Slide 1 PARADIGMA KEMATIAN ASEP ZAENAL AUSOP DOSEN

  • Slides: 9
Download presentation
Slide 1 PARADIGMA KEMATIAN ASEP ZAENAL AUSOP DOSEN AGAMA ISLAM DAN FILSAFAT ILMU ITB

Slide 1 PARADIGMA KEMATIAN ASEP ZAENAL AUSOP DOSEN AGAMA ISLAM DAN FILSAFAT ILMU ITB

Slide 2 PARADIGMA MAKRO paradigma makro apa yang digunakan untuk menghadapi kematian? PARADIGMA MAKRO:

Slide 2 PARADIGMA MAKRO paradigma makro apa yang digunakan untuk menghadapi kematian? PARADIGMA MAKRO: paradigma makro atau grand theory kematian mengacu kepada firman Allah di dalam: 1) QS. Az-Zumar [39]: 42: “Allahu yatawaffa al-anfusa hina mautiha……”. Ayat ini menegaskan bahwa Allah memegang jiwa, baik jiwa orang yang hidup, jiwa orang yang tidur maupun jiwa orang yang dilepaskan ketika mati. 2) QS. Al-Jumuah [62]: 8: sesungguhnya kemana pun kamu lari, kematian tetap akan datang. 3) QS. An-Nisa [4]: 78 “kematian akan mendatangimu walaupun kamu berada pada benteng yang tinggi lag kokoh”. 4) QS. Ali Imran [3]: 185: ” Kullu nafsin dzaiqatul maut” setiap makhluk bernyawa pasti mati. • Dari ayat-ayat tersebut dirumuskanlah bahwa paradigma Makro kematian adalah paradigma “KENISCAYAAN”, Ini mengandung penegasan bahwa mau tidak mau kematian pasti akan datang.

Slide 3 PARADIGMA MIKRO paradigma mikro apa yang digunakan untuk menghadapi kematian? • PARADIGMA

Slide 3 PARADIGMA MIKRO paradigma mikro apa yang digunakan untuk menghadapi kematian? • PARADIGMA MIKRO: paradigma mikro atau middle range theory kematian mengacu kepada hadits Nabi SAW: “almautu babun wa kullu nafsin dakhiluhu” mati itu adalah pintu, dan setiap makhluk bernyawa pasti memasukinya. • Dari hadits ini dirumuskanlah bahwa paradigma Makro kematian adalah “PINTU KEMBALI KEPADA ALLAH”. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ini mengandung penegasan bahwa kematian itu adalah jalan menuju ke alam qubur dan seterusnya masuk ke alam akhirat. Tidak mungkin orang masuk ke alam qubur tanpa didahului oleh kematian.

Slide 4 WORLDVIEW Bagaimana cara pandang Islam tentang Kematian? 1) Mati adalah sunnatullah, mau

Slide 4 WORLDVIEW Bagaimana cara pandang Islam tentang Kematian? 1) Mati adalah sunnatullah, mau tidak mau pasti mati. Ada yang mati muda ada pula yang mati umur tua (QS. Al-Mukmin [40]: 67). 2) Mati adalah akhir kehidupan dunia dan awal kehidupan baru. Ucapkanlah kalimat istirja’ “Alladzina idza ashabathum …. . ”(QS. Al. Baqarah [2]: 156). Mati adalah akhir kenikmatan dunia dan akhir penderitaan dunia. 3) Mati tidak akan datang tanpa seizin Allah (QS. Ali Imran [3]: 145). 4) Jika tiba saatnya kematian seseorang, malaikat pencabut nyawa segera melaksanakan tugasnya (QS. Al-An’am [16]: 61). 5) Mati bukan berarti selesai pertanggung jawaban: ”Ya laitaha kanat alqadhiyah” (QS. Al-Haqqah : 27). Yang bisa bertanggung jawaban dan lulus ia akan masuk Iliyin sedangkan jika gugur ia akan masuk Sijjin.

Slide 5 Lanjutan…. 6. Kapan kita mati dan di mana kita mati adalah wilayah

Slide 5 Lanjutan…. 6. Kapan kita mati dan di mana kita mati adalah wilayah Allah (QS. Al. Waqi’ah [56]: 60), tetapi dengan cara apa kita mati adalah pilihan manusia sendiri. 7. Hari, tangal, tempat, dan waktu kematian tidak mempengaruhi baik buruknya kematian. 8. “man qala la ilaha illallah fi akhiri kalamihi dakhala al-Jannah (barang siapa yang mengatakan di akhir ucapannya kalimat la ilaha illallah, ia akan masuk surga (Hadits). 9. PENGHANTAR QUBUR: pihak yang mengantarkan jenazah ke kuburan ada tiga, yakni keluarga, harta, dan amal. Keluarga dan harta kembali lagi tetapi amal akan terus dibawa sampai ke surga atau neraka.

Slide 6 Lanjutan…. v. TINGKATAN KEMATIAN: (1). Kematian sel (2). Kematian jaringan (3). Kematian

Slide 6 Lanjutan…. v. TINGKATAN KEMATIAN: (1). Kematian sel (2). Kematian jaringan (3). Kematian organ (4). Kematian individu v. MATI SURI: adalah tingkatan tertinggi dari tidak sadar diri (shok, lena, pingsan, mati suri). v. EUTHANASHIA: Euthanasia aktif hukumnya haram, sedangkan euthanasia pasif yang memenuhi syarat-syarat syar’I tidak dilarang. v. KEWAJIBAN TERHADAP ORANG MATI: memandikan, mengafani, menyalati, menguburkan, mendoakan, dan membantu penderitaan keluarga duka. v. TAHAYUL SEPUTAR KEMATIAN: arwah penasaran, arwah datang menjenguk keluarganya setiap Ramadhan, arwah bisa dimintai pertolongan, arwah pada hari ke 1 sd 3 masih di rumah sedangkan naik ke langit pada hari ketujuh.

Slide 7 TEORI TERAPAN teori terapan apa yang dipegang tentang kematian? • TEORI TERAPAN:

Slide 7 TEORI TERAPAN teori terapan apa yang dipegang tentang kematian? • TEORI TERAPAN: teori terapan untuk menghadapi kematian adalah teori “HUSNUL KHATIMAH” yakni ujung kehidupan yang baik. Jadi semua muslim harus merekayasa agar kematiannya berakhir dalam keadaan baik. • Supaya mati Husnul khatimah maka bai’atllah diri sendiri bahwa saya akan berusaha maksimal (1). Menjadi orang yang saleh/salehah (2). Melaksanakan amal-amal saleh, baik wajib maupun sunnat. (3). Menjauhi maksiat sekecil apapun maksiat tersebut.

Slide 8 METODE Metode rekayasa apa yang digunakan dalam kematian? METODE: Metode kematian itu

Slide 8 METODE Metode rekayasa apa yang digunakan dalam kematian? METODE: Metode kematian itu banyak yaitu: 1) Mati di medan perang: mati di dalam perang sabilillah (Qs. Al-Baqarah [2]: 154). Jenazah mati syahid tidak dimandikan, dikafani dan dishalati, tetapi langsung dikuburkan dengan darah dan pakaiannya) 2) 3) 4) 5) 6) Mati karena bencana alam seperti Tsunami 7) 8) 9) 10) Mati tanpa didahului sakit. Mati karena wabah seperti virus Corona Mati karena kecelakaan seperti pesawat jatuh atau dimakan hewan Mati karena melahirkan anak Mati karena penyakit (ma min muslimin yushibu adza min maradhin fama siwahu illa hattallahu bihi sayyi-atihi kama tahuttu sajaratu waraqaha). Mati karena bunuh diri: ia masuk neraka Jahannam (hadits riwayat Imam Muslim) Mati karena dibunuh: seluruh dosanya dipikul oleh si pembunuh (QS. Al-Maidah [5]: 28 -29). Mati karena berkelahi: kedua-duanya ke neraka (al-qathil wa al-maqthul fi an-nar).

Slide 9 PRINSIP Prinsip-prinsip dalam menghadapi kematian? • PRINSIP MUSLIM (BERSERAH DIRI): yakni meninggal

Slide 9 PRINSIP Prinsip-prinsip dalam menghadapi kematian? • PRINSIP MUSLIM (BERSERAH DIRI): yakni meninggal dunia dalam keadaan berserah diri kepada Allah, beriman sebagaimana syahadatain, dan bertaqwa kepada Allah. Luhat QS. Ai Imran [3]: 102: “wala tamutunna illa wa antum muslimun” Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim atau berserah diri. • PRINSIP MUTHMAINNAH, yakni mati dalam keadaan nafsu mthmainnah yang dipanggil oleh Allah SWT. Lihat QS. Al-Fajar [98]: 27 -30. • PRINSIP MAGHFIRAH QABLA AL-MAUT yakni diampuni sebelum mati sehingga ketika mati dalam keadaan zero dosa. • PRINSIP RAHATAN ‘INDA AL-MAUT, yakni mendapatkan keringanan ketika sakratul maut. • PRINSIP LA FITNAH BA’DA AL-MAUT, yakni kematian tidak menjadi fitnah, baik kepada pribadi, keluarga, agama maupun negara. (Allahumma ini audzu bika min fitnati mahya wa al-mamat).