Sistem Basis Data 2 EER Enhanced Entity Relationship
Sistem Basis Data 2 EER (Enhanced Entity Relationship) Dosen : Devi Indriani
Pengertian Model EER q Model entity Relationship yang ditambah kemampuan semantiknya dengan beberapa konsep yang lebih kompleks.
Konsep Model EER Konsep-konsepnya antara lain : • Subclass (subtype) • Superclass (supertype) • Attribute Inheritance • Generalization • Specialization Hierarchy Specialization lattice • Shared Subclass • Categorization
Konsep Model EER v Subclas (Subtype) : Pengelompokan sebagian entity instances dari suatu entity type yang memiliki attribute yang berbeda dengan kelompok lain. v Contoh : Entitas PEGAWAI mempunyai beberapa subclass seperti: SEKRETARIS, TEKNISI, SALES. v Super-kelas (Supertype) : Entitas yang merupakan induk dari subclassnya. v Contoh : Subclass SEKRETARIS, TEKNISI, SALES mempunyai superclass PEGAWAI
Konsep Model EER v Attribut Inheritance ( pewarisan ) : Ø Merupakan pewarisan attribut superclass nya Ø Entity yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari
Konsep Model EER
Contoh superclass/subclass q Supertype: Kendaraan Ø Subtypes: ü Motor • ID • Harga • Ukuran Mesin ü Mobil • ID • Harga • Ukuran Mesin • Jumlah Penumpang ü Truk • ID • Harga • Ukuran Mesin • Kapasitas Bak • Jenis Bak
Contoh 1 Pengambaran superclass/subclass
Contoh 2 superclass/subclass q Supertype: Pasien Ø Subtypes: ü Rawat Inap • ID • Nama • Tanggal Lahir • Tanggal Masuk • Tanggal Keluar ü Rawat Jalan • ID • Nama • Tanggal Lahir • Tanggal Kembali
Contoh 2 Penggambaran superclass/subclass
Relasi dan Subtype Ø Relasi pada tingkat supertype berarti semua subtypesikut serta dalam relasi tersebut Ø Relasi pada tingkat subtype berarti hanya subtype tersebut yang terkait dengan relasi yang dimaksud
Contoh Gambar Relasi dan Subtype
Contoh Skema Relasi dan Subtype
Generalisasi dan Spesialisasi Ø Generalisasi (Generalization): v Proses pendefinisian sebuah entity type yang lebih umum dari sekumpulan entity types yang khusus Ø Spesialisasi (Specialization): v Proses pendefinisian satu atau lebih entity type yang khusus dari sebuah entity type yang umum
Contoh Proses Generalisasi
Contoh Proses Spesialisasi
Completenes Constraint Ø Completeness Constraints: Apakah sebuah instance dari supertype harus merupakan instance dari minimal satu subtype ? q Ya = Total Specialization Rule (double line) : § Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity di dalam superclass harus merupakan anggota dari salah satu subclass. q Tidak = Partial Specialization Rule (single line) § Constraint yang menerangkan bahwa setiap entity didalam superclass dapat merupakan anggota dari subclass-subclass yang didefinisikan.
Contoh Total dan partial spesialization constraint
Disjointness Constraint v Disjointness Constraints: Apakah sebuah instance dari supertype dapat sekaligus merupakan anggota dari dua (atau lebih) subtype. q Disjoint constraints: ü Constraint yang menerangkan bahwa subclass dari spesialisasi saling disjoint, artinya entity merupakan anggota dari salah satu subclass. ü Disjoint Constraint direpresentasikan dengan lambang ″d″ yang berarti disjoint q Overlap / Non-disjoint constraints: ü Constraint yang menerangkan bahwa subclass-subclass dari spesialisasi saling disjoint, artinya entity mungkin anggota lebih dari satu subclass. ü Non-Disjointdigambarkan dengan lambang ″o″ yang berarti overlapping.
Contoh Disjoint dan overlap ( Nondisjoint) Constraint
Jenis Spesialisasi q Specialization Hierarchy Spesialisasi bertingkat dimana setiap subclass berpartisipasi relationship. q Specialization Lattice Spesialisasi bertingkat dimana suatu subclass dapat berpartisipasi didalam beberapa kelas / subclass relationship. Shared-Subclass • Subclass yang mempunyai lebih dari satu superclass. • Contoh : subclass ASISTEN PELATIH mempunyai dua superclass yang tipenya sama yaitu SALES & PELATIH.
Spesialisasi dengan subclass yang digunakan bersama (shared subclass)
KATEGORI • Adalah kebutuhan yang timbul untuk model suatu relationship superclass/subclass tunggal dengan lebih dari
SELESAI
- Slides: 25