SOSIALISASI DRAFT JUKLAK KEGIATAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK

  • Slides: 25
Download presentation
SOSIALISASI DRAFT JUKLAK KEGIATAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN Bimbingan Teknis Identifikasi

SOSIALISASI DRAFT JUKLAK KEGIATAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN Bimbingan Teknis Identifikasi Sumber Daya Air dan Pengembangan Pola Tanam Bogor, 20 – 22 Maret 2018

Latar belakang • Pada tahun 2018, kegiatan ini meliputi survey sumber daya air, demplot

Latar belakang • Pada tahun 2018, kegiatan ini meliputi survey sumber daya air, demplot peningkatan indeks pertanaman dan peningkatan peran gugus tugas katam di masing-masing BPTP. • Buku ini merupakan panduan bagi BPTP untuk melaksanakan kegiatan Penerapan Inovasi Teknologi untuk Meningkatkan Indeks Pertanaman, yang terdiri dari beberapa ruang lingkup.

Tujuan kegiatan yang dilakukan BPTP : • Mengidentifikasi dan menginventarisasi potensi sumber daya air

Tujuan kegiatan yang dilakukan BPTP : • Mengidentifikasi dan menginventarisasi potensi sumber daya air dan luas layanan pemanfaatan lahan untuk rekomendasi pembangunan infrastruktur dan tata kelola air. • Melakukan pengkajian penerapan inovasi teknologi untuk peningkatan Indeks Pertanaman di lahan kering atau sawah tadah hujan atau lahan rawa. • Meningkatkan peran Tim Gugus Tugas dalam persiapan updating dan verifikasi Sistem Informasi Katam Terpadu serta memperoleh umpan baliknya di Provinsi masing.

Keluaran yang dilakukan BPTP : • Data identifikasi dan inventarisasi potensi sumber day air

Keluaran yang dilakukan BPTP : • Data identifikasi dan inventarisasi potensi sumber day air dan luas layanan pemanfaatan lahan untuk rekomendasi pembangunan infrastruktur dan tata kelola air. • Peningkatan produktivitas lahan kering/ lahan sawah tadah hujan/lahan rawa melalui penerapan inovasi teknologi dan sistem Pola Tanam untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP). • Peningkatan peran Tim Gugus Tugas Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI Katam) melalui koordinasi di tingkat pusat dan daerah provinsi masing-masing.

Ruang Lingkup Kegiatan BBP 2 TP 1. Penyiapan petunjuk pelaksanaan 2. Koordinasi, advokasi dan

Ruang Lingkup Kegiatan BBP 2 TP 1. Penyiapan petunjuk pelaksanaan 2. Koordinasi, advokasi dan monitoring

Ruang Lingkup Kegiatan BPTP 1. Identifikasi dan inventarisasi sumber daya air untuk memberikan rekomendasi

Ruang Lingkup Kegiatan BPTP 1. Identifikasi dan inventarisasi sumber daya air untuk memberikan rekomendasi pembangunan infrastruktur dan tata kelola air. 2. Pengkajian/demplot penerapan inovasi teknologi untuk peningkatan indeks pertanaman pada lahan kering/sawah tadah hujan/rawa. 3. Peningkatan peran Tim Gugus Tugas Katam melalui sosialisasi dan verifikasi Sistem Informasi Kalender Tanam, serta koordinasi di tingkat pusat dan daerah.

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Identifikasi dan inventarisasi sumber daya air • Prosedur pengkajian menggunakan metoda survey cepat penentuan

Identifikasi dan inventarisasi sumber daya air • Prosedur pengkajian menggunakan metoda survey cepat penentuan calon lokasi. Survey Cepat Penentuan Calon Lokasi : 1. Dilakukan oleh tim kecil 2 atau 3 orang; 2. Verifikasi lapangan beberapa lokasi calon pengembangan embung, dam parit, long storage dan asal sumber airnya, 3. Pengecekan lapang dan menentukan secara cepat, 4. Pengumpulan data primer (pengukuran debit) dan data sekunder (CH, pola tanam, IP).

Informasi penting yang perlu diketahui saat melakukan identifikasi potensi sumber daya air a. Debit

Informasi penting yang perlu diketahui saat melakukan identifikasi potensi sumber daya air a. Debit air sumber daya air b. debit minimum aliran saat musim kemarau, c. fluktuasi/perubahan ketersediaan air selama musim kemarau dengan musim hujan (naik, konstan, turun), d. perbedaan elevasi/ketinggian antara permukaan air dengan lahan, • Dari data tersebut, maka dapat ditetapkan rekomendasi jenis infrastruktur air. Penetapan jenis infrastruktur panen air dilakukan menurut kriteria

Data yang dikoleksi dalam identifikasi sumber daya air adalah : • Identitas Lokasi: (1)

Data yang dikoleksi dalam identifikasi sumber daya air adalah : • Identitas Lokasi: (1) Provinsi, (2) Kabupaten, (3) Kecamatan, (4) Desa, (5) ID Desa, (6) Dusun, (7) Nama Kelompok Tani, (8) Alamat Kelompok Tani, (9) Ketua Kelompok Tani, dan (10) No HP Ketua Kelompok Tani; • Kondisi Eksisting: (1) Jenis lahan, (2) nomor persil lahan, (3) koordinat persil lahan bujur dan lintang, (4) indeks pertanaman eksisting, (5) target indeks pertanaman, (6) peningkatan indeks pertanaman, (7) rata-rata produktivitas padi eksisting, (8) jenis bangunan eksisting, (9) sumber air terdekat, (10) koordinat bujur dan lintang sumber air, (11) jarak sumber air ke lahan, dan (12) beda tinggi sumber air ke lahan. • Rekomendasi: (1) rekomendasi jenis bangunan, (2) lebar saluran, (3) panjang saluran, (4) tinggii saluran, (5) luas layanan, (6) koordinat bujur dan lintang luas layanan, (7) perkiraan anggaran, dan (8) foto.

Kajian/demplot Penerapan Inovasi • Prosedur pengkajian menggunakan metoda pengkajian partisipatif bersama petani secara natural

Kajian/demplot Penerapan Inovasi • Prosedur pengkajian menggunakan metoda pengkajian partisipatif bersama petani secara natural setting , dengan tahapan : 1. Kegiatan kajian kebutuhan dan peluang untuk menggali potensi dan permasalahan di lokasi, dengan melaksanakan pertemuan bersama kelompok petani atau penyuluh; 2. Perumusan inovasi teknologi; 3. Penyediaan dan penerapan inovasi teknologi introduksi/anjuran; 4. Pelaksanaan kegiatan melibatkan sepenuhnya partisipasi kelompok petani; 5. Pengamatan atau evaluasi partisipatif bersama petani

Kriteria Lokasi : Kriteria lokasi • Lahan kering atau sawah tadah hujan atau lahan

Kriteria Lokasi : Kriteria lokasi • Lahan kering atau sawah tadah hujan atau lahan rawa yang masih berpotensi untuk ditingkatkan IP minimal 0, 5; • Lokasi kegiatan memiliki potensi sumber air dan/atau infrastruktur air; • Luas demplot percontohan minimal 5 ha. Kriteria Musim Tanam • Kajian demplot dilaksanakan pada musim tanam (MT) II dan/atau III.

Inovasi Teknologi • Pengelolaan lahan dan air, terdiri dari: (a) pengelolaan air, (b) konservasi

Inovasi Teknologi • Pengelolaan lahan dan air, terdiri dari: (a) pengelolaan air, (b) konservasi sumberdaya air, (c) varietas hemat air, (d) teknik irigasi hemat air, serta (e) pola tanam yang optimal; • Introduksi teknologi anjuran, misalnya untuk lahan kering dengan menerapkan Larikan Legowo (Largo) Super, lahan tadah hujan, lahan rawa pasang surut Teknologi Sistim Produksi Padi Sawah Pasang Surut Intensif, Super dan Aktual (RAISA).

Data yang dibutuhkan : • Data primer eksisting, yaitu: agroekosistem, komoditas, indeks pertanaman, pola

Data yang dibutuhkan : • Data primer eksisting, yaitu: agroekosistem, komoditas, indeks pertanaman, pola tanam, sumber air, penerapan teknologi. • Data primer kajian/demplot: luas kajian, keragaan agronomis tanaman, analisis perimbangan penerimaan dan biaya (R/C), analisis pendapatan, teknologi yang diterapkan, produksi dan produktivitas tanaman, peningkatan indeks pertanaman, pola tanam. • Data sekunder: karakteristik lahan, data alsintan air, pola tanam per tahun, hasil, sumber air di musim kemarau dan musim hujan.

Peningkatan peran Gugus Tugas Kalender Tanam Terpadu 1. Sosialisasi : Sosialisasi dilakukan oleh BPTP

Peningkatan peran Gugus Tugas Kalender Tanam Terpadu 1. Sosialisasi : Sosialisasi dilakukan oleh BPTP pada setiap musim tanam (MT) dimaksudkan untuk menyampaikan kepada dinas atau pemangku kepentingan, penyuluh, petani dan masyarakat lainnya tentang seluruh informasi yang ada pada Sistem Informasi Katam Terpadu.

 • Verifikasi : Verifikasi SI Katam Terpadu dilakukan pada setiap musim tanam. Verifikasi

• Verifikasi : Verifikasi SI Katam Terpadu dilakukan pada setiap musim tanam. Verifikasi ditujukan untuk memantau akurasi informasi rekomendasi SI Katam Terpadu. Beberapa data yang diverifikasi yaitu: curah hujan, luas tanam, pola tanam, varietas, perkembangan organisme penganggu tanaman, informasi alsintan. Hasil verifikasi dikomunikasikan dengan tim Katam pusat (Balitklimat) untuk menjadi masukan bagi penetapan dan penyesuaian musim tanam berikutnya, sedangkan BBP 2 TP menerima pelaporannya. • Dapat dilakukan secara (1) mandiri, dengan melakukan verifikasi dan penetapan lokasi terpisah dari kegiatan yang sudah disetujui, dan atau (2) melalui kegiatan lain di BPTP • Verifikasi dilakukan minimal dua kali setahun pada

Prosedur verifikasi • Dapat dilakukan secara: (1) mandiri, yaitu dengan melakukan verifikasi dan penetapan

Prosedur verifikasi • Dapat dilakukan secara: (1) mandiri, yaitu dengan melakukan verifikasi dan penetapan lokasi terpisah dari kegiatan yang sudah disetujui, dan atau (2) sinergi dengan kegiatan lain di BPTP. • Verifikasi dilakukan melalui wawancara petani/FGD yang dilakukan terhadap kelompok tani dan pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber atau instansi terkait. • Verifikasi dilakukan minimal dua kali setahun pada periode tanam sesuai dengan jumlah musim tanam maksimum dalam suatu hamparan.

Waktu verifikasi • Verifikasi diutamakan dilaksanakan pada musim tanam pertama atau musim hujan (MT

Waktu verifikasi • Verifikasi diutamakan dilaksanakan pada musim tanam pertama atau musim hujan (MT I atau MH). • Hasil verifikasi MT I sangat penting secara sekuensiall untuk menetukan waktu tanam berikutnya (MT II, MT III atau MK). • Hasil verifikasi MT I paling lama satu bulan harus sudah dilaporkan kepada Tim Katam Pusat untuk perencanaan tanam pada MT II dan MT III.

Data yang diverifikasi : • Luas baku sawah (resmi BPS/Dinas Pertanian); • Waktu tanam;

Data yang diverifikasi : • Luas baku sawah (resmi BPS/Dinas Pertanian); • Waktu tanam; • Luas realisasi tanam; • Varietas yang digunakan petani; • Jenis pupuk dan dosisnya; • Kemungkinan terjadinya ancaman banjir, kekeringan, dan serangan OPT.

PELAPORAN, INDIKATOR DAN PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN Pelaporan dibagi 2 : 1. Laporan survey SDA,

PELAPORAN, INDIKATOR DAN PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN Pelaporan dibagi 2 : 1. Laporan survey SDA, yang dikirimkan setiap saat untuk dikompilasi oleh tim BBP 2 TP setiap minggu (hari Kamis) 2. Laporan demplot dan katam, yang dikirimkan setiap triwulan ke BBP 2 TP dengan format terlampir (Lampiran 3)

Format laporan Triwulan Laporan SDA No Provinsi Kabupaten Luas Layanan (ha) Infrastruktur Air Embung

Format laporan Triwulan Laporan SDA No Provinsi Kabupaten Luas Layanan (ha) Infrastruktur Air Embung Luas Layanan (ha) Dam parit Pompanisasi Long storage Sumur dangkal

Laporan triwulan demplot : No. Lokasi Agroekosis Inovasi Musim (kelompok tem 1 Teknol Tanam

Laporan triwulan demplot : No. Lokasi Agroekosis Inovasi Musim (kelompok tem 1 Teknol Tanam tani, desa, ogi kec. Kab) Jumlah petani Luas Yang sudah Permasalahan yang terlibat demplot dilaksanakan (orang) (ha) s/d Triwulan I/II/IV

Laporan Katam Sub Kegiatan Uraian Sosialisasi Tempat : Waktu : Jumlah peserta : Verifikasi

Laporan Katam Sub Kegiatan Uraian Sosialisasi Tempat : Waktu : Jumlah peserta : Verifikasi Diseminasi Media : cetak/elektronik/online Jumlah :

Indikator Kinerja Kegiatan & Pengukuran. No 1 2 3 Indikator Kinerja Pengukuran Indikator Terinventarisasinya

Indikator Kinerja Kegiatan & Pengukuran. No 1 2 3 Indikator Kinerja Pengukuran Indikator Terinventarisasinya potensi sumber daya Membandingkan target yang telah air dan rekomendasi infrastruktur ditetapkan per provinsi dengan bangunan air selama 1 tahun capaian yang telah teriventarisasi pada tahun 2018. Terlaksananya kegiatan Membandingkan indeks pengkajian/demplot di lahan pertanaman, perubahan produksi kering/sawah tadah hujan/rawa pada dan produktivitas tanaman, musim kemarau yang dapat sebelum pengkajian dan sesudah meningkatkan indeks pertanaman di pengkajian lokasi tersebut Aktifnya Tim Gugus Tugas Katam dalam Melihat laporan verifikasi yang pemutakhiran, verifikasi dan validasi dilaporkan oleh tim gugus tugas rutin SI Katam. katam BPTP ke gugur tugas pusat

Terima Kasih

Terima Kasih