STRATEGI DAN TEKNIK MENEMUKAN KELUARGA DHUAFA Pengertian Dalam

  • Slides: 16
Download presentation
STRATEGI DAN TEKNIK MENEMUKAN KELUARGA DHUAFA

STRATEGI DAN TEKNIK MENEMUKAN KELUARGA DHUAFA

Pengertian Dalam KBBI keluarga diatrikan sebagai ibu dan bapak beserta anaknya; seisi rumah yang

Pengertian Dalam KBBI keluarga diatrikan sebagai ibu dan bapak beserta anaknya; seisi rumah yang menjadi tanggung jawabnya, batih, sanak saudara; kaum kerabat, atau satuan kekerabatan yang sangat mndasar dalam masyarakat. Dhu’afa diartikan sebagai orang yang lemah (ekonomi, dsb) sering disandingkan dengan kata miskin. Keluarga dhu’afa dimaknai sebagai kumpulan sanak saudara yang berada dalam satu tanggungan yang secara ekonomi lemah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seharinya dengan layak.

 Dalam islam terminologi kemiskinan ada dalam kata faqir dan miskin yang berarti orang

Dalam islam terminologi kemiskinan ada dalam kata faqir dan miskin yang berarti orang yang membutuhkan dan berhak mendapatkan santunan serta menerima zakat dan shodaqoh Ada istilah lain yakni dhuafa atau mustad’afin yang dapat dimaknai sebagai kaum lemah dan tertindas karena faktor yang bersifat struktural dan politik yang tidak berkeadilan,

Fakta Kemiskinan Data BPS tahun 2016 jumlah penduduk 245, 9 juta Potensi sumberda ya

Fakta Kemiskinan Data BPS tahun 2016 jumlah penduduk 245, 9 juta Potensi sumberda ya alam melimpah Angka kemiskinan 27, 76 juta (10, 70%) Penduduk miskin di perkotaan 7. 79 % Penduduk miskin di pedesaan 13. 6% (17, 28 juta)

Filantrofi adalah usaha untuk membantu mengentaskan kemiskinan, memeratakan kesejahteraan, dan mengadvokasi perubahan sosial dengan

Filantrofi adalah usaha untuk membantu mengentaskan kemiskinan, memeratakan kesejahteraan, dan mengadvokasi perubahan sosial dengan memberdayakan kelompok masyarakat yang tidak beruntung dengan membangun relasi yang lebih dekat antara pemberi (giver) dengan penerima (reciever)

Kapitalisasi kemiskinan Di luar kemiskinan faktuan ada sebagian orang yang mengkapitalisasi kemiskinan, artinya mereka

Kapitalisasi kemiskinan Di luar kemiskinan faktuan ada sebagian orang yang mengkapitalisasi kemiskinan, artinya mereka mencari keuntungan finansial dengan mengubah penampilan layaknya orang miskin supaya dikasihani Menyikapi ini ada perda DKI no 8 tahun 2007 melarang untu memberi uang atau barang terhadap orang tersebut. Perda ini buan melarang orang bershodaqoh, tapi mengingatkan beberapa hal penting 1. Sebagian orang mengkapitalisasi kemiskinan sebagai mata pencaharian 2. Bisa jadi di antara mereka ada yang benar faqir tapi pemberian semacam itu tidak efektif dan tdk terukur sebagai upaya pengentasan kemiskinan 3. Hendaknya kepedualian untuk mengatasi kemiskinan disalurkan melalui kegiatan yang terorganisir dan terencana, seperti lembaga zakat dll

Indikator kemiskinan Penyebab kemiskinan itu umumnya disebabkan 2 hal, 1. Kemiskinan sebagai dampak dari

Indikator kemiskinan Penyebab kemiskinan itu umumnya disebabkan 2 hal, 1. Kemiskinan sebagai dampak dari politik, yakni absennya negara dalam menyediakan infrastruktur dasar seperti akses terhadap kesehatan dan pendidikan yang buruk bagi warga negara 2. Kemiskinan sebagai produk kebudayaan, mereka memiliki pola fikir dan nilai tertentu yang membuatnya tetap miskin, yeng menyebabkan mereka tdk mampu beradabtasi, mentalitas kemiskinan, perasaan termarjinalkan, tdk berdaya, mudah menyerah, dll

Indikator kemiskinan Menu BPS 1. Luas lantai bangunan kurang dari 8 m 2 2.

Indikator kemiskinan Menu BPS 1. Luas lantai bangunan kurang dari 8 m 2 2. Jenis lantai dari tanah 3. Dinding dari bambu 4. Tidak memiliki fasilitas MCK sendiri 5. Penerangan rumah tdk pakai listrik 6. Sumber air minum dari sumur 7. Bahan bakar untuk masah minyak tanah 8. Hanya menkonsumsi daging 1 kali dalam seminggu 9. Hanya membeli 1 stel pakaian dalam 1 tahun 10. Hanya sanggup makan ½ kali dalam sehari 11. Tdak sangggup membayar biaya kesehatan 12. Penghasilan 600 rb per bulan 13. Pendidikan SD 14. Tidak memiliki tabungan

Menemukan keluarga dhu’afa Salah satu meoda dengan menggunakan metoda PRA (Partisipatory Rural Appraisal), adalah

Menemukan keluarga dhu’afa Salah satu meoda dengan menggunakan metoda PRA (Partisipatory Rural Appraisal), adalah teknik kajian masyarakat dengan cara mengembangkan partisipasi masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan dan menganalisa pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisinya agar neeka dapat membuat rencana dan tindakan.

Prinsip PRA Mengutamakan atau keberpihakan kepada kelompok yang terabaikan Menguatkan atau memberdayakan masyarakat Mesyarakat

Prinsip PRA Mengutamakan atau keberpihakan kepada kelompok yang terabaikan Menguatkan atau memberdayakan masyarakat Mesyarakat sebagai pelaku sedang orang lain sebagai fasilitator Prinsip saling belajar dan menghargai Santai dan informal, sehingga menimbulkan suasana akrab Mengumpukan informasi sebanyaknya

Langkah pencarian keluarga dhu’afa 1. 2. 3. Menyepakati indikator keluarga dhu’afa minimal 5 indikator

Langkah pencarian keluarga dhu’afa 1. 2. 3. Menyepakati indikator keluarga dhu’afa minimal 5 indikator Pencarian dan penelusuran lokasi, masing anggota kelompok minimal mencari 3 keluarga. Pengamatan lokasi dengan berjalan sambil mengamati kondisi lingkungan, sarana umum, sumberdaya alam, potensi usaha dll Observasi untuk penjajagan dan pengenalan kebutuhan. Dilakukan dengan wawancara dan pengamatan terhadap keluarga duafa, dilakukan dengan semi terstruktur dengan menyiapkan outline pertanyaan dikembangkan saat wawancara

Contoh pedoman wawancara Nama. . . . Jenis kelamin. . . Umur. . Pendidikan

Contoh pedoman wawancara Nama. . . . Jenis kelamin. . . Umur. . Pendidikan terakhir. . Suami. . . Istri. . . Pekerjaan suami. . . . Istri. . . Aktivitas sehari. . . Jumlah anak. . . Jumlah tanggungan. . . Keadaan rumah (pengamatan). . . . Perabot rumah tangga (pengamatan), , , Utang. . . Aktifitas keagamaan. . Aktifitas lingkungan sosial. . . Harta yang terlihat. . . dlll

4. Pelaksanaan wawancara a. Awal wawancara mhs menjelaskan maksud kedatangan dengan jelas dan sederhana

4. Pelaksanaan wawancara a. Awal wawancara mhs menjelaskan maksud kedatangan dengan jelas dan sederhana b. Mengamati keadaan sekitar seperti kondisi rumah untuk membantu memahami tarap kesejarteraan c. Melakukan obrolan tentang berbagai kegiatan keluarga d. Lanjutkan satu topik ke topik lainnya dengan menggunakan pedoman wawancara e. Gunakan jawaban keluarga duafa untuk mengembangkan topik pembicaraan f. Gunakan pertanyaan yang terbuka (bukan pertanyaan yang butuh jawaban ya atau tidak) g. Untuk pengamatan, lihat dan catat seluruh detail tempat kediaman keluarga dan lingkungan (foto dan vidio)

5. Menyusun profil keluarga duafa, berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan 6. Identifikasi dan batasan

5. Menyusun profil keluarga duafa, berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan 6. Identifikasi dan batasan masalah, bedasarkan wawancara dan pengamatan identifikasi dan batasi masalah agar fokus dalam pemberdayaan 7. Persiapan perencanaan kegiatan, dicantumkan dengan jelas dalam proposal mengenai kegiatan atau program yang akan dijalankan, siapa yang melakukan dan kapan akan dilaksanakan

Menuju keluarga sakinah Tujuan dari menemukan dan pemberdayaan keluarga duafa adalah membantu mereka agar

Menuju keluarga sakinah Tujuan dari menemukan dan pemberdayaan keluarga duafa adalah membantu mereka agar bertransprmasi menjadi keluarga sakinah. Tuntunan menuju keluarga sakinah merupakan program utama Aisyiyah yang disahkan dalam musyawarah nasional Tarjih ke 28 di palembang. Keluarga sakinah didefinisikan sebagai bangunan keluarga yang dibentuk berdasarkan pernikahan yang sah dan tercatat di KUA yang dilandasi rasa saling mengasihi dan menghargai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam menghadirkan rasa damai, tentam dan bahagia dunia akherah yang diridhoi Allah SWT

Implementasi keluarga sakinah Konsep keluarga sakinah mengharuskan berjalannya fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi keagamaan,

Implementasi keluarga sakinah Konsep keluarga sakinah mengharuskan berjalannya fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi keagamaan, keluarga yang menjadi wahana pembinaan kehidupan beragama 2. Fungsi biologis dan reproduksi 3. Fungsi peradaban, sebagai tempat menyemai nilai budaya yang luhur dengan spirit keislaman 4. Fungsi cinta kasih, sebagai wahana membangun ikatan batin, cinta kasih 5. Fungsi perlindungan, melindungi keluarga dalam hal fisik, mental dan moral 6. Fungsi kemasyarakatan, mengantarkan keluarga agar mampu hidup harmonis dan aktif dalam kehidupan sosial