Strategi Keuangan Mikro Dr Ayi Ahadiat MBA Dosen
Strategi Keuangan Mikro Dr. Ayi Ahadiat, MBA Dosen FEB Unila Ketua ISEI Cabang Lampung
ISI Latar Belakang Kondisi Koperasi dan UMKM Isu – Isu Strategik Pilihan Strategik Pengembangan LKM Penutup www. themegallery. com Company Logo
Latar Belakang v Perekonomian Lampung didominasi oleh sektor pertanian yang berada di pedesaan yang dengan keterlibatan penduduk terbesar di Lampung
Latar Belakang
Kondisi Koperasi Lampung DATA KERAGAAN KOPERASI PROVINSI LAMPUNG 2014 Koperasi (unit) No Jenis Koperasi JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 15 16 17 18 20 21 KUD 251 Kop. Pertanian 729 Kop. Perkebunan 125 Kop. Peternakan 54 Kop. Nelayan 46 Kopinkra 33 Koppontren 212 Kopkar 221 Kop. Angkatan Darat 12 Kop. Serba Usaha 509 Kop. Pasar 68 Kop. Simpan Pinjam 402 Kop. Pegawai Negeri (KPRI) 295 Kop. Angkutan Darat 15 Kop. Wanita 130 Kop. Pemuda 27 Kop. Pedagang Kaki Lima 10 Kop. Lainnya 1. 694 JUMLAH 4. 833 Aktif % JML 44% 29% 48% 37% 48% 27% 42% 66% 92% 73% 46% 80% 82% 40% 80% 26% 50% 75% Anggota (orang) Modal Volume Modal Luar SHU Sendiri Usaha (Rp. Juta) % SHU 5, 2% 47. 205 251. 056 297. 889 643. 286 9. 817 2, 54% 15, 1% 42. 069 258. 600 284. 931 462. 722 33. 890 8, 78% 2, 6% 7. 675 3. 761 5. 987 11. 957 6. 022 1, 56% 1, 1% 2. 573 2. 236 3. 692 5. 380 680 0, 18% 1, 0% 1. 852 2. 236 28. 694 4. 975 181 0, 05% 0, 7% 3. 586 1. 747 1. 658 5. 512 274 0, 07% 4, 4% 13. 794 24. 376 8. 304 20. 144 1. 040 0, 27% 4, 6% 42. 974 138. 894 156. 261 334. 577 31. 850 8, 25% 0, 2% 2. 240 2. 034 757 3. 711 335 0, 09% 10, 5% 35. 719 664. 184 40. 461 89. 649 8. 573 2, 22% 1, 4% 7. 408 22. 040 21. 272 43. 866 1. 077 0, 28% 8, 3% 96. 975 123. 832 204. 571 262. 366 96. 306 24, 95% 6, 1% 87. 690 149. 448 214. 405 434. 722 24. 571 6, 36% 0, 3% 922 9. 456 8. 471 12. 803 1. 460 0, 38% 2, 7% 9. 181 7. 781 6. 787 15. 697 1. 372 0, 36% 0, 6% 1. 210 615 2. 045 3. 966 231 0, 06% 0, 2% 586 337 650 888 78 0, 02% 35, 1% 278. 289 579. 560 447. 583 652. 779 168. 287 43, 59% 681. 948 2. 242. 193 1. 734. 418 3. 009. 000 386. 044 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung
Kondisi UMKM Lampung NO. KAB/KOTA JUMLAH UNIT USAHA MIKR MENE KECIL TOTAL O NGAH LAMPUNG SELATAN 1853 284 LAMPUNG 2 TENGAH 5983 2881 LAMPUNG 3 UTARA 76843 31589 LAMPUNG 15723 4 TIMUR 9 29675 LAMPUNG 5 BARAT 1074 781 BANDAR 6 LAMPUNG 13895 8208 7 MESUJI 437 179 8 WAY KANAN 4354 2572 9 METRO 4539 223 TULANG 10 BAWANG 3132 225 11 PRINGSEWU 5483 1464 12 TUBABAR 412 174 13 TANGGAMUS 284 88 www. themegallery. com 14 PESAWARAN 1164 484 1 JUMLAH INVESTASI DAN OMSET (Jt) MENE MIKRO KECIL TOTAL NGAH 157 2294 61. 854 105. 683 497. 089 664. 625 838 9702 50. 050 923 109355 521 187435 86 1941 5. 346 26. 664 32. 010 11972 566 3752 64 34075 1182 10678 4826 77. 737 2. 420 24. 365 25. 388 46. 640 3. 574 87. 714 924 186. 582 310. 959 3. 344 9. 338 58. 476 170. 555 24. 464 50. 776 38 177 635 16 161 3395 7124 1221 388 1809 17. 523 30. 679 2. 368 3. 168 6. 512 7. 722 49. 896 3. 496 2. 970 16. 500 245. 300 326. 700 622. 050 3. 567. 39 21. 495 1. 928. 772 7 5. 517. 663 168. 60 43. 983 8 8. 118 220. 709 594 2. 772 3. 214 198 2. 508 64. 020 25. 839 83. 347 9. 077 6. 336 Company Logo 25. 520
Aset Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR www. themegallery. com Company Logo
Kredit Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR
Kredit Bank Umum & BPR
Kondisi BPR www. themegallery. com Company Logo
Bank Syariah www. themegallery. com Company Logo
Bank Syariah www. themegallery. com Company Logo
Bank Syariah
Temuan Penelitian LKM-1 Hendayana dan Bustaman (2008): 1. Keberadaan LKM diakui masyarakat memiliki peran strategis sebagai intermediasi aktivitas perekonomian yang selama ini tidak terjangkau jasa pelayanan lembaga perbankan umum/bank konvensional; 2. Secara faktual pelayanan LKM telah menunjukkan keberhasilan, namun keberhasilannya masih bias pada usaha ekonomi non pertanian. Skim perkreditan LKM untuk usahatani belum mendapat prioritas, hal itu ditandai oleh relatif kecilnya plafon (alokasi dana) untuk mendukung usahatani, yakni kurang dari 10 % terhadap total plafon LKM; www. themegallery. com Company Logo
Temuan Penelitian LKM-2 3. Faktor kritis dalam pengembangan LKM sektor pertanian terletak pada aspek legalitas kelembagaan, kapabilitas pengurus, dukungan seed capital, kelayakan ekonomi usaha tani, karakteristik usahatani dan bimbingan teknis nasabah/pengguna jasa layanan LKM; 4. Untuk memprakarsasi penumbuhan dan pengembangan LKM pertanian diperlukan adanya pembinaan peningkatan kapabilitas bagi SDM calon pengelola LKM, dukungan penguatan modal dan pendampingan teknis kepada nasabah pengguna kredit. www. themegallery. com Company Logo
Temuan Penelitian LKM-3 Noer Sutrisno: 1. Produk bank tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi UKM; 2. Adanya anggapan berlebihan terhadap besarnya resiko kredit UKM; 3. Biaya transaksi kredit UKM relatif tinggi; 4. Persyaratan bank teknis kurang dipenuhi (agunan, proposal); 5. Terbatasnya akses UKM terhadap pembiayaan equity; 6. Monitoring dan koleksi kredit UKM tidak efisien; 7. Bantuan teknis belum efektif dan masih harus disediakan oleh bank sendiri sehingga biaya pelayanan UKM mahal; 8. Bank pada umumnya belum terbiasa dengan pembiayaan kepada UKM.
Temuan Penelitian LKM-4 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia telah membuktikan bahwa : v Tumbuh dan berkembang di masyarakat serta melayani usaha mikro dan kecil (UKM); v Diterima sebagai sumber pembiayaan anggotanya (UKM); v Mandiri dan mengakar di masyarakat; v Jumlah cukup banyak dan penyebaran nya meluas; v Berada dekat dengan masyarakat, dapat menjangkau (melayani) anggota dan masyarakat; v Memiliki prosedur dan persyaratan peminjaman dana yang dapat dipenuhi anggotanya (tanpa agunan); v Membantu memecahkan masalah kebutuhan dana yang selama ini tidak bisa dijangkau oleh kelompok miskin; v Mengurangi berkembangnya pelepas uang (money lenders); v Membantu menggerakkan usaha produktif masyarakat dan ; v LKM dimiliki sendiri oleh masyarakat sehingga setiap surplus yang dihasilkan oleh LKM bukan bank dapat kembali dinikmati oleh para nasabah sebagai pemilik.
Definisi LKM Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan untuk (Psl 1 UU 1/2013): v memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, v pengelolaan simpanan, maupun v pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dapat dilakukan secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah
Tujuan Pengelolaan LKM v Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat; v Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat; dan v Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah.
Klasifikasi LKM dikelompokkan ke dalam LKM bank dan nonbank: 1. LKM Bank: contoh BRI Unit dan BPR 2. LKM Nonbank § LDP di Bali, BKK di Jawa Tengah, BKD di Jawa dan Madura, BMT dan BK 3 D § LKM nonbank yang kecil dan berbagai program keuangaan mikro, NGO, dan ratusan ribu asosiasi tidak resmi, KSM, dan lain-lain.
BENTUK BADAN USAHA DAN KEPEMILIKAN (PASAL 5 UU NO 1/2013) 1. Bentuk badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a adalah: § a. Koperasi; atau § b. Perseroan Terbatas. 2. Perseroan Terbatas, sahamnya paling sedikit 60% (enam puluh persen) dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau badan usaha milik desa/kelurahan. 3. Sisa kepemilikan saham Perseroan Terbatas dapat dimiliki oleh: § a. warga negara Indonesia; dan/atau § b. koperasi. 4. Kepemilikan setiap warga negara Indonesia atas saham Perseroan Terbatas banyak sebesar 20% (dua puluh persen).
PERIZINAN (PASAL 9 UU NO 1/2013) 1. Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan. 2. Untuk memperoleh izin usaha LKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dipenuhi persyaratan paling sedikit mengenai: § a. susunan organisasi dan kepengurusan; § b. permodalan; § c. kepemilikan; dan § d. kelayakan rencana kerja.
PERIZINAN v Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu wajib berizin usaha dari OJK sejak 2015 (1 tahun setelah UU 1/2013 berlaku) v Lembaga Perkreditan Desa dan Lumbung Pitih Nagari serta lembaga sejenis yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku, diakui keberadaaannya berdasarkan hukum adat dan tidak tunduk UU No 1/2013.
Pembinaan, Pengaturan, dan Pengawasan LKM v Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh OJK. v Dalam melakukan pembinaan LKM, OJK melakukan koordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan koperasi dan Kementerian Dalam Negeri. v Pembinaan dan pengawasan LKM didelegasikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pihak lain yang ditunjuk.
Isu-Isu Strategik v Masih banyak UMKM Memiliki Bankabilitas yg rendah walaupun sudah tersalur 30% Kredit UMKM. v Akses terhadap sumber pendanaan selain DPK perlu ditingkatkan v Akses pasar, kualitas produksi, dan kemampuan manajerial UMKM yang rendah karena kompetensi pengelola rendah (LKM termasuk di dalamnya) v Praktek bisnis LKM yang menabrak peraturan, seperti penggalangan dana masyarakat yang tidak berizin OJK. v Lembaga Penjaminan Simpana LKM v BUMD untuk Jaminan Kredit Daerah
BRI Vs Grameen Bank v BRI unit telah diakui sebagai The Biggest and The Best Micro Banking System in the world: § Kemampuan untuk memobilisasi dana masyarakat dan kegiatan usaha secara komersial yang sehat tanpa subsidi untuk perbankan mikro seperti yang telah ditunjukkan BRIUnit. v Grameen Bank adalah The Best Social Banking System: § Kemampuannya untuk menjangkau masyarakat miskin menjadi produktif dan siap masuk dalam arus kegiatan ekonomi biasa serta memanfaatkan mekanisme perbankan yang biasa. www. themegallery. com Company Logo
Strategi Integrasi Vertikal Forward Integration: • LKM mendorong tumbuhnya inkubator bisnis (termasuk yang dikembangkan oleh Universitas) Vertical Integration Strategies Backward Integration: LKM menarik Usaha Mikro berkembang bisnisnya melakui Perkuatan permodalan dan manajemen LKM Horizontal Integration: • Pengembangan Inter LKM Loan • Korporatisasi LKM
Strategi Intensif Facilitation Development: • Perlu adanya lembaga penjaminan kredit LKM dan simpanan nasabah LKM; Intensive Strategies Fund Source Development: • Penggalangan dukungan dan fasilitasi pembiayaan UKMK dengan lembaga keuangan; • Penggalangan partisipasi berbagai pihak dalam pembiayaan UKMK –Kredit Likuiditas (Pemda, Luar Negeri, dll); • Optimalisasi pendayagunaan potensi pembiayaan UKMK di daerah (Bagian Laba BUMN, Dana Bergulir, Yayasan, Bantuan Luar Negeri); Internal Capacity Development: • Peningkatan Capacity Building LKM; • Training bagi pengelola LKM, untuk meningkatkan kapasitas pengelola LKM;
Strategi Transformasi Internal Driven Transformation: • Transformasi dana bergulir menjadi LKM • Transformasi LKM menjadi BPR, dan • BPR Ke Bank Umum dengan orientasi kredit mikro Transformational Strategies External Driven Transformation: • Insentif & disinsentif dari pemerintah bagi Bank Umum yang menyalurkan Kerdit Mikro sesuai dengan amanat peraturan • On line LKM / Micro Banking System • Pengawasan Terpadu Berbagai Pihak Terkait (OJK, PEMDA, POLRI, Masyarakat)
Click to edit company slogan.
- Slides: 35