Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur INDAH MULYANI Pengukuran
Skala Psikologi Sebagai Alat Ukur INDAH MULYANI
Pengukuran proses kuantifikasi suatu atribut fisik dan nonfisik Pengukuran atribut psikologi (nonfisik) sulit memperoleh tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, karena : Atribut psikologi bersifat latent yang objek ukurnya merupakan konstruk yang diungkap secara tidak langsung melalui indikator keperilakuan Item-item dalam skala psikologi jumlahnya terbatas dan kemungkinan tumpang tindih dengan indikator keperilakuan dari atribut psikologi lainnya Respon yang diberikan oleh subjek sangat dipengaruhi variable yang tidak relevan (suasana hati, situasi dan kondisi, dll) Atribut psikologi dalam diri manusia memiliki stabilitas yang rendah Interpretasi terhadap hasil ukur hanya dilakukan secara normatif
Atribut Psikologi sebagai Objek Ukur
Sebagai objek ukur, atribut psikologi dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu : Atribut Kemapuan (Kognitif) Atribut Bukan Kemampuan (Nonkognitif) Kemampuan potensial • Kemampuan Potensial Umum (Intelegensi) • Kemampuan Potensial Khusus (Bakat) Kemampuan aktual
Karakteristik Skala Psikologi
Istilah skala = tes namun dalam pengembangan instrument ukur, umumnya istilah tes digunakan untuk alat ukur kemampuan kognitif sedangkan skala untuk alat ukur kemampuan nonkognitif. Karakteristik skala psikologi : Item berupa pertanyaan/pernyataan yang mengungkap indicator keperilakuan sehingga subjek tidak mengetahui arah jawaban yang dikehendaki oleh item. Jawaban yang dipilih subjek umumnya merupakan proyeksi diri dan perasaannya dan gambaran tipikal reaksinya thd suatu stimulus. Skala psikologi selalu terdiri dari banyak item Respon subjek tidak bernilai benar/salah
Perbedaan Skala dan Angket
ANGKET Data yang diungkap adalah faktual SKALA tendensi agresivitas, sikap terhadap (penghasilan, riwayat pendidikan) Pertanyaan langsung mnegarah pada Data yang diungkap seperti tingkat motivasi, sesuatu, dll Pertanyaan ditujukan guna mengungkap informasi (Sejak kapan Anda berhenti indikasi aspek keperilakuan (Apakah yang merokok? ) akan anda lakukan apabila tiba-tiba disapa oleh orang yang tidak anda kenal? )
ANGKET Responden tahu persis apa yang ditanyakan dan Responden tidak memahami arah jawaban informasi apa yang dicari dari pertanyaan angket yang dikehendaki dan kesimpulan yang Respon dari angket tidak mampu pemberian angka diungkap dari pertanyaan pada skala hanya sebagai klasifikasi jawaban SKALA Angket dirancang untuk mengungkap informasi mengenai banyak hal (informasi) Respon dari skala diberikan skor melalui proses penskalaan Skala hanya dirancang untung mengungkap satu tujuan ukur saja
ANGKET Angket tidak perlu diuji reliabilitasnya SKALA Skala perlu diuji reliabilitasnya secara psikometrik karena relevansi isi dan Validitas ditentukan oleh kejelasan tujuan konteks item rentan pada eror dan kelengkapan informasi yang hendak diungkap Validitas ditentukan oleh ketepatan operasionalisasi konstruk psikologi yang hendak diukur
Faktor-factor yang Melemahkan Validitas
Konsep teoritik yang tidak cukup difahami Aspek keperilakuan yang tidak operasional Penulisan item yang tidak mengikuti kaidah Administrasi skala yang tidak hati-hati Penampilan skala (validitas tampang) Situasi ruang Kondisi subjek Pemberian skor yang tidak cermat Keliru interpretasi
Langkah-langkah Dasar Konstruksi
Identifikasi Tujuan Ukur (Menetapkan konstruk teoritik) Kisi-kisi (Blueprint) Pembatasan Domain Ukur & (Merumuskan aspek keperilakuan) Spesifikasi skala Operasionalisasi Aspek Penskalaan (Menghimpun indikator keperilakuan) Penulisan Item (Reviu item) Uji Coba Bahasa Field test – Try out Seleksi item (Evaluasi kualitatif) (Evaluasi kuantitatif) (Estimasi Validasi Konstruk reliabilitas) Kompilasi Final
Thank You
- Slides: 15