuan (selfatau mental berdasarkan discovery), pengalaman mereka maka setiap individu dapat membentuk konsep atau ide baru 1) Mengandung pengalaman nyata (Experience); 2) Adanya interaksi sosial (Social interaction); kegiatan inti 3) Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan konstruktivisme (Sense making); 4) Lebih memperhatikan pengetahuan awal (Prior Knowledge).

Bertanya (Questioning) Merupakan strategi utama dalam pembelajaran kontekstual Juga dapat : bertanya digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan siswa, sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry ØMenggali informasi, baik administratif maupun akademis; ØMengecek pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa; ØMembangkitkan respon kepada siswa; ØMengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; ØMemfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru; ØMembangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; ØMenyegarkan kembali pengetahuan siswa.

Menemukan (Inquiry) Inti dari pembelajaran berbasis CTL Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa merupakan hasil dari menemukan sendiri Menemukan / inkuiri diartikan melalui proses berpikir secara sistematis Prosesnya …. ØMerumuskan masalah ; ØMengajukan hipotesis ØMengumpulkan data; Ø Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan; ØMembuat kesimpulan.

Masyarakat belajar (Learning Community) Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar itu diperoleh dari sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu dengan yang belum tahu tentang suatu materi.

Pemodelan (Modeling) Pemodelan dalam pembelajaran kontekstual merupakan keterampilan atau pengetahuan tertentu dan menggunakan model yang bisa ditiru Model yang dapat diamati atau ditiru siswa digolongkan Ø Kehidupan yang nyata (real life), misalnya orang tua, guru, atau orang lain. ; Ø Simbolik (symbolic), model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar ; Ø Representasi (representation), model yang dipresentasikan dengan menggunakan alat-alat audiovisual, misalnya televisi dan radio.

Refleksi (Reflection) merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa lalu dilakukan oleh seorang guru pada akhir pembelajaran ØPernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh pada pembelajaran yang baru saja dilakukan. ; ØCatatan atau jurnal di buku siswa; ØKesan dan saran mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar guru dapat memastikan apakah siswa telah mengalami proses belajar yang benar dilaksanakan selama dan sesudah proses belajar berlangsung, bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan sikap dalam belajar bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feedback. Authentic assessment biasanya berupa kegiatan yang dilaporkan, PR, kuis, karya siswa, prestasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis dan karya tulis.

SUKSME TERIMA KASIH

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif ciri 1. 2. 3. 4. 5. transformasi dan ketrampilan secara langsung pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu materi pembelajaran yang telah terstuktur lingkungan belajar yang telah terstruktur distruktur oleh guru

KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG ØGuru mengendalikan isi materi dan urutan informasi ØDapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan yang mungkin dihadapi siswa ØDapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur ØMerupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah ØDapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan antusiasme siswa

KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG. . . Lanjutan. . . Ø Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi Ø dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu Ø Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner Ø Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini Ø Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus mengevaluasi dan memperbaikinya

Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung Øbersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Øsulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. Øsedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. Øbergantung pada image guru Ødapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa Øbergantung pada gaya komunikasi guru ØJika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan

Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung. . . Lanjutan Ø tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10 -15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan. Ø materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini. Ø membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri. Ø komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham. Ø demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa

TAHAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG Bruce dan Weil I. Orientasi (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran (3) memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan (4) menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran (5) menginformasikan kerangka pelajaran

II. Presentasi (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek (2) pemberian contoh-contoh konsep (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas (4) menjelaskan ulang hal-hal yang sulit. III. Latihan terstruktur ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah

IV. Latihan terbimbing guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. V. Latihan mandiri Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85 -90% dalam fase bimbingan latihan

TAHAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG Slavin (2003) ØMenginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa ØMe-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat ØMenyampaikan materi pelajaran ØMelaksanakan bimbingan. ØMemberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih ØMenilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik ØMemberikan latihan mandiri

Penggunaan Pembelajaran Langsung Ø Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep. Ø Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti Ø Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving). Ø Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis) Ø Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan Ø Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik


Pembelajaran Kooperatif



- Slides: 28