Sesi 5 Peran Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga

  • Slides: 58
Download presentation
Sesi 5 Peran Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan Materi Bimbingan Orientasi Pekerja Sosial

Sesi 5 Peran Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan Materi Bimbingan Orientasi Pekerja Sosial Supervisor PKH, 2018

PERAN PEKSOS SUPERVISOR PKH 1. Monitoring P 2 K 2 2. Manajemen Kasus 3.

PERAN PEKSOS SUPERVISOR PKH 1. Monitoring P 2 K 2 2. Manajemen Kasus 3. Penanganan Pengaduan 4. Media Informasi dan Promosi 2

PERAN 1: MONITORING PELAKSANAAN P 2 K 2 3

PERAN 1: MONITORING PELAKSANAAN P 2 K 2 3

PERAN DALAM MONITORING P 2 K 2 Administrasi 1. Mendiskusikan rencana pelaksanaan P 2

PERAN DALAM MONITORING P 2 K 2 Administrasi 1. Mendiskusikan rencana pelaksanaan P 2 K 2 2. Mendiskusikan pelaksanaan langkah-langkah setiap sesi P 2 K 2 3. Mendiskusikan catatan dan laporan pendamping (form P 2 K 2 pendamping). 4. Membuat catatan dan laporan (3 form supervisor) Pendidikan Dukungan 1. Membahas isu-isu/kesulitan 1. Mendiskusikan kesulitan dalam pelaksanaan P 2 K 2 dalam memfasilitasi P 2 K 2 2. Mendiskusikan perihal 2. Mengurangi beban pengetahuan dan psikologis dalam keterampilan terkait pelaksanaan P 2 K 2 dan relasi pengasuhan dan pendidikan, dengan KPM dan pelaksana perlindungan, kesehatan, PKH lainnya ekonomi, dan kesejahteraan sosial 3. Membahas materi P 2 K 2 yang sesuai dengan kebutuhan KPM 4

INSTRUMEN DAN OUTPUT MONITORING P 2 K 2 UNTUK PEKSOS SUPERVISOR PKH Instrumen Penggunaan

INSTRUMEN DAN OUTPUT MONITORING P 2 K 2 UNTUK PEKSOS SUPERVISOR PKH Instrumen Penggunaan Instrumen Output • Form Rencana Kerja Pelaksanaan P 2 K 2 Diisi dan dilaporkan setiap 3 bulan kepada Korwil ditembuskan kepada Dit JSK melalui peksos. supervisor@kemsos. go. id Form yang terisi dan dokumentasi pelaksanaan asesmen partisipatif • Form Monitoring Pelaksanaan P 2 K 2 Kabupaten Diisi dan dilaporkan setiap bulan kepada Korwil ditembuskan kepada Dit JSK melalui peksos. supervisor@kemsos. go. id Form yang terisi disertai dokumentasi pelaksanaan • Form Ketepatan Materi P 2 K 2 (Fidelity) • Spot check minimal 5 kelompok dalam Rekap spot check dilengkapi satu bulan di lokasi yang berbeda dengan hasil spot check dan • Diisi dan dilaporkan setiap bulan kepada dokumentasi Korwil ditembuskan kepada Dit JSK melalui peksos. supervisor@kemsos. go. id • Feedback Form dari Peserta P 2 K 2 • Spot check minimal 5 kelompok dalam Rekap spot check dilengkapi satu bulan di lokasi yang berbeda dengan hasil spot check dan • Diisi dan dilaporkan setiap bulan kepada dokumentasi Korwil ditembuskan kepada Dit JSK melalui peksos. supervisor@kemsos. go. id 5

Latihan Menyusun Rencana P 2 K 2 1. Lakukan asesmen partisipatif 2. Lakukan perencanaan

Latihan Menyusun Rencana P 2 K 2 1. Lakukan asesmen partisipatif 2. Lakukan perencanaan partisipatif menggunakan format rencana kerja pelaksanaan P 2 K 2 6

ASESMEN PARTISIPATORIS 1. Lakukan asesmen tentang masalah/kebutuhan yang dihadapi dan dirasakan oleh KPM dengan

ASESMEN PARTISIPATORIS 1. Lakukan asesmen tentang masalah/kebutuhan yang dihadapi dan dirasakan oleh KPM dengan langkah-langkah sebagai berikut: • Tanyakan kepada KPM ‘masalah/kebutuhan apa yang sedang dihadapi/dirasakan KPM akhir-akhir ini’ • Minta KPM untuk menuliskan masalah/kebutuhan pada kertas kecil/metacard yang telah disediakan (pastikan KPM menulis satu masalah/kebutuhan pada satu kertas kecil/metacard). • Minta KPM untuk menempelkan jawabannya masing-masing pada kertas plano yang telah disediakan • Minta salah satu KPM untuk mengelompokkan masalah/kebutuhan yang telah dituliskan dan membuat kategorisasi dari pengelompokkan tersebut. • Minta seluruh peserta untuk menentukan tiga prioritas masalah/kebutuhan yang akan dibahas pada pertemuan P 2 K 2 selanjutnya. 2. Lakukan perencanaan dengan menggunakan format rencana pelaksanaan P 2 K 2 yang telah ditentukan. 7

FORMAT RENCANA KERJA PELAKSANAAN P 2 K 2 Prioritas ke- Masalah/ Kebutuhan Sesi Modul/

FORMAT RENCANA KERJA PELAKSANAAN P 2 K 2 Prioritas ke- Masalah/ Kebutuhan Sesi Modul/ Kegiatan Tujuan Metode Waktu Tempat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Narasumber Pendamping / Fasilitator (8) (9) 1 2 3 • • • Isi kolom 2 berdasarkan hasil asesmen partisipatif Isi kolom 3 dengan melihat sesi pada modul P 2 K 2/FDS atau kegiatan lain diluar modul P 2 K 2/FDS Isi kolom 4 sesuai dengan permasalahan/kebutuhan pada kolom 2 Isi kolom 5 sesuai dengan metode yang ada pada modul P 2 K 2/FDS atau metode lain diluar modul P 2 K 2/FDS Isi kolom 6 dan 7 sesuai dengan sesi modul / kegiatan pada kolom 3 Narasumber/ fasilitator pada kolom 8 dapat menggunakan Pendamping, Peksos Supervisor, atau pihak lain yang sesuai dengan sesi modul/kegiatan pada kolom 3 • Isi kolom 9 dengan nama pendamping yang bertanggung jawab. 8

Latihan Mengisi Form 1. 2. 3. 4. Form Rencana Pelaksanaan P 2 K 2.

Latihan Mengisi Form 1. 2. 3. 4. Form Rencana Pelaksanaan P 2 K 2. Form Monitoring Pelaksanaan P 2 K 2 Kabupaten; Form Ketepatan Materi P 2 K 2 (Fidelity); Feedback Form dari Peserta. 9

PERAN 2: MANAJEMEN KASUS 10

PERAN 2: MANAJEMEN KASUS 10

CURAH PENDAPAT “Kasus-kasus apa saja yang pernah Bapak/Ibu tangani ? ” 1. Tuliskan dengan

CURAH PENDAPAT “Kasus-kasus apa saja yang pernah Bapak/Ibu tangani ? ” 1. Tuliskan dengan jelas pada kertas metaplan yang telah disediakan. Satu kertas untuk satu jawaban. 2. Bapak/Ibu pun dapat menuliskan kasus-kasus sederhana seperti: pembuatan BPJS, akta kelahiran, surat keterangan tidak mampu dan sebagainya 3. Tempelkan pada ‘Pohon Kasus’ yang telah disediakan 11

CURAH PENDAPAT “Pihak atau lembaga apa saja yang pernah Bapak/Ibu libatkan dalam menangani kasus-kasus

CURAH PENDAPAT “Pihak atau lembaga apa saja yang pernah Bapak/Ibu libatkan dalam menangani kasus-kasus yang Bapak/Ibu tangani ? ” 1. Tuliskan dengan jelas pada kertas metaplan yang telah disediakan. Satu kertas untuk satu jawaban. 2. Tempelkan pada ‘Pohon Kerjasama’ yang telah disediakan 12

SIMULASI “Memahami Manajemen Kasus” 1. Dipersilahkan Bapak/Ibu untuk melihat kembali ‘Pohon Kerjasama’ yang telah

SIMULASI “Memahami Manajemen Kasus” 1. Dipersilahkan Bapak/Ibu untuk melihat kembali ‘Pohon Kerjasama’ yang telah Bapak/Ibu tempelkan kertas metaplan berupa pihak-pihak yang pernah Bapak/Ibu libatkan dalam penanganan kasus 2. Dipersilahkan kepada 1 -2 orang perwakilan Bapak/Ibu untuk maju ke depan menceritakan kasus yang pernah ditangani beserta pihak-pihak yang pernah dilibatkan sambil membuat garis penghubung antara satu pihak dengan pihak lainnya yang ada di dalam ‘Pohon Kerjasama’ 13

PENGERTIAN MANAJEMEN KASUS Manajemen kasus merupakan suatu prosedur untuk mengkoordinasikan seluruh pihak, layanan dan/atau

PENGERTIAN MANAJEMEN KASUS Manajemen kasus merupakan suatu prosedur untuk mengkoordinasikan seluruh pihak, layanan dan/atau profesi dalam membantu KPM. Termasuk Membantu KPM untuk mencari dukungan yang diinginkan atau dibutuhkan; Menentukan dimana pelayanan-pelayanan tersebut mungkin tersedia; Memperkuat pelayanan yang dibutuhkan. 14

PROSES MANAJEMEN KASUS 15

PROSES MANAJEMEN KASUS 15

MODEL MANAJEMEN KASUS 16

MODEL MANAJEMEN KASUS 16

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM MANAJEMEN KASUS Administrasi Pendidikan Dukungan 1. Membahas catatan 1. Sharing

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM MANAJEMEN KASUS Administrasi Pendidikan Dukungan 1. Membahas catatan 1. Sharing pengetahuan dan keterampilan 1. Mempertimbangkan dan laporan terkait manajemen kasus ke pendamping tingkat kemampuan perkembangan kasus 2. Menerapkan manajemen kasus bersamapendamping dan beban 2. Mendiskusikan sama kerja kelayakan kasus 3. Memberikan saran terkait penggunaan 2. Meningkatkan motivasi untuk ditangani tools asesmen (seperti genogram, dan semangat kerja 3. Mengkompilasi kasusecomap, history map/time line, body pendamping dalam kasus yang dialami map, dsb), rencana intervensi, dan akses penanganan kasus KPM dan status terhadap pelayanan komplementer yang 3. Bersama-sama penanganannya dibutuhkan oleh KPM (baik anak, pendamping dalam orangtua, disabilitas, maupun lanjut usia) mengakses pelayanan 4. Membahas pelaksanaan manajemen komplementer kasus termasuk pembahasan kasus bersama pendamping 17

Latihan 1: Praktek Asesmen 18

Latihan 1: Praktek Asesmen 18

PENGERTIAN ASESMEN • Asesmen dapat diartikan sebagai suatu proses ataupun produk. Proses berarti pengumpulan

PENGERTIAN ASESMEN • Asesmen dapat diartikan sebagai suatu proses ataupun produk. Proses berarti pengumpulan informasi, sedangkan produk berarti hasil asesmen ini akan menjadi dasar dirumuskannya rencana pemecahan masalah pada tahapan selanjutnya • Asesmen termasuk: 1. Pengumpulan Informasi 2. Analisis data dan penilaian (Motivasi, Kapasitas dan Kesempatan) 3. Pengambilan Keputusan 19

TOOLS/ ALAT ASESMEN YANG DIGUNAKAN History Map Genogram Ecomap Genomap Life Road Map Mobility

TOOLS/ ALAT ASESMEN YANG DIGUNAKAN History Map Genogram Ecomap Genomap Life Road Map Mobility Map Body Map Napoleon Hills 20

GENOGRAM : Genogram adalah sebuah diagram/gambar pohon keluarga yang menunjukkan struktur keluarga hingga dua

GENOGRAM : Genogram adalah sebuah diagram/gambar pohon keluarga yang menunjukkan struktur keluarga hingga dua atau tiga generasi. • Gambarlah bentuk kotak mewakili laki-laki dan bulat untuk perempuan. Bila salah satunya telah meninggal maka tambahkan tanda X pada kotak tersebut. • Tambahkan nama atau inisialnya serta umur. • Lanjutkan dengan menambahkan garis penghubung diantara keduanya yang menunjukkan bahwa mereka terikat dalam perkawinan. Bila keduanya sudah bercerai maka tambahkan tanda # ditengah garis. • Untuk menunjukkan bahwa pasangan tersebut memiliki anak, tambahkan garis ke bawah sesuai dengan jumlah anak yang mereka miliki. • Untuk melengkapi informasi dalam bagan tersebut, dapat ditambahkan kapan seseorang lahir, meninggal, menikah, memiliki anak. • Genogram dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan sampai kepada keluarga besar. • Genogram juga dapat dikombinasikan dengan ecomap yang disebut dengan genomap. Contoh Genogram 21

ECOMAP : Ecomap adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan seseorang atau suatu keluarga

ECOMAP : Ecomap adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan seseorang atau suatu keluarga di dalam suatu konteks sosial/ lingkungan sosialnya. • Gambarlah lingkaran besar ditengah kertas. Lingkaran tersebut mewakili anggota KPM (anak/orangtua/ disabilitas/lansia). • Di tengah lingkaran tersebut, tulislah nama KPM (anak/orangtua/ disabilitas/lansia). • Tanyakan pada keluarga, sistem di luar keluarga yang mempengaruhi KPM. Contoh sistem tersebut misalnya keluarga besar, teman, tempat bekerja, mesjid, gereja, rumah sakit, tempat olah raga, tempta rekreasi, dll. • Langkah berikutnya adalah menggambarkan koneksi antar anggota keluarga dengan berbagai sistem di lingkungan mereka. • Koneksi tersebut diindikasikan dengan menggambar garis antara anggota keluarga/keluarga dengan lingkaran-lingkaran yang mewakili sistem yang telah diidentifikasi oleh anggota keluarga/keluarga. Garis dapat digambar mewakili individu atau keluarga secara keseluruhan. Perbedaan ini pun menunjukkan Makna garis : bagaimana cara anggota keluarga terhubung dengan • Garis tebal menunjukkan hubungan/koneksi yang kuat lingkungannya. • Tiga garis menunjukkan koneksi yang sangat kuat dan • • intensif Garis putus-putus menunjukkan relasi yang lemah Garis zig-zag menunjukkan relasi yang penuh stress dan konflik 22

GENOMAP : Genomap merupakan perpaduan antara genogram dan ecomap yang digunakan untuk mengetahui struktur

GENOMAP : Genomap merupakan perpaduan antara genogram dan ecomap yang digunakan untuk mengetahui struktur anggota keluarga hingga hubungan klien dengan lingkungannya. • Gambarlah genogram seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. • Gambarkan hubungan KPM (anak/orangtua/ disabilitas/lansia) dengan anggota keluarga lainnya dengan menggunakan garis. Adapun makna garis sama dengan makna garis pada ecomap sebagai berikut. Makna garis : • Garis tebal menunjukkan hubungan/koneksi yang kuat • Tiga garis menunjukkan koneksi yang sangat kuat dan intensif • Garis putus-putus menunjukkan relasi yang lemah • Garis zig-zag menunjukkan relasi yang penuh stress dan konflik 23

map merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui riwayat KPM atau HISTORY MAP : History

map merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui riwayat KPM atau HISTORY MAP : History kronologi kasus yang dialami anggota KPM • • • Gambar garis horizontal dari kiri ke kanan. Tulislah tahun lahir anggota KPM yang diasesmen pada ujung garis sebelah kiri, dan tulislah tahun saat ini pada ujung garis sebelah kanan. Tanyakan tentang peristiwa-peristiwa penting yang tidak terlupakan. Tuliskan tahun serta ringkasan peristiwa-peristiwa penting yang disebutkan secara berurutan. Apabila sulit mengingat tahun, pandu untuk mengingat “pada usia berapa” ataupun “pada kelas berapa” mengalami peristiwa tersebut. Tetap tuliskan tahun pada garis dengan mengkonversi usia ataupun kelas yang sebutkan. Untuk mengetahui sejarah perpindahan ataupun pengasuhan, dapat membuat garis yang menghubungkan antar tahun. 24

LIFE ROAD MAP : • • Life Road Map merupakan alat yang digunakan untuk

LIFE ROAD MAP : • • Life Road Map merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai sejarah kehidupan anggota KPM beserta peristiwa yang membahagiakan dan yang menyedihkan Gambar garis horizontal dari kiri ke kanan. Tulislah tahun lahir pada ujung garis sebelah kiri, dan tulislah tahun saat ini pada ujung garis sebelah kanan. Gambarkan gelombang longitudinal dengan garis di tengah gelombang tersebut Buat emotion pada sisi atas garis, dan emotion pada sisi bawah garis Tanyakan tentang peristiwa yang menyedihkan yang pernah dialami, kemudian tuliskan tahun dan ringkasan peristiwa tersebut pada gelombang yang berada di bawah garis. Tanyakan tentang peristiwa membahagiakan yang pernah dialami, kemudian tuliskan tahun dan ringkasan peristiwa tersebut pada gelombang yang berada di atas garis. Tanyakan kembali peristiwa menyedihkan yang pernah dialami yang sempat menggangu kemudian tuliskan tahun dan ringkasan peristiwa tersebut pada gelombang yang berada di bawah garis. Lakukan hal tersebut di atas berurutan sesuai dengan tahun terjadinya peristiwa tersebut 25

MOBILITY MAP : Alat ini digunakan untuk menjelaskan kemana saja mobilitas anak dalam aktivitas

MOBILITY MAP : Alat ini digunakan untuk menjelaskan kemana saja mobilitas anak dalam aktivitas sehari-hari • Minta anak untuk menggambarkan tempat tinggal saat ini. • Minta anak untuk menyebutkan tempat / lokasi yang sering dikunjungi. . • Buat garis penghubung antara tempat tinggal anak saat ini dengan tempat / lokasi yang sering dikunjungi. Sertakan pada pukul berapa anak berada di tempat / lokasi tersebut 26

BODY MAP : Alat asesmen untuk mengetahui terjadinya kekerasan pada tubuh • Alat ini

BODY MAP : Alat asesmen untuk mengetahui terjadinya kekerasan pada tubuh • Alat ini digunakan untuk mengetahui bagian tubuh yang mengalami kekerasan baik fisik maupun seksual • Sebelum melakukan body map, pastikan anggota KPM telah merasa benar-benar siap untuk mengingat peristiwa kekerasan yang dialami. • Mintalah anggota KPM untuk membayangkan gambar yang ada pada kertas merupakan gambaran dirinya. • Tanyakan bagian tubuh mana saja yang disentuh, dipukul, ataupun dilecehkan oleh pelaku. 27

NAPOLEON HILLS : Alat ini digunakan untuk mengetahui cita-cita ataupun harapan anak di masa

NAPOLEON HILLS : Alat ini digunakan untuk mengetahui cita-cita ataupun harapan anak di masa mendatang • Gambarkan pendidikan / situasi anak saat ini, misalnya anak sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) • Tanyakan kepada anak tentang rencana selanjutnya – minimal 2 rencana, misalnya setelah klien lulus SMP berencana akan melanjutkan ke SMA atau melanjutkan ke SMK. • Minta anak untuk menggambar dua/lebih cabang terkait rencana anak selanjutnya. • Minta anak untuk memilih salah satu dari dua/lebih rencana • Lakukan kembali poin 1 s. d 4 sampai kita mengetahui tujuan akhir anak. 28

PRAKTEK ASESMEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dipersilahkan kepada peserta untuk membuat 5

PRAKTEK ASESMEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Dipersilahkan kepada peserta untuk membuat 5 kelompok. Setiap kelompok membahas kasus yang diberikan fasilitator Pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut Praktikan tool asesmen tersebut Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 29

Kasus 1 KPM kesulitan dalam mengasuh Anak Disabilitas AL (9 tahun) merupakan salah seorang

Kasus 1 KPM kesulitan dalam mengasuh Anak Disabilitas AL (9 tahun) merupakan salah seorang anak KPM yang mengalami disabilitas intelektual sedang (IQ. 60). AL sebelumnya sempat bersekolah di sekolah umum hingga kelas 1 SD. Akan tetapi, karena AL mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri di sekolah termasuk mengikuti proses pembelajaran dan berinteraksi dengan teman-temannya, AL memutuskan untuk berhenti bersekolah di sekolah formal. Gurunya pun mengatakan bahwa kurikulum di sekolahnya tersebut tidak cocok untuk AL dan tidak adanya guru yang dapat mengajar Anak Disabilitas. Ayah AL merupakan seorang petani sayur, dan Ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga. Diakui oleh kedua orangtuanya, bahwasanya mereka sering merasa malu hingga frustasi karena memiliki seorang Anak Disabilitas. Alhasil, orang tua AL sering memarahi AL disertai dengan cubitan hingga pukulan yang membuat AL nampak murung. Silahkan: 1. Diskusikan dalam kelompok dan pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut 2. Praktikan tool asesmen tersebut 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 30

Kasus 2 Ibu Pergi Membawa Bansos PKH Keluarga Bapak BD dan Ibu ST telah

Kasus 2 Ibu Pergi Membawa Bansos PKH Keluarga Bapak BD dan Ibu ST telah menjadi anggota KPM selama 3 tahun dan memiliki empat orang anak. Anak pertama AN berusia 13 tahun, anak kedua LM berusia 9 tahun, anak ketiga RD berusia 7 tahun, anak keempat RN berusia 5 tahun. Ibu ST sendiri merupakan anak pertama dari 3 bersaudara pasangan Ibu EM dan Bapak AO. Kedua orang tua Ibu ST diketahui telah meninggal dunia. Adik tertua Ibu ST bernama AL dan adiknya yang paling kecil bernama SO. Berbeda dengan Ibu ST, keluarga Bapak BD tidak diketahui keberadaannya karena Bapak BD dibesarkan di panti. Keluarga Bapak BD dan ibu ST ini pada awalnya hidup tenang meskipun hidup dalam situasi yang serba kekurangan. Peristiwa berubah ketika Bapak BD mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak dapat bekerja kembali sebagai tukang ojeg pangkalan. Kondisi ini pun membuat Bapak BD dan Ibu ST sering cekcok. Hal ini yang menyebabkan Ibu ST pergi dari rumah dengan membawa uang bansos PKH tahap 3 dan tidak kembali lagi ke rumah. Bapak BD pun meminta bantuan Peksos Supervisor dan Pendamping untuk mencari tahu keberadaan Ibu ST. Silahkan: 1. Diskusikan dalam kelompok dan pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut 2. Praktikan tool asesmen tersebut 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 31

Kasus 3 Anak KPM Mogok Sekolah dan Lebih Senang Bekerja JJ merupakan siswa kelas

Kasus 3 Anak KPM Mogok Sekolah dan Lebih Senang Bekerja JJ merupakan siswa kelas 5 dan merupakan anak salah satu KPM di Daerah Banjaran Kabupaten Bandung. Diketahui bahwa JJ sering pamit dari rumahnya untuk pergi ke sekolah, akan tetapi tidak pernah sampai ke sekolah. Menurut informasi dari teman-temannya, JJ sering berada di Pasar Banjaran bersama tetangganya yang memiliki delman. Kedua orang tuanya pun sudah menanyakan langsung kepada JJ, akan tetapi JJ selalu beralasan sudah pergi ke sekolah walaupun sebenarnya tidak pernah sampai ke sekolah. Berdasarkan informasi dari teman-temannya pula diketahui bahwa, setiap pagi JJ tidak pergi ke sekolah melainkan pergi ke rumah tetangganya yang memiliki delman. Setelah itu, biasanya JJ bersama tetangganya menunggu penumpang di Pasar Banjaran. Sesekali JJ pergi ke rental komputer di dekat pertokoan di Pasar Banjaran untuk bermain game online. JJ biasanya kembali ke rumah ketika waktu pulang sekolah tiba. Silahkan: 1. Diskusikan dalam kelompok dan pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut 2. Praktikan tool asesmen tersebut 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 32

Kasus 4 Anak KPM Korban Kekerasan Seksual AI seorang anak perempuan dari anggota KPM

Kasus 4 Anak KPM Korban Kekerasan Seksual AI seorang anak perempuan dari anggota KPM berumur 11 tahun bersekolah kelas 5 SD. Saat ini Al sudah 2 bulan tidak masuk sekolah semenjak mengalami pemerkosaan oleh 2 orang pemuda. Semenjak peristiwa perkosaan tersebut Al mengalami stres dan trauma. Al seringkali melamun dan menangis sendirian. Orang tua Al merasa sangat khawatir akan keselamatan dan kesehatan Al. Oleh karena itu setiap hari Al di bawa-bawa pergi oleh orang tuanya seperti ke ladang, ke pasar ataupun ke mesjid. Namun demikian Al tidak mau pergi sekolah. Orang tua sudah berusaha membawa Al berobat terutama ke Puskesmas, dan menurut dr Puskesmas kalau secara fisik sudah bagus pemulihannya, hanya masih harus tetap minum antibiotik. Orang tua Al juga sudah meminta tolong gurunya untuk membujuk Al kembali sekolah tapi belum berhasil. Silahkan: 1. Diskusikan dalam kelompok dan pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut 2. Praktikan tool asesmen tersebut 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 33

Kasus 5 Lansia Tidak Mendapatkan Manfaat PKH Ibu ON seorang lansia berusia 72 tahun

Kasus 5 Lansia Tidak Mendapatkan Manfaat PKH Ibu ON seorang lansia berusia 72 tahun yang tinggal bersama suami dan dua orang cucunya, RD laki-laki berusia 19 tahun dan BB laki-laki berusia 12 tahun. Suami Ibu ON adalah Bapak DD berusia 76 tahun dan sering sakit-sakitan. Ibu ON sudah menjadi peserta PKH sejak 2 tahun yang lalu dan merasa sangat terbantu dengan bantuan sosial PKH. Namun demikian, sudah 2 kali pencairan bansos PKH, Ibu ON tidak memperoleh uangnya. Penyebabnya adalah uang bansos tersebut diambilkan oleh cucunya RD dan RD tidak memberikan uang tersebut kepada ibu ON. Ibu ON tidak ingin menggugat cucunya RD, karena Ibu ON sangat menyayangi cucunya tersebut. Ibu ON merasa bahwa cucunya tersebut telah hidup menderita karena ibu bapaknya meninggal karena kecelakaan sewaktu RD berusia 10 tahun dan BB berusia 3 tahun. Setelah ibu bapak mereka meninggal, ED dan BB diasuh oleh pamannya yang hanya satu tahun karena pamannya tersebut di PHK dari pabrik di mana ia bekerja. Akhirnya ED dan BB tersebut tinggal bersama Ibu ON dan Bapak DD hingga saat ini. Silahkan: 1. Diskusikan dalam kelompok dan pilih tool asesmen yang tepat untuk menganalisis kasus tersebut 2. Praktikan tool asesmen tersebut 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasi hasil asesmen menggunakan tool tersebut 34

Latihan 2: Praktek Penyusunan Rencana Intervensi 35

Latihan 2: Praktek Penyusunan Rencana Intervensi 35

RENCANA INTERVENSI • Rencana intervensi adalah proses koginitif untuk menentukan sejumlah tindakan untuk mencapai

RENCANA INTERVENSI • Rencana intervensi adalah proses koginitif untuk menentukan sejumlah tindakan untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah • Tujuan disusun secara SMART • • • Spesifik (khusus) Measurable (dapat diukur) Attainable (dapat dicapai) Realistic (sesuai kenyataan) Time bond (dalam batas waktu tertentu) 36

CONTOH TUJUAN INTERVENSI Kasus Tujuan Spesifik Measurable Attainable Realistic Timebond : Anak KPM (Agus)

CONTOH TUJUAN INTERVENSI Kasus Tujuan Spesifik Measurable Attainable Realistic Timebond : Anak KPM (Agus) tetap menjadi anak jalanan diajak ibunya dan tidak sekolah : Pada tahun ajaran baru 2018, Agus (10 th) dengan dukungan ibunya, kembali bersekolah dengan tingkat kehadiran minimal 85% dari jumlah hari belajar efektif : Anak kembali bersekolah : Anak terdaftar di sekolah dan tingkat kehadirannya min 85% dari hari belajar : Bisa dicapai jika ibunya mendukung. Intervensi pun harus dilakukan kepada ibunya : Dapat dicapai karena agus masih berusia 10 tahun dan sekolahnya dapat dijangkau : Pada tahun ajaran baru 2018 37

KEGIATAN DALAM PERENCANAAN INTERVENSI • Melibatkan anggota keluarga • Mengidentifikasi dukungan keluarga • Mendengar

KEGIATAN DALAM PERENCANAAN INTERVENSI • Melibatkan anggota keluarga • Mengidentifikasi dukungan keluarga • Mendengar • Membangun relasi • Mencari pilihan-pilihan • Mengidentifikasi sumber di masyarakat • Mengembangkan rencana tertulis • Terlibat dalam pengambilan keputusan (peran masing-masing pihak) 38

PRAKTEK PENYUSUNAN RENCANA INTERVENSI 1. Kelompok yang sudah dibentuk melanjutkan praktek menyusun rencana intervensi

PRAKTEK PENYUSUNAN RENCANA INTERVENSI 1. Kelompok yang sudah dibentuk melanjutkan praktek menyusun rencana intervensi 2. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan, diskusikan tujuan intervensi menggunakan SMART 3. Konsultasikan dengan fasilitator apabila mengalami kesulitan 4. Presentasikan hasil diskusi tentang penyusunan rencana intervensi 39

PERAN 3: PENANGANAN PENGADUAN 40

PERAN 3: PENANGANAN PENGADUAN 40

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM PENANGANAN PENGADUAN • Memastikan penggunaan contact center dalam penanganan pengaduan

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM PENANGANAN PENGADUAN • Memastikan penggunaan contact center dalam penanganan pengaduan dan bekerjasama dengan contact center dalam melakukan respon terkait pengaduan. • Menerima, mencatat, dan mempelajari pengaduan dari KPM mengenai permasalahan umum maupun permasalahan terkait penyaluran program • Mempelajari ketentuan-ketentuan di dalam program PKH dan menentukan ketentuan mana yang dilanggar sehubungan dengan pengaduan tersebut • Melaporkan kepada Korkab/Korkot dan membahas pengaduan tersebut melalui case conference (konferensi kasus) serta rekomendasi tindakannya • Mencari bukti-bukti tambahan dan saksi jika diperlukan • Melakukan mediasi, rujukan dan tindakan lainnya yang disepakati menjadi bagian Pekerja Sosial Supervisor. 41

DESAIN PENANGANAN PENGADUAN DI CONTACT CENTER PERMASALAHAN UMUM PKH PERMASALAHAN TERKAIT PENYALURAN BANTUAN 42

DESAIN PENANGANAN PENGADUAN DI CONTACT CENTER PERMASALAHAN UMUM PKH PERMASALAHAN TERKAIT PENYALURAN BANTUAN 42

PENANGANAN PENGADUAN P 2 K 2 1. Jenis pengaduan yang menjadi kewenanganan Peksos Supervisor

PENANGANAN PENGADUAN P 2 K 2 1. Jenis pengaduan yang menjadi kewenanganan Peksos Supervisor adalah: a. Pelaksanaan P 2 K 2 (lokasi, media dan material pembelajaran, dll) b. Perilaku pendamping terkait sikap dan etika c. Kemampuan fasilitasi P 2 K 2 d. Masalah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) e. Masalah akses terhadap layanan komplementer 2. Pengaduan diperoleh melalui: a. Disampaikan langsung secara verbal kepada pendamping dan Peksos Supervisor b. Disampaikan secara tidak langsung melalui Telpon, SMS, dan media sosial 3. Bentuk pengaduan yang diterima dapat dalam bentuk keluhan, curahatan, permintaan informasi, rujukan, protes, tulisan, dsb. 43

4. Mekanisme respon pengaduan a. Menerima, mencatat, dan mempelajari pengaduan b. Mempelajari ketentuan-ketentuan di

4. Mekanisme respon pengaduan a. Menerima, mencatat, dan mempelajari pengaduan b. Mempelajari ketentuan-ketentuan di dalam program PKH dan menentukan ketentuan mana yang belum dipenuhi/dilanggar sehubungan dengan pengaduan tersebut c. Menyampaikan kepada Korkab/Korkot dan membahas pengaduan tersebut serta rekomendasi tindakannya d. Mencari bukti-bukti tambahan dan saksi jika diperlukan e. Melaksanakan tindakan yang disepakati menjadi bagian supervisor dan melaporkannya dengan Korkab/Korkot f. Mengevaluasi sejauh mana perubahan yang terjadi dan melakukan rekonsiliasi pihak-pihak yang bertikai (jika ada) 44

5. Pendokumentasian dan pelaporan a. Mendokumentasikan berkas-berkas pengaduan, bukti-bukti, rekaman, foto-foto dan sebagainya serta

5. Pendokumentasian dan pelaporan a. Mendokumentasikan berkas-berkas pengaduan, bukti-bukti, rekaman, foto-foto dan sebagainya serta menjaga kerahasiaannya b. Menyampaikan / melaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan 45

INSTRUMEN DAN OUTPUT PENANGANAN PENGADUAN INSTRUMEN Form Pengaduan (berisi tentang materi pengaduan dan respon)

INSTRUMEN DAN OUTPUT PENANGANAN PENGADUAN INSTRUMEN Form Pengaduan (berisi tentang materi pengaduan dan respon) PENGGUNAAN INSTRUMEN Diisi oleh Supervisor untuk setiap kasus pengaduan OUTPUT Form yang terisi disertai bukti-buktinya 46

PRAKTEK PENANGANAN PENGADUAN Praktek 1 Praktek 2 : Menentukan pengaduan dapat ditangani atau tidak

PRAKTEK PENANGANAN PENGADUAN Praktek 1 Praktek 2 : Menentukan pengaduan dapat ditangani atau tidak oleh peksos supervisor (contoh-contoh kasus dibagikan untuk dibahas secara kelompok) : Menentukan respon terhadap pengaduan (praktek mengisi form pengaduan) contoh-contoh kasus dibagikan untuk dibahas secara kelompok 47

PERAN 4: MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI 48

PERAN 4: MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI 48

APA ITU MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI? • Media informasi dan promosi ditujukan untuk meningkatkan

APA ITU MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI? • Media informasi dan promosi ditujukan untuk meningkatkan brand PKH di mata publik • Diharapkan berita / informasi tentang PKH dapat ditemukan setiap hari dalam media massa (baik media cetak, elektronik, dan online) • Informasi tersebut diharapkan menyajikan success story tentang keberhasilan anak, orang tua, lansia, dan disabilitas selama/setelah menerima bantuan PKH • Informasi tersebut dapat berupa tulisan, foto, video, film documenter, ataupun ilustrasi yang dapat menggambarkan keberhasilan PKH • Bahasa yang digunakan bersifat popular yang dapat mudah dipahami oleh public • Informasi disediakan oleh supervisor yang kemudian secara penulisan akan diolah kembali dan difinalkan oleh Tim Media PKH Pusat • Penyampaian informasi kepada media massa akan dilakukan oleh Tim Media PKH Pusat 49

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI • Mengumpulkan data dan informasi mengenai

PERAN PEKSOS SUPEVISOR DALAM MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI • Mengumpulkan data dan informasi mengenai success story • Membuat tulisan ataupun audiovisual (ilustrasi, film dokumenter) mengenai success story yang menggambarkan cerita keberhasilan; cerita yang paling nyata dapat mengubah kehidupan KPM (the most significant change); cerita yang dapat menyentuh perasaan public; dan cerita yang menginspirasi public. • Melakukan promosi untuk meningkatkan brand PKH melalui media sosial ataupun media cetak. 50

KRITERIA SUCCESS STORY 1. Cerita keberhasilan yang ditunjang dengan bukti-bukti. Contoh: Cerita KPM PKH

KRITERIA SUCCESS STORY 1. Cerita keberhasilan yang ditunjang dengan bukti-bukti. Contoh: Cerita KPM PKH yang berhasil masuk perguruan tinggi, dsb. 2. Cerita yang paling nyata dapat mengubah kehidupan KPM (Most Significant Change) Contoh: KPM dihubungkan oleh pendamping dengan sistem perbankan untuk mengembangkan usahanya; KPM atas kesadaran sendiri graduasi dari PKH di tahun ke 3 karena sudah merasa mandiri. 3. Cerita yang dapat menyentuh perasaan publik Contoh: Cerita ketangguhan pendamping dalam menjangkau KPM di daerah terpencil. 4. Cerita yang menginsipirasi publik Contoh: KPM dan Pendamping bersama-sama merespon bencana di wilayahnya 51

KRITERIA TULISAN 1. Judul menarik, memikat, dan membuat publik untuk tahu lebih banyak 2.

KRITERIA TULISAN 1. Judul menarik, memikat, dan membuat publik untuk tahu lebih banyak 2. Tulisan sederhana, fokus, to the point, tidak berbelit-belit, dan tidak diulang-ulang. 3. Menjelaskan informasi 5 W 1 H secara jernih agar publik memahami konteks yang sedang disampaikan 4. Bahasa yang digunakan komunikatif dan mudah dipahami 5. Disertai bukti atau dokumen pendukung seperti foto, hasil karya, kutipan dan sebagainya dengan menyertakan sumbernya 6. Tulisan bersifat positif dan mengajak publik untuk berpandangan positif 7. Tidak mengeksploitasi penderitaan 8. Tidak mengandung SARA 9. Tulisan dapat memadukan kriteria success story 10. Tulisan maksimal 3 halaman, font 12, spasi 1. 0 11. Disebutkan identitas penulis (nama, jenis kelamin, usia, foto), tanggal, dan tempat. 52

KRITERIA ISI DAN GAYA PENULISAN • Isi tulisan memuat sekurang-kurangnya: • Prolog memikat •

KRITERIA ISI DAN GAYA PENULISAN • Isi tulisan memuat sekurang-kurangnya: • Prolog memikat • Identitas orang yang sedang diceritakan • Peristiwa/kegiatan yang terjadi-termasuk menyajikan kronologisnya • Menyajikan pendapat-pendapat terkait peristiwa / kegiatan tersebut • Keberhasilan yang dicapai • Kutipan-kutipan termasuk tanggapan orang lain • Perasaan-perasaan yang dialami oleh subjek dan penulis • Epilog berupa kesimpulan, pertanyaan refleksi, harapan • Penulis dapat menulis dengan gaya penulisan sebagai berikut: • Menulis apa adanya secara objektif tanpa melibatkan perasaan dan pikiran penulis • Penulis melibatkan emosi dan perasaan di dalam tulisannya 53

PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) • Setiap orang yang diwawancara atau menyampaikan informasi pada tulisan,

PERNYATAAN PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) • Setiap orang yang diwawancara atau menyampaikan informasi pada tulisan, harus menyatakan persetujuannya secara sukarela dan tanpa paksaan. • Persetujuan mencakup: • Menyampaikan informasi • Setuju bahwa informasi akan dipublikasikan • Setuju untuk difoto, direkam, dimuat dalam tulisan untuk publikasi • Persetujuan harus tertulis ditandatangani oleh yang diwawancara atau menyampaikan informasi serta Peksos Supervisor dilengkapi dengan informasi tanggal dan tempat • Untuk subjek yang usia dan kondisinya tidak memungkinkan untuk menyatakan persetujuan, maka dilakukan oleh keluarga. 54

INSTRUMEN DAN OUTPUT MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI Instrumen Form pernyataan persetujuan / informed consent

INSTRUMEN DAN OUTPUT MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI Instrumen Form pernyataan persetujuan / informed consent Penggunaan Instrumen Disiapkan oleh Pekerja Sosial Supervisor, diisi dan ditandatangani oleh setiap yang diwawancarai Output • Form informed consent yang terisi • Tulisan 55

PRAKTEK 1: MEREVIEW TULISAN 1. Setiap peserta diberikan satu contoh tulisan 2. Peserta dipersilahkan

PRAKTEK 1: MEREVIEW TULISAN 1. Setiap peserta diberikan satu contoh tulisan 2. Peserta dipersilahkan membaca tulisan secara seksama dan teliti 3. Peserta mereview tulisan berdasarkan kriteria success story, tulisan, isi, dan gaya penulisan 4. Mempresentasikan hasil reviewnya 5. Fasilitator membahas hasil reviewnya 56

PRAKTEK 2: MEMBUAT TULISAN 1. 2. 3. 4. 5. Setiap peserta ditugaskan menulis satu

PRAKTEK 2: MEMBUAT TULISAN 1. 2. 3. 4. 5. Setiap peserta ditugaskan menulis satu contoh tulisan Peserta dipersilahkan untuk memilih kriteria success story Peserta berkonsultasi dengan fasilitator dalam proses penulisan Melakukan peer review bersama peserta lain Pembahasan hasil peer review 57

Terima Kasih

Terima Kasih