SENI DRAMA PERTEMUAN KE 10 CIPTA SENI dan

  • Slides: 13
Download presentation
SENI DRAMA PERTEMUAN KE 10 CIPTA SENI dan GERAK TUTI TARWIYAH PGSD FAKULTAS ILMU

SENI DRAMA PERTEMUAN KE 10 CIPTA SENI dan GERAK TUTI TARWIYAH PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Drama v Drama adalah terjemahan dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat. v Menurut

Drama v Drama adalah terjemahan dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat. v Menurut Baltazar Verhagen drama adalah kesenian yang melukiskan sikap manusia dengan gerak. v Menurut Brander Mathews : konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama. v Dapat disimpulkan, bahwa pengertian drama lebih mengacu pada naskah lakon, yang melukiskan konflik manusia dalam bentuk dialog, yang dipresentasikan melalui tontonan dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton.

Teater v Secara etimologis (asal kata) teater berasal dari bahasa Yunani yaitu theatron yang

Teater v Secara etimologis (asal kata) teater berasal dari bahasa Yunani yaitu theatron yang berarti tempat pertunjukan. v Dalam arti luas teater adalah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalnya wayang orang, ketoprak, randai, makyong, lenong, reog, arja, sulapan, dll. v Dalam arti sempit teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak dengan media percakapan, gerak dan laku dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah yang tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.

Sandiwara v Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. Kata sandiwara dibuat oleh P. K. G.

Sandiwara v Pertunjukan drama disebut juga sandiwara. Kata sandiwara dibuat oleh P. K. G. Mangkunegara VII. v Sandiwara berasal dari bahasa Jawa, yaitu dari kata sandi (rahasia) dam wara/ warah (pengajaran). v Menurut Ki Hadjar Dewantara, sandiwara adalah pengajaran yang dilakukan dengan rahasia/ perlambang.

Formula Dramaturgi v Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum dan konvensi drama (RMA. Harymawan)

Formula Dramaturgi v Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum dan konvensi drama (RMA. Harymawan) v 1. 2. 3. 4. Formula dramaturgi 4 “M” yaitu: (RMA. Harymawan) M 1 : Mengkhayalkan > penulis naskah mengkhayalkan kisah M 2 : Menuliskan > penulis naskah menyusun kisah M 3 : Memainkan > pemain drama memainkan kisah M 4 : Menyaksikan > penonton menyaksikan kisah

Unsur psikis: 1. Protagonis : peran utama (pahlawan, pria/ wanita) yang menjadi pusat cerita.

Unsur psikis: 1. Protagonis : peran utama (pahlawan, pria/ wanita) yang menjadi pusat cerita. 2. Antagonis : peran lawan, sering juga menjadi musuh yang menyebabkan konflik. 3. Tritagonis : peran penengah, bertugas mendamaikan atau menjadi perantara protagonis dan antagonis. 4. Peran pembantu : peran yang tidak secara langsung terlibat di dalam konflik, tetapi diperlukan guna penyelesaian cerita.

Karakter v Biasa juga disebut tokoh, adalah bagian yang paling aktif yang menjadi penggerak

Karakter v Biasa juga disebut tokoh, adalah bagian yang paling aktif yang menjadi penggerak jalan cerita. Karakter memiliki sifat-sifat karakteristikal yang tiga dimensional: 1. Dimensi fisiologis (ciri badani) : usia, jenis kelamin, ciri-ciri muka 2. Dimensi sosiologis ( latar belakang kemasyarakatan) : status sosial, pekerjaan, bangsa, suku, hobi, agama, ideologi 3. Dimensi psikologis (latar belakang kejiwaan) : mentalitas, temperamen, IQ

Bentuk Teater Indonesia 1. v v v Teater tradisional, terbagi menjadi: Teater rakyat :

Bentuk Teater Indonesia 1. v v v Teater tradisional, terbagi menjadi: Teater rakyat : lenong, ludruk, makyong, randai Teater klasik : wayang wong, wayang kulit, wayang gong Teater transisi : sandiwara srimulat, sandiwara bangsawan 2. Teater nontradisional/ teater modern Bentuk-bentuk pertunjukannya antara lain: baca puisi, dramatik reading, visualisasi puisi, musikalisasi puisi, monolog, teater eksperimen, teater jalanan

Aspek-aspek Teater 1. Naskah Di dalam naskah terdapat beberapa unsur, yaitu: a) Alur/ plot/

Aspek-aspek Teater 1. Naskah Di dalam naskah terdapat beberapa unsur, yaitu: a) Alur/ plot/ jalan cerita dibangun oleh sebuah struktur. Struktur cerita menurut Aristoteles adalah sebagai berikut:

b) Tema-tema yang ada pada Lakon Drama atau Teater, biasanya tentang kepahlawanan (heroic), pendidikan

b) Tema-tema yang ada pada Lakon Drama atau Teater, biasanya tentang kepahlawanan (heroic), pendidikan (educatif), sosial (social), kejiwaan (psikologi), keagamaan (religius). c) Setting dalam sebuah lakon/naskah merupakan unsur yang menunjukan tempat dan waktu kejadian peristiwa dalam sebuah babak. d) Point of view (sudut pandang)

Aspek-aspek Teater 2. Pelaku seni Para pelaku seni di dalam teater terdiri dari sutradara,

Aspek-aspek Teater 2. Pelaku seni Para pelaku seni di dalam teater terdiri dari sutradara, pemeran, pemusik, penata pekerja pentas dan pekerja panggung. Pelaku seni biasa disebut juga dengan Tim Artistik. 3. Tim Produksi 4. Tempat pertunjukan

Drama dalam Pendidikan Drama yang diajarkan pada pelajaran Seni Budaya dimaksudkan untuk memberikan pengalaman

Drama dalam Pendidikan Drama yang diajarkan pada pelajaran Seni Budaya dimaksudkan untuk memberikan pengalaman estetis bagi siswa. Yang hendak kita singgung disini adalah drama anak-anak dan creative dramatic. 1. Drama anak-anak adalah sebuah drama yang dipentaskan untuk anak-anak 2. Creative dramatic adalah drama yang dipergunakan sebagai media pendidikan anak-anak

SEKIAN dan TERIMAKASIH

SEKIAN dan TERIMAKASIH