Sikap terhadap Perubahan Perubahan Sosial perubahan sosial dapat
Sikap terhadap Perubahan
Perubahan Sosial • perubahan sosial dapat diartikan sebagai perubahan pola hubungan sosial dan struktur sosial. Misalnya, perubahan peran istri dalam keluarga, berkurangnya sifat gotog royong pada masyarakat, dan perubahan penilaian terhadap tenaga kerja
• Unsur-unsur perubahan sosial berupa material dan immaterial, namun unsur material lebih cepat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dari pada unsur immaterial (Ogburn, 1964). • Kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan transportasi telah membawa banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, telefon genggam (hp) dan speda motor lebih cepat merubah pola hubungan social dibandingkan dengan program keluarga berencana(KB). Mengapa demikian?
• Pertama, Hp dan speda motor bebas norma tetapi akan melahirkan proses pembentukan norma baru dalam masyarakat. Sedangkan unsure perubahan yang memiliki keterkaitan dengan norma yang telah ada sulit diterima bahkan ditolah oleh masyarakat • Kedua, untuk mendapatkan Hp dan speda motor masyarakat termotivasi untuk/dalam bekerja, sehingga lebih produktif
Ciri perubahan yang dinamakan perubahan sosial • Setiap masyarakat mengalami perubahan oleh karena itu tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti perkembangannya (perubahan sosial bersifat mutlak). • erubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga sosial lainnya (perubahan sosial bersifat menyeluruh). • Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara, yang kemudian diikuti dengan proses reorganisasi untuk memantapkan kaidah yang baru (perubahan sosial menimbulkan keretakan sosial). • Perubahan sosial terjadi pada aspek material maupun immaterial (perubahan sosial terjadi pada aspek kehidupan).
Proses Perubahan Sosial • adaptasi, • saluran perubahan, Saluran perubahan sosial saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Saluran perubahan tersebut adalah lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan yang memiliki penilaian tertinggi dari masyarakat, maka menjadi saluran perubahan sosial. Lembaga kemasyarakatan tersebut, mungkin dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, atau agama. Hal ini akan bergantung pada pusat perhatian masyarakat (cultural focus) • disintegrasi, proses pudarnya norma-norma dan nilai dalam masyarakat, yang disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan • Reorganisasi /reintegrasi proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kema-syarakatan yang mengalami perubahan. Reintegrasi terlaksana apabila norma dan nilai-nilai baru telah melembaga dalam masyarakat.
Bentuk perubahan sosial • Perubahan yang terjadi secara lambat (evolusi) dan perubahan yang terjadi secara cepat (revolusi) • Perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar • Perubahan yang dikehendaki (intended change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)
Perubahan berpengaruh kecil dan besar • Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang mempengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat, tetapi perubahan ini tidak membawa pengaruh secara langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Seperti perubahan mode pakaian atau rambut tidak membawa pengaruh bagi masyarakat dalam keseluruhan karena tidak menimbulkan perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan • Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat mempenga-ruhi lembaga masyarakat. Misalnya, industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar terhadap keseluruhan unsur –unsur dalam masyarakat tersebut. Perubahan peran wanita dari sektor domestik ke sektor publik, sehingga membawa pengaruh pada pola pengasuhan anak
Penyebab perubahan sosial • Rasa tidak puas masyarakat atas keadaan dan situasi yang ada, sehingga muncul keinginan untuk memperbaikinya. • Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri. Kesadaran ini mendorong masyarakat melakukan berbagai usaha memperbaiki kekurangan dalam kebudayaannya. • Pertumbuhan masyarakat menyebabkan timbulnya keperluan, keadaan, dan kondisi baru. Karena itu, masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. • Ada kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diatasi dengan sistem kebudayaan yang ada. Oleh sebab itu, masyarakat mencari cara baru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. • Bertambahnya kebutuhan hidup yang didukung oleh keinginan untuk meningkatkan taraf hidup lebih sejahtera. • Sikap terbuka dari masyarakat yang bersangkutan terhadap halhal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, dan sikap toleransi terhadap hal-hal yang menyimpang dari kebiasaan.
Tipe masyarakat terhadap Perubahan • Masyarakat terbuka - Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan seleksi - Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi • Masyarakat tertutup
Masyarakat Terbuka • Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan seleksi Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya norma sosial yang telah ada ditolak keberadaannya. : Ciri-ciri a. Sikap hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk perubahan b. Mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat c. Lebih mengutamakan masa kini, sangat menghargai waktu d. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian e. Yakin pada IPTEK dari pada hal-hal gaib (mistik) f. Penuh perhitungan dan percaya diri g. Menghargai harkat hidup orang lain h. Memiliki sikap keadilan dan pemerataan
Masyarakat terbuka • Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi Semua unsur-unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur budaya dari dunia barat. Hal ini karena perkembagan ilmu dan teknologi mereka demikian maju dan cepat perkembangannya. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang modern. Proses menerima semua unsur barat tanpa seleksi disebut WESTERNISASI
Masyarakat tertutup • Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup diri akan perubahan, ada kalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau bergaul dengan masyarakat luar. • Masyarakat Papua, masih ada suku-suku yang hampir belum mengalami perubahan, kehidupan mengembara di hutan, mengumpulkan makanan berupa daun-daunan, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (nomaden) bahkan mereka belum menggunakan pakaian Ciri – Ciri Masyarakat Tertutup 1. 2. 3. 4. 5. Tak mau kehilangan budaya aslinya Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat Memiliki sifat etnosentrisme yang tinggi Terlalu kuat memegang tradisi dan ideologi kelompok Mobilitas sosial rendah
Sikap Masyarakat pada perubahan a). Sikap Positif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya 1. Terbuka (Open Minded) Masyarakat dapat bersikap terbuka pada perubahan sosial budaya. Masyarakat akan memperhatikan sesuatu yang baru yang ada disekitar mereka. Setelah itu mereka melakukan seleksi akan pengaruh tersebut. Bangsa Indonesia sejak dulu merupakan bangsa yang terbuka terhadap budaya dari luar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya asimilasi maupun akulturasi yang ada di Indonesia. Kebudayaan Betawi misalnya, merupakan asimilasi dari kebudayaan Indonesia, Melayu, Cina, Timur Tengah dan Eropa. 2. Antisipatif adalah sikap tanggap terhadap sesuatu yang sedang dan akan terjadi. Setelah bersikap terbuka dengan perubahan yang terjadi, kita juga harus tanggap terhadap kemungkinan dan fenomena yang terjadi.
3. Selektif memiliki dua makna, yang pertama melalui seleksi atau penyaringan, yang kedua mempunyai daya pilih. Setelah mengetahui bahwa suatu perubahan sosial budaya memiliki pengaruh baik atau buruk, masyarakat kemudian melakukan proses seleksi, yakni memilih pengaruh manakah yang memberikan manfaat besar bagi dirinya ataupun orang lain. 4. Adaptif Apabila seseorang telah memutuskan bahwa suatu kebudayaan telah membawa pengaruh positif bagi dirinya dan orang lain, ia akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dengan cara seperti itu, ia akan mudah mengikuti dan menyerap perubahan itu. 5. Tidak Meninggalkan Kebudayaan Asli Meski kita telah menerima kebudayaan dari luar, dan telah beradaptasi dengan kebudayaan tersebut. Hendaklah kebudayaan asli kita senantiasa kita jaga dan lestarikan agar jangan sampai hilang. Karena kebudayaan asli kita adalah suatu yang unik dan memiliki nilai yang tinggi
Sikap Masyarakat pada Perubahan b). Sikap Negatif terhadap Pengaruh Perubahan Sosial Budaya 1. Tertutup dan Curiga Sikap tertutup biasanya dimiliki oleh masyarakat yang sudah terlanjur menikmati dan tenang berada di dalam kebudayaannya yang mapan. Mereka akan merasa tidak senang apabila ada pengaruh kebudayaan lain yang mencoba masuk kedalamnya. Perubahan sosial budaya yang masuk dianggap akan merusak tatanan yang ada. Sikap tertutup dan curiga ini merupakan salah satu ciri masyarakat tradisional. 2. Acuh tak Acuh dan Apatis Sikap ini mirip dengan sikap tertutup. Hanya saja sikap ini memiliki perbedaan dengan sikap tertutup dalam hal merasakan perubahan yang datang. Sikap tertutup, masyarakatnya merasakan penuh pengaruh perubahan itu, akan tetapi sikap acuh tak acuh dan apatis ini masyarakat atau individu belum tentu merasakan pengaruh perubahan. Pada sikap acuh tak acuh ini, masyarakat tak mau tahu dengan apa yang sedang terjadi, karena pengaruh yang ada tak berdampak apa-apa pada dirinya. 3. Tidak Selektif dan Tidak Berinisiatif Tidak selektif berarti tak mampu memilah-milah pengaruh perubahan sosial budaya manakah yang bermanfaat atau tidak bagi dirinya. Tidak inisiatif berarti tidak memiliki ide atau prakarsa untuk berbuat sesuatu. Segala sesuatunya ditentukan oleh pihak lain. Dalam menghadapi perubahan sosial budaya, orang yang tidak punya inisiatif akan mudah diombang-ambingkan pengaruh dari luar dirinya.
- Slides: 16