SKSO Sifat perambatan energi elektromagnetik dalam bentuk cahaya
SKSO
Sifat perambatan energi elektromagnetik dalam bentuk cahaya dalam penampang fiber optik
1. Pantulan Cahaya FO
2. Penguraian (hamburan) Cahaya FO
3. Pembiasan Cahaya FO § Indeks pembiasan (N) :
Hukum Snell’s § Ahli astronomi & matematikawan Belanda bernama “Willebrod van Roijen Snell” menemukan hubungan indeks bias terhadap 2 medium yang berbeda. § Persamaannya dinyatakan sbb : § Jika dihubungkan dengan kecepatan cahaya antara medium yang berbeda, maka persamaan di atas akan menjadi :
1. Memiliki bandwidth lebar 2. Menghasilkan Atenuasi kecil 3. Interferensi elektromagnetik sangat kecil
§ Dalam keadaan normal (ideal) § Dalam keadaan tidak normal (permasalahan propagasi)
§ Numerical Aperture merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat didalam inti serat.
Persamaan NA
§ 2 fiber optik dengan NA yang berbeda untuk diameter yang sama (D 1 = D 2)
2 fiber optik dengan NA yang berbeda untuk diameter yang sama (D 1 = D 2)
v. Jumlah sinar cahaya yang dapat dibawa oleh serat dalam satu waktu disebut Operasi Mode v. Jika “Operasi Mode Lebih Tinggi” hal ini menujukan jumlah sinar/cahaya melalui FO lebih banyak
§ Dispersi = Pelebaran pulsa cahaya/efek pemuaian cahaya. § Distorsi pada FO menyebabkan ‘dispersi optik’.
§ Tiap pulsa akan mengalami pelebaran dan bertumpang tindih dg pulsa terdekat § Jumlah bit yang salah bertambah § BER bertambah besar dan S/N bernilai kecil
§ Intramodal/Kromatik : 1. Dispersi Material 2. Dispersi Waveguide § Intermodal
§ Efek dispersi pada pulsa berasal dari pengaruh mode propagasi :
§ Inter-simbol interferensi § Nilai mode dispersi dinyatakan sebesar :
§ Dispersi pulsa meningkat, maka nilai Numerical Aperture & indeks bias akan meningkat. § Meningkatnya NA berakibat menurunkan kapasitas bandwidth fiber optik. § Dispersi pulsa meningkat sejalan dengan semakin besar diameter inti (core) fiber optik.
§ Jumlah Mode diskrit pada FO ditentukan sebesar: § Jumlah Mode diskrit dapat dipropagasikan ke fiber optik jika nilai “NA” dan “diameter” optik berkurang
§ Penyambungan kabel serat optik dilakukan di perangkat “Optical Termination Board (OTB)”. § Setelah kabel optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end menggunakan “Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)”. § Proses penyambungan kabel serat optik disebut “splicing”.
- Slides: 25