Siklus 8 Pendapatan dan Beban Siklus 8 Pendapatan
Siklus 8 Pendapatan dan Beban
Siklus 8: Pendapatan dan Beban Pada siklus ini anda akan melakukan prosedur audit untuk menguji ketaatan dan kewajaran pendapatan dan beban pada PT PETA. Anda bertindak sebagai senior auditor yang melaksanakan prosedur-prosedur audit yang telah ditentukan. Sebelum melakukan proses audit pelajarilah ICQ (Internal Control Quesionnaire) atau kuesioner pengendalian internal (buku 1 hal 142 -145). Setelah itu anda perlu memahami program dan prosedur audit yang berlaku untuk PT PETA (buku 1 halaman 146).
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menguji asersi Keberadaan (existence or occurance), Accurancy & cut-off, dan Kelengkapan (Completeness) dari Pendapatan dan Beban Asersi Keberadaan (existence) Asersi ini berhubungan dengan apakah transaksi-transaki yang berkaitan dengan beban dan perolehan perusahaan benar-benar ada pada tanggal neraca dan transaksi-transaksi tersebut yang tercatat telah benar terjadi selama periode tertentu. Asersi accurancy dan cut off Asersi ini berhubungan dengan apakah pendapatan dan beban telat dicatat dalam jumlah yang benar, dialokasikan ke periode yang benar dan telah dilakukan pengklasifikasian serta pengungkapan yang benar dalam laporan keuangan. Asersi Kelengkapan (completeness) Asersi kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi yang seharusnya disajikan dalam Laporan Keuangan telah dicantumkan didalamnya. Jadi kita memastikan bahwa pendapatan dan beban yang dimiliki PT PETA telah sesuai dengan jumlah yang terdapat di Laporan Keuangan, transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pendapatan dan beban PT PETA kita cek apakah telah dicatat dengan benar beserta dengan buktinya.
Saudari Ester memberikan informasi yang diperlukan Anda dalam melakukan pemeriksaan untuk beban operasional dan data perpajakan untuk menghitung Pajak Penghasilan badan tahun 2012. , berikut adalah hasil temuan pemeriksaan yang didapat 1 2 3 4 Pada 11 April 2012, dalam rangka hari ulang tahun perusahaan maka Bapak Rantung mewakili perusahaan memberikan sumbangan kepada Panti Asuhan Anaku di Bogor. Pemberian sumbangan berupa uang tunai sebesar Rp 20. 000 yang dicatat sebagai beban jamuan dan representasi. Pencatatan ini memerlukan koreksi terkait pencatatannya. Pada 18 Agustus 2012, perusahaan memberikan dana berupa uang tunai sebesar Rp 10. 000 untuk penggantian biaya perawatan Ibu Tati selama beliau dirawat di Rumah Sakit Sembuh_donk. Pemberian dana sebagai penggantian perawatan karyawan ketika sakit yang termasuk sebagai benefit karyawan, dapat dianggap sebagai beban dan menjadi objek PPh pasal 21. Pencatatan ini memerlukan koreksi untuk pencatatannya, tetapi tidak memerlukan pencatatan koreksi untuk pemotongan utang PPh Pasal 21 karena PPh Pasal 21 sudah disetorkan dan terbukti pada SPT 1721 bulan September 2012. Pada 25 November 2012, bangunan perusahaan selesai dicat ulang oleh seorang kontraktor. Perusahaan mencatat transaksi tsb sebagai beban jasa professional. Pencatatan ini diperlukan korekasi, sebab dari jasa professional tersebut menghasilkan pencatatan PPN (tarif 10%) dan PPh 23 (tarif pasal 5%) Pada pada 28 Desember 2012, perusahaan membeli voucher hotel untuk akomodasi petugas pajak. Voucher hotel sebesar Rp 3. 500. 000 dibeli dan diserahkan sendiri oleh Bapak Deni kepada petugas pajak tersebut. Seharusnya perusahaan membuat penjurnalan pada tanggal terjadinya transaksi walaupun belum diklaim oleh Bapak Deni. Transaksi ini memerlukan koreksi untuk mencatat pembelian voucher hotel sebagai beban jamuan dan representasi.
Saudari Ester memberikan informasi yang diperlukan Anda dalam melakukan pemeriksaan untuk beban operasional dan data perpajakan untuk menghitung Pajak Penghasilan badan tahun 2012. , berikut adalah hasil temuan pemeriksaan yang didapat 5 6 Selama tahun 2012, perusahaan telah menghitung dan menyetorkan PPh pasal 21 dengan memotong gaji para karyawannya. Untuk menguji perhitungan PPh pasal 21 yang telah dilakukan perusahaan maka diambil sampel secara acak sebanyak lima orang. Sampel diambil dari karyawan dengan posisi minimal manajer yang mendapatkan gaji di atas Rp 2. 000, kemudian lakukan perhitungan untuk PTKP, Ph. KP dan PPh ps 21 nya. Pajak Penghasilan badan harus dihitung kembali dengan tarif sesuai dengan Pasal 17 Undang- Undang PPh dengan memperhatikan semua jurnal koreksi dari soal-soal sebelumnya (bukalah Kembali hasil kerjaan siklus-siklus sebelumnya). Dalam Menyusun kertas kerja siklus ini, perhatikan semua jurnal koreksi dari soal-soal sebelumnya (bukalah kembali hasil kerjaan siklus-siklus sebelumnya)
Dokumen yang diperlukan dalam menyelesaikan kertas kerja 1. 2. 3. 4. Temuan-temuan dari hasil pemeriksaan (buku 1 hal 146 -147) Jurnal koreksi dari soal-soal sebelumnya terkait beban operasional dan pendapatan Laporan Keuangan Koreksian Setelah Audit (daftar jurnal koreksi dan reklasifikasi dan prosedur penelaahan analitis neraca) Kertas Kerja Tahun Lalu Siklus Perolehan dan Pembayaran Aset Tetap (buku 1 hal 260 -283)
Cara Pengerjaan Laporan Keuangan Koreksian Setelah Audit Buatlah daftar jurnal koreksi (gunakan jurnal koreksi dari siklus penjualan dan penagihan piutang usaha hingga siklus pengujian investasi) Indeks E Skedul piutang Indeks F Skedul Persediaan Indeks C Skedul Kas dan Setara Kas Indeks G Skedul Beban dibayar dimuka dan peralatan kantor Indeks H Skedul investasi dalam saham Indeks J Skedul Aset Tetap Indeks M 3 Skedul hutang sewa guna usaha jangka pendek Indeks N 1 Skedul hutang sewa guna usaha jangka panjang Lakukan posting pada kertas kerja Laporan Keuangan Auditan
Daftar jurnal koreksi Gunakan Index pada skedul-skedul siklus 2 -6: Indeks E Skedul piutang Indeks F Skedul Persediaan Indeks C Skedul Kas dan Setara Kas Indeks G Skedul Beban dibayar dimuka dan peralatan kantor Indeks H Skedul investasi dalam saham Indeks J Skedul Aset Tetap Indeks M 3 Skedul hutang sewa guna usaha jangka pendek Indeks N 1 Skedul hutang sewa guna usaha jangka panjang Nomor Akun Masukkan nomor dan nama akun untuk setiap jurnal, sesuai daftar nomor akun di Buku 1, halaman 29 -30. Pilih akun yang paling mendekati.
Cara pengerjaan daftar jurnal koreksi Nomor Jurnal Isikan nomor jurnal dengan PARE 1, 2, 3 dst) Indeks Isikan indeks yang sesuai (E, F, C, G, H, J, M 3 dan N 1) Nomor Akun Masukkan nomor dan nama akun untuk setiap jurnal, sesuai daftar nomor akun di Buku 1, halaman 2930. Pilih akun yang paling mendekati. Apabila tidak ada akun yg mendekati buatlah penomoran tetapi harus konsisten Nama Akun Isikan nama akun yang sesuai Ref Kosongkan saja Debit Cred. It Isikan sesuai dengan nominal yang ada pada debit kredit
Contoh Pengerjaan Daftar jurnal koreksi Indeks E Skedul piutang PARE 1 : Selisih hasil konfirmasi kesalahan di PT Flamingo mengklaim telah mentransfer pelunasan sebesar Rp 126. 000, padahal BPK terkait menunjukkan Rp 112. 500. 000. Pelunasan yang benar terjadi adalah sebesar Rp 126. 000 (data PT Flamingo) berdasarkan bank statement, sehingga saldo piutang Toko Flamingo yang benar adalah 74. 400. 000 Bank BINI 13. 500. 000 Piutang dagang (PT Flamingo)13. 500. 000 PARE 2 Hasil konfirmasi PT Horas menyatakan bahwa barang senilai Rp 105. 600. 000 belum sampai per 31 Des 2012, walaupun sudah dikirim pada 29 Des 2012. Karena PT PETA tahun 2012 menggunakan FOB Destination point, maka PT Horas benar karena nilai piutang barang yang belum sampai ini memang belum boleh diakui. Saldo piutang PT Horas yang tepat adalah Rp 18. 875. 000. Penjualan 105. 600. 000 Piutang Dagang 105. 600. 000
Contoh Pengerjaan Daftar jurnal koreksi PARE 3 : Hasil konfirmasi PT Manggis menyatakan bahwa mereka telah melunasi piutang senilai Rp 40. 000 dan ada retur senilai Rp 21. 120. 000. Saldo piutang PT Manggis yang tepat adalah Rp 64. 255. 000 (saldo PT Manggis) Bank BINI 40. 000 Retur Penjualan 21. 120. 000 Piutang Dagang 61. 120. 000 PARE 4 Diketahui bahwa PD Rambutan bangkrut dan piutang akan dihapus Beban kerugian piutang tak tertagih 27. 500. 000 Piutang Dagang 27. 500. 000 PARE 5 Dari hasil prosedur tambahan subsequent receipt Toko Lemon Penjualan 2. 500. 000 Piutang Dagang 2. 500. 000
Cara pengerjaan Laporan Keuangan Koreksian Setelah Audit Gunakan daftar jurnal koreksi yang telah dibuat untuk mengisikan pada PARE. Pengisian sesuai dengan akun. Gunakan rumus excel sumif dengan mengambil nilai menggunakan nomor akun untuk memudahkan.
Contoh pengerjaan Laporan Keuangan Koreksian Setelah Audit Kas kecil (Indeks C Skedul Kas dan Setara Kas) Jurnal untuk mencatat pengeluaran kas kecil yang belum direimburse, padahal sudah terjadi Beban Perjalanan Dinas 42. 500 Perlengkapan Kantor/Toko 25. 000 Kas Kecil 67. 500 Bank Mandi (Indeks C Skedul Kas dan Setara Kas) Mencatat Pendapatan Jasa Giro yang belum dicatat Bank Mandi 106. 775 Pendapatan bunga 106. 775 Mencatat biaya administrasi bank Beban Administrasi Bank 50. 000 Bank Mandi 50. 000 Deposito berjangka (Indeks C 6 Skedul Kas dan Setara Kas) Nilai deposito per klien 194. 500. 000 Nilai deposito 31 Des 2012 (US$25. 000 x 9. 830) = 245. 750. 000 Deposito Berjangka 51. 250. 000 Laba (Rugi) Valuta Asing. 51. 250. 000
Thanks! Do you have any questions? farizqashintadevi@uny. ac. id +62 857 218 821 CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Please keep this slide for attribution
- Slides: 14