STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

  • Slides: 33
Download presentation
STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018 1 1

MUATA N RANCANGAN PERMENDIKBUD TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN

MUATA N RANCANGAN PERMENDIKBUD TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 1. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 1. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal. 2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar peserta didik. 3. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh peserta didik secara minimal. 4. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam pelayanan dasar pendidikan sesuai standar teknis agar hidup secara layak.

5. Penerima Pelayanan Dasar adalah peserta didik pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disingkat

5. Penerima Pelayanan Dasar adalah peserta didik pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disingkat PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus. 6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 7. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. 8. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 9. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 10. Pemerintah Daerah adalah pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Pasal 2 TUJUAN Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah

Pasal 2 TUJUAN Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik sesuai dengan jenjang dan jalur pendidikan.

PRINSIP Pasal 3 SPM ditetapkan diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran,

PRINSIP Pasal 3 SPM ditetapkan diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran.

Prinsip SPM Penjelasan Prinsip Pelaksanaan SPM • SPM diterapkan sesuai dengan kewenangan Daerah provinsi

Prinsip SPM Penjelasan Prinsip Pelaksanaan SPM • SPM diterapkan sesuai dengan kewenangan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota menurut pembagian Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar. • SPM ditetapkan diterapkan dalam rangka menjamin tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. prinsip kesesuaian kewenangan prinsip ketersediaan 1 2

 • SPM ditetapkan diterapkan dalam rangka menjamin barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang

• SPM ditetapkan diterapkan dalam rangka menjamin barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang mudah diperoleh setiap Warga Negara. • SPM ditetapkan diterapkan untuk memberikan jaminan tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar Warga Negara secara terus-menerus. prinsip keterjangkauan prinsip kesinambungan • SPM ditetapkan diterapkan untuk pemenuhan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada Warga Negara dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu • SPM ditetapkan diterapkan dengan barang dan/atau jasa yang terukur untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara prinsip keterukuran 3 5 prinsip ketepatan sasaran 6 4

RUANG LINGKUP Pasal 4 1. Ketentuan umum; 2. Penerima pelayanan dasar; dan 3. Jenis,

RUANG LINGKUP Pasal 4 1. Ketentuan umum; 2. Penerima pelayanan dasar; dan 3. Jenis, mutu, dan tata cara pemenuhan pelayanan dasar

BAB II PENERIMA PELAYANAN DASAR Pasal 5 1. Penerima pelayanan dasar pada SPM PAUD

BAB II PENERIMA PELAYANAN DASAR Pasal 5 1. Penerima pelayanan dasar pada SPM PAUD merupakan peserta didik yang berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun. 2. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan dasar merupakan peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun. 3. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan kesetaraan merupakan peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun. 4. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan menengah merupakan peserta didik yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.

BAB III JENIS PELAYANAN DASAR, MUTU PELAYANAN DASAR, DAN TATA CARA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

BAB III JENIS PELAYANAN DASAR, MUTU PELAYANAN DASAR, DAN TATA CARA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR BAGIAN KESATU Jenis Pelayanan Dasar

Jenis Pelayanan Dasar SPM Pendidikan Kabupaten/Kota Pasal 6 Jenis pelayanan dasar pada SPM pendidikan

Jenis Pelayanan Dasar SPM Pendidikan Kabupaten/Kota Pasal 6 Jenis pelayanan dasar pada SPM pendidikan daerah kabupaten/kota terdiri atas: PAUD; Pendidikan Dasar Pendidikan Kesetaraan. Pendidikan Menengah Jenis pelayanan dasar pada SPM pendidikan daerah Provinsi terdiri atas: Pendidikan Khusus.

BAGIAN KEDUA Mutu Pelayanan Dasar

BAGIAN KEDUA Mutu Pelayanan Dasar

Mutu Pelayanan Dasar SPM Pasal 7 untuk setiap pelayanan dasar SPM mencakup: 1. Mutu

Mutu Pelayanan Dasar SPM Pasal 7 untuk setiap pelayanan dasar SPM mencakup: 1. Mutu Pelayanan Dasar Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa 2. Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. 3. Tata cara pemenuhan standar

Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa 8 l sa a P Standar kualitas

Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa 8 l sa a P Standar kualitas barang dan/atau jasa meliputi: • standar satuan pendidikan; dan • standar biaya pribadi peserta didik. Standar satuan pendidikan, terdiri atas: a. b. c. d. e. f. g. Standar kompetensi lulusan Standar isi Standar proses Standar sarana dan prasarana Standar pengelolaan Standar pembiayaan Standar penilaian Standar biaya pribadi peserta didik, meliputi: a. perlengkapan dasar peserta didik; b. pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan. mencakup satuan PAUD, satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan kesetaraan, satuan pendidikan menengah, dan satuan pendidikan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

BAGIAN KETIGA Perlengkapan Dasar Peserta Didik dan Tata Cara Pemenuhannya

BAGIAN KETIGA Perlengkapan Dasar Peserta Didik dan Tata Cara Pemenuhannya

Perlengkapan Dasar Peserta Didik PAUD Pasal 9 Perlengkapan Dasar Peserta Didik Kualitas Jumlah Tata

Perlengkapan Dasar Peserta Didik PAUD Pasal 9 Perlengkapan Dasar Peserta Didik Kualitas Jumlah Tata Cara Pemenuhan 1. Buku gambar Baru 6 (enam) buah per Setiap awal semester peserta semester didik 2. Alat mewarnai Baru 1 (satu) set per Setiap awal semester peserta semester didik

Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak

Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam satu tahun dengan cara sebagai berikut: Ø Jumlah Peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 buah buku gambar x biaya satuan. Ø Jumlah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 2 set alat mewarnai x biaya satuan. Biaya satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai dengan standar biaya masing-masing daerah.

BAGIAN KEEMPAT Pungutan dari Peserta Didik oleh Satuan Pendidikan

BAGIAN KEEMPAT Pungutan dari Peserta Didik oleh Satuan Pendidikan

Pungutan Dari Peserta Didik Oleh Satuan Pendidikan Pasal 17 • Dana pendidikan satuan pendidikan

Pungutan Dari Peserta Didik Oleh Satuan Pendidikan Pasal 17 • Dana pendidikan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat dapat bersumber dari pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. • Pungutan diperuntukan bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah yang bukan pelaksana program wajib belajar baik formal maupun nonformal. • Pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan biaya yang dibayarkan kepada satuan pendidikan yang besaran nilainya ditetapkan oleh Pemeritah Daerah atau masyarakat penyelenggara pendidikan. • Pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. • Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dengan cara pembebasan biaya pendidikan pada satuan pendidikan. • Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat pemenuhan pungutan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang diberikan dalam bentuk dana tunai langsung kepada penyelenggara satuan pendidikan. • Perhitungan pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan dengan cara jumlah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 bulan x biaya satuan. • Besaran Pungutan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ditetapkan oleh kepala daerah.

BAGIAN KELIMA Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Serta Tatacara Pemenuhannya

BAGIAN KELIMA Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Serta Tatacara Pemenuhannya

Pasal 18 Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD Formal sebagaimana

Pasal 18 Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD Formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas: NO Jenis pendidik dan tenaga kependidikan Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. 1. Guru Taman Kanak-Kanak (TK) 1. paling rendah memiliki ijazah S 1/D-IV; dan 2. memiliki sertifikat pendidik. 2. Guru Pendamping dan /atau Guru Pendamping Muda 3. Kepala Sekolah 1. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi; dan/atau 2. memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang guru pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah. 1. paling rendah memiliki ijazah S 1/D-IV; 2. memiliki sertifikat pendidik; dan 3. memiliki sertifikat kepala sekolah.

Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD Nonformal sebagaimana dimaksud dalam

Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD Nonformal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas: NO Jenis pendidik dan tenaga kependidikan 1. Guru PAUD 2. Guru Pendamping dan /atau Guru Pendamping Muda 3. Kepala Satuan Pendidikan Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. paling rendah memiliki ijazah S 1/D-IV 1. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi; dan/atau 2. memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang guru pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah. paling rendah memiliki ijazah S 1/D-IV;

Pasal 19 Ø Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi guru TK yang memiliki sertifikat

Pasal 19 Ø Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi guru TK yang memiliki sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a angka 2 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat pendidik yang belum memiliki sertifikat pendidik. Ø Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi kepala sekolah yang memiliki sertifikat kepala sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf c angka 3 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat kepala satuan pendidikan yang belum memiliki sertifikat kepala sekolah. Ø Surat Keterangan Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilampirkan sebagai bagian dari laporan penerapan dan pencapaian SPM kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melalui gubernur dan tembusan kepada Menteri.

Pasal 20 Ø Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik sebagai guru TK dan guru

Pasal 20 Ø Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik sebagai guru TK dan guru PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) sesuai dengan jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan. Ø (2) Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagai kepala sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) dan kepala satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (5) adalah 1 (satu) orang per satuan pendidikan.

BAGIAN KEENAM PEMENUHAN SPM PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

BAGIAN KEENAM PEMENUHAN SPM PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

Pasal 38 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam memenuhi standar satuan pendidikan, standar biaya

Pasal 38 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam memenuhi standar satuan pendidikan, standar biaya pribadi peserta didik, dan standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah sebagai prioritas belanja daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penetapan dan Pembatalan Pasal 40 Ø Peserta didik penerima SPM wajib ditetapkan oleh Pemerintah

Penetapan dan Pembatalan Pasal 40 Ø Peserta didik penerima SPM wajib ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Ø Penetapan Peserta Didik penerima SPM Pendidikan dapat dibatalkan apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria sebagai penerima SPM sebagai berikut: § tidak memenuhi kriteria usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5; § tidak masuk dalam kategori yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu; § tidak menunjukkan peningkatan akademik dalam kurun waktu 2 (dua) tahun; dan § sedang menerima bantuan biaya pribadi peserta didik dari sumber lain. Ø Pembatalan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan setelah mendapatkan pemberitahuan secara tertulis dari satuan pendidikan

Pasal 41 Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dengan cara: a. Menghitung jumlah anak

Pasal 41 Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dengan cara: a. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun pada kabupaten/kota yang bersangkutan; b. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di PAUD; dan c. Menghitung persentase anak sebagaimana yang dimaksud pada huruf b dibagi dengan jumlah anak sebagaimana yang dimaksud dengan huruf a. Dalam hal peserta didik mengikuti PAUD pada kabupaten/kota lain, peserta didik tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.

JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM (JDIH) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM (JDIH) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Pengertia n Tujuan JDIH adalah aplikasi layanan publik

Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Pengertia n Tujuan JDIH adalah aplikasi layanan publik berbasis TIK yang digunakan sebagai media pendokumentasian dan layanan informasi Produk Hukum Peraturan Perundang-Undangan bidang Pendidikan dan Kebudayaan. • • 9/7/2021 Menjamin terciptanya pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum yang terpadu dan terintegrasi di lingkungan Kemendikbud Menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah Sumber utama referensi peraturan perundang-undangan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan Meningkatkan pemahaman para pejabat dan staf dilingkungan Kemendikbud serta masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2017

http: //jdih. kemdikbud. go. id 9/7/2021 BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2017

http: //jdih. kemdikbud. go. id 9/7/2021 BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2017

TERIMA KASIH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

TERIMA KASIH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI