SEMINAR PROPOSAL Analisis Peran Guru Terhadap Siswa Dalam

  • Slides: 19
Download presentation
SEMINAR PROPOSAL Analisis Peran Guru Terhadap Siswa Dalam Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Pada Sekolah

SEMINAR PROPOSAL Analisis Peran Guru Terhadap Siswa Dalam Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Pada Sekolah Adiwiyata SDN Kunciran 9 NAMA : RISMA MULYAKASIH NIM : 1686206322 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020

PENDAHULUAN Melalui proses observasi dan wawancara yang dilakukan kepada wali kelas V SDN Kunciran

PENDAHULUAN Melalui proses observasi dan wawancara yang dilakukan kepada wali kelas V SDN Kunciran 9 menunjukkan bahwa guru bertindak sebagai fasilitator serta motivator dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Hal ini tercermin dalam kegiatan integrasi serta pembiasaan pendidikan lingkungan hidup baik pada kegiatan pembelajaran maupun non pembelajaran. Kegiatan integrasi yang dimaksud tercermin dalam menyisipkan sikap peduli lingkungan pada indikator pembelajaran. SDN Kunciran 9 menyediakan sarana dan prasarana penunjang dalam proses pembelajaran didalam maupun luar kelas.

PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana peran guru sebagai pengelola dan pengarah pembelajaran dalam menumbuhkan sikap

PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana peran guru sebagai pengelola dan pengarah pembelajaran dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata SDN Kunciran 9 Tangerang? 2. Apa kendala yang dihadapi guru dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata kelas V SDN Kunciran 9 Tangerang? 3. Bagaimana solusi yang dilakukan guru dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata kelas V SDN Kunciran 9 Tangerang? TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran bagaimana peranan guru dalam program Adiwiyata untuk membina karakter peduli lingkungan siswa.

MANFAAT PENELITIAN Untuk meningkatkan ilmu pendidikan berkenaan dengan peranan guru sebagai tenaga pendidik yang

MANFAAT PENELITIAN Untuk meningkatkan ilmu pendidikan berkenaan dengan peranan guru sebagai tenaga pendidik yang selalu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan siswa untuk lebih menambah pengetahuan serta menumbuhkan sikap peduli lingkungan serta sebagai referensi ilmu pengetahuan tentang perilaku peduli lingkungan hidup.

PENGERTIAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MENURUT PARA AHLI § Menurut Sarlito, (2000) Sikap peduli merupakan

PENGERTIAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MENURUT PARA AHLI § Menurut Sarlito, (2000) Sikap peduli merupakan kesediaan untuk beraksi (disposition to react) secara positif (ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap objek-objek tertentu. § Menurut Soetarno (1994) memiliki persepsi yang sama bahwa sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu, sikap peduli lingkungan berarti kecenderungan untuk bertindak menghiraukan lingkungan. § Menurut Azwar (2012), bahwa sikap merupakan keteraturan dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap aspek di lingkungan sekitarnya. Sikap peduli lingkungan merupakan kesediaan yang muncul dari dorongan internal untuk menyatakan aksi peduli terhadap lingkungan, sehingga dapat meningkatkan atau memelihara kualitas lingkungan hidup. Sikap peduli lingkungan adalah pendidikan yang mengajarkan siswa untuk mengenal lingkungan dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Penanaman sikap peduli lingkungan di Sekolah Dasar lebih mudah dibentuk karena karakteristik anak usia Sekolah Dasar masih mudah dibentuk menjadi pribasi yang positif.

PENGERTIAN SEKOLAH ADIWIYATA MENURU PARA AHLI Endang Haris, H. M. Abas, dan Yedi Wardiana,

PENGERTIAN SEKOLAH ADIWIYATA MENURU PARA AHLI Endang Haris, H. M. Abas, dan Yedi Wardiana, (2018) (h. 5 dan 6). Kata “sekolah” berasal dari bahasa Latin yaitu skhole, scolae, atau skhola yang bermakna waktu senggang. Lembaga sekolah dirancang untuk menyediakan dan meyelenggarakan aktivitas belajar mengajar dan trnsformasi ilmu pengetahuan, teknologi, sistem nilai, etika, dan estetika yang dikaji secara akademis di bawah pengawasan guru. Sekolah berfungsi membebntuk karakter murid sehingga menjadi bagian dari masyarakat yang berpengathuan luas, terampil, dan kritis serta mampu berkontribusi bagi perkembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Kata “peduli” berarti nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhafap kondisi atau keadaan di sekitar seseorang. Kepedulian merupakan sikap berkepihakan dan kesediaan melibatkan diri dalam persoalan, keadaan, atau kondisi yang terjadi di lingkungan hidupnya. Orang-orang peduli adalah mereka berperilaku berdasarkan ajakan, peringatan, dan pemikiran untuk berkegiatan, mengubah, dan menginspirasi terhadap lingkungan sekitarnya. Peduli lingkungan merupakan panduan sikap dan perilaku yang nyata membangun gagasan, pemikiran, dan aktivitas dalam menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan di sekitarnya. Frasa “berbudaya lingkungan” bermakna sistem berpikit, gagasan, nilai, norma, dan tindakan manusia dalam menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan melaui aktivitas dan proses pembelajaran dan pembiasaan.

 • Menteri Pendidikan Nasional Nomor Kep. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan

• Menteri Pendidikan Nasional Nomor Kep. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal tempat diperolehnya segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Program Adiwiyata menyatakan bahwa sekolah adiwiyata merupakan sekolah yang peduli serta berbudaya lingkungan dan juga program adiwiyata ialah suatu program untuk dapat mewujudkan sekolah yang peduli serta juga berbudaya lingkungan. Berdasarkan berbagai pengertian di atas, maka “sekolah peduli lingkungan dan berbudaya lingkungan” adalah institusi pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dilandasi kesadaran dan pemahaman atas kondisi lingkungan sekolah dan sekitarnya dalam rangka mengembangkan cipta, rasa, dan karasa untuk memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup ini dan nanti.

PENGERTIAN PERAN GURU MENURUT PARA AHLI § Menurut (Wrightman, 1997), peranan guru adalah terciptanya

PENGERTIAN PERAN GURU MENURUT PARA AHLI § Menurut (Wrightman, 1997), peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. • Menurut Sanjaya (2007: 21) dalam bukunya “Strategi Pembelajaran“ ia mengemukakan bahwa peran guru dalam proses pembelajaran adalah: • Guru Sebagai Sumber Belajar • Guru Sebagai Fasilitator • Guru Sebagai Pengelola • Guru Sebagai Demonstrator • Guru Sebagai Pembimbing • Guru Sebagai Motivator • Guru Sebagai Evaluator

Menurut Mulyasa (2005), juga menambahkan bahwa guru harus kreatif, professional dan menyenangkan dengan memosisikan

Menurut Mulyasa (2005), juga menambahkan bahwa guru harus kreatif, professional dan menyenangkan dengan memosisikan diri sebagai: 1) Orang tua yang memiliki rasa kasih sayang pada peserta didiknya. 2) Teman, tempat mengadu mencurahkan perasaan isi hati peserta didik. 3) Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, melayani peserta didik, sesuai dengan minat, kemampuan dan bakatnya. 4) Memberikan sumbangan dan pemikiran kepada orang tua untuk memahami permasalahan yang sedang dihadapi anak dan mencarikan solusi. 5) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab. 6) Membiasakan peserta didik bersilaturahmi dengan orang lain secara wajar. 7) Mengembangkan proses sosialisasi peserta didik dalam lingkungannya. 8) Mengembangkan kreativitas. 9) Menjadi pembantu jika diperlukan.

KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR MENURUT PARA AHLI § Menurut Jean Piaget (1986 -1980) menyatakan

KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR MENURUT PARA AHLI § Menurut Jean Piaget (1986 -1980) menyatakan bahwa struktur kognitif sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan skema-skema. Seseorang individu mengikut, memahami, dan memberikan respons terhadap stimulus disebabkan karena objek skemata yang bekerja. Skemata orang dewasa lebih lengkap dari anak. • Menurut Abdul Rahman Saleh (dalam Jalaludin, 2003: 144), setidaknya secara umum peserta didik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Peserta didik dalam keadaan sedang berdaya untuk menggunakan kemampuan, kemauan, dan sebagainya. 2) Mempunyai keinginan untuk berkembang ke arah dewasa. 3) Peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda. 4) Peserta didik melakukan penjajahan terhadap alam sekitarnya dengan potensi-potensi dasar yang dimilikinya.

§ Menurut Tirtarahadja (2000) dalam Sadulloah (2010: 135), mengemukakan 4 karakteristik peserta didik sebagai

§ Menurut Tirtarahadja (2000) dalam Sadulloah (2010: 135), mengemukakan 4 karakteristik peserta didik sebagai berikut: 1) Peserta didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan makluk yang unik. 2) Peserta didik sedang berkembang, yakni mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar, baik fitunjukkan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan lingkungan. 3) Peserta didik membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi, yakni sepanjang peserta didik belum dewasa, ia membutuhkan bantuan dan bimbingan dari orang dewasa sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik agar bimbingan tersebut mencapai hasil yang optimal. 4) Peserta didik memiliki kekampuan untuk mandiri, yakni peserta didik dalam perkembangannya memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah kedewasaan. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakreristik umum peserta didik adalah karakter/gaya hidup indivdu secara umum yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan latar belakang yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menentukan kualitas hidupnya.

PENELITIAN RELEVAN 1. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Kusuma Pradini (2018) di Universitas Negeri

PENELITIAN RELEVAN 1. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Kusuma Pradini (2018) di Universitas Negeri Jakarta yang berjudul “Implementasi Pogram Sekolah Adiwiyata dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang”. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Fadila Azmi dan Elfyetti (2017) di SMA Negeri 1 Medan. Yang berjudul “Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa Melalui Program Adiwiyata di SMA Negeri 1 Medan”. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Jumadil, Kahar Mustari, Alimuddin Hamzah A (2015) di Universitas Hasanuddin, Makassar. Yang berjudul “Penerapan Program Adiwiyata Pada Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekolah Dasar di Kota Kendari”.

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode penelitian deskriptif kualitatif.

METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis metode penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas dan rinci. § Menurut (Mawardi, 2019) “Pendekatan penelitian kualitatif sering disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). ” (h. 23). § Menurut Bogdan Taylor (1975), menyatakan bahwa Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2016, h. 4).

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN Kunciran 9 dari bulan Juli

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN Kunciran 9 dari bulan Juli 2019 sampai Juni 2020. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini. No. Kegiatan Waktu 1. Pengajuan judul Juli 2. Bimbingan proposal Desember – April 3. Seminar proposal skripsi Apri 4. Bimbingan dan revisi hasil seminar April 5. Pembuatan instrument penelitian April 6. Pengumpulan data April – Mei 7. Pengolahan dan analisis data Mei

SUMBER DAN JENIS DATA PENELITIAN 1. Data Primer Dalam penelitian ini adalah data yang

SUMBER DAN JENIS DATA PENELITIAN 1. Data Primer Dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan informan yang berkompeten sesuai dengan fokus penelitian atau data yang didapat dari penglihatan langsung. Data primer dalam penelitian ini yaitu tentang kompetensi profesional guru dalam pembelajaran tematik. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang sebelumnya telah ada atau diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti berupa buku-buku, dokumen serta arsip yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder yang diambil adalah surat-surat, gambar-gambar, foto - foto dan arsip lain yang berkaitan dengan penelitian ini. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Wawancara 2. Observasi 3. Dokumentasi

INSTRUMEN PENELITIAN No. Kegiatan 1. Observasi 2. 3. Fokus Penelitian Pokok-pokok yang akan diobservasi

INSTRUMEN PENELITIAN No. Kegiatan 1. Observasi 2. 3. Fokus Penelitian Pokok-pokok yang akan diobservasi yaitu: 1. Sekolah 2. Aktivitas di Sekolah 3. Peran Guru Terhadap Siswa 4. Aktivitas Siswa Wawancara Pokok-pokok yang akan diwawancara yaitu: 1. Peran kepala sekolah dalam penerapan Adiwiyata 2. Peran Guru terhadap siswa dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan 3. Peran siswa dalam menjalankan sikap peduli lingkungan pada sekolah Adiwiyata. Dokumentasi Jenis-jenis dokumentasi: 1. Data-data siswa. 2. Foto-foto kegiatan selama penelitian. 3. Foto-foto kegiatan yang terkait dengan sikap peduli lingkungan di Sekolah Adiwiyata.

ANALISIS DATA Model analisis kualitatif yang digunakan adalah model Miles & Huberman yang meliputi

ANALISIS DATA Model analisis kualitatif yang digunakan adalah model Miles & Huberman yang meliputi : 1. Reduksi Data 2. Penyajian Data 3. Penarikan Kesimpulan

KEABSAHAN DATA Peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency

KEABSAHAN DATA Peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures (William Wiersma, 1986). Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH