SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Dosen Pembimbing 1 Ismalinar S
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI Dosen Pembimbing 1. Ismalinar, S. S. , M. Pd 2. Dr. Goziyah, M. Pd
Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Acara Mata Najwa Edisi Corona Resty Khairunisa 1688201042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020
BAB I Latar Belakang Masalah Fokus Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
BAB II Pragmatik Leech (2015) Yule (2014) Tarigan (2015) Persamaan dari ketiga ahli bahwa sama-sama menjelaskan tentang makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar. Sedangkan perbedaannya Tarigan mengatakan bahwa pragmatik merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa. pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna bahasa dengan situasi ujar yang disampaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh pendengar.
BAB II Kesantunan Yule (2014) Suandi Nengah (2018) Pranowo (2012) Persamaan dari ketiga ahli bahwa sama-sama menjelaskan bahwa kesantunan yaitu perilaku yang disepakati oleh masyarakat sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kesadaran tentang wajah orang lain. Sedangkan perbedaan menurut Pranowo yaitu kesantunan penutur dalam berkata atau berinterakasi kepada mitra tutur agar tidak menyakiti orang lain. Kesantunan merupakan aturan perilaku manusia yang telah ditetapkan disepakati bersama sebagai prasyarat. Kesantunan dapat dikatakan baik jika penutur mampu bertutur kata secara halus dan isi tuturannya memiliki maksud dan tujuan yang jelas.
BAB II Kesantunan dalam Pragmatik Leech (2015) 1. Maksim Kebijaksanaan (Tact Maxim) Contoh: Deni: kamu sudah membeli novel Laskar Pelangi? Budi: iya, jika kamu ingin pinjam silakan, kemarin saya sudah baca novelnya sampai selesai kok. 2. Maksim Kedermawanan (Generosity Maxim) Contoh: Perhatikan tuturan (1. 1) dan (1. 2) dipandang kurang santun bila dibandingkan dengan tuturan (1. 3) dan (1. 4) (1. 1)Pinjami saya uang seratus ribu rupiah! (1. 2)Ajaklah saya di restaurant itu! (1. 3)Saya akan meminjami Anda uang seratus ribu rupiah. (1. 4)Saya ingin mengajak Anda makan siang di restaurant. 3. Maksim Penghargaan (Approbation Maxim) Contoh: Istri: Mas, saya sudah masak untuk persiapan makan malam. Suami: Iya, tadi saya sudah mencicipinya. Masakan kamu terasa sangat nikmat.
BAB II Talk show Naratama (2018) Latief Rusman (2017) Morissan (2018) Persamaan dari keempat ahli tersebut bahwa sama-sama menjelaskan tentang sebuah program televisi yang memiliki dua jenis karakteristik yang tergolong sebagai jenis program informasi sekaligus program hiburan. Sedangkan perbedaannya Naratama menyatakan bahwa talk show merupakan sebuah debat atau adu argument secara blak-blakan. Talk show adalah sebuah program televisi dimana seorang atau group beradu argumentasi atau diskusi membahas suatu topik mengenai masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat yang hangat dibicarakan. Talk show memilki dua jenis karakteristik yaitu program informasi dan program hiburan.
BAB II Kajian Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Yohanes Demi Setiawan (2019) dengan judul “Kesantunan Berbahasa dalam Dialog Interaktif Kick Andy Metro TV Periode Januari-Desember 2018” Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Eritiya Prihatin tahun (2017) dengan judul “Analisis Penyimpangan Prinsip Kesantunan Berbahasa Dalam Tindak Tutur Siswa Kelas XI SMK BINA AM MA’MUR KABUPATEN TANGERANG” Skripsi Universitas Muhammadiyah Tangerang jurusan Bahasa dan Sasta Indonesia. 3. Hasil penelitian Ansorollah (2018) dengan judul ”Kesantunan Berbahasa Dalam Kegiatan Rapat Staf Kantor Desa Gelam Jaya (Tinjauan Pragmatik)” Skripsi Universitas Muhammadiyah Tangerang jurusan Bahasa dan Sasta Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Waktu Penelitian Sumber dan Jenis Data Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data Keabsahan Data
Terima Kasih
- Slides: 10