sifat sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari

  • Slides: 15
Download presentation
sifat - sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari.

sifat - sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari.

Standar Kompetensi: Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar:

Standar Kompetensi: Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar: 5. 2 Mengelompokkan sifat - sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

N o 1 Suspensi Heterogen Larutan Homogen, tak dibedakan dapat walaupun Koloid Homogen secara

N o 1 Suspensi Heterogen Larutan Homogen, tak dibedakan dapat walaupun Koloid Homogen secara makroskopis tetapi menggunakan heterogen jika diamati mikroskop ultra. dengan mikroskop ultra. 2 Salah satu atau semua Semua partikel lebih dari 100 nm berdimensi partikel (panjang, Partikel berdimensi antara i nm – 100 nm lebar atau tebal) kurang dari 1 nm 3 Dua fase Satu fase Dua fase 4 Tidak stabil Pada umumnya stabil 5 Dapat disaring Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra

Buih Gel aerosol Jenisjenis koloid Emulsi Sol

Buih Gel aerosol Jenisjenis koloid Emulsi Sol

sifat-sifat koloid 1. Efek Tyndall Oleh larutan, berkas sinar diteruskan sehingga jejaknya tak terlihat;

sifat-sifat koloid 1. Efek Tyndall Oleh larutan, berkas sinar diteruskan sehingga jejaknya tak terlihat; sedang oleh partikel-parlikel koloid dan suspensi, berkas sinar dihamburkan sehingga jejaknya terlihat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain: sorot lampu mobil

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengamati efek Tyndall ini, antara lain: sorot lampu mobil pada malam yang berkabut. berkas sinar sorot lampu matahari melalui proyektor dalam celah daun gedung bioskop pohon-pohon yang berasap/berdebu. pada pagi hari yang berkabut.

2. Gerak Brown menunjukkan kebenaran teori kinetik molekul yang menyatakan bahwa molekul-molekul dalam zat

2. Gerak Brown menunjukkan kebenaran teori kinetik molekul yang menyatakan bahwa molekul-molekul dalam zat cair senantiasa bergerak. Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul - molekul medium terhadap partikel Dalam suspensi tidak menjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar. Arah tumbukan molekul medium dengan partikel zat terdispersi: (a) larutan (b) koloid (c) suspensi

Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hai ini menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut

Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hai ini menunjukkan bahwa partikel koloid tersebut bermuatan. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis Adsorpsi Elektroforesis 3. Muatan Koloid Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorpsi ionion tertentu.

4. Koagulasi Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut koagulasi. Dengan terjadinya koagulasi, berarti

4. Koagulasi Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut koagulasi. Dengan terjadinya koagulasi, berarti gas terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Contoh : a. Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. b. Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format c. Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al 3+ dari tawas (aluminium sulfat). d. Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat

5. Koloid Pelindung Pada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi lateks. Dilain

5. Koloid Pelindung Pada beberapa proses, suatu koloid harus dipecahkan. Misalnya, koagulasi lateks. Dilain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak rusak. Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok Contoh: • Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukkan kristal besar es atau gula. • Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. • Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloi pelindung.

6. Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid

6. Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir.

7. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Sol Hidrofil Sol Hidrofob Mengadsobsi mediumnya. Tidak mengadsorbsi

7. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Sol Hidrofil Sol Hidrofob Mengadsobsi mediumnya. Tidak mengadsorbsi mediumnya. Dapat dibuat dengan Hanya stabil pada konsentrasi yang relatif besar. kecil. Tidak mudah digumpalkan Mudah dengan penambahan elektrolit. menggumpal pada penambahan elektrolit. Viskositas lebih besar daripada Viskositas hampir sama dengan mediumnya. Bersifat reversible. Tidak reversible. Efek Tyndal lemah. Efek Tyndal lebih jelas.

8. Pengolahan Air Bersih • Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi

8. Pengolahan Air Bersih • Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan kemungkinan juga mengandung zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. • Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. • Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapai mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar sepeni ddergen dan pestisida.