Sistem Perumahan Tahapantahapan perencanaan perumahan Outline Tujuan Instruksional

  • Slides: 31
Download presentation
Sistem Perumahan Tahapan-tahapan perencanaan perumahan

Sistem Perumahan Tahapan-tahapan perencanaan perumahan

Outline

Outline

Tujuan Instruksional • Mahasiswa mampu memahami tahapan perencanaan perumahan

Tujuan Instruksional • Mahasiswa mampu memahami tahapan perencanaan perumahan

Pembangunan Perumahan Baru • Pembangunan skala besar (kota baru) • Pembangunan skala menengah (kawasan

Pembangunan Perumahan Baru • Pembangunan skala besar (kota baru) • Pembangunan skala menengah (kawasan perumahan) • Pembangunan skala kecil (lingkungan perumahan) Pengantar Perumahan, PWK UGM 2006

Tipologi Perumahan di Perkotaan • Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumahan) • Perumahan

Tipologi Perumahan di Perkotaan • Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumahan) • Perumahan yang direncanakan sebagian (site and service) • Perumahan yang tumbuh spontan dan incremental • Perumahan kampung yang mengalami pemadatan dan tumbuh menjadi Urban Squatter • Perumahan pada lahan-lahan marjinal di perkotaan yang kemudian diambil oleh kelompok masyarakat dan dibangun rumah (biasanya dimulai dari rumah non permanen/gubug) Pengantar Perumahan, PWK UGM 2006

Perumahan Ideal • Dari aspek lokasi • Dari aspek kondisi rumah Pengantar Perumahan, PWK

Perumahan Ideal • Dari aspek lokasi • Dari aspek kondisi rumah Pengantar Perumahan, PWK UGM 2006

Perumahan Ideal • Dari aspek lokasi – Aksesibilitas: terhadap tempat kerja, terhadap kebutuhan sehari-hari

Perumahan Ideal • Dari aspek lokasi – Aksesibilitas: terhadap tempat kerja, terhadap kebutuhan sehari-hari (air bersih, makanan), terhadap fasum dan fasos – Kompatibilitas (keserasian dengan kawasan sekitar) • Land use • Sosial: tidak memiliki potensi konflik • Fisik arsitektur: gaya, warna, proporsi, dan kesegarisan – Fleksibilitas: kemungkinan tumbuh, kemungkinan berubah (identitas) sesuai zaman – Ekologis: tidak menganggu proses alam (spt siklus hidrologi, merusak habitat, merusak tanah dan organisme tanah Pengantar Perumahan, PWK UGM 2006

Perumahan Ideal • Dari aspek kondisi rumah – Standar luasan ruang – Teritori dan

Perumahan Ideal • Dari aspek kondisi rumah – Standar luasan ruang – Teritori dan privasi – Kesehatan dan keselamatan (cahaya, thermal, utilitas) – Estetika dan identitas – Ekologis Pengantar Perumahan, PWK UGM 2006

Perencanaan Perumahan • Pemilihan lokasi • Perencanaan Desain • Pengurusan Perizinan

Perencanaan Perumahan • Pemilihan lokasi • Perencanaan Desain • Pengurusan Perizinan

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Keamanan • Kenyamanan

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Keamanan • Kenyamanan

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Keamanan: – Risiko bencana alam: banjir,

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Keamanan: – Risiko bencana alam: banjir, longsor, gempa, tsunami → butuh informasi: peta kerawanan bencana – Risiko bencana lingkungan: pencemaran air, tanah, dan udara (misal akibat industri, transportasi, TPA/sampah, kebakaran, dll) – Tingkat kriminalitas: perampokan, pemerasan, intimidasi, dan berbagai konflik lingkungan lainnya – Aspek legalitas/hukum: status tanah jelas (tidak dalam sengketa), peruntukan tanah sesuai rencana tata ruang kota – Investasi: Jaminan dan perlindungan hukum, keamananlingkungan yang kondusif

Bencana Banjir

Bencana Banjir

Bencana Tsunami

Bencana Tsunami

Peta Kerawanan Bencana

Peta Kerawanan Bencana

Peta Kerawanan Bencana

Peta Kerawanan Bencana

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Kenyamanan: – Iklim/cuaca: suhu, kelembaban, kuat

Aspek dasar dalam kebijakan penentuan lokasi perumahan • Kenyamanan: – Iklim/cuaca: suhu, kelembaban, kuat angin, kebersihan udara – Aksesibilitas: kemudahan pencapaian ke tempat kerja (jarak dan jenis angkutan), murah (dilayani transportasi publik) – Fasum: Ketersediaan atau kedekatan terhadap layanan umum (pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi) – Prasarana: Ketersediaan jaringan jalan, listrik, air, gas, layanan sampah – Sosial: hubungan ketetanggaan, interaksi antar lingkungan – Lingkungan fisik: daya dukung lingkungan, kondisi tanah (datar, kering), ketersediaan air, drainase cukup

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pemerintah • Pengembang • Calon pembeli/pemukim

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pemerintah • Pengembang • Calon pembeli/pemukim

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pemerintah: – Sesuai tata ruang wilayah → RUTR Kota/Kab

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pemerintah: – Sesuai tata ruang wilayah → RUTR Kota/Kab – Semininal mungkin mengurangi lahan persawahan – Aman dari ancaman bencana – Dekat dengan berbagai fasum/fasos yang sudah disiapkan

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pengembang – Harga tanah murah – Kondisi tanah potensial

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Pengembang – Harga tanah murah – Kondisi tanah potensial untuk dikembangkan (biaya pematangan murah) – Ongkos sosial serendah mungkin

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Calon pembeli/pemukim: – Harga terjangkau – Dekat dengan tempat

Motivasi Pemilihan Lokasi Perumahan • Calon pembeli/pemukim: – Harga terjangkau – Dekat dengan tempat kerja – Aman dari bencana

Perencanaan Desain

Perencanaan Desain

Perizinan Perumahan • • • Izin Prinsip Izin Lokasi Pembebasan Tanah Permohonan dan Pelepasan

Perizinan Perumahan • • • Izin Prinsip Izin Lokasi Pembebasan Tanah Permohonan dan Pelepasan Hak atas Tanah Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Perizinan Perumahan (1. Izin Prinsip) • Merupakan surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota •

Perizinan Perumahan (1. Izin Prinsip) • Merupakan surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota • Isi surat: calon lokasi perumahan yang diajukan pengembang sesuai dengan rencana tata ruang wilayah atau daerah • Untuk luasan kurang dari 15 ha surat permohonan ditujukan dikeluarkan oleh Bupati/Walikota • Untuk luasan 15 -200 ha, surat permohonan ditujukan dikeluarkan oleh Gubernur • Proses izin 3 -4 bulan, masa berlaku 6 bulan

Perizinan Perumahan (1. Izin Prinsip) • Syarat: – Fotokopi akte pendirian badan hukum –

Perizinan Perumahan (1. Izin Prinsip) • Syarat: – Fotokopi akte pendirian badan hukum – Fotokopi NPWP – Gambar site tanah yang diajukan – Surat keterangan tentang letak luas dan jenis tanah yang akan digunakan – Surat penyataan dengan materai mengenai kesanggupan akan memberi ganti rugi bagi pemilik tanah yang berhak – Surat keterangan tentang uraian rencana kegiatan

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Merupakan landasan hukum yang dapat difungsikan untuk membeli/melaksanakan

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Merupakan landasan hukum yang dapat difungsikan untuk membeli/melaksanakan pembebasan tanah masyarakat • Proses izin 3 -5 bulan • Masa berlaku: 12 bulan

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Syarat (part 1): – Mengisi surat permohonan dengan

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Syarat (part 1): – Mengisi surat permohonan dengan dilampiri fotokopi KTP pemohon dan kuasanya (bila dikuasakan) – Fotokopi NPWP – Fotokopi akte pendirian badan usaha dan bukti pengesahannya – Proposal kegiatan – Site plan sementara – Surat penyataan dengan materai tentang tanah-tanah yang sudah dimiliki – Fotokopi bukti kepemilikan hak atas tanah yang direncanakan

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Syarat (part 2): – Surat pernyataan dengan materai

Perizinan Perumahan (2. Izin Lokasi) • Syarat (part 2): – Surat pernyataan dengan materai tentang kerelaan dari pemilik hak atas tanah – Surat penyataan dengan materai tentang kesanggupan akan memberi ganti rugi bagi pemilik tanah yang berhak – Fotokopi SPPT dan tanda lunas pajak tahun terakhir – Notulensi rapat sosialisasi rencana kegiatan diketahui dukuh, lurah desa, camat, dan disertai daftar hadir – Surat pernyataan dengan materai tentang rencana penyediaan fasilitas makam – Gambar denah tata letak tanah yang dimohon dan surat kuasa bila diurus orang lain – Berkas permohonan disampaikan dalam rangkap 15 buah, termasuk 1 bendel bermaterai asli

Perizinan Perumahan (3. Pembebasan tanah) • Pembebasan tanah dilakukan oleh Panitia Pembebasan Tanah (Panitia

Perizinan Perumahan (3. Pembebasan tanah) • Pembebasan tanah dilakukan oleh Panitia Pembebasan Tanah (Panitia Sembilan) • Dengan menggunakan azas ganti rugi berdasarkan musyawarah • 6 bulan (paling lambat 12 bulan) setelah izin lokasi dikeluarkan, pengembang harus melaksanakan pembebasan tanah secara bertahap

Perizinan Perumahan (4. Permohonan dan Pelepasan Hak atas Tanah) • Permohonan dan pelepasan hak

Perizinan Perumahan (4. Permohonan dan Pelepasan Hak atas Tanah) • Permohonan dan pelepasan hak atas tanah diajukan oleh pengembang kepada PPAT dengan legalitas dari Kepala BPN Kab/Kota, Camat dan Notaris

Perizinan Perumahan (5. Izin Mendirikan Bangunan/IMB) • Merupakan izin yang diajukan kepada Bupati/Walikota melalui

Perizinan Perumahan (5. Izin Mendirikan Bangunan/IMB) • Merupakan izin yang diajukan kepada Bupati/Walikota melalui bagian Perizinan Satu Atap • Kemudian dilanjutkan di Dinas Kimpraswil dengan persyaratan yang sudah ditentukan sebelumny

Perizinan Perumahan (5. Izin Mendirikan Bangunan/IMB) • Syarat: – Mengisi surat permohonan yang diketahui

Perizinan Perumahan (5. Izin Mendirikan Bangunan/IMB) • Syarat: – Mengisi surat permohonan yang diketahui Kepala Desa dan Camat dengan dilampiri fotokopi pemilik tanah dan kuasanya (bila dikuasakan) – Fotokopi sertifikat tanah, hak milik, gambar perencanaan (site plan, denah, tampak 4 buah, potongan A-A’ dan B-B’, rencana pondasi, rencana sanitasi dan rencana atap) – Denah lokasi yang akan dibangun – Surat Perintah Kerja (SPK) bila diborongkan kepada pihak ketiga – Perhitungan struktur untuk bangunan 2 lantai atau lebih – Hasil pengecekan tanah bila bangunan 3 lantai atau lebih dan surat kuasa bila diuruskan orang lain – Berkas permohonan disampaikan dalam rangkap 3 bulan, termasuk 1 bendel bermaterai asli