Sistem Nilai Tukar Teori ekonomi penentu nilai tukar

  • Slides: 10
Download presentation
Sistem Nilai Tukar

Sistem Nilai Tukar

Teori ekonomi penentu nilai tukar • The law of one price Pada pasar kompetitif,

Teori ekonomi penentu nilai tukar • The law of one price Pada pasar kompetitif, bebas biaya transport dan hambatan perdagangan, produk sama yang dijual di Negara berbeda harus dijual dengan harga yang sama Contoh Harga Jacket di Jakarta Rp 270. 000, Di Paris Euro 23 (Rp 270000 = US $ 27. jika kurs Rp 10. 000/ US $ sementara US $ 1. 292 = Euro 1 A Sekarbumi SAP 10 Bis Int 08 -09 2

Penentu nilai tukar (lanjutan) • Purchasing Power Parity Pada pasar yang relative efisien, (tanpa

Penentu nilai tukar (lanjutan) • Purchasing Power Parity Pada pasar yang relative efisien, (tanpa barrier), exchange rate x/y = Px/Py berarti : perubahan pada harga relatife akan membuat perubahan pada nilai tukar • Inflasi Jumlah uang beredar meningkat lebih cepat dari simpanan barang/jasa (Inflasi >< deflasi) Jika permintaan barang meningkat, harga meningkat (terjadi inflasi harga) ; D > S A Sekarbumi SAP 10 Bis Int 08 -09 3

Penentu nilai tukar (lanjutan) • -Tingkat bunga Mereflexikan tingkat inflasi dimasa mendatang jika inflasi

Penentu nilai tukar (lanjutan) • -Tingkat bunga Mereflexikan tingkat inflasi dimasa mendatang jika inflasi tinggi, tingkat bunga juga tinggi karena investor menginginkan kompensasi atas turunnya nilai uang mereka Fisher effect I ‘= r + I I ‘= tingkat bunga nominal R = tingkat bunga sesungguhnya I = tingkat inflasi yang diprediksi dalam waktu tertentu International fisher effect Diantara dua Negara, kurs spot seharusnya berubah dalam jumlah yang sama secara terbalik. (Rupiah turun 200 point terhadap dollar, dollar naik 200 point ) International fisher effect : Harapan depresiasi tk bunga missal 4% Tetapi keadaan tidak selalu berjalan demikian A Sekarbumi SAP 10 Bis Int 08 -09 4

Penentu nilai tukar (lanjutan) • Ikatan dengan mata uag lain • Psikologis investor dan

Penentu nilai tukar (lanjutan) • Ikatan dengan mata uag lain • Psikologis investor dan efek “mengekor” =>Untuk menerangkan gerakan pasar uang jangka pendek =>Bukan karena makro ekonomi, tetapi karena: a. Speculator/rumor b. Investasi salah satu perusahaan besar c. Perilaku politisi/stabilitas politik d. peraturan fiskal dan moneter A Sekarbumi SAP 10 Bis Int 08 -09 5

Sistem Nilai Tukar Rp/USD Target Zone Fixed 1200 Devaluasi 1000 Revaluasi 800 1000 0

Sistem Nilai Tukar Rp/USD Target Zone Fixed 1200 Devaluasi 1000 Revaluasi 800 1000 0 W Rp/USD W 0 Free Floating Apresiasi Rp/USD Managed Floating 1000 1200 1000 800 0 Depresiasi pelebaran Band W 0 6

Sejarah Sistem Nilai Tukar Tetap (1971 – Maret 1983) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali

Sejarah Sistem Nilai Tukar Tetap (1971 – Maret 1983) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali scr ketat Bank Sentral menetapkan nilai tukar terhadap mata uang tertentu sebagai “anchor”. Dalam sistem ini, excess demand dan supply akan dipenuhi/ diserap oleh Bank Indonesia melalui intervensi. (April 1983 – Sep 1986) (Sep. 1986 – Agt. 1997) Nilai tukar ditentukan tidak hanya pada mekanisme pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh unsur “managed” dari bank Sentral melalui intervensi. Sistem Nilai Tukar Mengambang bebas Nilai tukar dibiarkan bebas, tergantung pada mekanisme pasar. Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksible (14 Agustus 1997) 7

Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar Periode Sistem Nilai Tukar Tetap dan Sistem Nilai Tukar

Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar Periode Sistem Nilai Tukar Tetap dan Sistem Nilai Tukar Mengambang Ketat: • Nopember 1978 dari Rp 425 per dolar menjadi Rp 625 per dolar • Maret 1983 dari Rp 625 per dolar menjadi Rp 825 per dolar • September 1986 dari Rp 1134 per dolar menjadi Rp 1644 per dolar Periode Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksibel: Bank Indonesia melakukan 8 x pelebaran pita intervensi yaitu • September 1992 dari Rp 6 (0, 25%) menjadi Rp 10(0, 50%) • Januari 1994 dari Rp 10 (0, 50%) menjadi Rp 20 (1%) • September 1994 dari Rp 20 (1%) menjadi Rp 30 (1, 5%) • Mei 1995 dari Rp 30 (1, 5%) menjadi Rp 44 (2%) • Desember 1995 dari Rp 44 (2%) menjadi Rp 66 (3%) • Juni 1996 dari Rp 66 (3%) menjadi Rp 118 (5%) • September 1996 dari Rp 118 (5%) menjadi Rp 192 (8%) • Juli 1997 dari Rp 192 (8%) menjadi Rp 304 (12%) Selain itu dalam periode nilai tukar mengambang flexible ini Bank Indonesia: • Setiap hari mengeluarkan nilai tukar (kurs) tengah harian • Melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga agar nilai tukar bergerak dalam koridor yang telah ditetapkan. 8

Wewenang BI atas Cadangan Devisa Pengelolaan Cadangan Devisa : A Pengelolaan dilakukan dengan diversifikasi

Wewenang BI atas Cadangan Devisa Pengelolaan Cadangan Devisa : A Pengelolaan dilakukan dengan diversifikasi menurut jenis valuta dan jenis penempatan. A Pengelolaan dilakukan berdasarkan prinsip keamanan dan kesiagaan untuk memenuhi kewajiban segera tanpa mengabaikan prinsip pendapatan yang optimal. Pengembangan Pasar Valuta Asing Melalui penyempurnaan berbagai ketentuan di bidang transaksi devisa, yaitu : • Menetapkan ketentuan transaksi devisa yang dilakukan oleh bank dalam rangka menetapkan prinsip kehati-hatian : a. Ketentuan mengenai Transaksi Derivatif b. Pembatasan Transaksi rupiah dan pemberian kredit valas Pengelolaan Nilai Tukar • Sterilisasi/Intervensi di pasar valuta asing. • Penentuan Kurs Jual/Beli yang terdiri dari; a. Kurs Transaksi b. Kurs Uang Kertas Asing. 9

Kebijakan BI terhadap Nilai Tukar q Menjaga kondisi fundamental makro ekonomi yang sehat. q

Kebijakan BI terhadap Nilai Tukar q Menjaga kondisi fundamental makro ekonomi yang sehat. q Melakukan intervensi ke pasar valas. q Pengawasan langsung pada bank pelaku terbesar. q Pemantauan rekening vostro. q Non-internasionalisasi Rupiah, dengan membatasi akses non-residen terhadap rupiah untuk menekan tindakan spekulasi 10