SPESIFIKASI UMUM DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DIV 3

  • Slides: 26
Download presentation
SPESIFIKASI UMUM DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH

SPESIFIKASI UMUM DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 1 GALIAN • Galian Biasa: Mencakup galian bahan, tanah

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 1 GALIAN • Galian Biasa: Mencakup galian bahan, tanah gambut, organik, lunak, ekspan-sif, yang tidak dikehendaki, tergumpal, daya dukung sedang. • Galian Batu Lunak: Mencakup bahan dengan kuat tekan uniaksial 300 -400 kg/m 2 (ASTM D 7012), tidak bisa dengan bucket biasa tetapi harus dilengkapi dengan Penetration Plus Tip (1000 Mpa), tanpa perlu drilling & blasting • Galian Batu: Mencakup bongkahan batu dengan volume > 1 m 3 atau memerlukan alat bertekanan udara, drilling atau blasting, atau yang tidak dapat dibongkat dengan ripper dari dozer 15 ton – 180 HP 2

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Galian Struktur: Mencakup segala jenis tanah dalam batas pekerjaan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Galian Struktur: Mencakup segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Bukan galian biasa, galian batu, galian perkerasan beton Terbatas untuk galian lantai beton pondasi jembatan, tembok penahan tanah beton, dan struktur beton pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam Spesifikasi ini o Termasuk penimbunan kembali dengan bahan yg disetujui; pembuangan bahan galian yg tidak terpakai; semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong; pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya o o • Galian Perkerasan Beraspal o dengan Cold Milling Machine maupun tidak • Galian Perkerasan Berbutir • Galian Perkerasan Beton 3

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Toleransi: o Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Toleransi: o Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspal dan/ atau perkerasan beton tidak boleh berbeda > tinggi 2 cm atau < rendah 3 cm pada setiap titik, dan 1 cm pada setiap titik untuk galian bahan perkerasan lama. o Pemotongan permukaan lereng yang telah selesai tidak boleh berbeda dari garis profil rencana > 10 cm untuk tanah dan 20 cm untuk batu di mana pemecahan batu yang berlebihan tak dapat terhindarkan. • Pengamanan Pekerjaan Galian o Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian harus dijaga tetap stabil sehingga mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil. 4

DIV 3. PEKERJAAN TANAH o Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa harus menyokong atau mendukung struktur

DIV 3. PEKERJAAN TANAH o Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa harus menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tsb o Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keselamatan pekerja maka galian tanah > 5 m harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau yg diperintahkan Direksi Pekerjaan o Peralatan berat tidak diijinkan berada ≤ 1, 5 m dari tepi galian parit, terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dan galian tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui dan telah dipadatkan o Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya. • Galian Tanah Lunak, Ekspansif, atau Tanah Dasar Berdaya Dukung Sedang selain Organik atau Gambut o Tanah Lunak adalah tanah dengan CBR lapangan < 2%. o Diperlukan Capping Layer 5

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran: o Penampang melintang profil tanah asli sebelum digali dan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran: o Penampang melintang profil tanah asli sebelum digali dan profil o rencana. o Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata, secara umum dengan jarak ≤ 25 m atau dengan jarak ≤ 50 m untuk medan yang datar. o Galian Struktur adalah volume prisma yg dibatasi oleh bidango bidang berikut: q Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang melalui titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan sifatnya. q Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi q Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi 6

7

7

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 2 TIMBUNAN • Timbunan Biasa: o Bebas dari bahan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 2 TIMBUNAN • Timbunan Biasa: o Bebas dari bahan organik o Bukan A-7 -6 menurut AASHTO atau CH menurut USCS untuk 30 cm lapisan teratas o CBR ≥ daya dukung tanah dasar dalam Gambar atau ≥ 6% jika tidak disebutkan lain. o Nilai Aktif (= PI / % Clay) ≤ 1, 25 o NILAI AKTIF < 0, 75 : TIDAK AKTIF o NILAI AKTIF 0, 75 – 1, 25 : NORMAL o NILAI AKTIF > 1, 25 : AKTIF o Non Ekspansif menurut Van Der Merwe o Grafik Lampiran 3. 2. A o Derajat pengembangan yg diklasifikasikan oleh AASHTO T 258 BUKAN sebagai "very high" atau "extra high" 8

9

9

KLASIFIKASI TEKNIS TANAH PRIMER (UKURAN BUTIRANNYA) : BOULDER (BERANGKAL) : > 20 cm COBBLE

KLASIFIKASI TEKNIS TANAH PRIMER (UKURAN BUTIRANNYA) : BOULDER (BERANGKAL) : > 20 cm COBBLE (KERAKAL) : 7, 5 cm ~ 20 cm GRAVEL (KERIKIL) : 4, 75 mm ~ 7, 5 cm SAND (PASIR) : 0, 075 mm ~ 4, 75 mm SILT (LANAU) : 0, 005 ~ 0, 075 mm CLAY (LEMPUNG) < 0, 005 mm • SEKUNDER : BUTIRAN > PASIR : GRADASI BUTIRAN < PASIR : SIFAT-SIFAT (PROPERTIS) 10

11

11

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Timbunan Pilihan: o CBR ≥ 10% o Juga digunakan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH • Timbunan Pilihan: o CBR ≥ 10% o Juga digunakan sebagai Capping Layer • Timbunan Pilihan Berbutir: o Bahan timbunan pilihan berbutir di atas tanah rawa dan untuk keadaan di mana penghamparan dalam kondisi jenuh atau banjir tidak dapat dihindarkan o Batu, pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan Index Plastisitas maks 6% (PI = LL – PL) o Tanah Rawa adalah permukaan tanah yang secara permanen berada di bawah permukan air, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan metoda yang dapat dipertimbangkan dalam Spesifikasi ini. 12

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Toleransi Dimensi: o Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan tidak

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Toleransi Dimensi: o Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan tidak lebih o tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari rencana o Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan o Timbunan selain dari Lapisan Penopang diatas tanah lunak tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat > 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat < 10 cm. 13

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Penyiapan Tempat Kerja: o Kecuali untuk tanah lunak atau tanah

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Penyiapan Tempat Kerja: o Kecuali untuk tanah lunak atau tanah yang tidak dapat dipadatkan atau tanah rawa, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan seluruhnya (termasuk penggemburan & penge- ringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk Timbunan yg ditempatkan diatasnya o Bilamana timbunan akan dibangun diatas permukaan tanah dng kelandaian lereng > 10%, ditempatkan diatas permukaan lama atau pembangunan timbunan baru, maka lereng lama akan dipotong sampai tanah yang keras dan bertangga dengan lebar yg cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi. Tangga-tangga tersebut tidak boleh mempunyai kelandaian > 4% dan harus dibuatkan sedemikian dng jarak vertikal ≤ 30 cm untuk kelandaian yang o < 15% dan ≤ 60 cm untuk kelandaian ≥ 15% 14

15

15

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang -

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang - 3 % s/d +1% dari kadar air optimum (OMC) Tanah tidak plastis Daerah Plastis Cairan kental IP = Wl-Wp W=0 Ws Wp Wl W (%) Optimum Moisture Content diperoleh dari kadar air pada Kepadatan Kering Maksimum (Maximum Dry Density, MDD) dari Standard Proctor (Kepadatan Ringan) o Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan 1 lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu > 5 cm serta mampu mengisi rongga- rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. o Timbunan batu tidak boleh digunakan pada 15 cm lapisan teratas 16 timbunan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH o Lapisan tanah ≤ 30 cm di bawah elevasi tanah

DIV 3. PEKERJAAN TANAH o Lapisan tanah ≤ 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan 100% MDD o Lapisan tanah > 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan 95% MDD. o Untuk tanah yg mengandung >10% bahan yg tertahan ayakan 19 mm, MDD yg diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yg oversize o Pengujian kepadatan setiap lapisan timbunan dilakukan sampai kedalaman penuh, tidak boleh berselang >200 m. o Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau gorong- gorong, paling sedikit harus dilaksanakan 1 pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan. o Paling sedikit satu rangkaian pengujian bahan yg lengkap harus dilakukan untuk setiap 1000 m 3 bahan yg dihampar o Timbunan Pilihan sebagai lapisan penopang diatas tanah lunak (CBR lapangan < 2%) dapat dihampar dalam satu atau beberapa lapis yg harus dipadatkan dng persetujuan khusus tergantung kondisi lapangan. 17

Hubungan Kadar Air & Enerji Pemadatan Kepadatan kering Tanah (ton/m 3) ZAVL Pemadat Modifikasi

Hubungan Kadar Air & Enerji Pemadatan Kepadatan kering Tanah (ton/m 3) ZAVL Pemadat Modifikasi Pemadat Standar Kadar Air (%) 18

19

19

SAND CONE • JUMLAH BENDA UJI : Ukuran Butiran Maks Sample Minimum ASTM (mm)

SAND CONE • JUMLAH BENDA UJI : Ukuran Butiran Maks Sample Minimum ASTM (mm) Volume (cm 3) Berat (gr) 2” 50 2830 1000 1½” 37, 5 2125 500 1” 25, 0 1415 250 ⅜” 9, 50 710 100 • PASIR (TIDAK HARUS OTTAWA SAND) : �BERSIH, KERING, FREE FLOW (SERAGAM), NON SEMENTASI, SEDIKIT BUTIRAN >#200 & >#10 �BERAT JENIS KERING OVEN TDK BERVARIASI >1%20

Pengujian Kepadatan dengan Sand Cone 21

Pengujian Kepadatan dengan Sand Cone 21

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran: o Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata, secara

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran: o Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata, secara umum dengan jarak ≤ 25 m atau dengan jarak ≤ 50 m untuk medan yang datar Jika bahan Timbunan Pilihan Berbutir digunakan diatas tanah rawa, pengukuran akan dilakukan dng salah satu cara ini: q Dengan pemasangan pelat dan batang pengukur penurunan (settlement) yang harus ditempatkan diamati. Kuantitas timbunan dapat ditentukan berdasarkan elevasi tanah asli setelah penurunan. q Dengan volume gembur yg diukur pada kendaraan pengang-kut sebelum pembongkaran muatan di lokasi penimbunan. Kuantitas timbunan kemudian dapat ditentukan setelah bahan di atas bak truk diratakan sesuai dng bidang datar horisontal yg sejajar dengan tepi-tepi bak truk. 22

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 3 PENYIAPAN BADAN JALAN • Uraian: Pekerjaan ini mencakup

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 3 PENYIAPAN BADAN JALAN • Uraian: Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama, yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi, dan di daerah bahu jalan baru yang bukan diatas timbunan baru akibat pelebaran lajur lalu lintas • Toleransi Dimensi: Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari rencana. • Pengukuran: Jalur lalu lintas lama yg mengalami kerusakan parah, dimana operasi pengembalian kondisi yang disyaratkan dalam Seksi 8. 1 atau Seksi 8. 2 dari Spesifikasi ini dipandang tidak sesuai 23

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 4 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN, DAN PEMOTONGAN POHON • Uraian: o

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 4 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN, DAN PEMOTONGAN POHON • Uraian: o Pembersihan dan pengupasan lahan terdiri dari pembersihan semua pohon dengan diameter <15 cm, pohon-pohon yang tumbang, halangan-halangan, semak-semak, tumbuh- tumbuhan lainnya, sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan pembuangan semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan o Pemotongan pohon yang dipilih harus terdiri dari pemotongan semua pohon yang ditunjukkan dalam Gambar atau ditetap- kan oleh Direksi Pekerjaan dng diameter≥ 15 cm yg diukur 1 meter diatas permukaan tanah. Pekerjaan ini termasuk tidak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan atas setiap pohon tetapi juga tunggul dan akarnya. 24

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 5 GEOTEKSTIL • Uraian: Spesifikasi ini merupakan spesifikasi bahan

DIV 3. PEKERJAAN TANAH 3. 5 GEOTEKSTIL • Uraian: Spesifikasi ini merupakan spesifikasi bahan geotekstil filter untuk drainase bawah permukaan, separator dan stabilisator, sedangkan spesifikasi Geogrid disyaratkan dalam Spesifikasi Khusus • Bahan: o o o o Persyaratan Kekuatan Geotekstil Persyaratan Geotekstil untuk Drainase Bawah Permukaan Persyaratan Geotekstil Separator Persyaratan Derajat Daya Bertahan (Survivability) Persyaratan Geotekstil untuk Stabilisasi Ketentuan Tumpang Tindih (Overlap) Tergantung dari CBR tanah dasar 25

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran dan Pembayaran: AASHTO M 288 -06 Geotextile Specifïcation for

DIV 3. PEKERJAAN TANAH Pengukuran dan Pembayaran: AASHTO M 288 -06 Geotextile Specifïcation for Highway Applications, kekuatan geotekstil terdiri dari 3 kelas: - Geotekstil Filter utk Drainase Bawah Permukaan (Kelas 2) - Geotekstil Separator Kelas 1 - Geotekstil Separator Kelas 2 - Geotekstil Separator Kelas 3 - Geotekstil Stabilisator (Kelas 1) 26