Sifat Sel dan Koloni Bakteri Dan Pewarnaan Gram
Sifat Sel dan Koloni Bakteri Dan Pewarnaan Gram
Bakteri merupakan Mikroorganisme yang memiliki sel tunggal, tidak berklorofil, berkembang biak dengan pembelahan diri, serta dengan bentuk kecilnya yang mikroskopis sehingga hanya bisa dilihat oleh alat bantu mikroskop (Dwidjoseputro, 1998).
Struktur Tubuh Bakteri
1. Dinding Sel Dinding sel, terdiri dari senyawa pepetidoglikan yaitu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek, peptidoglikan mempunyai ketebalan lapisan yang bermacam-macam. Ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respons pewarnaaan, yang digunakan sebagai penggolongan bakteri. Fungsi Dinding Sel Pada Bakteri 1. Dapat memberikan perlindungan fisik. 2. Dapat menjaga sel agar tidak pecah pada lingkungan yang mempunyai tekanan osmotik yang lebih rendah (hipotonis). 3. Mempertahankan bentuk sel bakteri.
2. Sitoplasma merupakan cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti protein, karbohidrat, lemak, enzim, DNA, garam mineral, ribosom dan klorosom ( pada bakteri fotosintetik). Fungsi Sitoplasma Menjadi tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel
3. DNA (Deoxyribonucleic Acid) Pada struktur sel bakteri terdapat dua jenis DNA, yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). Jenis DNA kromosom merupakan materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA nonkromoson hanya menentukan sifat-sifat tertentu. Sifat yang ditentukan DNA non-kromosom misalnya, sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Fungsi DNA 1. Menetapkan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara seksual) dan juga sifat ketebalan terhadap antibiotik (DNA nonkromosom). 2. Menentukan sifat-sifat metabolisme bakteri (DNA kromosom).
4. Kapsul Atau Lapisan Lendir Kapsul atau bisa juga disebut lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari bakteri yang melapisi dinding sel. Lapisan ini mempunyai ketebalan yang bermacam-macam pada setiap jenis-jenis bakteri. Pada umumnya, bentuk hidup organisme bakteri bersifat parasit dan patogen (penyebab penyakit) mempunyai kapsul, sedangkan pada bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) umumnya hanya mempunyai lapisan lendir. Oleh sebab itu, makanan yang terkena bakteri akan terlihat berlendir. Fungsi Kapsul Atau Lapisan Lendir 1. Berfungsi sebagai pelindung. 2. Dapat membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak. 3. Bakteri jenis patogen, kapsul dapat melindungi bakteri dari pengaruh sistem kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang. 4. Berfungsi menjaga sel agar tidak terjadi kekeringan.
5. Pilus Atau Frimbria Kata pilus berasal dari Bahasa Latin "pili" berarti rambut, sedangkan fimbria bersal dari " Frimbria" yang berarti daerah pinggir. Pilus atau fimbria adalah struktur seperti flagela, tetapi berbentuk seperti rambut-rambut yang mempunyai diameter lebih kecil, pendek, dan kaku, yang terdapat pada sekitar dinding sel. Fungsi Pilus Atau Fimbria 1. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat terjadi transfer DNA ketika terjadi konjugasi. 2. Mendukung bakteri yang menempel pada suatu medium tempat hidupnya.
6. Flagella Flagela yaitu bulu cambuk yang terdiri dari senyawa protein terdapat pada dinding sel, serta berfungsi sebagai alat gerak. Flagela pada tubuh bakteri tidak dibungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk batang (basil), Koma (vibrio), dan spiral. Umumnya, bakteri yang dapat bergerak secara terarah menuju atau menjauhi ransang, gerak ini disebut gerak taksis. Misalnya bakteri Chlorobacteriaceae yang akan melakukan gerak fototaksis positif menuju ke arah cahaya matahari untuk dapat berfotosintesis.
7. Granula dan Vakuola Gas Tubuh bakteri umumnya mempunyai banyak granula-granula yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau senyawa lain yang dihasilkan. Misalnya Thiospirillum yang dapat menghasilkan butir-butir belerang. Pada bagian vakuola gas yang hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik hidup dengan cara menampung air. Vokuola gas ini memungkinkan bakteri menampung pada permukaan air, sehingga menjadikan sinar matahari untuk fotosintesis.
8. Ribosom ialah organel-organel berukuran kecil yang tersebar pada sitoplasma serta berfungsi dalam sintesis protein. Struktur ribosom ini terdiri dari senyawa protein dan RNA (Ribonukleic acid). Jumlah ribosom dalam sebuah sel bakteri mencapai ribuan. Misalnya bakteri Escherichia Coli yang memilki 15. 000 ribosom. Fungsi Ribosom yaitu sebagai sintesis protein. .
9. Membran Plasma Struktur sel bakteri yang terakhir adalah membran plasma atau membran sel terdiri dari senyawa fosfolipid serta protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsi Membran Plasma 1. Mengarahkan pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang berada diluar sel. 2. Melapisi sitoplasma.
Klasifikasi Bakteri
1. Berdasarkan Bentuk Tubuh
2. Berdasarkan Letak Flagella 1. Amfitrik Mempunyai flagella masing-masing satu pada kedua ujung. 2. Peritrik Mempunyai flagella banyak pada semua sisi tubuhnya. 3. Lofotrik Mempunyai flagella banyak di satu ujung. 4. Monotrik Mempunyai satu flagella pada salah satu ujung.
3. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan 1. Heterotrop Merupakan bakteri yang tidak menyusun makanan sendiri, tetapi memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Misalnya bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa makanan organisme lain. 2. Autotrop Merupakan bakteri yang menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu, Kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia), dan Fotoautotrop (sumber energi dari cahaya).
4. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen 1. Bakteri aerob Merupakan bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Contohnya, Nitrobacter, Nitrosococcus, dan Nitrosomonas 2. Bakteri anaerob Merupakan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas, dalam artian kebalikan dari aerob. Contohnya, Micrococcus denitrificans.
5. Berdasarkan Pewarnaan Gram 1. Bakteri gram positif Merupakan bakteri yang mempunyai dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Contohnya bakteri Pediococcus, Aerococcus, Micrococcus, Staphylococcus, dan Leuconostoc. 2. Bakteri gram negatif Merupakan bakteri yang mempunyai dinsing sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Contohnya Bakteri Citrobacter, Salmonella, Vibrio, Chromabacterium, Flavobacterium, Shigella, Aeromonas, Enterobacter, Photobacterium, dan Escherichia.
Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Negatif
Prosedur Pewarnaan Gram 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Dipijarkan kawat ose bulat pada bunsen, lalu diambil inokulan bakteri (dari streak plate) 3. Diletakkan di atas obyek glass, lalu dilakukan fiksasi* 4. Diberi methilen blue 1 tetes, ditunggu 1 menit 5. Dibilas dengan aquadest 6. Diberi iodine 1 tetes, ditunggu 1 menit 7. Dibilas dengan aquadest 8. Diberi alkohol 95% 1 tetes, ditunggu 30 detik 9. Dibilas dengan aquadest 10. Ditetesi safranin 1 tetes, ditunggu 1 menit 11. Dibilas dengan aquadest 12. Diamati dibawah mikroskop
Fungsi Bahan a. Methilen blue b. Iodine c. Aquadest d. Alkohol 95% e. Safranin : pewarna utama (primer) : pengikat warna utama : pembilas : melarutkan lipid dan mendehidrasi protein : pewarna kedua (sekunder) Fungsi Fiksasi : 1. Membunuh mikroorganisme 2. Merekatkan preparat pada objek glass 3. Memperjelas pengamatan/ observasi
THANK YOU
- Slides: 22