SEMINAR PROPOSAL Perbedaan Model Pembelajaran Probing Promting dan
SEMINAR PROPOSAL “Perbedaan Model Pembelajaran Probing Promting dan Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis PKn Siswa Kelas V SDN Poris Gaga 4 Kota Tangerang” Pembimbig I : Yayah Hulitunisa, M. Pd Pembimbig II : Dr. Ina Magdalena, M. Pd
BAB 1 LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Akan tetapi banyak siswa yang kurang minat terhadap pembelajaran PKn, dikarenakan pembelajaran yang bersifat monoton dan terkesan membosankan. Siswa kurang mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya. Kurang percaya diri Siswa kurang tertantang untuk berperan aktif sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan berpikir kritis
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis PKn siswa kelas V SD Negeri Poris Gaga 4 Kota Tangerang antara siswa yang diberi model pembelajaran Probing Promting dengan siswa yang diberi model pembelajaran Group Investigation ? Tujuan Penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis PKn antara siswa yang diberi model pembelajaran Probing Promting dengan siswa yang diberi model pembelajaran Group Investigation.
BAB II KERANGKA TEORITIK Pengertian Berpikir Kritis menurut para ahli Syah, 2013, h. 118 Ennis (1985) dalam buku (Kuswana, 2011, h. 22) Glaser (1941) dalam buku ficher , 2014. h. 3 01 02 01 03 Berpikir kritis merupakan proses berpikir aktif, hati yang dilandasi berpikir kearah kesimpulan suatu pemutusan masalah yang dapat dipercaya dan dilakukan.
Pengertian Model Probing Promting Menurut para ahli yaitu : Shoimin, 2014, h. 126 Huda, 2014, h. 281 Suherman Probing Promting adalah pembelajaran dengan guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya untuk menggali pemahaman dan proses berpikir siswa sehingga dapat memunculkan pengetahuan baru sedang dipelajari. Model ini akan membuat siswa lebih aktif sebab akan dipilih secara acak dalam proses tanya-jawab.
Pengertian Model Group Investigation Menurut para ahli yaitu : 01 Huda (2014) , h. 292 02 Shoimin (2014) , h. 80 03 Kurnaisih dan sani (2015) , h. 71 Group Investigation adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir level tinggi dalam kerja tim atau kelompok diskusi. Jadi model ini akan membuat siswa lebih aktif dan akan timbul sifat saling berbagi, selepas berdiskusi mereka membuat ringkasan yang mana nanti akan dipresentasikan oleh perwakilan kelompok.
Pendidikan Kewarganegaraan (Ubaedillah & rozak, 2012, h. 15). PKn adalah ilmu yang mempelajari tentang orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge, awarenes, attitude, political efficacy, dan political participation serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional. Mampu berpikir secara kritis Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan Dapat berkembang secara positif dan demokratis
Kerangka Berpikir Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Antara Kelas Yang Diberi Model Pembelajaran Probing Prompting Dengan Group Investigation Model Probing Promting Kemampuan Berpikir Kritis Model Group Investigation
Penelitian Relevan 1 2 3 Putunda Al Arif Hidayatullah, Gede Raga, dan Luh Putu Putrini Mahadewi , (2015). “Pengaruh Model Probing-Promting Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V”. termasuk penelitian eksperimen yang menggunakan desain nonequivalent post-test only control group desing. Hasilnya model Probing Promting Berpegaruh Terhadap Berpikir kritis siswa dilihat dari skor pencapaian siswa 58, 70 Yulia Nirmala, 2017 Universitas Muhammadiyah Tangerang yang berjudul Perbedaan Model Pembelajaran Problem Solving dan Group Investigation terhadap hasil belajar IPA Siswa kelas V SDN Grendeng 1 Kota Tangerang. Penelitian eksperimen semu desain Non Equivalent. Perbedaan menunjukkan bahwa hasil belajar IPA kelas eksperimen I yaitu 80, 74 lebih tinggi daripada kelas eksperimen II yaitu 77. Nurrizkiah Amir, Doddy Rusmono, dan Linda Setiawati, Pegaruh Model Pembelajaran Probing-Promting Terhadap Peningkatan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPA. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode eksperimen berjenis quasi eksperimen berbentuk Nonequivalent Control Group Design. Instrumen berbentuk tes uraian dan observasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat Penelitian 1 Metode Penelitian 2 Populasi dan Sampel 4 Teknik Pengumpulan Data 5 6 3 7 Teknik Analisis Data Instrumen Penelitian Hipotesis Statistik
Terimakasih
- Slides: 11