SIFATSIFAT KOLIGATIF LARUTAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Adalah sifat

  • Slides: 18
Download presentation
SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN � Adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN � Adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya. � Cth : � penambahan garam dan etilen glikol ke dalam air akan menyebabkan penurunan titik beku larutan.

SIFAT NON KOLIGATIF LARUTAN � Cth : � Penambahan garam dan gula masing akan

SIFAT NON KOLIGATIF LARUTAN � Cth : � Penambahan garam dan gula masing akan memberikan rasa asin dan manis. Karena rasa bergantung pada jenis zat terlarut dan jumlah partikel zat terlarut, maka rasa termasuk sifat non koligatif larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN HANYA BERLAKU APABILA � Larutan tersebut bersifat encer dan zat terlarut

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN HANYA BERLAKU APABILA � Larutan tersebut bersifat encer dan zat terlarut tidak mudah menguap (non volatil)

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN MELIPUTI : 1. 2. 3. 4. Penurunan tekanan uap Kenaikan titik

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN MELIPUTI : 1. 2. 3. 4. Penurunan tekanan uap Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Tekanan osmotik

Perhatikan diagram fasa berikut. A’ A B B’ Pelarut murni H 2 O Larutan

Perhatikan diagram fasa berikut. A’ A B B’ Pelarut murni H 2 O Larutan T Perubahan titik didih d. T Perubahan titik didih Cair Tekanan 1 atm d d. T° d° T d T b T ° b. T b° T b P P T Padat T 0, 06 atm T’ Tb Tb Tb° 0, 1°C Gas Suhu Td Td ° Td Titik didih pelarut murni Titik didih larutan Perubahan titik beku Titik beku pelarut murni Titik beku larutan Perubahan tekanan uap

TEKANAN UAP Adalah tekanan gas yang berada di atas zat cairnya di dalam tempat

TEKANAN UAP Adalah tekanan gas yang berada di atas zat cairnya di dalam tempat tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis. ( jumlah partikel yang melepaskan diri dari fase cair ke fase gas sama dengan fase gas yang terperangkap di permukaan fase cair )

PENURUNAN TEKANAN UAP ( ΔP ) � Adalah fenomena di mana tekanan uap suatu

PENURUNAN TEKANAN UAP ( ΔP ) � Adalah fenomena di mana tekanan uap suatu larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap pelarut murninya.

1. Penurunan Tekanan Uap Larutan Kesetimbangan tekanan uap pelarut murni Kesetimbangan tekanan uap larutan

1. Penurunan Tekanan Uap Larutan Kesetimbangan tekanan uap pelarut murni Kesetimbangan tekanan uap larutan Tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni. P = P° × x. P

DIAGRAM PENURUNAN TEKANAN UAP Pelarut murni Larutan Tekanan (mm. Hg) P° P P Penurunan

DIAGRAM PENURUNAN TEKANAN UAP Pelarut murni Larutan Tekanan (mm. Hg) P° P P Penurunan tekanan dari P° ke P disebut penurunan tekanan uap, yang diberi notasi ΔP. P = P° – P Suhu (°C)

Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr =

Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr = 18). Jika tekanan uap air murni pada 20°C adalah 22, 5 mm. Hg, tentukan tekanan uap larutan dan penurunan tekanan uap larutan pada suhu itu. Penyelesaian P = P° × x. P(air) 72 g xair = nair + nurea = 18 g. Mol– 1 72 g 18 g. mol– 1 + 60 g. mol– 1 P = 22, 5 mm. Hg × 0, 8 = 18 mm. Hg, ∆ P = Po – P = 22, 5 – 18 = 4, 5 mm. Hg = 0, 8

2. Penurunan Titik Beku Larutan Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat

2. Penurunan Titik Beku Larutan Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Diagram penurunan Penurunan titik beku larutan diberi notasi Tb. Tekanan (mm. Hg) Larutan Tf = Kf × m Pelarut murni Tf Tf Tf = Kf × Tf° Suhu (°C) g Mr × 1. 000 p

3. Kenaikan Titik Didih Larutan Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh

3. Kenaikan Titik Didih Larutan Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Diagram kenaikan titik didih Kenaikan titik didih larutan yang diberi notasi Tb. Tekanan (mm. Hg) Pelarut murni Larutan Tb ° Tb T b = K b× m T b = K b× Tb Suhu (°C) g Mr × 1. 000 p

Dari rumusan penuruan titik beku larutan dan kenaikan titik didih larutan dengan molal yang

Dari rumusan penuruan titik beku larutan dan kenaikan titik didih larutan dengan molal yang sama berlaku hubungan : Tb Kb Massa molekul relatif (Mr) zat terlarut Mr = K b × Mr = K f × g Tb g Tf × × 1. 000 P = Tf Kf Jumlah Zat Terlarut g = M r× Tb Kb Tf Kf × × P 1. 000

Tentukan titik beku dan titik didih 0, 54 molal (m) glukosa dalam air. (Kb

Tentukan titik beku dan titik didih 0, 54 molal (m) glukosa dalam air. (Kb = 1, 86°C. m– 1, Kd = 0, 52°C. m– 1) Penyelesaian Titik beku Titik didih Tb = T° – Tb T b= k b × m = 1, 86°C. m– 1 × 0, 54 m = 1°C Tb = 0°C – 1°C = – 1°C Td = T° + Td T d= k d × m = 0, 52°C. m– 1× 0, 54 m = 0, 28°C Td = 100°C + 0, 28°C = 100, 28°C

Berapa gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 100 g air (Mr = 180) agar

Berapa gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 100 g air (Mr = 180) agar larutannya membeku pada – 1, 5°C (kb = 1, 86°C. m– 1) Penyelesaian Tb = T° – Tb = 0°– ( – 1, 5°C) = 1, 5°C g = Mr × Tb kb = 180 g. = 14, 5 g × Mol– 1 P 1. 000 × 1, 5°C 1, 86°C. m– 1 × 100 g 1. 000

4. Tekanan Osmotik Larutan Tekanan osmotik( ) adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar

4. Tekanan Osmotik Larutan Tekanan osmotik( ) adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat. = M× R × T Dimana : M = Molaritas larutan R = tetapan gas 0, 08206 L atm / mol K T = Suhu ( derajat Kelvin )

Sebanyak 7, 2 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air sampai volumenya 400

Sebanyak 7, 2 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air sampai volumenya 400 m. L. Tentukan tekanan osmotik larutan pada temperatur 27°C. (R = 0, 0821 L. atm/K. mol) Penyelesaian T = 27°C = 300 K =MRT g 1. 000 = × ×R×T Mr V 7, 2 g 1. 000 × × 0, 082 L. atm/K. mol × 300 K = 180 g. m– 1 400 m. L = 2, 46 atm