Static Loading Test Oleh Bigman Hutapea Loading Test
Static Loading Test Oleh: Bigman Hutapea
Loading Test Tujuan: • Verifikasi desain fondasi: – Menentukan daya dukung – Mengamati penurunan fondasi akibat beban kerja
Jenis-jenis Loading test • Static – Lateral (ASTM D 3966) – Axial Tensile(ASTM D 3689) – Axial Compressive(ASTM D 1143): • Menggunakan counterweight (Kentledge system) • Menggunakan reaction pile • Dynamic: – Pile Driving Analysis/PDA(ASTM D 4945) – Pile Integrity Test (PIT)
Load Test Arrangement (Reaction Pile) • Single Pile • Pile Group
Peralatan yang digunakan • Hydraulic jack & Pump • Test Plate • Pressure Gauge (Manometer) • Dial Gauge • Reference beam
Load Test Arrangement (Kentledge System)
Pelaksanaan Pengujian • Pasang Reference Beam dengan panjang > 5 m di sisi tiang yang akan diuji. Pastikan letak penopangnya tidak terpengaruh penurunan yang terjadi pada sekitar tiang uji/reaksi • Pasang Hydraulic jack, pompa dan manometer • Pasang Dial Gauge pada reference beam dengan jarumnya menempel pada tiang uji • Catat bacaan dial gage pada kondisi beban nol • Beri beban dengan memompa dongkrak • Catat penurunan yang terjadi pada setiap tahapan beban, dengan selang waktu tertentu • Pertahankan beban, karena seiring dengan penurunan yang terjadi pada tiang, beban akan berkurang
Prosedur Uji Pembebanan (Siklik) • • • Terdiri dari 4 siklus Beban uji = 200% beban rencana (BR) Pertambahan beban masing-masing sebesar 25% BR Tambah jika settlement rate < 0, 01 inch/hr (0, 25 mm/hr) Saat beban = 50; 100 & 150% biarkan beban selama 1 jam, kemudian kurangi beban bertahap (biarkan 20 menit masing -masing) hingga beban 0 Tahap-tahap pengurangan beban = tahap kenaikannya Tambah beban sebesar 50% hingga beban maksimum tahap sebelumnya, kemudian tambah sebesar 25% Pada 200% BR biarkan selama 12 jam, jika settlement-rate > 0. 01 inch/hr teruskan 12 jam lagi Kurangi beban bertahap sebesar 50% hingga beban nol, biarkan 1 jam
Siklus Pembebanan • • • Siklus 0 – 25 0 – 50 Beban (dalam %BR): – 50 – 25 – 0 – 75 – 100 - 75 – 50 – 100 – 125 – 150 – 125 – 100 – 50 – 100 – 150 – 175 – 200 – 175 – 150 – 100 – 50 - 0
Prosedur Pembacaan Penurunan • Pembacaan penurunan dilakukan terhadap waktu, sebelum dan setelah penambahan/pengurangan beban • Selang waktu maksimum pembacaan adalah 10 menit (pada 30 menit pertama) dan selanjutnya tiap 20 menit • Pada beban maksimum (200% BR) selang waktu maksimum pembacaan 20 menit (2 jam pertama) dan 1 jam (10 jam berikutnya) • Jika settlement-rate setelah 12 jam > 0. 01 inch/hr, pembacaan ditambah setiap 2 jam selama 12 jam
Hasil Static Loading Test: • Kurva Load-Settlement • Kurva Time-Settlement • Kapasitas Ultimit (hasil intepretasi)
Kurva Load-Settlement
Kurva Time-Settlement
Interpretasi Loading Test Metode: • Chin • The Davisson Offset Limit Load • Mazurkiewicz • Chin-Kondner Extrapolation • De Beer Yield Load • The Hansen 80 -% Criterion • Decourt Extrapolation • dll
Metode Chin • Ambil beberapa nilai penurunan & beban • Plot grafik penurunan/beban terhadap penurunan • Tarik garis regresinya: y = mx + c Qu = 1/m
Metode Mazurkiewicz Pada kurva penurunan vs beban: 1. Buat garis-garis berjarak sama yang sejajar sumbu x (beban) 2. Pada perpotongan dengan kurva, tarik garis-garis ke arah sb. x 3. Pada titik perpotongan garis (2) dengan sb. x, tarik garis yang membentuk sudut 45° dengan sb. X 4. Cari titik perpotongan garis (3) dan garis (2) yang di sebelahnya 5. Hubungkan titik-titik (4) ini akan sehingga membentuk satu garis lurus 6. Garis (5) ini akan memotong sumbu x di sebuah titik, titik ini merupakan nilai kapasitas tiang ultimitnya Qu
- Slides: 20