SISTEM PENENTUAN KURS VALAS Pembahasan Jenis Sistem Penentuan
SISTEM PENENTUAN KURS VALAS Pembahasan : Jenis Sistem Penentuan Kurs Valuta Asing. Faktor yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing Dr. Hamdy Hady, “Valas untuk Manajer (Forex for Managers)”, Cetakan 1, Jakarta, Ghalia Indonesia, Januari 1997 Dr. Hamdy Hady, “Ekonomi Internasional : Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional”, Buku ke-2, Jakarta, Ghalia Indonesia, Mei 1999
Jenis Sistem Penentuan Kurs Valuta Asing Berdasarkan perkembangan Sistem Moneter Internasional (SMI), sejak diberlakukannya Bretton Woods System (1944) pada umumnya ada beberapa macam sistem penentuan kurs valuta asing, yaitu : 1. Sistem Kurs Tetap / Stabil (Fixed Exchange Rate System ). 2. Sistem Kurs Mengambang / berubah (Floating Exchange Rate System), terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : Freely Floating Rate / Clean Float. Managed Float / Dirty Float. 3. Sistem Kurs Terkait (Pegged Exchange Rate System). Ketiga jenis sistem penentuan kurs valas ini masih ada yang memakainya atau sudah berubah menjadi sistem kurs mengambang.
Sistem Kurs Tetap / Kurs Stabil ( Fixed Exchange Rate System ) Sistem ini diciptakan berdasarkan perjanjian Bretton Woods yang telah melahirkan lembaga moneter internasional atau International Monetary Funds (IMF) atau Dana Moneter Internasional. Tujuan dari pendirian IMF tersebut adalah sbb : Menurut Article I dari Agreement, tujuan pendirian IMF (Punnett, J. P & Ricks D. A. , 1992 : 101 ) adalah : • Meningkatkan kerjasama masalah-masalah moneter. • Memperluas perdagangan dan investasi dunia • Mengurangi pembatasan pemerintah terhadap lalu lintas pembayaran internasional • Menyediakan fasilitas kredit untuk mempertahankan stabilitas kurs bagi yang mengalami kesulitan BOP (Balance Of Payment). • Mengurangi pengaruh negatif dari defisit dan surpulus BOP
Berdasarkan Article of Agreement tentang IMF yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Maret 1947 sampai 15 Agustus 1971 (dekrit Nixon) telah ditetapkan SMI dengan ketentuan sebagai berikut : 1. SMI didasarkan pada Standar Emas. 2. Maksudnya : setiap mata uang anggota IMF dikaitkan dan konvertibel dengan emas (gold exchange standard) Uang Dollar AS senilai $ 35 1 ounce ( 28, 3496 gram emas ) $ 1 28, 3496 / 35 gram emas 3. USD digunakan sebagai “numeraire” (standar kesatuan hitung). 4. Sistem nilai tukar (foreign exchange rate) antar anggota IMF harus stabil 5. Kurs nilai tukar hanya boleh berfluktuasi atau bervariasi antara 1 – 2, 5 % diatas atau dibawah kurs resmi 6. Setiap anggota pada prinsipnya dilarang menggunakan kebijakan devaluasi, yaitu penurunan nilai mata uangnya terhadap valas untuk memperbaiki posisi atau mengatasi defisit BOP 7. Anggota IMF yang mengalami kesulitan BOP dapat menerima bantuan IMF berupa SDR (Special Drawing Right). SDR adalah uang kertas emas yang dikeluarkan IMF tahun 1969 sebagai reserve currency dan likuiditas internasional.
Pada tgl 19 Maret 1973, mulai berlaku sistem kurs mengambang (generalized floting), karena negara anggota European Community memberlakukan mata uang mereka dengan kurs mengambang terhadap USD.
Sistem Kurs Mengambang / Berubah ( Floating Exchange Rate System ) Sistem kurs mengambang yang ditetapkan melalui mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran pada bursa valuta asing. Sistem kurs mengambang ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Freely Floating Rate / Clean Float. Sistem kurs mengambang secara murni, yaitu penentuan kurs valas di bursa valuta asing terjadi tanpa campur tangan pemerintah setempat. Managed Float / Dirty Float. Sistem kurs mengambang terkendali, yaitu penentuan kurs valas di bursa valuta asing terjadi dengan campur tangan pemerintah yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing melalui berbagai kebijakan dibidang monter, fiskal dan perdagangan luar negeri. Sistem kurs mengambang terkendali ini digunakan oleh negara saat ini, termasuk Indonesia. Secara grafis mekanisme sistem kurs tersebut adalah sbb :
- Slides: 20