SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK Sistem selaput sitoplasmik diperlukan oleh

  • Slides: 30
Download presentation
SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK

SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK

 • Sistem selaput sitoplasmik diperlukan oleh sel-sel yang berukuran besar, karena selaput sel

• Sistem selaput sitoplasmik diperlukan oleh sel-sel yang berukuran besar, karena selaput sel tidak mampu mencukupi kebutuhan enzim-enzim untuk menunjang kegiatan sel. • Selaput sitoplasmik terjadi melalui invaginasi dan evaginasi selaput sel terbentuk kompartemen yg memiliki fungsi berbeda-beda organela. • 1. 2. 3. Sistem selaput sitoplasmik terdiri dari 4 organela : Retikulum endoplasma Kompleks Golgi Lisosoma dan Peroksisoma / Glioksisoma

Retikulum Endoplasma (RE) n Semua sel eukariota mengandung RE. n Lima puluh persen selaput

Retikulum Endoplasma (RE) n Semua sel eukariota mengandung RE. n Lima puluh persen selaput di dalam sel adalah RE n Selaput RE merupakan lembaran yg terlipat- lipat mengelilingi lumen RE. n Selaput RE bersifat dinamis, sehinga tidak mudah dikenali.

Struktur RE: n Terdiri dari 2 bagian yaitu: Retikulum endoplasma granular (REG), merupakan tumpukan

Struktur RE: n Terdiri dari 2 bagian yaitu: Retikulum endoplasma granular (REG), merupakan tumpukan sisterna yg berupa lembaran. Pada permukaan sitosolik ditempeli ribosoma (tidak pada permukaan luminal). Penempelan ribosoma pada riboforin. n Retikulum endoplasma agranular (REA), berupa anyaman saluran-saluran halus yg berbentuk visikular dan tubular. n Perbandingan protein : lipida pada selaput RE > selaput sel. Kadar kolesterol selaput RE < selaput RE lebih stabil dan kental. n Asam lemak fosfolipida selaput RE lebih pendek dan banyak yg tidak jenuh perpindahan ke arah lateral lebih mudah.

Komposisisi kimia selaput RE: n n Lipida 30% berupa fosfolipida Protein 70% berupa glikoprotein

Komposisisi kimia selaput RE: n n Lipida 30% berupa fosfolipida Protein 70% berupa glikoprotein enzim sistem transpor elektron Enzim – enzim: glukosa -6 – fosfatase glikosiltransferase

Enzim – enzim: 1. Glukosa -6 – fosfatase: n merupakan enzim yg mengkatalisis terbentuknya

Enzim – enzim: 1. Glukosa -6 – fosfatase: n merupakan enzim yg mengkatalisis terbentuknya glukosa bebas dari bentuk terfosforilasi di dalam sel hepar berperan dalam mengatur gula darah pada sel darah merah dan jaringan syaraf. n Pada mamalia enzim ini ada setelah dilahirkan. Karena sebelum dilahirkan embrio memperoleh glukosa dari plasenta. 2. Glikosil transferase: n Enzim yg mengkatalis penambahan rantai oligosakarida.

n n Rantai oligisakarida terikat pada gugus NH 2 residu asparagin. Prazat oligosakarida yg

n n Rantai oligisakarida terikat pada gugus NH 2 residu asparagin. Prazat oligosakarida yg berada di sitosol terikat pada dolikol (dolichol) yg merupakan lipida khusus di RE

Sistem transpor elektron: - sitokrom P 450 - sitokrom b 5 FUNGSI Retikulum Endoplasma:

Sistem transpor elektron: - sitokrom P 450 - sitokrom b 5 FUNGSI Retikulum Endoplasma: 1. Biosintesis protein transmembran dan glikosilasi 2. Biosintesis fosfolipida dan kolesterol 3. Detoksifikasi

1. Biosintesis protein dan glikosilasi Sintesis protein transmembran yg merupakan protein selaput Protein luminal

1. Biosintesis protein dan glikosilasi Sintesis protein transmembran yg merupakan protein selaput Protein luminal yg merupakan protein organela yg disekresikan Mekanisme sintesis protein: Penempelan polisoma di REG melibatkan 2 jenis reseptor: 1. Reseptor yg mengenali ribosoma s. u. besar riboforin 2. Mengikat ujung 3’m. RNA yg akan diterjemahkan

 • Pemindahan rantai polipeptida ditentukan oleh kodon polipeptida isyarat (srp= signal recognition particle).

• Pemindahan rantai polipeptida ditentukan oleh kodon polipeptida isyarat (srp= signal recognition particle). Penerjemahan berlangsung di sitosol. SRP akan menuju reseptor di RE, yaitu riboforin dan mengikatkan diri. Kemudian polipeptida SRP akan mengalami pemotongan. • Selanjutnya sintesis protein berlangsung. • Protein yg disintesis di RE akan ditranspor ke Golgi, dan umumnya mengandung rantai oligosakarida.

GLIKOSILASI

GLIKOSILASI

N-linked glycosylation in the ER is the attachment of polysaccharides to particular asparagine residues

N-linked glycosylation in the ER is the attachment of polysaccharides to particular asparagine residues in protins

Selaput plasma Vesiku; la sekretori Kompleks Golgi Vesikula transisi REG glikoprotein

Selaput plasma Vesiku; la sekretori Kompleks Golgi Vesikula transisi REG glikoprotein

2. Biosintesis fosfolipida dan kolesterol • Fosfolipida yg paling banyak disintesis adalah fosfatidilkholin (PC)

2. Biosintesis fosfolipida dan kolesterol • Fosfolipida yg paling banyak disintesis adalah fosfatidilkholin (PC) = lesitin, dan seramida. Seramida dibawa ke Golgi, dan disini menjadi prazat glikosfingolipida dan sfingomielin. • Sintesis kolesterol dari asam asetat menjadi asam empedu dan hormon steroid sebenarnya merupakan proses hidroksilasi yg melibatkan O 2, NADPH dan sitokrom P 450. Di dalam sel-sel penghasil hormon steroid, REA-nya sangat berkembang.

 • Dalam sintesis hormon steroid (contohnya adalah testosteron), diawali dari sintesis kolesterol di

• Dalam sintesis hormon steroid (contohnya adalah testosteron), diawali dari sintesis kolesterol di selaput RE. Kemudian kolesterol dibawa ke selaput mitokhondria untuk diubah menjadi pregnenolon. Selanjutnya pregnenolon kembali dibawa ke RE, dan dengan bantuan sejumlah enzim akan diubah menjadi testosteron.

Selaput RE Selaput mitokkondria Selaput RE asetat kolesterol pregnenolon sitosol pregnenolon testosteron

Selaput RE Selaput mitokkondria Selaput RE asetat kolesterol pregnenolon sitosol pregnenolon testosteron

3. Detoksifikasi • Enzim yg terlibat dalam proses detoksifikasi sebagian besar adalah sitokrom P

3. Detoksifikasi • Enzim yg terlibat dalam proses detoksifikasi sebagian besar adalah sitokrom P 450. Senyawa berbahaya dan bersifat racun, dapat diubah menjadi tidak berbahaya. • Di REA sel-sel hepar, usus, ginjal, paru-paru dan kulit; racun yg umumnya bersifat larut dalam lipida dengan menggunakan oksigen dan dengan bantuan NADPHsitokrom P 450 reduktase dan sitokrom P 450 diubah menjadi senyawa yg larut dalam air. • Pada jaringan yg aktif melakukan detoksifikasi, REA lebih berkembang dibanding REG.