Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Silahkan click daftar menu

  • Slides: 28
Download presentation
Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Silahkan click daftar menu berikut untuk membahas materi yang diinginkan

Sistem Refrigerasi Kompresi Uap Silahkan click daftar menu berikut untuk membahas materi yang diinginkan MASALAH REFRIGERAN REFRIGERASI KOMPRESI UAP

TATANG SUKENDAR MASALAH REFRIGERAN Pendahuluan Masalah Lingkungan Klasifikasi Refrigeran Alternatif Yang Ramah Lingkungan Back

TATANG SUKENDAR MASALAH REFRIGERAN Pendahuluan Masalah Lingkungan Klasifikasi Refrigeran Alternatif Yang Ramah Lingkungan Back

Proses pendinginan (Refrigerasi) : merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam suatu

Proses pendinginan (Refrigerasi) : merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam suatu ruangan. Untuk keperluan pemindahan energi panas ruang, dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang disebut Refrigeran

Persyaratan yang harus dimiliki suatu refrigeran adalah : q. Titik penguapan yang rendah q.

Persyaratan yang harus dimiliki suatu refrigeran adalah : q. Titik penguapan yang rendah q. Kestabilan tekanan q. Panas laten yang tinggi q. Mudah mengembun pada suhu ruang q. Mudah bercampur dengan oli pelumas q. Tidak korosif q. Tidak mudah terbakar q. Tidak beracun Back

CFC (Kloro fluoro karbon) adalah Jenis refrigeran yang paling terkenal Akibat yang ditimbulkan oleh

CFC (Kloro fluoro karbon) adalah Jenis refrigeran yang paling terkenal Akibat yang ditimbulkan oleh jenis ini adalah merusak lapisan ozon dan berkontribusi tinggi terhadap efek pemanasan global. Sehingga jenis ini dihapuskan dan sebagai gantinya adalah HCFC-22, HFC-134 a dan HC-600 a. Back

Menurut sifat penyerapan dan ekspansi panas, maka refrigeran dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu

Menurut sifat penyerapan dan ekspansi panas, maka refrigeran dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu : Kelas 1 Kelas 2

Kelas 1 Adalah refrigeran yang dapat memberikan efek pendinginan dengan menyerap panas laten dari

Kelas 1 Adalah refrigeran yang dapat memberikan efek pendinginan dengan menyerap panas laten dari substansi yang didinginkan. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Sulfur Dioksida, Metil Klorida, Ethil Klorida, Amonia, Carbon Dioksida, Isobutan, CFC-11, CFC-12, CFC-13, CFC-21, HCFC-22, CFC-113, CFC-114, CFC-115 dan HCFC-502.

Kelas 2 Adalah refrigeran yang hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi yang didinginkannya.

Kelas 2 Adalah refrigeran yang hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi yang didinginkannya. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Udara, Cairan kalsium klorida, Cairan sodium klorida dan Alkohol.

CCL 3 F / Trichloro Monofluoro Methane. Ø Titik didihnya adalah 23, 8 o.

CCL 3 F / Trichloro Monofluoro Methane. Ø Titik didihnya adalah 23, 8 o. C atau 74, 9° F pada 1 atmosfer Ø Tekanan penguapannya adalah 24 inch Hg vakum pada (-15)°C Ø Tekanan kondensasinya 3, 5 psig pada 30°C. Kalor laten uap 73, 8 Btu/lb pada titik didih. Ø Sangat stabil, tidak dapat beracun, tidak dapat korosif, tidak dapat terbakar dan tak mudah meledak, Ø Merupakan isolator yang baik karena mempunyai kekuatan dielektrik yang besar. Maka R - 11 sering digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan sistem lemari es atau air conditioning unit yang motornya terbakar. Ø Dapat melarutkan karet alam, tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.

CCL 2 F 2 (Dichloro Diflurio Methane). sangat populer, banyak dipakai untuk mesin pendingin

CCL 2 F 2 (Dichloro Diflurio Methane). sangat populer, banyak dipakai untuk mesin pendingin domestik. Karakteristiknya : - Titik didih - 29, 8°C pada tekanan 1 atmosfir - Tekanan penguapan 11, 8 psig pada 15°C - Tekanan kondensasi 93, 3 psig pada 30°C. - Sangat aman karena tidak dapat korosif, tidak dapat beracun, tidak dapat terbakar atau meledak dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas. - Tidak berwarna, bahkan transparan dan tidak dapat berbau. - Stabil pada suhu kerja rendah maupun pada suhu kerja tinggi. - Tidak dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol, ether, ester, dan ketone - Merusak karet alam tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis. - Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar - Dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan - Jika bercampur dengan air pada suhu tinggi dapat membentuk asam halogen sehingga akan menjadi korosif.

CCL 2 F 2 (Dichloro Diflurio Methane). Pemakaian yang sangat luas adalah untuk lemani

CCL 2 F 2 (Dichloro Diflurio Methane). Pemakaian yang sangat luas adalah untuk lemani es, frezer, ice cream cabinet, water coller, refrigerasi dan air oinditioning yang besar. R - 12 mempunyai beberapa keunggulan terhadap R -22 yaitu: - Tekanan kerja dan suhu kerja lebih rendarh - Lebih bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan - Harga lebih murah.

CCL F 3 (Chloro Friflaoro Methane). Karakteristik : - Mempunyai titik - 18, 4°F

CCL F 3 (Chloro Friflaoro Methane). Karakteristik : - Mempunyai titik - 18, 4°F pada 1 atmosfir - Tekanan penguapan 117, 1 psi pada - 15°C. - Tekanan kondensasi 546, 6 psig pada 28, 9°C - Kalor laten uap 63, 85 Btu/lb pada titik didih - Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas - Suhu kritis 28, 8°C pada 1 atm R - 13 dapat dipakai untuk menggantikan R - 22 atau R 500 pada pemakaian suhu yang rendah.

CHCl F 2 (Chloro Di. Fluoro Methane) Refrigeran ini sangat populer, karena banyak dipakai

CHCl F 2 (Chloro Di. Fluoro Methane) Refrigeran ini sangat populer, karena banyak dipakai untuk air conditioning ukuran kecil dan sedang. Adapun sifat-sifat utama dari R- 22 adalah: - Titik didih pada tekanan atmosfir -40, 8°C - Tekanan penguapan pada - 15°C ada 28, 3 psi - Tekanan kondensasi pada 30°C adalab 158, 2 psig. - Kalor laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih - Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar - Tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja dan lain-lain - Dapat bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di evaporator -Mempunyai kemampuan menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12 - Tidak beracun, tidak berbau dan mudah dideteksi.

CH 3 Cl (Methy. I Chlorida) - Titik didih pada tekanan 1 atmosfir -

CH 3 Cl (Methy. I Chlorida) - Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 23, 7°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 6, 5 psig - Tekanan kondensor pada 30°C adalah 80 psig - Kalor laten uap 180, 6 Btu/lb pada titik didih - Tidak beracun - Dapat terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara pada konsentrasi 8 -17 % dan volume - Dapat memabukkan orang pada konsentrasi (kadar) yang tinggi - Korosif terhadap logam ferro dan non ferro terutama untuk aluminium, seng dan Magnesium. - Korosif terhadap karet alam dan sintesis - Dapat membentuk asam hydroclorik yang lemah bila bercampur dengan air - Dapat bercampur dengan minyak pelumas. Karena R - 40 banyak mengandung kelemahan, maka refrigeran ini sudah jarang dipakai dan banyak diganti dengan bahan pendingin golongan fluokarbon.

C 2 Cl 3 F 3 (Trichloro Trifluoro Ethane). Sifat-sifat dari R -13 ialah:

C 2 Cl 3 F 3 (Trichloro Trifluoro Ethane). Sifat-sifat dari R -13 ialah: - Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 47, 6°C - Tekanan penguapan pada -15°C adalah 27, 9 inch Hg - Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 13, 9 inch Hg - Kalor laten uap 63, 12 Btu/Ib pada titik didih - Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar - Mempunyai struktur yang sangat stabil

C 2 Cl 2 F 4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane) Sifat-sifat da R -

C 2 Cl 2 F 4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane) Sifat-sifat da R - 114 adalah: - Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 3, 8°C - Tekanan pengembunan pada -15°C adalah 16, 2 inch Hg - Tekanan pengembunan pada 30°C adalah 21, 6 psig - Kalor laten uap 59 Btu/lb pada titik didih - Tidak berwarna - Tidak dapat meledak - Tidak korosif walaupun berhubungan dengan air - Tidak berbau - Strukturnya sangat stabil Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompressor pada tekanan tinggi, tetapi tidak bercampur pada tekanan rendah terutama di evaporator Bila R - 114 dicampur dengan R - 12 dapat digunakan dalam bidarig kosmetik tanpa memberi efek sampingan pada kulit.

Ch 2 FC F 3 (Ehene Trtafluoro) Sifat-sifat dan R - 134 a ialah:

Ch 2 FC F 3 (Ehene Trtafluoro) Sifat-sifat dan R - 134 a ialah: a. Titik didih pada tekanan 1 atmosfir - 26, 1°C b. Suhu kritis 101°C c. tekanan kritis 4060 Kpa d. Tekanan penguapan pada 25°C adalah 668 Kpa. e. Tidak korosif f. Tidak berbau g. Tidak dapat terbakar dan tak dapat meledak h. Struktur kimianya stabil i. Tidak beracun j. Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar k. Dapat bercampur dengan minyak pelumas. Refrigeran ini tidak dapat merusak ozon.

Ccl 2 F 2 / CH 3 CHF 2 (Azeatrope) Dilihat dan rumus kimianya

Ccl 2 F 2 / CH 3 CHF 2 (Azeatrope) Dilihat dan rumus kimianya bahwa R - 500 adatah refrigeran campuran, yaitu campuran dan 73, 8% dari R - 12 dan 26, 2% dari R - 152 A Sifat-sifat dan R - 500 adalah ; - Titik didih pada 1 atmosfir - 33, 5°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 16, 4 psig - Tekanan pengembunan pada 30°C adalah 112, 9 psig - Kalor laten uap 88, 5 Btu/Ib pada titik didih - Tidak dapat terbakar - Tidak beracun - Susunan strukturnya stabil - Dapat bercampur dengan minyak kompresor dengan baik - Mempunyai kemampuan daya serap air yang besar

CHCIF 2 / CCl. F 2 CF 3 Maka kalau dilihat dari rumusnya bahwa

CHCIF 2 / CCl. F 2 CF 3 Maka kalau dilihat dari rumusnya bahwa R - 502 adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dari 51, 2% R - 115 dari 48, 8% P - 22. Sifat-sifat R - 502 ialah: - Titik didih pada 1 atmosfir - 45, 4°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 35, 9 psig - Tekanan kondensasi pada - 30°C adalah 176, 6 psig - Kalor laten uap 76. 46 Btu/lb pada titik didih - Tidak korosif terhadap logam - Tidak beracun - Tidak berwarna - Tidak t dapat terbakar - Pada temperatur 18°C dapat menyerap air 15 kali lebih banyak dari R- 12 yaitu 12 ppm (part permillion) dan berat

CHF 3/CCIF 3 Dari rumus tersebut terlihat bahwa R - 503 adalah refrigeran campuran,

CHF 3/CCIF 3 Dari rumus tersebut terlihat bahwa R - 503 adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dan 59, 9% R-13 dan 40, 1% R -23. Sifat-sifat dan R - 503 ialah : - Titik didih pada 1 atmosfir - 88, 7°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 249, 3 psig - Suhu knitis 19, 5°C dan tekanan knitis 592, 3 psig - Kalor laten uap 77, 15 Btu/Ib pada titik didih - Tidak mudah terbakar - Pada suhu rendah menyerap air - Pada suhu rendah tidak dapat bercampur dengan bahan pelumas

CH 2 F 2 / CF 3 CCIF 2 Dilihat dan rumus kimianya, R

CH 2 F 2 / CF 3 CCIF 2 Dilihat dan rumus kimianya, R - 504 juga merupakan refrigeran campuran, yaitu 48, 3 persen R - 32 dan 51, 7 persen R - 115. Sifat-sifat dan R - 504 antara lain: - Titik didih pada 1 atmosfir -57°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 85, 93 psia - Tekanan kritis 690 psia - Pada tekanan rendah sulit bercampur dengan pelumas

Karakteristiknya : - Titik didih pada 1 atmosfir - 33 - Tekanan penguapan pada

Karakteristiknya : - Titik didih pada 1 atmosfir - 33 - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 19. 6 psig - Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 154, 5 psig - Kalor laten uap 5893 Btu/Ib pada titik didih kalor laten ini paling besar dari pada bahan pendingin lainnya - Efisiensinya tinggi - Tidak dapat korosif terhadap logam jika tidak dapat bercampur - Mudah terbakar dan meledak - Sangat beracun - Mudah bercampur dengan udara - Apabila bercampur dengan air akan korosif terhadap logam non ferro, terutama dengan tembaga, kuningan, seng dan timah - Kekuatan dielektriknya rendah - Tidak dapat larut dengan minyak pelumas kompresor - Mudah larut dalam air.

CO 2 (Carbon Dioxide) Adapun sifat-sifat dan refrigeran ini ialah ; - Titik didih

CO 2 (Carbon Dioxide) Adapun sifat-sifat dan refrigeran ini ialah ; - Titik didih pada 1 atmosfir - 79°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 317, 5 psig - Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 1031 psig - Kalor laten uap 116 Btu/lb pada titik didh - Suhu kritis 31°C - Tidak dapat korosif - Tidak dapat terbakar atau meledak - Tidak berbau - Tidak beracun - Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas - Kebocoran dapat dicari dengan air sabun

S 02 (sulfur Dioxide) Adapun sifat-sifat dari R - 764 ialah: - Titik didih

S 02 (sulfur Dioxide) Adapun sifat-sifat dari R - 764 ialah: - Titik didih pada 1 atmosfir - 10°C - Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 51, 8 psig - Kalor laten uap 172, 3 Stu/Ib pada - 15°C - Sangat beracun - Tidak berwarna - Tidak terbakar dan tidak meledak - Tidak korosif terhadap logam-logam bila dalam keadaan murni - Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas, R - 764 lebih berat dan minyak pelumas - Baunya sangat pedas dan tajam - Bila kena cairan ammonia, akan mengeluarkan asap tebal putih. Maka untuk mencari kebocoran R - 764 dapat menggunakan kain lap yang dicelupkan dengan cairan ammonia.

Disamping jenis-jenis refrigeran yang d diatas masih ada refrigeran yang lain, walaupun jarang digunakan.

Disamping jenis-jenis refrigeran yang d diatas masih ada refrigeran yang lain, walaupun jarang digunakan. Adapun jenis refrigeran yang belum dijelaskan antara lain: a. R-23 (CHF 3) j. R-611 (C 2 H 4 O 2) b. R-31 (CH 2 C/F) k. R-702 (H) c. R-32 (CH 2 F 2) I. R-704 (He) d. R-115 (CCIF 2 CF 3) m. R-720 (Ne) e. R-152 A (CH 3 CHF 2) n. R-728 (N) f. R-160 (C 2 H 5 Cl) o. R-729 (H 2 O) g. R-170 (C 2 H 6) p. R-732 (0) h. R-290 (C 3 H 8) q. R-740 (Ar) I. R-600 (C 4 H 10) r. R-1130 (C 2 H 2 Cl 2) Back

Saat ini telah ditemukan beberapa refrigeran yang dapat digunakan sebagai pengganti CFC. Refrigeran alternatif

Saat ini telah ditemukan beberapa refrigeran yang dapat digunakan sebagai pengganti CFC. Refrigeran alternatif tersebut berasal dari keluarga HFC (hidro fluoro karbon) dan HC (hidro karbon) serta Carbon Dioksida, juga HCFC-22 atau R-22.

Back

Back