SIRKUMSISI TEHNIK DORSUMSISI TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI Dorsal Slit
- Slides: 18
SIRKUMSISI TEHNIK DORSUMSISI
�TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI ( Dorsal Slit Operation ) Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Keuntungan : �Kelebihan kulit mukosa bisa diatur �Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil �Mudah mengatur panjang pendek pemotongan mukopsa �Tidak melukai glan dan frenulum �Pendarahan bisa cepat diatasi �Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis. �Baik untuk pemula. (tehnik yang paling
Kerugian : �Pendarahan relative lebih banyak. �Teknik sulit dan lebih rumit �Insisi sering tidak rata, tidak simetris. �Waktu lebih lama.
Indikasi medis sirkumsisi antara lain : �Phimosis atau paraphimosis �Infeksi glans penis (balanitis) rekurens �Adanya smegma �Kondiloma akuminata
Kontraindikasi Sirkumsisi tidak boleh dilakukan pada : �Hipospadia, karena kulit preputium akan dipergunakan dalam membuat uretra �Epispadia �Chorde �Webbed penis, yaitu adanya jaringan antara penis dan skrotum
Persiapa �n Sarung tangan steril 2 pasang � Kasa steril Disinfektan, seperti povidone iodine � Klem untuk disinfeksi � Doek lubang steril � Spuit 2. 5 atau 5 cc steril � Lidokain untuk anestesi infiltrasi � 2 atau 3 klem lurus � 2 atau klem arteri kecil � Sonde � Gunting jaringan � Gunting benang � Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya � Jarum jahit cutting lengkungan ½ , atau lebih baik bila ada dengan jarum jahit a-traumatic cutting �
Prosedur �Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi �Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril �Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal penis melingkar. Bila perlu tambahkan juga pada daerah preputium yang akan dipotong dan daerah ventral �Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan pinset
�Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada lubang preputium, lepaskan perlengketannya dengan glans memakai sonde atau klem sampai seluruh glans bebas. Bila ada smegma, dibersihkan. �Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median bagian dorsal dengan 2 klem lurus. Klem ketiga dipasang pada garis tengah ventral. (Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal)
� preputium dorsal tepat digaris tengah (diantara dua klem) kira-kira ½ sampai 1 sentimeter dari sulkus koronarius (dorsumsisi), buat tali kendali. kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher � Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’) Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
�Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut yang disiapkan. �Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya perdarahan yang banyak ada di frenulum) siap untuk dijahit. Penjahitan dimulai dari dorsal (jam 12), dengan patokan klem yang terpasang dan jahitan kedua pada bagian ventral (jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan, selanjutnya jahitan dibuat melingkar pada jam 3, 6, 9, 12 dan
POST OPERATION CARE Medikamentosa : � 1. Analgetika : Antalgin 500 mg PO 3 dd 1, Asam Mefenamat 500 mg PO 3 dd 1 � 2. Antibiotika : Amoksisilin 500 mg PO 3 dd 1, Eritromisin 500 mg 3 dd 1 � 3. Roboransia : Vitamin B Complex, Vitamin C
Edukasi 1. Luka dalam 3 hari jangan kena air. 2. Hati hati dengan perdarahan post circumsisi, bila ada segera kontrol 3. Perbanyak istirahat 4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa 5. Perbanyak dengan makan dan minum yang bergizi 6. Setelah 3 -5 hari post circumsisi buka perban di rumah segera kontrol.
Komplikasi Penderita alergi terhadap obat anestesi lokal. Lebih sering pada prokain dan jarang didapati pada lidokain. Seharusnya disiapkan pula obat untuk mengatasi shock anaphilaktik � Perdarahan. Terutama pada frenulum, karenanya untuk mencegah perdarahan, jahitan pada frenulum diyakinkan cukup adekwat. Perdarahan juga dapat terjadi pada penderita dengan kelainan pembekuan darah. � Infeksi. Bila asepsis-antisepsis kurang diperhatikan, atau terkena urin. � Pengangkatan kulit preputium kurang adekwat, sehingga glans masih tertutup kulit. � Pengangkatan kulit terlalu banyak, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menjahit, tegang dan mempengaruhi penis sewaktu ereksi nantinya � Glans ikut terpotong atau amputasi glans. Dengan dorsumsisi lebih dahulu, hampir tidak pernah terjadi. Glans terpotong paling banyak didapati pada teknik guoletin, karena tanpa membuka preputium terlebih dahulu �
- Teknik sirkumsisi dorsumsisi
- Dorsumsisi
- Teknik engraving dikembangkan di jerman sekitar tahun…
- Double slit vs single slit
- Dorsal slit method
- Mesin konvensional dan non konvensional
- Perekaan seni visual
- Kiirabitehnik
- Gastronomski tehnik
- Erakorralise meditsiini tehnik
- Eed allik-hõimoja
- Mawastha
- Pengertian menyetup
- Teknik wawancara dengan klien
- Tehnik mehatronike plača
- Contoh karya inovatif alat peraga
- Apabila seorang pemain menembak dari luar daerah bersyarat
- Double slit experiment conclusion
- Scit vs slit