STANDAR ETIKA PROFESI Drg Suryono Ph D Profesi

  • Slides: 25
Download presentation
STANDAR & ETIKA PROFESI Drg. Suryono, Ph. D

STANDAR & ETIKA PROFESI Drg. Suryono, Ph. D

Profesi pekerjaan yang dikenali/ diakui masyarakat di mana praktisi memiliki tingkat otonomi atas pekerjaan

Profesi pekerjaan yang dikenali/ diakui masyarakat di mana praktisi memiliki tingkat otonomi atas pekerjaan mereka, terlibat dalam bekerja dengan teori yang diterapkan, dan bekerja dalam kerangka nilai/standar dan etika yang disepakati secara luas Contoh : Dokter, Dokter Gigi, Pengacara dsb

Components of professionalism Competence Ethics Collegiality Accountability Altruism Standard of professional conduct

Components of professionalism Competence Ethics Collegiality Accountability Altruism Standard of professional conduct

Profesi Dokter/ Drg 6 macam standard profesi dokter Kesesuaian dg ruang lingkup pelayanan Pelayanan

Profesi Dokter/ Drg 6 macam standard profesi dokter Kesesuaian dg ruang lingkup pelayanan Pelayanan yang akuntabel Pendekatan yang sistematik dalam pelayanan Pengembangkan kemitraan untuk mencapai hasil optimal Efektifitas dan efisiensi pengelolaan sumber Pengembangan dan peningkatan citra profesi

STANDAR I DOKTER BEKERJA SESUAI DENGAN RUANG LINGKUP PELAYANAN PROFESI DOKTER Deskripsi Ruang lingkup

STANDAR I DOKTER BEKERJA SESUAI DENGAN RUANG LINGKUP PELAYANAN PROFESI DOKTER Deskripsi Ruang lingkup profesi dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi komunikasi interpersonal dengan pasien dan keluarga pasien, melakukan pemeriksaan fisik, menentukan diagnostik, melakukan pemeriksaan laboratorium dan penunjang serta melakukan intervensi. Untuk mampu bekerja dan melayani dalam ruang lingkup di atas maka seorang dokter harus terampil secara meyakinkan dalam melakukan tindakan.

STANDAR II DOKTER MEMBERIKAN PELAYANAN YANG AKUNTABEL (AMAN, BERMUTU, DAN MEMENUHI HAK-HAK KLIEN) Deskripsi

STANDAR II DOKTER MEMBERIKAN PELAYANAN YANG AKUNTABEL (AMAN, BERMUTU, DAN MEMENUHI HAK-HAK KLIEN) Deskripsi Setiap tindakan dokter harus dilakukan secara bertanggung jawab dengan mempertimbangkan kondisi klien/masyarakat, lingkungan, standar profesi dan pelayanan, etika profesi serta keselamatan dan kehidupan.

STANDAR III DOKTER MENGGUNAKAN PENDEKATAN YANG SISTEMATIK DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN Deskripsi Dokter yang profesional

STANDAR III DOKTER MENGGUNAKAN PENDEKATAN YANG SISTEMATIK DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN Deskripsi Dokter yang profesional bekerja mengikuti kaidah keilmuan yang sistematik sehingga klien dapat dilayani dengan penuh pertanggung jawaban. Pendekatan sistematik tersebut meliputi urutan dan kelengkapan melakukan: anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, interpretasi hasil pemeriksaan, konseling hasil pemeriksaan, tindak lanjut terapi serta pencatatan dan pelaporan terhadap pelayanan yang diberikan pada klien.

STANDAR IV DOKTER MENGEMBANGKAN KEMITRAAN DENGAN KLIEN, KELUARGA, KOMUNITAS, KOLEGA DAN PROFESI LAIN UNTUK

STANDAR IV DOKTER MENGEMBANGKAN KEMITRAAN DENGAN KLIEN, KELUARGA, KOMUNITAS, KOLEGA DAN PROFESI LAIN UNTUK MENCAPAI HASIL PELAYANAN YANG OPTIMAL Deskripsi Pelayanan medik yang komprehensif dapat tercapai bila pelaksanaannya memperhatikan prinsip kemitraan dengan seluruh stake holders yang terlibat dalam kesembuhan pasien. Stake holder tersebut mencakup pasien/klien, keluarga, komunitas, kolega dan juga profesi lain.

STANDAR V DOKTER MENGELOLA BERBAGAI SUMBER DAYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Deskripsi Dokter yang

STANDAR V DOKTER MENGELOLA BERBAGAI SUMBER DAYA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Deskripsi Dokter yang profesional mampu menggunakan berbagai sumber daya agar dapat memberikan pelayanan yang baik pada pasiennya. Sumber daya yang digunakan meliputi alat, obat dan sarana lainnya yang dikelola sebaiknya sehingga dapat dipergunakan pada pengelolaan pasien.

STANDAR VI DOKTER MELAKUKAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN MENINGKATKAN CITRA PROFESI Deskripsi Dokter yang profesional

STANDAR VI DOKTER MELAKUKAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN MENINGKATKAN CITRA PROFESI Deskripsi Dokter yang profesional mempunyai kebiasaan untuk selalu mengembangkan dirinya sendiri dalam keilmuan dan keterampilannya yang sesuai dengan etika kedokteran, serta selalu mengikuti kegiatan dan peraturan organisasi profesinya.

What is Competency? seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dimiliki seseorang sebagai syarat

What is Competency? seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (SK Mendiknas No. 045/U/2002)

Kompetensi drg Mempunyai kecakapan psikomotor, profesional dan humanis dalam melakukan tindakan pada pasien dan

Kompetensi drg Mempunyai kecakapan psikomotor, profesional dan humanis dalam melakukan tindakan pada pasien dan mampu mengambil tanggung jawab dalam kerangka lege artis. Mampu menganalisis secara rasional masalah kedokteran gigi klinik, penelitian kesgilut dan kesgikat. Mampu melakukan tindakan kegawatdaruratan di bidang kesgilut serta rujukan yang diperlukan. Mampu mendesain serta mengimplementasikan kesgilut pada masyarakat dan pemberi saran yang tepat guna dan berhasil guna.

Kompetensi drg (lanjutan) Mampu mendesiminasikan ide secara efektif kepada pasien, pekerja kesehatan lainnya, masyarakat

Kompetensi drg (lanjutan) Mampu mendesiminasikan ide secara efektif kepada pasien, pekerja kesehatan lainnya, masyarakat umum dan bertindak sebagai agent of change. Mempunyai kemampuan manajerial, membuat skala prioritas dan mengambil keputusan cepat dan benar dalam bidang kesgilut serta bidang lain yang relevan. Mempunyai kemampuan diri untuk mengikuti perkembangan Iptekdog khususnya di bidang kesgilut. Mampu mempertanggungjawabkan tindakan, ucapan dan tulisan secara profesional.

Etika profesi Merupakan mata kajian mengenai moralitas refleksi terhadap moral secara sistematis dan hati-hati

Etika profesi Merupakan mata kajian mengenai moralitas refleksi terhadap moral secara sistematis dan hati-hati serta analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang dan mendatang Norma-norma/ nilai-nilai pola tingkah laku Sesuatu yang baik/ layak Prinsip moral/ asas-asas akhlak yang diikuti

Etika profesi Melatih kepekaan dokter Hati nurani Refleksi pengembangan etika diri Bingkai etika kepercayaan

Etika profesi Melatih kepekaan dokter Hati nurani Refleksi pengembangan etika diri Bingkai etika kepercayaan Inti etika adalah terhadap pasien …lanjutan

 Etika adalah bagaimana mengetahuinya Moralitas adalah bagaimana melakukannya ◦ Dimensi nilai dari keputusan

Etika adalah bagaimana mengetahuinya Moralitas adalah bagaimana melakukannya ◦ Dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia Etika kedokteran suatu cabang dari etika yang berhubungan dengan masalah moral yang timbul dalam praktek kedokteran

 Bioetika berhubungan dengan masalah moral yang muncul karena perkembangan ilmu pengetahuan biologi yang

Bioetika berhubungan dengan masalah moral yang muncul karena perkembangan ilmu pengetahuan biologi yang umum Tidak memerlukan penerimaan nilai tradisi tertentu Etika kedokteran berkaitan dengan : ◦ hak asasi manusia ◦ nilai inti pengobatan terutama : belas kasih Kompeten otonomi.

Siapa yang menentukan tindakan itu etis? Pandangan masyarakat liberal/ kebebasan menentukan pilihan Pandangan keluarga,

Siapa yang menentukan tindakan itu etis? Pandangan masyarakat liberal/ kebebasan menentukan pilihan Pandangan keluarga, kesejawatan, agama Media, budaya, sumber eksternal lain Pandangan masyarakat tradisional Pengaruh pimpinan agama, politik

Pandangan profesi, khususnya kedokteran? Dokter mengembangkan standar etika KODEKI, KODEKGI WMA menetapkan pernyataan standar

Pandangan profesi, khususnya kedokteran? Dokter mengembangkan standar etika KODEKI, KODEKGI WMA menetapkan pernyataan standar etika Tantangan pada hukum yang berlaku dimana dokter berada Pengaruh ajaran agama terhadap kewajiban khusus dokter

Pandangan profesi, khususnya kedokteran? …lanjutan ü Pengaruh stake holder yang dilibatkan dalam penetapan standar

Pandangan profesi, khususnya kedokteran? …lanjutan ü Pengaruh stake holder yang dilibatkan dalam penetapan standar etika di beberapa negara ü Tanggung jawab yang berbeda dalam profesi kesehatan (dokter) kadang dapat saling bertentangan satu sama lain. ü Kemajuan teknologi modern dapat memicu konflik dalam pengambilan keputusan terhadap etika kedokteran ü Di indonesia kebijakan peraturan yang ada dapat juga menimbulkan konflik dengan etika kedokteran

Bagaimana memutuskan etis? Setiap orang bertanggung jawab pada diri sendiri Cara implementasi tindakan etis

Bagaimana memutuskan etis? Setiap orang bertanggung jawab pada diri sendiri Cara implementasi tindakan etis Tergantung situasi yang dihadapi Adakah petunjuk pelaksanaan Banyak sudut pandang/ aliran : Deontologi/ Kantianisme Religius, Konsekuensialisme/ Utilitarianisme mendasarkan pada hasil terbaik, Prinsiplisme mendasarkan pada aturan & kepentingan pasien

Prinsipilsme Ø Menggunakan prinsip-prinsip etik Ø Menentukan yang benar dalam kasus dengan prinsip etik

Prinsipilsme Ø Menggunakan prinsip-prinsip etik Ø Menentukan yang benar dalam kasus dengan prinsip etik tanpa meninggalkan aturan dan konsekuensi yang timbul Ø Berkembang di Amerika Ø Prinsip dasar adalah penghargaan otonomi, berbuat baik berdasar kepentingan terbaik pasien, tidak melakukan tindakan yang menyakiti pasien, berkeadilan

DR/DRG Profesional yang cerdas WAWASAN ASPIRATIF WAWASAN ETIKAL PENGETAHUAN SUBSTANSIAL PENGETAHUAN KONTEKSTUAL INTELEGENSIA SPIRITUAL

DR/DRG Profesional yang cerdas WAWASAN ASPIRATIF WAWASAN ETIKAL PENGETAHUAN SUBSTANSIAL PENGETAHUAN KONTEKSTUAL INTELEGENSIA SPIRITUAL ETHOS KERJA KARAKTER RASA KOMPETEN KEMAMPUAN FISIK & MENTAL KOMPETENSI PENGALAMAN KERJA INTELEGENSIA EMOSIONAL SEMANGAT BERKELOMPOK SEMANGAT BELAJAR INOVATIF KETERAMPILAN MANUAL PERGAULAN SOSIAL

Kapabilitas = Karakter x Kompetensi KARAKTER KAPABILITAS KOMPETENSI DR/DRG BERSUMBER DAYA (Profesional cerdas)

Kapabilitas = Karakter x Kompetensi KARAKTER KAPABILITAS KOMPETENSI DR/DRG BERSUMBER DAYA (Profesional cerdas)

IMPLIKASI UUPK + Etika profesional 1. Harus memiliki KOMPETENSI 2. Harus selalu menjaga kompetensinya

IMPLIKASI UUPK + Etika profesional 1. Harus memiliki KOMPETENSI 2. Harus selalu menjaga kompetensinya dengan terus mengikuti CME 3. Harus memiliki kewenangan (Izin) 4. Harus memperbaharui Izin yang habis masa berlakunya 5. Dalam menjalankan praktek harus selalu : A. Memenuhi standar yang berlaku B. Menjalankan prosedur Informed Consent C. Melaksanakan manajemen Rekam Medik D. Menjaga Rahasia Kedokteran E. Menghormati Hak-hak lain dari pasiennya 6. Tunduk pada kode etik profesi