STEGANOGRAFI DAN WATERMARKING Pertemuan 14 Mata Kuliah Pengolahan

  • Slides: 11
Download presentation
STEGANOGRAFI DAN WATERMARKING Pertemuan 14 Mata Kuliah Pengolahan Citra

STEGANOGRAFI DAN WATERMARKING Pertemuan 14 Mata Kuliah Pengolahan Citra

STEGANOGRAFI • Steganografi (steganography) = teknik menyembunyikan data rahasia di dalam media digital sehingga

STEGANOGRAFI • Steganografi (steganography) = teknik menyembunyikan data rahasia di dalam media digital sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang / sulit dideteksi • Media digital sebagai wadah penampung bisa berupa citra, suara, teks, video • Data rahasia yang disembunyikan bisa berupa citra, suara, teks, video Alusyanti. P

WATERMARKING • Watermaking pada citra adalah aplikasi dari steganografi dimana citra digital diberi suatu

WATERMARKING • Watermaking pada citra adalah aplikasi dari steganografi dimana citra digital diberi suatu penanda yang menunjukkan label kepemilikan citra tersebut.

Perbedaan Steganografi & Watermaking Steganografi informasi rahasia disembunyikan dalam media digital dimana media penampung

Perbedaan Steganografi & Watermaking Steganografi informasi rahasia disembunyikan dalam media digital dimana media penampung tidak berarti apa-apa Watermaking yang dilindungi adalah media penampungnya (media digital), dilindungi kepemilikannya dengan pemberian label hak cipta (watermark) Alusyanti. P

KRITERIA PENYEMBUNYIAN DATA Alusyanti. P

KRITERIA PENYEMBUNYIAN DATA Alusyanti. P

METODE PENYISIPAN PESAN LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) • Ada banyak cara untuk menyisipkan pesan

METODE PENYISIPAN PESAN LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) • Ada banyak cara untuk menyisipkan pesan kedalam media penyimpanan pesan, antara lain metode LSB, MASKING, FILTERING, SPREAD SPECTRUM dls.

CONTOH METODE LSB Sebuah huruf A akan disisipkan ke dalam citra grayscale 8 bit

CONTOH METODE LSB Sebuah huruf A akan disisipkan ke dalam citra grayscale 8 bit ukuran 10 x 10 piksel dibawah ini 1 6 5 3 7 4 1 0 3 5 5 5 5 7 7 0 0 2 2 6 6 6 5 5 4 4 4 7 3 2 2 0 0 1 1 7 5 5 5 7 7 7 6 3 3 3 3 3 7 5 5 5 5 5 2 3 0 0 0 4 4 3 3 3 1 1 1 6 2

JAWAB • Langkah 1: Mengubah kedua data tersebut baik Huruf A maupun Citra tadi

JAWAB • Langkah 1: Mengubah kedua data tersebut baik Huruf A maupun Citra tadi menjadi Biner Diket : Huruf A dibinerkan menjadi 10000011 Karena Jumlah Digit Huruf A hanya 8 bit maka jumlah piksel pada citra grayscale yang dibutuhkan cukup 8 piksel saja.

 • Perhatikan jumlah piksel yang di ambil hanya 8 piksel pertama 1 =

• Perhatikan jumlah piksel yang di ambil hanya 8 piksel pertama 1 = 00000001 1 6 5 3 7 4 1 0 3 5 5 5 5 7 7 0 6 = 00000110 0 2 2 6 6 6 5 = 00000101 5 5 4 4 4 7 3 2 2 0 0 1 1 3 = 00000011 7 5 5 5 7 7 7 6 3 3 7 = 00000111 3 3 3 3 7 5 5 5 5 5 2 3 4 = 00000100 0 0 0 4 4 7 = 00000111 3 3 3 1 1 1 6 2 4 = 00000100

 • Langkah 2 Mengganti Bit Terakhir (LSB) dari piksel citra dengan bit-bit dari

• Langkah 2 Mengganti Bit Terakhir (LSB) dari piksel citra dengan bit-bit dari Huruf A CITRA HURUF A HASIL 1=00000001 6=00000110 5=00000101 3=00000011 7=00000111 4=00000100 1 0 0 0 1 1 00000001=1 00000110=6 00000100=4 00000010=2 00000110=6 00000100=4 00000111=7 00000101=5

Referensi Canstleman. 1996. Digital Image Processing. Gonzalez & Woods. 2004. Digital Image Processing. Handoyo,

Referensi Canstleman. 1996. Digital Image Processing. Gonzalez & Woods. 2004. Digital Image Processing. Handoyo, E, D. 2002. Perancangan Mini Image Editor Versi 1. 0 Sebagai Aplikasi Penunjang Mata Kuliah Digital Image Processing. Jurnal Natur Indonesia 5 (1): 41 -49. ISSN: 1410 -9379. Hestiningsih, I. 2011. Pengolahan Citra. Lyon. 1999. Image Processing in Java. Sianipar. Mangiri, H, S. Wirajati. 2013. Matlab untuk Pemrosesan Citra Digital. Informatika Bandung. SEKIAN