SISTEM PEMBELAJARAN DARING SPRING UINAR 20202021 LPM Khatib
SISTEM PEMBELAJARAN DARING (SPRING) UINAR 2020/2021 LPM (Khatib A. Latief) UIN, Rabu 5 August 2020
Conten ts
Conten ts
Conten ts
Dasar Hukum e. Learning 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 4. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2013 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh menjadi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh; 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh di Pendidikan Tinggi. 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;
Dasar Hukum e. Learning - continued 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang SPMI. 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 10. Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 11. Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE. 3 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawain Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Kementerian Agama. 12. Keputusan Bersama 4 Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)
Prinsip Utama Kesehatan dan Keselamatan Peserta Didik, Pendidik, Tenaga Kependidikan, Keluarga, dan Masyarakat
Pola Pembelajaran TA 2020/2021 Mulai Metode Aktivitas • September 2020 v MK Teori – Pembelajaran Online v MK Praktik – > Utama Online; <Konvensional v Penelitian di Laboratorium utk skripsi, Tesis, dan Disertasi v Tugas Laboratorium, Praktikum, Studio, bengkel, kegiatan akademik/vokasi konvensional • Memenuhi Protokol Kesehatan
Pembelajaran Daring/Online sebuah sistem pembelajaran berbasis elektronis dengan memanfaatkan platform Google Classroom dan Canvas serta Google Meet dan Zoom yang dilakukan secara synchronous (20%) dan asynchronous (80%) dengan Blended Learning Model atau Hybrid Learning Model. Sebagai contoh, pembelajaran online mata kuliah yang 2 (dua) sks, maka 14 kali pertemuan secara asynchronous dan 4 (empat) kali pertemuan secara synchronous.
el d o M Blended Learning merupakan suatu model pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran konvensional tatap muka dan e. Learning
Synchronous, Asynchronous, Konvensional Terbatas • pendekatan di mana pembelajaran eletronik dilakukan atau dilaksanakan Synchronous pada waktu yang sama (real time). Asynchronous • mahasiswa dan dosen menggunakan elearning tetapi tidak berada dalam waktu yang sama; bukan real time Konvensional • Pembelajaran konvensional yang hanya untuk Terbatas mata kuliah praktikum di laboratorium.
Tujuan Pembelajaran Daring a. UIN Ar-Raniry 1) merupakan rencana strategis UIN Ar-Raniry dalam penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal teknologi informasi dan kemampuan berkomunikasi melalui Internet of Things (Io. T). 2) untuk memastikan proses belajar dapat terlaksana secara optimal dan memenuhi standar mutu. 3) dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran bagi mahasiswa dan dapat berfungsi sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional bagi mahasiswa untuk meminimalkan kendala jarak, ruang, biaya, dan waktu serta dapat mengatasi hambatan kekurangan dosen.
Tujuan Pembelajaran Daring b. Dosen 1) untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik profesional dan ilmuwan. 2) memudahkan dosen dan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran secara fleksible; 3) dapat membuat lebih efektif semua pendekatan dan kegiatan pembelajaran; 4) dapat melakukan perekaman, pengawasan, dan evaluasi pencapaian pembelajaran lebih mudah, murah, dan cepat.
Tujuan Pembelajaran Daring c. Mahasiswa 1) membentuk kemandirian belajar (self regulated learning). 2) meningkatkan partisipasi aktif dan daya serap materi yang diajarkan karena mereka memiliki waktu yang lebih dan juga materi yang terekam dengan baik; 3) memudahkan mahasiswa dalam menerima materi dan tugas yang diberikan oleh dosen.
Manfaat Pembelajaran Daring 1. Waktu belajar lebih fleksible dan dapat dengan mudah mengakses semua materi yang dibagikan dalam bentuk digital. 2. memungkinkan para dosen mengontrol pembelajaran yang disampaikan secara konsisten. 3. Mahasiswa menerima materi kuliah dengan kapasitas dan konsistensi yang sama. 4. Dosen lebih mudah melakukan pemutakhiran materi kuliah sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.
Manfaat Pembelajaran Daring 4. Mahasiswa bahkan dengan mudah mengulang materi pembelajaran ketika mereka belum memahaminya dengan baik. 5. Mahasiswa tidak perlu menghabiskan banyak waktu pada suatu hal yang telah dikuasai dan dapat melewati sesi yang telah dikuasai dan berpindah kepada sesi berikutnya. 6. Mahasiswa dapat belajar di manapun dan memiliki kebebasan belajar di tempat yang paling nyaman dengan kecepatan yang sesuai dengan daya tangkap masing-masing.
Karakteristik e. Learning Teknologi individu Konektif Elearning Aktif Terstruktur
Prinsip Umum Pembelajaran Daring a. Mahasiswa 1. SPRING memperhatikan dan mengutamakan kepentingan belajar mahasiswa. 2. Mahasiswa yang tinggal di wilayah yang belum terjangkau jaringan internet, segera menghubungi Prodinya dengan menyertakan Surat Keterangan tidak terjangkau jaringan internet dari Desanya. 3. Mahasiswa yang tergolong ke dalam fakir miskin, segera menghubungi Prodinya dengan menyertakan Surat Keterangan fakir miskin dari Desanya.
Prinsip Umum Pembelajaran Daring b. Fakultas 1. diberikan fleksibilitas teknis mengatur pembelajaran daring atas dasar kemampuan ekonomi, geografi, dan demografis tempat tinggal mahasiswanya. 2. dapat membuat kebijakan yang berbeda kepada mahasiswa yang terbukti tinggal di wilayah yang belum terjangkau jaringan internet yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Desa mahasiswa. 3. Mahasiswa yang terbukti secara ekonomi termasuk kategori fakir miskin perlu disupport oleh fakultas yang berkoordinas dengan Biro UIN Ar. Raniry Banda Aceh.
Prinsip Umum Pembelajaran Daring - continued b. Fakultas 4. Pembelajaran Daring diselenggarakan oleh Program Studi. 5. Pembelajaran Daring diterapkan oleh setiap program studi untuk semua jenjang. 6. Penerapan Pembelajaran Daring pada setiap program studi merujuk pada SPRING ini. 7. Materi Kuliah yang tidak dapat dilaksanakan secara Pembelajaran Daring dan mengharuskan kehadiran fisik mahasiswa, maka dilakukan pada akhir semester sehingga keberadaan mahasiswa di Banda Aceh tidak terlalu lama dan mekanisme Protokol Kesehatan Covid-19 harus diutamakan.
Prinsip Umum Pembelajaran Daring - continued b. Fakultas 8. Pembelajaran Daring diterapkan dengan cara Blended Learning baik pada kondisi Covid-19 atau darurat maupun pada kondisi normal dengan tetap mengacu kepada sistem Satuan Kredit Semester. 9. Pada kondisi normal, Pembelajaran Daring dilaksanakan secara konvensional, namun semua mata kuliah harus melaksanakan pembelajaran daring minimal 2 (dua) kali pertemuan di mana satu kali pertemuan dengan pendekatan synchronous dan satu kali pertemuan dengan pendekatan asynchronous.
Prinsip Umum Pembelajaran Daring - continued b. Fakultas 10. Pada kondisi Covid-19 atau darurat, Pembelajaran Daring dilaksanakan secara penuh (full) dengan 20% pendekatan synchronous dan 80% asynchronous pada masing-masing mata kuliah kecuali mata kuliah praktikum yang dilaksanakan secara Konvensional Terbatas. 11. Dosen diwajibkan mengikuti workshop Pembelajaran Daring yang difasilitasi oleh PTIPD dan LPM.
Prinsip Umum Pembelajaran Daring c. Program Pascasarjana 1. Direktur Pascasarjana dapat mengatur pembelajaran daring dengan memperhatikan efektivitas, geografi, dan demografi mahasiswanya. 2. Direktur Pascasarjana dapat memetakan dosen mana yang harus mengikuti workshop pembelajaran daring dan mana yang tidak perlu ikut workshop. 3. Direktur Pascasarjana dapat memberikan kelonggaran kepada dosen Program Pascasarjana mengelola pembelajaran daring tanpa mengabaikan ketentuan yang diatur dalam SPRING ini.
Prinsip Umum Pembelajara Daring - continued 4. diterapkan pada setiap program studi dengan cara Blended Learning. 5. Mahasiswa yang terbukti mobilitas tinggi perlu ada kebijakan yang berbeda dari Direktur Pascasarjana. 6. Pada kondisi normal, Pembelajaran dilaksanakan secara konvensional, namun semua mata kuliah harus melaksanakan pembelajaran daring minimal 2 (dua) kali pertemuan di mana sekali pertemuan dengan pendekatan synchronous dan sekali pertemuan dengan pendekatan asynchronous. 7. Pada kondisi Covid-19, Pembelajaran Daring dilaksanakan secara penuh (full) dengan 20% pendekatan synchronous dan 80% asynchronous pada masing-masing mata kuliah kecuali mata kuliah praktikum yang dilaksanakan secara Konvensional Terbatas.
Sumber Belajar 1. Bahan ajar cetak (modul, bahan belajar mandiri, buku ajar, poster, dan lain-lain). 2. Bahan ajar non cetak a. Terpisah – audio, video, Computer Assisted Learning (CAL atau sejenisnya), simulasi, virtual reality, augmented reality. b. Terpadu – audiografis, simulasi multimedia, paket e-learning. Bahan ajar non-cetak berbasis TIK dan multimedia, dapat dirancang oleh dosen ataupun tim dosen.
Jenis Platform Google Classroom (https: //classroom. google. com/) Platform Canvas (https: //www. instructure. com/canvas) vle. ar-raniry. ac. id
n a r a j a l e b m e P al kondisi Norm - Konvensio nal 99% - e. Learning 2 x tatap muka saja Pendekatan Asynchronous BLENDED LEARNING Synchronous Zoom & Meet
19 – D I V O C AT R U DAR Pendekatan Asynchronous Synchronous 80% 20% Zoom & Meet BLENDED LEARNING Konvensional Terbatas Praktikum - Lab UIN Ar-Raniry sudah berlangganan
Pembelajaran Konvensional Terbatas (Conditional Cases) ● Pembelajaran Konvesional terbatas adalah keadaan di mana kegiatan belajar tidak memungkinkan untuk dilakukan secara daring sehingga pembelajaran terpaksa dilakukan di kampus ( on site). ● Standar minimum Protokol Kesehatan yang harus disediakan adalah: 1. Fasilitas kesehatan dilengkapi dengan tenaga medis dan ruangan yang memadai untuk melakukan isolasi dan karantina. 2. Menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang memadai, termasuk termometer, hand sanitizer, dan masker (bagi warga kampus yang membutuhkan). 3. Memiliki fasilitas dan peralatan kebersihan yang memadai untuk memastikan praktik hidup bersih dan sehat (PHBS). 4. Kamar mandi/toilet bersih dan tersedia air yang cukup serta disediakan sabun atau hand sanitizer.
Pembelajaran Konvensional Terbatas (Conditional Cases) 5. Tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun, dan kertas pengering. Disinfektan, kain lap, pel, sapu. 6. Fasilitas untuk bantuan psikososial untuk komunitas kampus dan bantuan untuk warga kampus berkebutuhan khusus. 7. Peralatan yang digunakan bersama harus diberikan disinfektan setelah dipakai oleh setiap pengguna, atau mahasiswa/dosen menggunakan sarung tangan latex.
Hal-hal yang Harus Dihindari pada Pembelajaran Konvensional Terbatas 1. Closed Spaces (Ruang Tertutup) 2. Crowded Places (Tempat Kerumunan) 3. Close Contact Situation (Situasi Berdekatan)
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI ERA 4. 0 DAN SOCIETY 5. 0 Learning environment and atmosphere 1. Internet of things. 2. fast-paced. 3. Artificial intelligence Learning approach 1. Studentcentered 2. teacherdirected. Learning models 1. Project-based learning. 2. Collaborative learning Learning methods 1. Blended hybrid learning. 2. e-learning
Persiapan e-Learning Bagi Dosen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mempersiapkan Perangkat Teknologi membuat RPS-e yg terintegrasi dgn RPS konvensional; membuat desain intruksional; menyusun semua materi ke dalam semua format digital; mengupload materi kuliah ke platform e-learning; koneksi internet yang sesuai dengan standar; memahami langkah-langkah penggunaan aplikasi atau platform pembelajaran online dengan baik.
Persiapan e-Learning Bagi Mahasiswa 1. Perangkat Teknologi yang dapat mengakses Google 2. 3. 4. 5. Classroom dan/atau Canvas. Email dengan domain @student. ar-raniry. ac. id. Mengisi KRS sesuai dengan ketentuan di Prodinya. koneksi internet yang sesuai dengan standar; memahami langkah-langkah penggunaan aplikasi atau platform pembelajaran online dengan baik.
Alur Pelaksanaan e-Learning PTIPD membuat email dosen dan mahasiswa Kasubbag Akademik membuat Kelas dan ID Zoom/Google Meet Prodi Review/Acc RPS-e Dosen Membuat RPS-e dan Minta ACC Prodi Dosen Upload RPSe ke Platform Dosen Upload Materi Kuliah ke Platform Kasubbag Akademik undang mahasiswa Join Kelas Dosen menerima kode class/Zoom ID/Meet ID Dosen Melaksanakan Pembelajaran Online Mahasiswa Join Kelas Prodi/Kasubbag Akademik Merekap Nilai dari Dosen LPM, Prod/PTIPD Monev Pembelajaran
Standar Mutu SPRING Rancangan Pembelajaran (RPS-e) Kegiatan Pembelajaran Strategi penyampaian Media dan Teknologi Pembelajaran Layanan bantuan belajar
RPS-e 1. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. pengampu; capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; metode pembelajaran; waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan daftar referensi yang digunakan.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan pembelajaran didesain sehingga dapat membuat mahasiswa terlibat dalam pembelajaran aktif; 2. Kegiatan pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang otentik dan bermakna yang dapat membantu siswa menerapkan konsep ilmunya dan mencapai tujuan pembelajarannya; 3. Kegiatan pembelajaran didesain dengan menggunakan strategi yang mempertimbangkan berbagai gaya belajar mahasiswa; 4. Kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan ‘e-komunitas’ diantara mahasiswa
Strategi Penyampaian 1. Menerapkan prinsip pengajaran yang berpusat pada mahasiswa; 2. Melibatkan mahasiswa supaya aktif dalam proses belajar; 3. Memberika instrusi yang jelas dan rinci.
SOW Pengelola e. Learning v Rektor Ø Menyusun rencana strategis, rencana operasional pengembangan pembelajaran daring, dan Penyediaan Sapras; Ø Membuat regulasi pembelajaran daring. Ø Penyediaan dana yang cukup pelaksanaan e. Learning; Ø Memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran daring.
SOW Pengelola e. Learning v Diretur Pascasarjana Ø Memastikan terlaksananya pembelajaran daring termasuk memberikan reward bagi dosen yang mengembangkan pembelajaran daring sesuai dengan kemampuan UIN Ar. Raniry; Ø Mengalokasi dana yang cukup untuk pelaksanaan daring. Ø Memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran daring.
SWO Pengelolaan e. Learning Penyusunan Jadwal Menyusun Jadwal Pembelajaran, Menentukan Unit, Mengatur jumlah SKS per dosen, menverifikasi status mahasiswa, Menentukan Dosen sosialisasi Memfasilitasi sosialisasi metode pembelajaran e. Learning kepada mahasiswa Mentoring PRODI Monitoring pelaksanaan pembelajaran dengan metode e-Learning tingkat prodi Evaluasi Melakukan evaluasi, rencana pengembangan, dan laporan setiap semester penyelenggaraan e-Learning dan dilaporkan ke Wadir
Kasubbag Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumi 01 Kelola Mengelola Platform e. Learning sebagai super admin 02 Buat Kelas Membuat Kelas e. Learning; 03 Sapras 04 Koordinasi Memfasilita koordinasi si sapras e- permasalahan yang terjadi Learning. terkait penggunaan Platform e. Learning; 05 Rekap Nilai Rekap nilai dari aktivitas e-Learning untuk disampaikan kepada mahasiswa.
v PTIPD Ø Ø Ø Ø Ø Menyelenggarakan peningkatan kapasitas SDM untuk pelaksanaan pembelajaran daring; Berkolaborasi dengan LPM mensosialisasi metode pembelajaran daring ke seluruh dosen; Membuat akun resmi dosen dan mahasiswa untuk pelaksanaan pembelajarandaring; Memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran daring. Mengkoordinasikan permasalahan yang terjadi terkait penggunaan Platform elearning (software); Menyediakan helpdesk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran e-Learning. Memonitor pelaksanaan pembelajaran dengan metode e-Learning; Memonitor input Materi kuliah yang dilakukan dosen untuk pembelajaran e-Learning; Technical support kepada dosen dan mahasiswa untuk pembelajaran e-Learning;
v LPM Ø Ø Ø Ø Melaksanakan AMI pembelajaran daring; Menyusun instrumen AMI pembelajaran daring; Berkolaborasi dengan PTPID mensosialisasi pembelajaran daring ke seluruh dosen; Memfasilitasi Sapras pembelajaran daring. Mengkoordinasikan permasalahan teknis yang terjadi terkait penggunaan Platform e-Learning (software); Menyediakan helpdesk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring. Melakukan Monev pelaksanaan pembelajaran daring secara regular dan sistematis
SOW Pengelola e. Learning v Dosen v Membuat rencana penyelenggaraan e-Learning sesuai mata kuliah yang diampu; v Mengajukan rencana penyelenggaraan e-Learning ke ketua prodi paling lambat satu bulan sebelum awal semester, yang memuat Rencana Pembelajaran Semester elearning (RPS); v Melaksanakan pembelajaran e-Learning sesuai dengan mata kuliah yang diampu dan jadwal yang ditentukan (fleksibilitas dibenarkan); v Memberikan umpan balik kepada mahasiswa terhadap forum diskusi dan tugas; v Mengelola nilai dalam pembelajaran e-Learning sesuai dengan mata kuliah yang diampu.
Tugas Dosen Dalam Pembelajaran
PANDUAN RANCANGAN PEMBELAJARAN
PANDUAN RANCANGAN PEMBELAJARAN STEPS OUTPUT
Matrik Kegiatan Pembelajaran Per Kemamp Indikator tem uan Akhir (1) (2) (3) Bahan Bentuk Metode Alokasi Pengalam Penilai Refere Kajian Pemblajaran waktu an Belajar an nsi /Materi an mahasiswa Perkuliahan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tingkah Laku Yang Khusus dan Operational q Aspek Kognitif (pengenalan) 1. Pengetahuan (C 1) : Mendefinisikan, mengidentifikasikan, 2. 3. 4. 5. 6. menyatakan Pemahaman (C 2) : Menjelaskan, membedakan, menyebutkan contoh Penerapan (C 3) : Mengubah, mengerjakan, menggunakan Analisa (C 4) : Menggambarkan, memisahkan, merinci Sintesa (C 5) : Menyusun, mengubah, menghubungkan Evaluasi (C 6) : Menilai, membandingkan, menyimpulkan
Tingkah Laku Yang Khusus dan Operational q Aspek Afektif (Sikap) 1. Penerimaan (A 1) : Menyatakan, memilih, mengikuti 2. Tanggapan (A 2) : Menjawab, membahas, mengerjakan 3. Keyakinan (A 3) : Menguraikan, membedakan, mengajak 4. Berkarya (A 4) : Mengubah, mengatur, mengintegrasikan 5. Ketekunan (A 5) : Mengusulkan, mempraktekan, membuktikan
Tingkah Laku Yang Khusus dan Operational v Aspek Psikomotorik (Gerak) 1. Pemilihan (P 1) : Memilih, menggambarkan, memisahkan 2. Beraksi (P 2) : Melakukan, Menggerakkan, memperlihatkan 3. Pamer (P 3) : Memamerkan, memasang, mendiskusikan 4. Membangun (P 4) : Membangun, mengatur, menyusun 5. Mengatur (P 5) : Mengatur, mengukur, melukiskan
Perhatian! ● Jika ada hal-hal yang memerlukan informasi tambahan silakan menghubungi kami (LPM dan PTIPD).
THANKS
- Slides: 56