Sirah Nabawiyyah Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyyah Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah (Ringkasan) IQRO FOUNDATION AUSTRALIA
Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah Meluasnya Tugas Dakwah dan Tarbiyah di Madinah Tarbiyah dan Semangat Keilmuan Metode Pengajaran Rasulu. Llah Adab Sahabat dalam Majelis Rasulu. Llah IQRO Foundation, Sydney, Australia
Meluasnya Tugas Dakwah dan Tarbiyah di Madinah Dakwah dan tarbiyah tidak berhenti saat Nabi tiba di Madinah; justru cakupannya semakin luas. Sekali lagi, bukan pemindahan wilayah kerja; namun perluasan wilayah kerja. Karakter dan Marhalah Dakwah di Madinah, tidak serta meninggalkan dakwah menyeru manusia masuk Islam seperti terlihat pada ayat: ﺍﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻭ ﺍﻱ ﺍﺍ ﺍﻳ IQRO Foundation, Sydney, Australia “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah
Surat Al-Baqarah, sebagai salah satu surat yang pertama turun di Madinah, menerangkan pula tentang: Sifat Mukmin. Sifat orang kafir. Sifat orang munafik. Surat Al-Baqarah banyak pula bercerita tentang sifat-sifat Orang Yahudi. Di Makkah, Dakwah Nabi lebih pada mengajak orang musyrik masuk Islam; di Madinah, Beliau juga aktif mengajak Ahlul Kitab masuk Islam. Seperti Dakwah Nabi di Pasar Bani Qainuqa’ kelak, dll. Cakupan Tarbiyah Nabi juga meluas dari yang telah dilakukan di Makkah, ditambah dengan menjaga para Sahabat dari sifat nifaq (yang tidak ada di Makkah). IQRO Foundation, Sydney, Australia
Tarbiyah dan Semangat Keilmuan Walau Al-Quran turun dengan banyak ‘tema baru’ di Madinah, namun juga tetap banyak berbicara tentang keimanan, Ke-Maha Besar-an Allah, surga dan neraka. Keimanan adalah pondasi Agama. Di tempat baru yang subur dan sejahtera ini, lebih perlu diingatkan tentang Akhirat, karena sifat dunia yang cenderung melalaikan. Sangat keliru jika menganggap bahwa ketika dakwah sudah sampai di marhalah tertentu, lalu membuat seseorang meninggalkan basic agama dan tarbiyah. Tarbiyah berlangsung di bawah asuhan Nabi dengan Masjid dalam bimbingan wahyu. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Para pencatat wahyu: Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, Abu Ayyub Al-Anshari, Usaid bin Hudhair, Ja’far bin Abi Thalib (sekembalinya dari Habasyah) , dll. Jumlahnya +65 Sahabat . (Prof. Dr. M. M. Al-A’zami) Para Sahabat menuntut ilmu dengan antusias; tidak ketinggalan pula Para Sahabat Wanita. Pernah suatu saat, Para Sahabat mendengarkan Nabi ber-ceramah dari Subuh hingga Maghrib, hanya diselingi Shalat Fardhu. Rasulu. Llah sangat memperhatikan penyebaran ilmu di kalangan Kaum Muslimin. Pengiriman du’at ke berbagai daerah kelak. Hijrah ke Madinah pun diawali dengan pengiriman da’i. Proporsi tingkat keilmuan dan pelimpahan tanggungjawab. Pengajaran dilakukan secara kolektif dan individual. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Beberapa Ayat-ayat Madaniyah yang menyemangati. ﻷﺍ ﻯ ﺍ ﺍﻻ ﺍ ﻭﻱ ﺍﻳ ﻻ “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!“ (Q. S. 2: 31) ﺍﻳ ﻭ ﻭﻭﺍ ﺍ ﻭ ﺍﺍ ﺍ … “… Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan di-sebabkan kamu tetap mempelajarinya. ” IQRO Foundation, Sydney, Australia (Q. S. 3: 79)
Metode Pengajaran Nabi Pengulangan. ﻯ ﺍﻟ ﻯ ﻯ ﺍ ، ﻻﺍ ﺍ ، ، » ﺍ ﺍﻟﻠ ﻯ « ﻻﺍ Dari Anas bin Malik dari Nabi bahwa: “Jika Beliau berbicara terkadang mengulanginya sebanyak tiga kali sampai dipahami, dan jika mendatangi satu kaum IQRO Foundation, Sydney, Australia kemudian memberi salam kepada mereka maka
Berkata ‘Aisyah d: “Dulu Rasulu. Llah berbicara, dan seandainya ada orang yang menghitung kata-katanya maka ia pasti bisa. ” (H. R. Bukhari-Muslim) : ﺍ ﺍﻟﻠ ﺍ ﻯ ﺍ ﻭ ﺍﻟ « . . . » ﺍﻟﻳ Dari ‘Aisyahdberkata: “… Sesungguhnya Rasulu. Llah tidak berbicara cepat seperti kalian berbicara cepat. ” (H. R. Bukhari) Moderat (tidak berlebihan) dan memilih waktu dan tempat yang tepat. ﺍ : ﺍ ، ﻭ ﺍﻟﻠ ﺍ ، ﺍﻷ ﺍ ﺍ ﻯ IQRO Foundation, Sydney, Australia ﻱ ﺍ ﺍﻟ »
Memberikan ilustrasi dengan contoh/perumpamaan. Metode ini juga digunakan dalam Al-Quran. ﺍﺍﻭ ﻷﺍ ﻟﺍ ﺍ ﻻ “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. ” (Q. S. 29: 43) Ibnu ‘Umar pernah menyebutkan bahwa beliau menghafal 1000 perumpaan yang digunakan oleh Nabi. [Asy-Sya’labi] Memberikan pertanyaan atau tawaran. ، ﺍﻟﻠ ﺍ ﻯ ﺍ ﺍﻟﻠ ﻯ » : ﺍ ﻭ ﺍﻟﻠ ، ﺍﺍﺍ « ﺍﻟ ﺍ؟ IQRO Foundation, Sydney, Australia ﺍﻭﺍ ﻱ ﻭ ﺍ ﻯ
sa dan mengangkat derajat? Mereka menjawab, “Mau , wahai Rasulu. Llah. ” Rasulu. Llah bersabda, “Menyempurnakan wudhu’ pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Yang demikian itulah ar Ribath” (HR. Muslim) Membawa murid pada sesuatu yang membangkitkan perhatian mereka. ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍﻟ ﻭ ﺍﻟ ﻭ ﺍﺍ ( ﻛﻨﻔﺘﻴﻪ : )ﻭ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺍﻟ ﺍ ﺍ IQRO Foundation, Sydney, Australia ﺍ
banyak di kanan kiri beliau. Kemudian beliau menemukan seekor anak kambing yang mati dengan kedua telinga yang kecil. Sete-lah itu beliau mengangkat anak kambing itu dengan beliau pe-gang telinganya seraya bertanya, “Siapakah di antara kalian yang mau membeli kambing ini seharga satu dirham? ” Orang-orang menjawab, “Tentu kami tidak ingin membelinya, ya Rasulu. Llah. Untuk apa membeli kambing yang telah menjadi bangkai. ” Beliau bertanya lagi, “Apakah ada di antara kalian yang ingin memilikinya tanpa harus membeli? ” Mereka menja-wab, “Demi Allah, seandainya kambing itu masih hidup, maka kambing tersebut cacat, yaitu telinganya yang kecil. Terlebih lagi kini ia telah menjadi bangkai. ” Kemudian Rasulu. Llah bersab-da, “Demi Allah, sungguh dunia itu di sisi Allah nilainya lebih hina daripada hinanya bangkai anak kambing ini di mata kalian. ” (H. R. Muslim) IQRO Foundation, Sydney, Australia
Menggunakan sarana visual. a) Berbicara sembari menggerakkan tangan. ﺍﻟﻠ ﺍﻟ ﻯ : ﺍ ﺍﻟ ﻭﻯ ﻱ ﺍﺍ ، ﺍﻟ ﺍ » « ﺍ Dari Abu Musa dari Nabi bersabda: “Mukmin itu bagi mukmin yang lain seperti bangunan, menguatkan satu bagian dengan bagian lainnya". Kemudian Beliau menjalin bagian dengan bagian lainnya". jari-jema-rinya. ” (H. R. Bukhari) b) Menjelaskan dengan membuat gambar (diagram). ﻯ ، ﻭ ، ﺍ ﺍﻟﻠ ﻭ IQRO Foundation, Sydney, Australia ﺍ : ﺍ ﺍﻟﻠ
sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan ka-nan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak). Pada setiap jalan ada syetan yang mengajak kepada ja-lan itu, ’ kemudian beliau membaca, ﺍﻭ ﺍﻱ ﺍﻟ ﻻ ﻭﺍ ﻳﺍ ﺍ ﻳ ‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-ja-lan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kalian dari jalan-Nya’ [Al An’am: 153]. ” (H. R. Ahmad) c) Membawa dan menunjukkan hal yang sedang dibi. IQRO Foundation, Sydney, Australia carakan.
Dari Abdullah bin Zurair -yaitu Al Ghafiqi- Bahwasanya ia mendengar Ali bin Abu Thalib berkata, "Rasulu. Llah pernah mangambil sutera lalu meletakkannya pada sisi kanannya, dan mengambil emas lalu meletakkannya pada sisi kirinya. Ke-mudian beliau bersabda: "Sesugguhnya dua barang ini haram ba-gi umatku yang laki-laki. ". " (H. R. Abu Dawud) d) Berdiri di depan murid dan mencontohkan langsung hal yang sedang dipelajari. . : ﻗﺎﻝ ﻯ ﺍﻟ ﻋﻦ ﻭ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻭ IQRO Foundation, Sydney, Australia ﺍﻟ ﻯ
Dari Sahl bin Sa’id berkata (saat ditanya tentang Mimbar Nabi ): … Kemudian Rasulu. Llah memerintahkan supaya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbu-at dari kayu hutan. Aku melihat Rasulu. Llah shalat di atas mimbar itu. Lalu beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari ruku’, lalu tu-run sambil mundur sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga selesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang lalu bersabda, 'Wahai sekalian manusia, aku melalukan ini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian belajar cara shalatku'. Membuat murid merasa nyaman dan menciptakan penyesuaian dengan (keadaan) mereka. IQRO Foundation, Sydney, Australia
a) Mengapresiasi murid yang berprestasi. ﺍ : ﺍ ﺍﻟﻠ » : ﻭﻯ ، ﻭﻯ ﻯ ﻱ ﻱ ﺍﻟﻠ ﺍ ﻱ ، ﺍﺍ ﺍﻳ ﻭ ﺍ ﺍﺍ ﻭﻳ « ﺍ آ Bersabda Rasulu. Llah kepada Abu Musa : “Seandainya engkau melihatku ketika aku mendengarkan bacaan Al Qur’anmu tadi malam. Sungguh engkau telah diberi salah satu seruling kelu-arga Daud” (HR. Muslim) b) Tetap bersikap lemah lembut kepada murid yang berbuat kekeliruan dan tidak menghardiknya. ﺍ ﺍ IQRO Foundation, Sydney, Australia …
، ﻱ ﺍ ﺍ ﻱ ﺍ » : ﺍ ﺍﻟ ﺍ … ﻳﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻳ ﺍ « ﺍآ ﺍﻟﻠ ﻯ ﺍﻟﻠ ( …) ﺭﻭﻩ ﻣﺴﻠﻢ ، ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻳ ﺍ ﻭ ﺍ … tidak memukul dan tidak memaki-ku. Beliau bersabda: “Sesungguhnya shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada perca-kapan manusia, karena shalat itu hanyalah tasbih, takbir dan membaca al-Qur'an. ” -Atau sebagaimana yang takbir dan membaca al-Qur'an. ” disabdakan Rasulu. Llah �. (H. R. Muslim) c) Tidak menyebutkan nama orang yang berbuat kekeliruan secara langsung, cukup dengan menyebut ke. IQRO Foundation, Sydney, Australia keliruannya saja.
Bersabda Rasulu. Llah : “Sesungguhnya aku telah mengangkat seseorang pegawai di antara kalian untuk mengurus suatu tugas (yaitu amil zakat yang sudah digaji dari negara) dari tugas yang Allah perintahkan kepadaku. Kemudian di datang dan mengatakan, ’Ini adalah untukmu, sedangkan yang itu adalah hadiah untukku. ’ Mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapak dan ibunya sehingga dia mendapatkan hadiah tersebut? Demi Allah, tidaklah salah seo-rang di antara kalian mengambil sesuatu (harta) tanpa hak kecuali dia akan bertemu Allah dengan memikul (harta tersebut) di hari kiamat…” (H. R. Bukhari-Muslim) d) Menunjukkan rasa marah jika memang diperlukan. Nabi marah saat ‘Umar datang membawa lembaran Taurat. [Lihat note PPT] e) Mampu mengambil situasi yang tepat untuk mengajarkan moral atau pelajaran yang bisa diambil darinya. IQRO Foundation, Sydney, Australia
ﺍﺍ ﻯ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻱ ﻯ ﻱ ﺍ ﺍﻟ ﻱ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ. IQRO Foundation, Sydney, Australia Dari Umar bin Al Khatthab (katanya); "Rasulullah per-
Adab Sahabat Dalam Majelis Rasulu. Llah Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tidak memotong Nabi saat berbicara/mengajar. Mengajukan pertanyaan bermutu untuk mencegah ketidakmengertian atau salah faham terhadap ilmu. Bertanya dengan niat belajar ilmu dan mengamalkannya. Tidak bertanya tentang hal yang abstrak (apalagi untuk memperlihatkan kepandaian dan semacamnya). Tidak bertanya terhadap hal yang belum disampaikan Allah dan Rasul Nya. Memilih waktu yang tepat untuk bertanya. Mengambi manfaat dari pertanyaan orang lain. Mengulang kembali ilmu/pelajaran yang didapat. IQRO Foundation, Sydney, Australia
Semoga Allah Berkenan Menganugerahi kita Ampunan dan Ridha Nya Bersambung, Insya Allah ﻭ ﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ آﻞ ﻣﺤﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻰ آﻞ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ آﻞ ﻣﺤﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﺑﺎﺭﻛﺖ ﻋﻠﻰ آﻞ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌــــــﺎﻟﻤﻴﻦ ﺍﻧﻚ ﺣﻤﻴﺪ ﻣﺠﻴﺪ Allahumma Shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shalaita’ala aali Ibraahiim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa barakta ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘alaamiina inna. Ka Hamiidum-Majiid Untuk Download Powerpoint, Kunjungi: pptsirahnabawiyah. wordpress. com
- Slides: 23